Really I'm Sorry

Cast : Oh Sehun

Kim Jongin

Xi Luhan

Do Kyungsoo

Huang Zi Tao

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Kim Minseok

Summary : Sehun melakukan kesalahan besar ketika mengetahui bahwa jongin adalah seorang gay. Melihat peluang ini, Kyungsoo dan luhan memanfaatkan situasi membuat jongin dan sehun semakin menjauh satu sama lain. BL! KaiHun. HanHun. Chanhun. Little Bit Kaisoo. HanXiu

Sehun terus melangkahkan kakinya ketempat dimana ia dapat menenangkan diri dari bisikan-bisikan gosip sekolah.

"hai sehun" sehun tersenyum pada kepala penjaga perpustakaan di sekolahnya.

Mrs. Ray, dia cukup lama menetap di korea. Sebelumnya ia tinggal di daerah pedalaman eropa. Ia ketahuan memiliki pacar sesama jenis, sekitarnya tidak peduli tapi keluarganya tidak terima. Ia di usir dan disinilah ia sekarang

Sehun terlalu memikirkan masa lalu mrs. Ray. Ia mendudukkan dirinya di kursi dekat rak buku bagian novel dan buku sastra korea. Ia menghela nafasnya kasar. Ia tidak habis pikir kyungsoo dapat melakukan itu, wajah polosnya benar-benar menipu banyak orang

Ia memilih tempat paling pojok lalu meletakkan kepalanya di meja. ia tidak siap jika di benci satu sekolah karena rekaman sialan kyungsoo

Bagaimana ia akan menjelaskan kepada murid lainnya? Sehun adalah type yang tidak terlalu peduli dengan sekitarnya tapi ia tidak tahan jika tatapan serta bisikan mencemooh terus di layangkan ke arah dirinya

"astaga sehun! Kau disini! Syukurlah…" sehun mendongakkan kepalanya. Ia tidak kaget kenapa jogin mencarinya. Sehun kembali menidurkan kepalanya

Jongin perlahan duduk di sebelah sehun. Ia tidak tahan untuk tidak memberi tatapan simpati ke arah sehun "aku akan menghajarnya, jika kau mau" sehun menggelengkan kepalanya

Tatapan jongin mengganggu sehun. Ia memutuskan untuk duduk dengan tegap "kau..tidak perlu melakukan apa-apa" lirih sehun, ia menundukkan kepalanya dalam

"tapi hun dia te-"

"sudahlah jong…" gumam sehun

"sehun lihat aku" tapi sehun tidak mengindahkan apa kata jongin. Ia terus menunduk. Dengan geram jongin mengangkat dagunya

"kau menangis, hun!"

"su-sudahlah…" sehun menepis tangan jongin. Sehun itu anak yang cengeng, jongin tau itu. Tapi tatapan sehun benar-benar menyiratkan kepedihan. Ia tidak bisa

"sehun. Lihat aku. Lihat!" bentak jongin

"apa masalah mu?! Kenapa kau membentakku-mmpp" sehun membelakkan matanya

Apa jongin gila?! Ini perpustakaan. Siapa saja dapat melihat mereka, apalagi mereka sedang dililit rumor murahan, ya... walaupun rumor itu benar adanya

Jongin mulai melumat bibir sehun. Seperti de ja vu, sehun tidak bisa menolak-lagi-. Ia ikut terbuai di ciuman itu. Menggigit kecil bibir jongin lalu menghisapnya.

.

.

Mereka hanya tidak tau jika ada yang mengintai mereka

Really I'm Sorry

"Sialan! Berani-beraninya dia mencium jongin. Bibir kotor itu-"

"siapa yang kau sebut bibir kotor, hah?" kyungsoo terdiam. Ia membalikkan badannya dan bertemu pandang dengan baekhyun dan tao. Kyungsoo bernafas lega.

"syukurlah, kupikir tadi itu luhan cs"

"kenapa? Apa kau takut di hajar mereka?" ucap baekhyun sarkastik

"kau kenapa, baek?"

"kau yang kenapa, sialan! Apa maksudmu membuat lelucon sialan di radio sekolah hah?!" baekhyun mendorong pelan bahu kyung dengan tidak senang

"ku pikir kau-"

"apa? Membencinya? Membenci sehun, begitu? Oh, ya ampun. Siapa yang dapat membencinya? Aku hanya kesal padanya belakangan ini" tao menyunggingkan seringai tipisnya mendengar penuturan baekhyun

Sebenarnya baekhyun dan tao tidak bermaksud menjauhi sehun saat itu. Mereka hanya kesal sehun tidak dapat hadir di ulang tahun baekhyun tanpa alasan yang jelas. Lalu esoknya sudah bertengkar dengan jongin. Tidak. Mereka sama sekali tidak membenci sehun

"oh iya, kau belum jawab pertanyaanku, kyungsoo manis"

"bukan urusan kalian" ucap kyungsoo dingin. Ia membalikkan badannya dan akan pergi dari situ,

.

.

.

.

.

jika saja tidak ada luhan dan teman segengnya

"tapi itu urusan kami. Kau tau apa akibat ulahmu? Seluruh sekolah akan membully sehun dan jongin. Lupakan jongin, dia tidak peduli. Tapi sehun? Kau pikir ini akan baik untuknya?" itu suara luhan

"AKU BILANG, AKU TIDAK PEDULI! AKU TIDAK PEDULI MANUSI SIALAN ITU DI BULLY. AKU TIDAK PEDULI! BAHKAN SEKALIPUN IA MATI-"

PLAKK

Semua menatap kaget pada sang pelaku penamparan

"jongin…." Mata kyungsoo berair menatap jongin

"dengar kyungsoo, aku tidak peduli kau ingin menghancurkanku, merusak reputasiku, ak-"

"KAU YANG HARUS MENDENGARKANKU! AKU TIDAK BERNIAT MENGHANCURKANMU! AKU MEMBENCI DIA! AKU MENCINTAIMU, JONG! Aku..aku…"

"kyungsoo, dengar! Aku tidak bisa, okay? Ak-mmpp" sehun menatap tak percaya di depannya. Kyungsoo mencium jongin di depan umum?! Di depan teman temannya?! Di depan dia?!

"ck si pelacur itu…" desis luhan dan langsung saja di sikut xiumin

Tau kalau jongin tidak membalas, ciuman mereka terlepas begitu "sudah puas menciumku?" kyungsoo hanya menggeleng

"pelacur mana yang puas hanya sekali ciuman"

"luhan!" xiumin lagi lagi memperingatkan temannya yang tidak tau situasi seperti ini

Jongin menarik tangan sehun. Ia menatap dalam ke arah sehun. Sehun bingung harus beraksi seperti apa. Ini memalukan. Apa yang jongin lakukan sebenarnya? Pikir sehun

"sehun, di depan mereka" jongin menarik nafasnya dalam sebelum melanjutkan kata katanya "di depan mereka, aku ingin kau jadi milikku"

Krik krik krik

Sehun menatap bingung kearah jongin. Apa ia harus menjawabnya? Jujur, ia juga mencintai jongin. Sangat. Tapi bagaimana dengan luhan dan chanyeol? Sekilas sehun dapat melihat tatapan kekecewaan dari luhan dan chanyeol.

Sehun tidak berniat untuk memberi harapan kepadan chanyeol dan luhan. Ia hanya takut kalau mereka akan membencinya setelah ini. Oh sepertinya sehun tidak tau, bagaimana pun dia, tidak ada yang bisa membencinya-kecuali kyungsoo-

"aku…kurasa ini bukan waktu yang tepat,jong. maaf"

Really I'm Sorry

Namja itu menutup tubuh mereka dengan selimut. Ia tak mau namja yang beberapa menit yang lalu resmi menjadi kekasihnya itu mati kedinginan. Ia memeluk erat namja cantiknya-setidaknya itu menurut dia- seakan akan tidak akan melepas pelukan itu untuk selamanya

"sesak, jong" terdengar suara protes di ikuti tawa kecil dari mulut salah satu dari mereka

"kkk suruh siapa kau begitu menarik untuk di peluk?"

"ha? Jadi aku hanya menarik untuk di peluk?" ugh jangan salahkan jongin jika tiba-tiba mencium cute pout kekasihnya ini

"bukan begitu sehun sayang… hanya saja yah..begitulah. jangan di bahas" sejenak mereka terdiam

"hun" panggil jongin, yang hanya di balas 'hm' oleh namja di sampingnya sekarang

"aku tidak menyangka kau akan membalas pernyataan cintaku di sekolah tadi secepat ini. Aku kira aku akan menunggu untuk beberapa tahun-"

"jangan lebay jong. Bintangnya indah"

Yap. Sekarang mereka sedang di halaman belakang rumah jongin. Tidur di rerumputan yang beralaskan sprei kasur jongin dan menutupi tubuh mereka dengan selimut. Oh- jika kalian pikir tadi mereka habis melakukan this n' that, aku rasa kalian harus mebersihkan pikiran kalian kkk. Karena pada nyatanya mereka hanya berbaring di bawah indahnya sinar bulan

"kau tidak berpikir jika kau lebih indah?" jongin tersenyum jail melihat semburat merah merambat di pipi sehun

"tch"

"kau sedang malu, aku maklumi itu kkk"

"siapa bilang? Aku hanya…hanya kedinginan"

"ah jinjja?" tanya jongin dengan tampang pura-pura kaget "kalau begitu, sini ku peluk" dan muka sehun semakin memerah

Sehun diam di perlalukan seperti itu. Ia menikmati momennya bersama jongin seperti ini. Besok ia harus kembali ke sekolah. Dan itu berarti harus menghadapi cemoohan dari siswa lain. Walaupun jongin, luhan, chanyeol dan lainnya sudah mengancam mereka. Tapi tetap saja ia di bully diam diam

Yang sehun herankan, kenapa hanya dia? Oke, sehun tidak bermaksud mengajak jongin untuk ikutan menderita. Tapi kenapa mereka tidak berani terhadap jongin. Jangankan bully secara langsung, berbisik di dekat jongin saja mereka tidak berani?

Apa ia terlalu lemah? Hei itu tidak masuk akal. Walaupun posisi ia adalah bottom-untuk sekarang ini- tidak di pungkiri kalau ia juga tegas dan dingin. Hampir sama dengan jongin, sahabatnya-itu dulu/?- mengapa mereka memperlakukan ia dan jongin berbeda? Sehun merasa kalau ada yang salah pada masalah ini

"JONGIN!" mereka berdua terkejut mendengar dari pintu belakang.

'itu siapa?' pikir sehun

"eomma?!"

"itu ibumu?" tanya sehun

"bukan, hun" jongin tersenyum "dia calon mertuamu" sehun sweatdrop

"ya, stupid. Itu sama saja dia ibumu. Cih, lihatlah betapa menyedihkannya kekasihku ini. ingin menggombal tapi gagal" mereka berdua terkekeh

Sepertinya mereka melupakan seseorang yang sedari tadi menyaksikan lovey dovey mereka "YA!"

Jongin kembali sadar "omo omo maaf eomma!" jongin berlari menuju pintu diikuti sehun

"jongin, siapa dia? Omo~ manisnya…" langsung mendekati sehun dan mencubit pipinya. Jongin hanya tersenyum melihat itu "dia calon menantumu ma"

"jinjja? Wah… ayo masuk" sehun di tarik menuju k dalam rumah dan meninggalkan jongin sendirian di luar "ck dasar"

.

.

"ne, terima kasih atas hidangan makan malamnya" sehun membungkuk 90 derajat

Mrs. Kim tersenyum dan mengelus puncak kepala sehun. Mrs. Kim awalnya menyuruh jongin untuk mengantarkan sehun tapi sehun menolaknya dengan halus. Setelah melewati pagar rumah jongin, sehun langsung berjalan ke arah halte bus

"lama sekali" desis sehun. sudah 30 menit ia menunggu dan tidak ada hasil. Ia memutuskan untuk pulang dengan jalan kaki saja. Toh rumahnya tidak terlalu jauh

BRAKK

"maaf maaf" sehun segera mengumpulkan buku buku yang berjatuhan akibat tabrakannya dengan seseorang

"sehunku?" sehun tau suara dan gaya bicara ini "chanyeol?-.-"

"sehunku kenapa disini hum? Kau bisa saja di culik"

"sudahlah yeol, jangan lebay. Aku pergi dulu" tangan itu segera di cegah chanyeol. "aku antar ya?"

.

"sehun, apa kau sendiri di rumah? Ayahmu pergi?"

"tidak, yeol. Ayahku sedang di rumah sekarang"

Mereka berdua terus menyusuri jalan menuju rumah sehun "padahal aku ingin menginap" gumam chanyeol

"menginap?"

"kau mendengarnya ya? Ehehe" cengir chanyeol. Padahal chanyeol memang sengaja bergumam dekat telinga sehun-.-

"kalau ingin menginap, silahkan. Tidak ada yang melarang" sehun tersenyum

Chanyeol mengangguk dengan antusias "terima kasih, hun!"

.

"apa kau tidak keberatan jika kita satu kasur?"

Sehun memandang kearah chanyeol "apa masalah- ah! Apa kau mulai berpikir mesum?-.- jangan sekarang yeol" chanyeol menyengir dan mengangguk mengerti

Ia merebahkan tubuhnya di sebelah chanyeol. Sehun membalikkan badannya membelakangin chanyeol "yeol-.-" desis sehun ketika tangan chanyeol merambat ke pinggangnya

Dengan sangat berat, chanyeol menarik tangannya. Bisa satu kasur saja dia sudah sangat senang.

Tidak beberapa lama, dengkuran halus sehun mulai terdengar. Chanyeol tersenyum dan kembali mencoba memeluk pinggang sehun. tidak ada penolakan sekarang.

KRING

KRING

Chanyeol melirik ke arah ponsel di atas kepala sehun

Jongin

Jongin?

"hallo?"

"….."

"aku memang chanyeol, jong-.-"

"….."

"kkkk wae? Aku sekarang di rumah, bahkannnn aku di kamar dan sekasur dengan sehun"

"….."

"sudahlah jong, aku sedang sibuk…bersama sehun" chanyeol mengakhirinya dengan bisikan menggoda. Padahal orang di sebelahnya hanya tertidur pulas

.

.

Sehun menapaki sekolahnya dengan ekspresi yang biasa. Tidak ada yangh menarik. Ah! Itu teman temannya "yeol! Han! Xiu!" mereka bertiga menoleh ke sehun dan tersenyum. Oh, tidak semua. Luhan hanya menampilkan poker face khas luhan

"kau kenapa lu? Badmood" luhan hanya diam. Sementara hanyeol hanya terkikik kecil

"kenapa chanyeol menginap di rumahmu tapi kau tidak mengatakannya padaku?" sehun semakin bingung. Maksudnya, untuk apa ia memberitahu pada luhan?

"ah…itu..aku lupa. Maaf"

"nah! Masalah sudah selesai ayo kekelas!" xiumin dengan kasar menarik tangan luhan. Ia tidak tahan melihat sirat kecemburuan di mata luhan ke sehun

Mereka berempat terus terusan tertawa sepanjang lorong koridor. Membahas semua. Ya semua. Semua hal yang terjadi pada mereka. Sehun tersenyum, dia mendapat sahabat yang baik sekali sekarang

"e-eh?" semua disitu terkaget melihat sehun tiba tiba di tarik oleh..jongin?

"ada apa jong?"

Jongin diam saja tapi tetap menarik sehun ketempat yang sepi

Jongin menarik nafasnya perlahan lalu menghembuskannya "kau tadi malam tidur dengan chanyeol?" sehun mengangguk dengan polos

Mereka hening

"kenapa diam?" kesal jongin

"lalu aku harus apa?" sehun kembali menatap jongin dengan polos

"ya seharusnya kau tanya, darimana aku tau kau tidur dengan chanyeol atau apalah-.-" jongin sangat menyayangkan lemotnya sehun ini. di saat seperti ini sehun tidak seharusnya lemot

"darimana kau tau aku tidur dengan chanyeol?" tanya sehun

Jongin hanya sweat drop "apa? Aku salah lagi?" tanya sehun lagi.

"sudahlah, ayo kita kembali kekelas" sehun mulai merasa bersalah. Bagaimana pun sangat jelas jongin sedang kecewa tapi ia tidak tau mengapa jongin seperti itu

GREB

Sehun menahan tangan jongin "ada apa jong?"

Cukup. Emosi jongin sudah di puncaknya. Mengapa sehun tidak peka hah? "kau ini! lemot atau memang ada keterlambatan di otakmu hah?!" jongin terlalu kasar

"apa kau pikir aku ini hanya boneka teddy bearmu yang bisa kau lakukan seenakmu? Kau tidak lebih dari manusia yang memiliki kelemotan di atas rata rata" ia tidak seharusnya berkata seperti itu pada sehun

Mata sehun berkaca kaca. Jongin tidak pernah seemosi ini. dulu ia juga lemot tapi tidak sampai berkata kasar seperti itu "se-sehun..ak-aku" jongin ingin menjelaskan tapi-

terlambat

.

.

.

.

Sehun sudah menangis dan meninggalkan jongin yang menyesal

.

.

.

.

.

TBC

.

.

Kemarin kemarin itu ga berani lanjutin ff ini karna puasa #halah

Wkwkwk soalnya kan kalo mau lanjutin fic harus baca yang sebelumnya biar dapet pencerahan/?

Oiya, plis review