Choi Siwon

Lee Donghae

Choi Jiwon

Park Jungsoo

Kim Heechul

Cho Kyuhyun

Kim Kibum

Summary:

Dia adalah yang paling berharga bagiku. Dia prioritas utama ku saat ini. Biarkan aku menjadi egois hanya sekali ini. Aku hanya ingin bersamanya, menjaganya. Aku akan menjadi ayah yang baik untuknya. Choi Kyuhyun.

Derap langkah kaki para pekerja dengan pakaian formal mereka terlihat begitu terburu-buru. Rombongan pekerja dari tim pemasaran dan HRD tampak sibuk kali ini. Pasalnya sedari tadi mereka, terlibat dalam kunjungan mendadak dari Presdir mereka. Setibanya sang presdir di kantor, para pegawai dibuat sibuk dengan berbagai pemeriksaan dan evaluasi dari beliau. Saat ini mereka semua membentuk gerombolan besar. Rombongan tersebut mengikuti kemanapun sang presdir melangkah untuk mengadakan investigasi di department store pusat. Mereka mencatat setiap hal penting yang dikatakan oleh atasan mereka, menjawab berbagai pertanyaan, memberikan informasi yang dibutuhkan, melayani dan melaksanakan perintah ini itu tanpa banyak protes. Tentu saja mereka tidak berani protes, bisa-bisa pekerjaan milik mereka harus rela mereka lepas detik itu juga. Lagi pula bukankah ini sudah menjadi kewajiban mereka sebagai karyawan di perusahaan ini. Jadi mau tidak mau mereka harus melakukannya.

"Sekretaris Kim, atur pertemuan ku dengan presdir dari artemis inc. Aku harus memastikan perpanjangan kontrak dengan mereka dalam waktu satu minggu."

"Baik Presdir." Patuh sekretaris Kim

"Ohh iya, Ketua Tim Kang. "

Seorang gadis muda yang berada di barisan paling depan merespin panggilan sang presdir dan menanyakan perihal apa yang dibutuhkan.

"Segera buat laporan penjualan Artemis produk untuk bulan ini. Aku ingin laporan itu ada di mejaku besok pagi."

Meskipun agak syok dengan perintah yang deadlinenya angat singkat, Ketua tim kang tersenyum dan mengangguk menyanggupi perintah tersebut. Dalam hati manager muda itu mengumpat betapa menyebalkannya tugas ini. "Sepertinya aku harus menunda kencanku malam ini."

"Presdir Choi, Sekretaris Lee ingin berbicara pada anda." Ucap sekretaris Kim dengan menyerahkan Handphone miliknya kepada atasannya tersebut.

"Yeobseo?"

"Yak choi siwon. Neo eodiga eoh?" Siwon sedikit menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Menjauhkan telinganya dari polusi suara akibat teriakan sang sekretaris yang terlihat kesal. Ehmm mungkin sedikit aneh, jika dilihat barusan sang sekretaris dapat berbicara informal bahkan marah-marah dengan bebasnya pada atasannya. Itu karena dia adalah Lee Hyukjae. Teman Choi siwon semenjak SMA. Tunggu, sekretarisnya itu sangat profesional dalam bekerja. Dia akan memperlakukan siwon sebagaimana bawahan terhadap atasan, terkecuali mereka sedang di luar jam kerja atau saat Hyukjae sedang kesal kepada Siwon.

"Waeyo? Kau kenapa marah-marah seperti itu Lee Hyuk Jae?"

"Jawab saja pertanyaanku Tuan Choi. Kau ada dimana? Saat ini aku sedang bersama putramu di kantor. Dia sedang merajuk dan menangis, ingin bertemu denganmu."

Siwon menepuk keningnya. Bentuk gerak refleks karena dia melupakan sesuatu yang penting. Siwon membenahi gestur tubuhnya saat ia menyadari kelakuannya tadi mengundang tatapan heran dan bisik-bisik aneh dari para pegawai yang masih setia bergerombol di belakangnya.

"Appa..hiks..Appa eodiseyo?" Suara tu membuat Siwon kembali mengingat kebodohannya.

"Kyuhyunie.." ucap siwon lirih mendengar tangis sang anak yang terlampau keras sehingga ia bisa mendengarmya meskipun Hyukjae yang menelpon bukannya Kyuhyun.

"Cha. Kau sudah dengar sendiri kan bagaimana Kyuhyun menanyakanmu sedari tadi? Ppali. Katakan dimana kau?"

"Aku di department store Hyuk-ah. Aku akan segera naik ke kantor sekarang juga. Tolong jaga Kyuhyun, Hyuk."

Tanpa menunggu lebih lama lagi Siwon bergegas meninggalkan tempat itu dimana para pegawainya masih terpaku ditempat mereka. Berbagai pertanyaan muncul di benak mereka tentang apa yang membuat Presdir Choi tampak gusar. Siwon semakin mempercepat dan melebarkan langkah kaiknya. Hampir-hampir ia berlari di sepanjang lorong lantai 20 ini. Ahh, bahkan tadi saking paniknya ia sampai lupa menggunakan lift dari lantai 5 dimana tadi ia berada dan malah menuju ke tangga. Untung ada bawahannya yang tadi mengikutinya dan menyadarkan siwon dari kebodohannya lagi.

Pintu besar di ujung koridor itu sudah terbuka. Menampilkan diri siwon sepenuhnya. Siwon langsung mendapati hyukjae yang menggendong Kyuhyun yang tengah meraung memanggil appanya. Keduanya tidakmenyadari kehadiran Siwon hingga Siwon mendekat dan meraih tubuh Kyuhyun.

"Hai jagoan. Uljima. Ini Appa." Ucap Siwon lembut

"Appa hiks.." Kyuhyun memeluk iwon erat. Ia membenamkan wajahnya di pundak sang appa. Siwon mengusap punggung anaknya berusaha membuat Kyuhyun tenang dan tidak histeris lagi.

Beberapa menit mereka seperti itu hingga akhirnya Kyuhyun berhentimenangis meski ia masih sesenggukan kesulitan meredakan isakkannya. Siwon mengalihkan Kyuhyun ke pangkuannya. Setelah menerima atu gelas air putih dari Hyukjae, Siwon meminta Kyuhyun untuk meminumnya.

"Kyuhyunie, gwenchana?" tanyanya khawatir.

"Appa jahat." Jawab Kyuhyun tidak nyambung. Baiklah sepertinya Siwon harus rela menerima anaknya yang akan merajuk nanti

Siwon memandang Hyukjae mencoba meminta bala bantuan ditengah kebingungannya menghadapi Kyuhyun. Tapi yang ada malah Hyuk Jae yang mengangkat bahu tak acuh. Dan memberikan kalimat melalui mata seolah mengatakan Aku tidak mau ikut campur.

"Sayang, Maafkan appa, ne?Tadi Appa harus melakukan pekerjaan Appa sebentar "

"Ani. Kyu sebal dengan Appa. Appa bilang hari ini pulang dari China dan mau mengajak Kyu jalan-jalan. Tapi Appa malah langung pergi kerja. Bahkan kyu kesini Appa juga tidak ada." Kyuhyun mengerucutkan bibir serta membuat pipinya yang bulat semakin bulat. Siwon dan Hyukjae ingin sekali mencubit pipi itu jika saja mereka tidak mengingat si kecil ini akan bertambah marah nantinya.

"Oke, oke Appa memang bersalah. Tapi tolong maafkan Appa ,ne. Jebal?" Siwon memohon sekali lagi pada Kyuhyun.

"Heumm." Kyuhyun mengangguk singkat

Setelahnya dia merasakan dirinya semakin erat dalam pelukan ayahnya. Ia juga merasakan ayahnya memberikan ciuman di puncak kepalanya berkali-kali. Kyuhyun sangat suka dengan ini. Saat-saat dimana ayahnya memanjakannya dan betapa menyayanginya. Kyuhyun membalas pelukan ayahnya. Beberapa saat mereka seperti itusampai suara panik siwon kembali terdengar.

"Astaga. Kau demam Kyu"

"Appa, Shireo." Kyuhyun memundurkan dirinya. Matanya melotot menatap horor pada semangkuk bubur di tangan Siwon. Segera ia membekap mulutnya dengan tangan mungil miliknya. Mencoba memnghindari Siwon untuk menyuapi Kyuhyun makan. Salahkan insiden tadi siang yang membuat Kyuhyun demam. Dan sekarang acara jalan-jalan yang Kyuhyun idamkan sejak seminggu yang lalu harus ditunda, karena sekarang dia harus istirahat di rumah.

Siwon menghela nafas. Sulit sekali membujuk Kyuhyun untuk makan. Siwon tahu Kyuhyun tidak pernah menyukai makanan lembek ini. Tapi, ya mau bagaimana? Tidak mungkin Siwon menuruti kemauan Kyuhyun untuk makan Jjangmyun kesukaannya, saat anak itu sedang tidak enak badan seperti ini.

"Ayo sayang, sedikit saja. Kyu harus makan dan minum obat."

Masih dalam posisi yang sama, Kyuhyun menggeleng menjawab permintaan Siwon. Anak usia 7 tahun itu malah memalingkan wajahnya menghadap tembok. Tak ia pedulikan erangan frustasi dari ayahnya.

"Kyu, dengarkan Appa! Jika kau tidak mau makan Appa akan menyita semua peralatan game milik Kyu."

Bingo.

Satu ancaman itu berhasil menarik atensi si kecil Kyuhyun.

"Andwaeeee! Baik appa Kyu mau makan, Aaaaaaa" Kyuhyun sudah merubah posisinya menjadi duduk ketika Siwon selesai bicara. Siwon tersenyum, Lalu menyuapkan satu sendok bubur kepada Kyuhyun yang sudah siap dengan mulut yang terbuka. selalu jurus ini yang mempan untuk membuat Kyuhyun menuruti perkataannya. Siwon yakin anaknya pasti telah jera karena dulu pernah ia menyita semua PSP dan PS Kyuhyun karena anak itu lagi-lagi merajuk. Alhasil Kyuhyun benar-benar galau selama beberapa hari tidak bisa bermain game yang bagi Kyuhyun adalah segalanya.

Setelah selesai makan dan minum obat Kyuhyun bersiap untuk tidur. Mungkin karena efek obat penurun demam yang diminum Kyuhyun merasa mengantuk. Kyuhyun memejamkan matanya namun bibirnya tak henti berceloteh pada Siwon yang berbaring disamping dan mengelus rambut Kyuhyun. Hingga Kyuhyun tertidur pun Siwon masih setia dengan apa yang dilakukannya.
"Jaljayo Kyuhyunie. Appa menyayangimu." Ucap Siwon sebelum dia menyusul Kyuhyun ke alam mimpi.

TBC/END?

Hai...hai... aku balik lagi nih..

Maaf baru muncul lagi setelah sekian minggu ga sempet nulis fanfic karena padatnya tugas kuliah di semester ini...

Tapi bukannya lanjut fanfic Mi Angel De Amor, malah aku post fanfic baru lagi..

Entah kenapa pingin aja buat fanfic yang castnya Kyuhyun itu jadi anak kecil. Gemes sendiri kalo bayangin Kyu yang manja.

Gimana nih menurut kalian, apa fanfic ini pantas buat dilanjut?

Ditunggu Reviewnya chingudeul

Ppai-Ppai...