RESTRAINT

Kuroko No Basuke milik Fujimaki Tadatoshi

Original Story milik Gigi

Warn :

T

Brother! Akakuro

Harem x Kuro

Kuroko Tetsuya

Akashi Seijuro

Kiseki No Sedai

Kagami Taiga

Momoi Satsuki

OOC

Typo

Chapter 1.

"Kakakku yang.."

Tetsuya tidak mengerti kenapa Sei selalu melarangnya ini itu. Okelah, Sei adalah kakaknya meski bukan kandung, tepatnya kakak angkat, tapi bukan berarti dia bisa melarang Tetsuya melakukan ini dan itu. Tidak boleh dekat dengan itu lah, tidak boleh dekat dengan inilah. Jangan jajan itu, jangan makan ini. Pakai pakaian itu, pakai pakaian ini. Ya Tuhan, mereka hanya selisih 42 hari!

"Sei-kun, hari ini aku pulang terlambat"

"Kau mau kemana?"

"Aku ada kerja kelompok"

"Lakukan dirumah atau tidak usah pergi"

"Tapi Sei-kun, kami sudah sepakat akan melakukannya dirumah Kise-kun"

"Ryota akan mengerti, jadi lakukan saja perintahku"

Dengan mata mendelik, Tetsuya berbalik dan membanting pintu agak keras.

"Terserah, aku tetap pergi ke tempat Kise-kun!" Teriak Tetsuya dari balik pintu.

Seijuro terdiam sejenak. Menghentikan pekerjaannya mengetik proposal untuk sekolahnya. Heran, kenapa Tetsuya selalu berteriak ketika berada dibalik pintu. Mungkin jika Tetsuya berteriak disini, Seijuro akan mengiyakan permintaan Tetsuya. lagipula, Seijuro belum pernah melihat wajah berteriak Tetsuya sebelumnya.

"Lakukan dan aku tidak akan mengizinkan majiba melayani pembelian vanilla milkshake untukmu" jawab Seijuro datar.

"Baiklah-baiklah Sei-kun! Aku tidak akan ke tempat Kise-kun"

"Anak baik"

Dan Seijuro kembali mengerjakan proposalnya dengan wajah yang tak henti menyeringai.

Itu baru sebagian kecil, saat pembagian kelas kemarin ketika mereka kelas 10, Seijuro juga merecoki Tetsuya dengan segala peraturannya.

Flashback.

"Kenapa kau tidak sekelas denganku, Tetsuya?"

"Aku tidak mungkin masuk kelasmu, Sei-kun"

"Kenapa tidak mungkin? Akashi selalu mungkin"

"Aku tidak sepintar Sei-kun"

"Aku bisa mengajarimu"

"Otakku tidak sanggup, Sei-kun. Aku tidak seperti kau dan midorima-kun"

"Kau duduk dengan siapa di kelas?"

"Dengan Kagami-kun"

"Kenapa kau duduk dengannya?"

"Demi Tuhan, sensei yang mengacaknya"

"Aku tidak suka. Kau harus pindah"

"Kenapa Sei-kun tidak suka? Bahkan kau belum bertemu dengannya"

"Dia pindahan dari amerika. Bisa meracuni otakmu yang sudah terkontaminasi vanilla milkshake, Tetsuya"

"Vanilla milkshake tidak ada hubungannya dengan ini, Sei-kun" Tetsuya tidak terima minuman favoritnya dituduh sedemikian kejinya.

"Pokoknya pindah"

"Lalu aku harus duduk dengan siapa, Sei-kun?"

"Sendiri"

"Apa kau ingin aku tidak punya teman?"

"Kau bisa berteman denganku, Tetsuya. Lagipula aku kakakmu, jadi kau tidak perlu khawatir akan diganggu"

'Kakak yang gila' batin Tetsuya

"Tapi Sei-kun, aku butuh teman sekelas dan Sei-kun bukan teman sekelasku"

"Kalau begitu masuk saja kelasku"

Tetsuya tau perdebatan ini hanya akan berputar-putar sampai ada yang mengalah, tepatnya dia yang mengalah.

"Kenapa Sei-kun selalu merecokiku terus?" Tanya Tetsuya kesal

"Aku kakakmu, dan kau adalah adikku satu-satunya. Jadi wajar aku menjagamu"

"Tapi aku sudah besar, bahkan kita hanya selisih 42 hari"

"42 hari itu lama, lagipula kita sudah dipisahkan tahun yang berbeda dan selisih sehari pun kau tetap masih lebih muda dariku dan aku punya kewajiban menjagamu"

"Ya iyalah, Sei-kun Desember dan aku Januari. tapi Sei-kun, aku-"

"Pindah, atau kau mau home schooling lagi?"

"Maksud Sei-kun?"

"Kau pulang ke Kyoto saja, lanjutkan home schooling mu lagi disana"

Tidak, Tetsuya tidak mau home schooling lagi. Dia ingin sekolah regular, bisa ikut kegiatan klub atau festival sekolah seperti cerita Seijuro dan teman-temannya yang lain.

"Baiklah Sei-kun, aku pindah"

"Anak baik" nada bicara Seijuro melembut. Tangannya menepuk pelan kepala Tetsuya dan mencium keningnya.

Berada dikelas Seijuro membuat Tetsuya gila. Pelajaran yang luar biasa sulitnya, belum lagi dengan nilai standar yang menurut Tetsuya terlalu sangat tinggi membuatnya pusing kepala. SMA Teikou memang menggolongkan kelas 10A sebagai tempat mereka yang jenius. Masuk Teikou saja sudah serasa ujian olimpiade apalagi masuk kelas jeniusnya. Kalau bukan karena nama Akashi, Tetsuya yakin, dirinya tak mungkin masuk kelas ini.

Pulang sekolah, Tetsuya memutuskan kabur duluan. Tidak, bukan kabur layaknya anak remaja puber yang kabur ke tempat hiburan atau sejenisnya, Tetsuya hanya kabur pulang duluan. Dia sudah mengumpulkan tekad dan menyusun strategi untuk pindah kelas. Dengan bermodal suara melas, Tetsuya menelepon ibunya, ibu Seijuro juga.

'Moshi-moshi, Okaa -san?'

'Tet-chan?'

'Hai, ini Tet-chan, Okaa-san'

'Ada apa menelepon?'

'Aku rindu Okaa-san dan Otou-san'

'Kami juga merindukan kalian sayang. Kapan liburan?'

'Okaa-san, kami baru saja masuk'

'Hahaha, gomen, kaa-san lupa. Biasanya ada Tet-chan disini menemani Okaa-san'

'Apa Okaa-san ingin Tet-chan home schooling lagi?'

'Tidak, Tet-chan juga harus mengenal dunia luar seperti Sei-chan. Dimana Sei-chan?'

'Terimakasih, Okaa-san. Onii-san sedang diluar. Okaa-san tau, kemarin aku hampir saja di home schooling lagi sama Onii-san' Adu Tetsuya pada ibunya

'Pasti kau membuat gara-gara'

'Aku hanya duduk dengan temanku saja'

'Kau harus berhati-hati dengan pergaulan disana Tet-chan, apalagi kau sebelumnya home schooling'

'Aku mengerti, Okaa-san'

'Ada lagi yang ingin kau bicara kan Tet-chan? Tak mungkin jika kau menelepon hanya gara-gara kangen'

'Em, sebenarnya, aku ingin pindah, Okaa-san'

'Pindah? Kau tidak apa-apa kan , Tet-chan? Kau tidak di bully kan? Adukan pada kakakmu, sayang atau Okaa-san perlu kesana? Apa perlu Okaa-san menelpon kepala sekolah? '

Tetsuya mengurut keningnya. Pusing.

'Bu-bukan, Tet-chan tidak dibuly. Maksudku, aku ingin pindah kelas, Okaa-san, tidak sekelas dengan Onii-san. Kemampuan akademisku tidak mampu mengejar ritme disini'

'Okaa-san mengerti,sayang. Nanti coba aku bicarakan dengan Sei-chan ya'

'Arigato, Okaa-san'

'Sama-sama sayang. Yang rukun ya disana, kalau sempat, pulang ke Kyoto'

'hai, Okaa-san'

Dan telepon pun ditutup menyisakan senyum kemenangan di wajah datar Tetsuya.

"Kau kemana saja tadi pulang sekolah, Tetsuya?"

"Ah, a-aku langsung pulang, Sei-kun"

"Kenapa tidak menungguku?"

"Aku tidak ingin mengganggu Sei-kun, lagipula tadi ku lihat juga Sei-kun sedang mendapat pernyataan cinta, jadi aku memutuskan pulang duluan"

"Begitu?"

"H-hai"

"Baiklah, tapi lain kali kau harus dan wajib menungguku pulang atau kau ku hukum"

"Kenapa aku selalu dihukum, Sei-kun?"

"Karena kau keras kepala"

"Sei-kun juga keras kepala"

"Aku punya tanggung jawab padamu, Tetsuya"

"Tapi Sei-kun bisa melakukan ini dan itu, sedangkan aku tidak"

"Kau- sebentar, Okaa-san menelepon"

Mendengar itu, Tetsuya langsung kabur ke kamar meninggalkan Seijuro yang heran melihat sikap tidak biasa adiknya. Padahal biasanya kalau orangtua mereka menelepon, Tetsuya akan merebutnya dan akan mengadukan semua yang dilakukan Seijuro meskipun akhirnya Seijuro yang menang.

'Moshi-moshi, Okaa-san?'

'Sei-chan?'

'Hai, ada apa Okaa-san menelepon malam-malam?'

'Apa salahnya orangtua merindukan anaknya, Sei-chan?'

'Okaa-san pasti akan menelepon Tetsuya jika hanya kangen. Ada yang ingin dibicarakan?'

'Mou, Sei-chan dingin sekalii! Baiklah-baiklah, kau ini seperti ayahmu. Sei-chan, hari ini, kau apakan adikmu?'

'Dasar tukang ngadu. Okaa-san, Tetsuya aku pindahkan menjadi satu kelas denganku'

'Kenapa?'

'Menjaga Tetsuya adalah tugasku'

'Okaa-san mengerti, tapi sepertinya Tet-chan mengalami kesulitan, Sei-chan. Kau tau sendiri kan kalau Tet-chan tidak sepertimu?'

'Kesempurnaan mutlak di keluarga Akashi, Okaa-san'

'Benar-benar. Kau dan ayahmu memang kaku. Untung saja Tet-chan hadir dikeluarga ini. Sei-chan, pahami Tet-chan. Menjaganya bukan berarti mengendalikannya. Oke, sayang?'

'Baiklah, jadi apa mau Okaa-san?'

'Pindahkan Tet-chan ke kelas regular ya? Kasihan Tet-chanku yang manis'

'Tetsuya bukan kucing. Baiklah, besok aku bicarakan ini'

'Kau memang kakak yang baik, Sei-chan. Tapi jangan hukum Tet-chan setelah ini, nee?'

'Ck. Baiklah Okaa-san'

'Ya sudah, kau tidurlah Sei-chan, sudah malam'

'hai. Jaa ne, Okaa-san'

Flashback off.

Dan begitulah, akhirnya Tetsuya bisa kembali lagi ke kelas regular meskipun harus dibarengi dengan syarat yang menumpuk jumlahnya.

"Sei-kun, aku mau belanja dulu. Nanti kalau Kise-kun dan teman-teman yang lain datang, tolong dibukakan pintunya ya"

"Kenapa kau tak menyuruh salah satu maid kita, Tetsuya? ini Tokyo, kau bisa hilang"

"Tapi minimarketnya hanya di seberang jalan"

"Banyak orang jahat. Aku sedang sibuk. Kau suruh maid saja"

"Baiklah, kalau Sei-kun sibuk, aku akan meminta maid membuka pintunya"

"Ck, maksudku aku tidak bisa menemanimu ke minimarket depan, Tetsuya. Jangan buat aku marah"

"Ku kira apa saja yang ku lakukan membuat Sei-kun marah"

"Lakukan saja perintahku"

Bibir Tetsuya hanya bisa mencebik. Merutuki sikap kakaknya yang sungguh membuat sakit kepala.

Skip Time.

Bel kediaman Akashi di Tokyo berbunyi berulang. Gumanan dan celotehan terdengar samar-samar memanggil pemilik rumah. Tak berapa lama, seorang maid membukakan pintu utama menyambut para tamu yang sungguh bikin sakit telinga.

"Selamat datang tuan. Tuan muda Tetsuya sudah menunggu. Silahkan ikuti saya"

Sekelompok pemuda itu hanya mengangguk dan terdiam mengamati setiap sudut yang sungguh mewah. Semua masih terdiam dipikiran masing-masing sampai suara yang mereka kenal menyapa gendang telinga.

"Minna, selamat datang dirumahku" Ucap Tetsuya

"Wah, Tetsuyacchi, lama aku tidak kesini, rumah ini sudah jadi sebegini mewahnya"

"Tetsu, maidnya cantik-cantik ya? Ada yang bohai nggak?"

"Rumah ini tak banyak berubah, Kise-kun. Bohai itu apa, Aomine-kun?"

"Sek-"

Ckris. Satu gunting melayang. Hanya meleset sepersekian mili dari pipi Aomine. Mata Seijuro berkilat memandang Aomine yang membatu.

"Em..mak-maksudku wanita yang anggun dan cantik, tetsu"

"Makanya jangan mesum terus, Ahomine"

"Diam kau Bakagami"

"Ma-ma, sudah-sudah ssu, ayo kita belajar kelompok"

"Sei-kun, bisa disini mengajari kami?"

"Kalian mau belajar apa?"

"Tentang reproduksi-ssu"

"Selain itu?"

"Matematika, Sei-kun"

"Aku akan mengajari matematika saja"

"Memangnya kau tidak bisa bagian reproduksi, Akashi?"

"Aku tidak akan mengizinkan Tetsuya belajar tentang reproduksi bersama kalian terlebih denganmu, Daiki"

"Hah? Nande?"

"Kalian pikir aku tidak mengetahui niat kalian pada Tetsuya"

"Tentu saja mereka berniat belajar kelompok denganku, Sei-kun"

"See? Tetsuya masih polos. Sudah ku putuskan, aku akan mengajari kalian di matematika, tapi untuk reproduksi, hanya aku yang akan mengajarkannya pada Tetsuya"

"Akashicchi tidak asyik-ssu"

"Mau ku robek mulutmu agar asyik, Ryota?"

"Kau kejam, Akashi"

"Aku tidak minta pendapatmu Taiga. Dan jika kau macam-macam pada Tetsuya saat duduk denganmu dikelas, berdoalah masih bisa hidup besok"

"Sei-kun, jangan marah-marah pada teman-temanku"

"Aku tidak marah, Tetsuya. hanya sedikit mengingatkan betapa Tetsuya punya kakak yang begitu menyayanginya" Ucap Seijuro sambil menyeringai

'Iblis!' batin ketiga orang yang sudah kicep melihat dua bersaudara absurd didepannya.

"Tapi Sei-kun menakuti mereka"

"Mereka hanya takluk pada kharismaku, Tetsuya"

"Tapi Akashi, PR kami adalah mengerjakan tugas kelompok biologi tentang reproduksi"

"Tapi aku tetap tidak mengizinkan Tetsuya belajar reproduksi bersama kalian"

"Lalu bagaimana cara kami mengerjakannya, Sei-kun?"

"Baiklah aku izinkan kalian belajar reproduksi bersama Tetsuya"

'Asyik, bisa pedekate sama Tetsuyacchi-ssu' Batin Kise

'Yes, bisa melancarkan rencana *piiiiip* bersama Tetsu' Batin Aomine

'Akhirnya bisa modus ke Tetsuya' Batin Kagami

"Akhirnya bisa belajar bersama ya, Tetsuyacchi"

"Rupanya gunting sudah tak bisa meluruskan otak kalian ya?" Tanya Seijuro yang sudah gregetan melihat adiknya menjadi obyek pemikiran nista teman-temannya.

"Apa maksudmu, Akashi?"

"Kau pikir aku tidak tau pikiran nista kalian, Taiga?"

"Kami hanya ingin belajar bersama, Akashicchi"

"Dan kau pikir aku percaya begitu saja?"

"Sei-kun, aku janji tidak nakal"

"Bukan kau yang nakal, Tetsuya, tapi trio idiot itu"

"Sei-kun, jangan berkata seperti itu! Mereka teman-temanku"

"Pokoknya silahkan kalian belajar tapi aku akan tetap disini mengawasi kalian"

"Sei-kun tidak mengerjakan PR?"

"PR ku sudah selesai"

Seijuro memperhatikan dengan seksama tingkah Tetsuya dan teman-temannya. Berkali-kali dia harus melempar death glare pada tangan tangan nakal yang dengan nistanya menggrepe Tetsuya.

"Daiki, jauhkan tanganmu dari pantat Tetsuya"

"Tapi tanganku hanya disampingnya, Akashi"

"Menjauh atau tanganmu ku potong? Dan kau Ryota, berhenti menempelkan pipimu pada pipi Tetsuya"

Kagami hanya terkikik melihat duo baka itu diceramahi Seijuro.

"Kau jangan tertawa Taiga, jauhkan juga tanganmu dari kepala Tetsuya!"

"Hidoi-ssu Akashicchi, Tetsuyacchi kan kenyal minta dipeluk"

"Peluk saja Daiki atau Taiga"

"Ogah-ssu, Aominecchi bau, Kagamicchi tidak imut"

"Lagian siapa yang mau dipeluk olehmu, Kise? Aku sih ogah" Kagami bergidik membayangkan dirinya dipeluk Kise

"Kau pikir aku mau dipeluk kuning ngambang seperti mu?"

"Yamette kudasai minna. Ayo kita belajar. Sei-kun, berhenti merecoki teman temanku"

Akashi menangkup kedua pipi gembul Tetsuya. mengarahkan pandangannya langsung ke binar baby blue itu.

"Aku tidak merecoki temanmu, Tetsuya sayang" ujar Akashi sambil mencium kening Tetsuya dan saling menyentuhkan hidung mereka,

-Yang membuat hati pemilik ketiga pasang mata yang memandang retak seketika.

TBC or END?

Author's Note :

Ah, apa inii?! Idenya pasaran sih yaa, cuman lagi pengen liat Tetsuya jadi adiknya Seijuro :D

Seijuro yang Posesif sama Tetsuya yang feromonnya nyebar kemana-mana, aaaa *teriakgaje

Anyway, ada yang suka gak? Ya kalo ada yang suka atau minat baca, mungkin saya bisa melanjutkan ide ketik sejam ini, ehehehe. No flame tapi silahkan tinggalkan jejak :*

Terimakasih sudah membaca.

Sign,

Gigi.