Name: Naruto Uzumaki: Love Story Collection
Author: The World Arcana
Rate: T
Genre: Romance

Disclaimer: Naruto dan anime lain yang terlibat dalam fic ini bukanlah milik saya. Got that.

Summary: Grayfia Lucifuge, seorang gadis cantik yang merupakan guru dan wali kelas baru di sekolah bernama Konoha Academy dan harus menghadapi murid-murid menyebalkan terutama bocah pirang, bodoh, berisik, dan juga pembuat ulah yang bernama Naruto Uzumaki. Apa dia bisa bertahan dari neraka yang berisi Naruto dan murid-muridnya yang lain? Dan perasaan apa yang mulai menghinggapi hatinya tentang si pirang bernama Naruto itu?

Pair: Naruto Uzumaki and Grayfia Lucifuge(Highschool DxD)

Saat ini, gadis cantik berambut silver twin braid dengan memakai kemeja berwarna putih dan memakai kacamata yang bernama Grayfia Lucifuge sedang berjalan di lorong sekolah bernama Konoha Academy… Kenapa dia lakukan itu? Itu karena dia adalah guru baru dan pengganti wali kelas dari Kakashi Hatake, yang dipindahkan untuk mengajar di kelas lain.

'Ini akan sangat merepotkan…' Batin Grayfia saat mengingat perkataan sang kepala sekolah di Konoha Academy mengenai sifat-sifat murid-murid di kelasnya mengajar yang selalu membuat ulah.

-Flashaback-

Di sebuah ruangan, terdapat seseorang kakek-kakek yang sedang mengerjakan berkas-berkas yang terus dia kutuk habs-habisan olehnya karena berkas-berkas itu tidak ada habisnya. Dia bernama Hiruzen Sarutobi, kepala sekolah di Konoha Academy… Saat dia sedang sibuk mengerjakan berkasnya, dia pun mendengar ketukan pintu dari luar dan membuatnya menghentikan tugasnya sebentar.

"Masuk…" Ucap Hiruzen dengan santai.

Krieeeeetttt

Hiruzen pun melihat Grayfia yang memasuki ruangannya. Dia bingung karena dia belum pernah melihat Grayfia sebelumnya dan membuatnya berkata "Permisi nona… Bisa aku tahu siapa kau ini? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya."

"Permisi tuan…" Balas Grayfia, kemudian dia berkata "Namaku Grayfia Lucifuge… A-Aku ingin mendaftar menjadi guru disekolah ini."

"Menjadi guru…" Balas Hiruzen, kemudian dia melanjutkan "Apa tujuanmu untuk mengajar di sekolah ini?"

"Aku ingin membantu keuangan keluargaku dan juga aku ingin berbagi ilmu yang kupunya pada siapapun yang berniat belajar disekolah ini." Jawab Grayfia.

"Emmm, kebetulan sekali…" Ucap Hiruzen, kemudian dia melanjutkan "Aku memang saat ini sedang mencari guru sekaligus wali kelas di kelas XII-B karena wali kelas di kelas itu aku pindahkan untuk menjadi wali kelas di kelas XII-A."

"Hmm, begitu ya…"

"Jadi apa kau menerima kesempatan ini, Grayfia-san?" Tanya Hiruzen.

"Tentu saja…" Jawab Grayfia, kemudian dia menjabat tangan Hiruzen dan berkata "Terima kasih tuan…"

"Hiruzen. Namaku Hiruzen Sarutobi, Grayfia-san." Potong Hiruzen.

"Terima kasih Hiruzen-sama." Balas Grayfia, kemudian dia melanjutkan "Kau telah memberikan pekerjaan kepadaku."

"Sama-sama Grayfia-san." Balas Hiruzen, kemudian dia melanjutkan "Oh ya, semoga kau bisa bertahan di kelas XII-B itu."

"Memangnya kenapa dengan kelas itu, Hiruzen-sama?" Tanya Grayfia.

"Para murid di kelas itu terutama para siswa-nya itu pembuat masalah dan juga berisik." Jawab Hiruzen, kemudian dia melanjutkan "Aku harap kau bisa bertahan di kelas itu sama seperti pendahulumu, Kakashi Hatake."

"Aku akan bekerja semampuku." Balas Grayfia, kemudian dia membungkukkan badannya dan pergi dari ruangan Hiruzen.

-Flashback End-

Grayfia pun melanjutkan perjalanannya dan tersenyum saat dia telah menemukan kelas tujuannya. Dan benar saja seperti yang dikatakan oleh Hiruzen, saat dia memasuki kelas itu… Dia pun disambut dengan para siswa dan siswi yang sangat berisik. Saat dia masuk, dia pun melihat mata biru salah seorang siswa disana yang melihatnya dan membuatnya berkata.

"Kau kenapa melihatku seperti itu?" Tanya Grayfia yang merasa risih pada tatapan pemuda berambut spiky blond yang terus menatapnya.

Pemuda itu menghentikan tatapannya pada Grayfia dan berkata "Tidak ada. Tapi aku hanya bingung… Kau ini siapa? Kalau kau adalah seorang model, kau salah tempat nona… Ini bukan tempat audisi."

Grayfia pun menatap mata anak itu dengan tajam, kemudian dia melanjutkan "Boleh aku tahu siapa namamu, anak muda?"

"Namaku Naruto Uzumaki…" Jawab pemuda bernama Naruto itu dengan tenang. Kemudian Grayfia menghampiri Naruto dan memberikannya sebuah kertas dan membuatnya berkata "Kertas apa ini?"

"Itu kertas hukumanmu…" Jawab Grayfia sambil tersenyum, kemudian dia memegang pipi Naruto dan berkata "Datanglah ke kantorku setelah kegiatan belajar mengajar ini selesai, oke. Aku akan memberikan hukuman kepadamu."

Wajah Naruto pun memerah karena perbuatan Grayfia itu. Tapi dia dibuat kaget bersamaan dengan para siswa dan siswi yang lain di kelas itu saat mereka menyadari maksud perkataan Grayfia. Kemudian dia bangkit dari bangkunya sambil menunjuk Grayfia dan berkata "Ka-Kau guru dikelas ini? Kau bercanda kan ttebayo!"

"Sayangnya aku tidak bercanda…" Jawab Grayfia dengan santai. Kemudian dia melihat Grayfia dan berkata "Apa ada yang salah?"

"Hanya aneh saja…" Jawab Naruto, kemudian dia menyeringai dan berkata "Kok bisa gadis secantik kau jadi guru di kelas seperti hutan rimba begini?"

Wajah Grayfia pun memerah karena perkataan Naruto, kemudian dia melihat Naruto dengan tajam dan berkata "Sudah, jangan mencoba-coba untuk memujiku. Kau pikir kalau merayuku, aku akan mencabut hukumanmu itu?"

"Tidak ada salahnya mencobanya kan sensei." Balas Naruto yang memberikan penekanan pada kata sensei.

"Kalau begitu duduklah di tempatmu dan aku akan menambah hukumanmu." Ucap Grayfia dengan tegas, dan Naruto pun langsung menuruti perkataan Grayfia… Daripada hukumannya bertambah kan, pikirnya.

"Nah, maaf untuk barusan…" Ucap Grayfia, kemudian dia melanjutkan "Perkenalkan namaku, Grayfia Lucifuge… Aku guru dan wali kelas kalian yang baru."

Kemudian siswa disebelah Naruto yang berambut raven duckbutt pun mengangkat tangannya dan berkata "Oh ya, Grayfia-sensei… Kalau boleh tahu, dimana Kakashi-sensei?"

"Kakashi-san dipindahkan untuk menjadi guru dan wali kelas di kelas XII-A." Jawab Grayfia. Kemudian dia menunjuk siswi berambut pirang dan juga pink yang sedang beragumen dan membuatnya naik darah. Setelah itu dia pun melihat mereka berdua dengan tajam dan berkata "Kalian berdua! Apa yang kalian bicarakan?"

"Ti-Tidak ada sensei…" Jawab gadis berambut pink yang ketakutan saat melihat tatapan tajam Grayfia.

"Kalau kau? Apa yang kau bicarakan dengan dia tadi?" Tanya Grayfia pada gadis berambut blonde panjang yang duduk disebelah gadis berambut pink tadi.

"Ti-Tidak ada juga, sensei." Jawab gadis berambut blonde itu.

"Kalau begitu diamlah!" Teriak Grayfia sambil menggebrak meja Naruto dengan keras dan membuatnya kaget. Kemudian dia melihat orang itu kembali dan berkata "Kalau tidak, akan aku beri kalian kertas hukuman seperti Uzumaki-san disini…"

"Ha'i sensei…" Balas dua gadis itu.

"Dasar guru galak… Membuatku hampir terkena serangan jantung saja." Gumam Naruto yang menepuk-nepuk dadanya sendiri karena masih terkejut atas perbuatan Grayfia tadi.

"Kau bilang apa tadi, Uzumaki-san?" Tanya Grayfia.

"Tidak ada, Grayfia-sensei." Jawab Naruto dengan santai.

"Benarkah?" Tanya Grayfia.

"Iya benar." Jawab Naruto dengan malas, kemudian dia melanjutkan "Sebaiknya kau mulai saja pelajaran ini… Sebelum aku kebosanan dan mulai tertidur di kelasmu ini, Grayfia-sensei."

'Anak ini… Akan aku cincang-cincang dia nanti.' Batin Grayfia yang sudah mengcengkram penggaris kayu di tangannya dengan keras. Kemudian dia menghela nafas dan berkata "Baiklah… Buka buku kalian, kita akan memulai pelajaran sekarang."

Grayfia pun memulai pelajaran di kelas itu dan dia harus dibuat frustasi dan kesal terus-terus menerus karena Naruto dan teman-temannya terus membuat ulah. Mulai dari Naruto yang sering cekcok bersama salah satu murid yang bernama Sasuke Uchiha, murid bernama Ino Yamanaka dan juga Sakura Haruno yang terus bergosip, dan blah blah blah. Akhirnya bel istirahat sekolah pun berbunyi dan Grayfia pun duduk di kantin dan bisa menghlela nafas lega.

"Akhirnya…" Ucap Grayfia, kemudian dia melanjutkan "Aku bisa bebas dari makhluk kuning itu."

Grayfia pun membuka kotak bekalnya yang dia ambil di lokernya dan memakan isinya. Mungkin terdengar aneh kalau memakan bekal di kantin, tapi menurut dia makanan bekal buatan sendiri lebih sehat daripada makanan buatan orang lain. Kemudian muncullah seorang yang dirasa seumuran dengan Grayfia, berambut silver spiky dan memakai masker. Grayfia pun melihat dia dan orang itu pun berkata "Guru baru?"

"Iya." Jawab Grayfia, kemudian dia melanjutkan "Namaku Grayfia Lucifuge, salam kenal."

"Salam kenal juga, namaku Kakashi Hatake. Mantan wali kelas XII-B." Balas Kakashi, kemudian dia melanjutkan "Kau guru penggantiku kan? Apa ada masalah disana?"

"Banyak…" Jawab Grayfia, kemudian dia melanjutkan "Tapi yang sering melakukan ulah itu anak bernama Naruto Uzumaki."

"Naruto ya… Dia memang suka seperti itu." Ucap Kakashi, tapi kemudian dia melanjutkan dengan nada sedih "Padahal dia dulu tidak seperti itu, tapi beberapa tahun ini dia jadi berubah."

"Kau mengenalnya sudah lama?" Tanya Grayfia.

"Ya, aku sudah mengenalnya sejak lama karena ayahnya adalah mantan guruku." Jawab Kakashi.

"Yang kau maksud dengan berubah itu apa, Kakashi-san?" Tanya Grayfia.

"Sebenarnya aku tidak mau mengatakan ini, tapi baik… Akan aku katakan. Beberapa tahun lalu, guruku berhenti menjadi guru dan menikahi pengusaha bernama Kushina Uzumaki. Saat Naruto lahir dan sudah lumayan dewasa, dia dan istrinya mengurus bisnis istrinya dan Naruto pun terabaikan karena mereka lebih mementingkan bisnisnya." Jawab Kakashi, kemudian dia melanjutkan "Maka daripada itu, dia berubah dan suka membuat ulah dikelas demi mendapatkan perhatian ibu dan ayahnya… Tapi bukannya berhasil, itu malah membuatnya mendapat omelan dari kedua orang tuanya. Teman-teman di kelasnya dan sekolah mengganggap dia idiot. Hanya aku dan Sasuke saja yang mengerti dia."

"Aku tahu kau masih baru dan dia punya kesalahan. Tapi kumohon jangan terlalu keras padanya Grayfia-san." Ucap Kakashi.

"Aku mengerti, Kakashi-san." Balas Grayfia.

Kemudian dia membuka buku berwarna cover hijau dari sakunya dan dia pun berkata "Kalau begitu aku pergi dulu… Sampai ketemu lagi."

Di tempat yang sama, Naruto yang duduk berjauhan dari Kakashi dan Grayfia pun menatap pembicaraan Kakashi dan Grayfia dengan kesal. Entah kenapa, dia merasa cemburu pada orang yang sudah dia anggap ayahnya sendiri menggantikan ayahnya sendiri, Minato Namikaze. Sahabatnya yang berambut duck-butt dan berwajah emo yang bernama Sasuke pun melihat Naruto dengan tatapan serius.

"Sedang apa kau, dobe?" Tanya Sasuke.

"Bukan urusanmu, teme." Jawab Naruto yang sedang memakan ramennya.

"Tch, bilang saja kau cemburu melihat Kakashi-sensei dekat-dekat dengan Grayfia-sensei kan?" Tanya Sasuke dengan mendecih.

"Cemburu?" Tanya Naruto dan ditanggapi oleh anggukan oleh Sasuke, lalu Naruto pun berkata "Ya Tuhan! Yang benar saja… Untuk apa aku cemburu pada mereka terutama guru baru itu… Suka saja tidak."

"Dasar pendusta…" Gumam Sasuke.

"Kau bilang apa?"

"Tidak apa-apa."

"Bagus…"

Beberapa menit pun berlalu dan bel masuk kembali berbunyi… Kali ini di kelas tidak terjadi, bukan karena mereka takut pada Grayfia yang merupakan guru baru di kelas itu, tapi karena si pembuat ulah hanya diam saja di tempatnya dari tadi karena dia terus memikirkan tentang apa yang Sasuke katakan. Apa dia cemburu? Apa dia menyukai gurunya sendiri? Atau blah blah blah, entahlah. Melihat itu pun Grayfia pun menaikkan alisnya karena bingung tentang apa yang dipikirkan muridnya itu serta kesal karena dia tidak mendengarkan serta melihat materi dengan baik. Melihat Naruto masih seperti itu, Grayfia pun meneriakkan namanya.

"Naruto Uzumaki!" Teriak Grayfia dengan kencang dan membuat semua murid kecuali Naruto, menutup telinganya rapat-rapat.

Naruto pun tersentak kaget karena dia dikagetkan oleh teriakan Grayfia, Naruto pun menatap tajam Grayfia dan Grayfia pun balik menatap tajam Naruto "Ya, ada apa?"

"Kerjakan tugas di depan, SEKARANG!" Teriak Grayfia dan membuat Naruto tersentak dan ingin protes, tapi glare dari Grayfia sudah terlebih dahulu membuat nyali-nya ciut.

"Fiuuuh, selamat…"

Naruto pun maju ke depan, tapi Naruto hanya bisa melihat pertanyaan di depannya itu dan membatin 'Pertanyaan macam apa ini?'

Grayfia pun memberikan glare pada Naruto untuk mengerjakan tugas yang berada di papan tulis. Entah kenapa dia ingin sekali mencekik Naruto dan membuang badannya ke kandang singa… Padahal dia sudah memberikan rumus untuk mengerjakannya, tapi karena dia melamun dia jadi tidak tahu atas apa yang dia ajarkan "Jadi, sampai kapan kau mematung disitu Naruto Uzumaki? Cepat jawab pertanyaannya!"

Naruto pun akhirnya menyerah setelah otaknya blank karena tidak bisa mengerjakan tugas dari Grayfia dan kemudian dia berkata dengan tampang watados "Hehehehe, aku enggak tahu jawabannya sensei…"

"Jadi…" Ucap Grayfia, kemudian dia melanjutkan "DARI TADI KAU NGAPAIN AJA, UZUMAKI?"

"Melamun dan memikirkanmu sensei…"

"Suit… Suit…"

"YOSH! SEMANGAT MASA MUDAMU TERUS MEMBARA NARUTO-SAN!"

"Romantis sekali…"

"Dasar usuratonkachi…"

Wajah Grayfia pun memerah karena malu serta kesal, dan dia pun berteriak karena kesal "Diam kalian semua!"

Mereka pun semua diam karena tidak mau mendapatkan kemurkaan dari Grayfia. Kemudian Grayfia mengambil sebuah kipas lipat dari sakunya dan dia pun berkata "Uzumaki…"

"Ya sensei?"

Pletaaaakkk

"Adawww!" Teriak Naruto yang dipukul atas kepalanya dengan kipas milik Grayfia dan membuat teman-temannya tertawa tapi mereka langsung diam setelah mendapatkan glare dari Grayfia dan Naruto "Kenapa kau memukul kepalaku sensei? Sakit tahu!"

"Itu ganjarannya untuk siswa bodoh dan penggoda sepertimu." Balas Grayfia dengan dingin dan membuat semua orang selain Naruto ngeri, kemudian dia melanjutkan "Sekarang kembali ke tempatmu!"

"Tidak mau." Balas Naruto dan membuatnya mendapatkan glare dari Grayfia. Kemudian dia menunjuk pipinya sendiri dan melanjutkan "Cium dulu… Baru aku kembali ke tempatku."

'Nih anak nekat banget.'

'Sugoi, Naruto-san!'

'Usuratonkachi…'

'Dasar Naruto, mendokusai…'

Buaakkkk

"Duduk…" Ucap Grayfia yang sudah memukul perut Naruto dengan tinjunya, kemudian dia melanjutkan "Atau aku lakukan yang lebih parah daripada ini."

"Baik sensei." Balas Naruto, kemudian dia duduk ke bangkunya dan berkata pada Sasuke "Dasar sensei galak…"

"Aku dengar itu, Uzumaki!"

Mereka pun melanjutkan pelajaran mereka dan mau tidak mau Naruto harus siaga karena dia terus diawasi oleh Grayfia. Naruto pun hanya bisa melihat Grayfia dengan tatapan kagum… Dia memang galak, tapi di matanya kecantikannya itu tiada batas. Mata yang cocok dengan warna rambutnya, walaupun Kakashi juga mempunyai warna rambut serupa tapi matanya berwarna hitam. Gaya rambutnya yang menarik di matanya, serta tubuhnya yang sangat bagus dan ideal bagi semua kalangan wanita. Dia memang benar kalau sosok Grayfia itu lebih cocok menjadi model, bukan sebagai guru… Tapi itu tidak bisa dia katakan itu, karena kau bisa membuat perutmu mendapat satu lagi bogem mentah lagi dari Grayfia. Setelah bel terakhir sekolah berbunyi, Grayfia pun langsung mengajak Naruto ke kantornya dan dia pun berkata.

"Uzumaki… Kau tahu kalau kau sudah membuatku malu disana berkali-kali?" Tanya Grayfia dengan nada kesal, malu, dan jengkel.

"Aku tidak tahu sensei." Jawab Naruto, kemudian dia melanjutkan "Aku hanya mencoba mencairkan suasana saja. Habisnya kau ini terlalu serius… Aku jadi tidak tahan untuk menggodamu."

"Aku bukannya terlalu serius. Aku memang harus serius supaya kalian semua bisa lulus dengan sempurna, kau harus paham itu." Ucap Grayfia dengan nada serius, dan membuat Naruto menundukkan kepalanya, kemudian dia melanjutkan "Aku sudah dengar dari Kakashi-san alasan kau sering membuat ulah di sekolah."

"Oh ya…" Ucap Naruto dengan nada dingin yang tidak pernah dia perlihatkan selama di kelas, kemudian dia melanjutkan "Apa yang dia bilang tentang aku, huh?"

Grayfia pun tidak tahu harus mengatakan apa, kemudian Naruto pun melanjutkan "Apa dia bilang kalau aku seperti ini karena orang tuaku? Dan kau akan bilang kalau perbuatanku ini seperti anak kecil?"

Grayfia pun menggigit bibirnya sendiri dan dia pun berkata "Dengarkan aku dulu..."

"Kau yang dengarkan aku, Grayfia-sensei." Potong Naruto, kemudian dia melanjutkan "Kalau kau memang ingin mengatakan itu, lebih baik lupakan saja. Karena aku tidak akan mendengarkan karena kau itu tidak akan tahu karena kau tidak tahu apa yang kurasakan."

"Naruto kau salah. Aku juga tahu perasaanmu karena sama-sama sepertimu yang tidak mendapatkan kasih sayang orang tua…" Ucap Grayfia yang sudah meneteskan air matanya, kemudian dia melanjutkan "Hanya saja kau masih beruntung dibandingkan denganku, karena kau masih memiliki orang tua sedangkan aku tidak tidak."

"Kau salah Grayfia-sensei…" Balas Naruto yang menghampiri Grayfia dan menghapus air matanya dengan tangannya "Kau lebih beruntung daripada aku. Lebih baik tidak punya orang tua daripada punya orang tua tapi kasih sayangnya tidak ada di dekat kita. Mereka lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan aku, putranya sendiri… Padahal harta bisa dicari tapi kalau kehilangan anak, kita tidak akan mendapatkannya lagi. Kalaupun mereka mendapatkan anak kembali… Itu pun bukan aku, tapi orang lain yang menyandang status sebagai saudaraku."

"Na-Naruto…"

"Ehm, maaf… Aku sudah terlalu bicara sepertinya dan berbicara yang tidak-tidak denganku." Ucap Naruto dan nada bicaranya sudah berubah ceria seperti saat di kelas, kemudian dia berkata "Jadi… Kau ingin memberikan hukuman padaku?"

"Tadi iya, sekarang tidak jadi." Jawab Grayfia.

"Baguslah… Cerita drama itu berguna juga untuk mendapatkan belas kasih dari para guru, walaupun itu memang benar." Ucap Naruto dengan nada sarkastik, dan dia pun melanjutkan "Bagaimana kalau aku memelukmu, anggap saja untuk menenangkanmu karena kau telah member tahu rahasia tentang keluargamu kepadaku."

Grayfia pun menatap Naruto dengan tajam dan dia pun berkata "Sigh. Baiklah, satu kali saja."

Naruto pun tersenyum dan dia pun memeluk Grayfia, tapi karena payudara dari Grayfia bergesekan dengan dada bidanya… Wajahnya pun memerah dan dia pun membatin 'Sial… Icha-Icha sialan, Kakashi-sensei sialan, Jiraiya-sensei sialan… Dasar keparat. Kalian yang telah membuatku seperti ini.'

'Hangat dan nyaman sekali…' Batin Grayfia, dan mereka berdua pun terbuai dan mereka pun hampir berciuman, tapi Grayfia pun berteriak "Hentikan Naruto! Ini salah!"

"Kau benar. Kita ini guru dan murid, lagipula kita baru bertemu satu kali." Balas Naruto yang sudah melepaskan pelukannya pada Grayfia, kemudian dia melanjutkan "Kalau begitu, aku pergi dulu…"

'Apa yang barusan hampir aku lakukan?' Batin Grayfia, kemudian dia duduk di bangkunya dan berkata 'Ingat… Kau sudah mempunyai Sirzech.'

Beberapa bulan pun berlalu setelah kejadian itu dan hubungan mereka semakin membaik meskipun scene kucing dan anjing antara mereka di kelas masih terus terjadi karena dia terus menggoda Grayfia. Bahkan saat mereka sedang tidak di sekolah… Grayfia membolehkannya memanggilnya dengan suffiks-san. Naruto juga mulai membuka dirinya dan memberitahu bahwa dia selama ini sudah tidak tinggal di rumah orang tuanya lagi tapi di rumah mantan wali kelasnya, Kakashi. Grayfia juga sering diajak hang-out oleh teman-temannya terutama yang bergender perempuan dan Grayfia memperkenalkan Naruto pada adiknya dan teman-temannya, terutama pacarnya yang bernama Sirzech. Tapi entah kenapa Naruto dan Sirzech tidak pernah bisa akur dan terus adu mulut, dan dia yakin adu mulut ini tidak seperti adu mulut biasa Naruto yang biasa dia lakukan dengan Sasuke tapi dia benar-benar membenci Sirzech dan dia juga membencinya. Beberapa hari kemudian, Naruto pun sedang berjalan-jalan dengan Sasuke di sebuah taman.

"Hei, Sasuke…" Ucap Naruto.

"Ada apa, Naruto?" Tanya Sasuke.

"Entah kenapa aku sangat membenci pacar dari Grayfia-chan yang bernama Sirzech itu." Ucap Naruto, kemudian dia melanjutkan "Aku merasa dia tidak cocok untuk dia."

"Kau sudah dekat sekali dengan sensei ya? Sampai-sampai kau diperbolehkan memanggilnya dengan suffiks-chan." Ucap Sasuke dan itu membuat wajah Naruto memerah.

"Selama aku berada di luar lingkungan sekolah, aku boleh memanggilnya itu." Balas Naruto, kemudian dia melanjutkan "Jadi bagaimana menurutmu, Sasuke?"

"Mungkin kau cemburu pada hubungan mereka berdua…" Jawab Sasuke.

"Apa maksudmu berkata seperti itu?" Tanya Naruto.

"Oh please… Semua orang juga tahu kalau kau menyukai Grayfia-sensei sebulan belakangan ini, fishcake." Jawab Sasuke.

"Mungkin kau benar, duck-butt." Balas Naruto. Kemudian dia melihat ada dua orang yang berciuman di kursi taman dan dia pun berkata "Mereka kan?"

"Kau kenal mereka?" Tanya Sasuke.

"Dia pacar Grayfia-chan yang aku bilang tadi dan dia yang dia cium itu adalah Serafall Sitri, sahabat dari Grayfia-chan." Jawab Naruto, kemudian tangannya pun terkepal sempurna dan dia pun berkata "Berani sekali dia melakukan itu pada Grayfia-chan… Akan aku habisi dia!"

"Tunggu Naruto! Sial!" Ucap Sasuke, kemudian dia mengejar Naruto yang sudah ingin memukul seseorang di kursi taman itu.

Naruto pun mencengkram kerah baju Sirzech dan membuat Sirzech dan Serafall panik dan membuat Sirzech berkata "Mau apa kau? Cepat lepaskan aku!"

Buaaaakkkk

Sirzech pun terjatuh ke tanah setelah mendapatkan pukulan Naruto. Dia pun bangkit dan melihat Naruto "Sialan kau! Akan aku bunuh kau bocah tengik!"

Buuaaaakkkk

Naruto pun terjatuh dan dia pun bangkit dan memuntahkan darahnya ke tanah. Mereka pun ingin saling pukul kembali, tapi Serafall sudah menahan Sirzech dan Sasuke sudah menahan Naruto "Lepaskan aku, Sasuke! Biar aku hajar si bangsat ini karena sudah mengkhianati, Grayfia-chan."

"Kau marah dan memukulku karena aku mendapatkan Grayfia…" Ejek Sirzech, kemudian dia melanjutkan "Impianmu terlalu tinggi, Uzumaki. Lagipula kalau kau memberitahu ini pada Grayfia, dia tidak akan percaya padamu."

"Sialan kau! Sini kau, biar aku bisa hajar wajah menjijikkanmu itu!" Teriak Naruto, tapi dia tidak bisa maju karena ditahan lebih ketat oleh Sasuke "Lepaskan aku, duck-butt…"

"Diam kau, fishcake! Kau telah menarik perhatian kesini."

"Ada apa ini?" Tanya Grayfia yang baru saja datang ke TKP(Tempat Kejadian Perkelahian)

"Lihat apa yang murid tersayangmu ini lakukan, Grayfia." Jawab Sirzech, kemudian dia melanjutkan "Dia tiba-tiba saja memukulku dan menuduhku tidak-tidak."

Naruto pun menatap tajam Sirzech dan ingin protes, tapi dia sudah dihadapkan oleh glare dari Grayfia "Apa itu benar, Naruto?"

Naruto pun terdiam, dan Grayfia pun meninggikan suaranya "APA ITU BENAR, NARUTO UZUMAKI?"

"YA, AKU MEMANG MENGHAJAR SI BANGSAT DAN JUGA PLAYBOY INI. AKU MEMUKULNYA KARENA DIA TELAH MENDUAKAN GADIS YANG KUCINTAI DENGAN SAHABATNYA SENDIRI, PUAS!" Teriak Naruto tidak kalah tinggi dan itu membuatnya terkejut karena dia tidak menyangka kalau muridnya itu mencintainya bahkan Serafall juga terkejut mendengar kabar ini.

"Apa itu benar, Sirzech Gremory?" Tanya Grayfia dengan nada dingin.

"Kau mempercayai muridmu yang cemburu dan iri pada hubungan kita daripada aku, pacarmu sendiri?" Tanya Sirzech.

"Terserah kau mau percaya atau tidak Grayfia-chan. Tapi aku punya saksi mata disini." Ucap Naruto, kemudian dia melanjutkan "Silahkan Sasuke…"

"Dia itu temanmu, pasti dia berbohong demi temannya." Ucap Sirzech.

Kalau tadi Naruto yang menahan marah karena Sirzech, sekarang giliran Sasuke yang murka atas Sirzech. Sirzech pun mulai tersenyum kemenangan, tapi senyum itu hilang saat Serafall membuka suara "Muridmu memang benar Grayfia. Maafkan kami berdua…"

"Kalian berdua memang keterlaluan… Aku pikir kau adalah sahabatku, Serafall!" Teriak Grayfia pada sahabatnya atau mungkin akan disebut mantan sahabatnya yang saat ini sudah menangis.

Buuuuaaaakkkk

"Rasakan itu, bajingan! Semoga kita tidak akan bertemu lagi…" Ucap Grayfia yang sudah menonjok muka Sirzech dan setelah itu dia langsung membawa Naruto pergi.

Grayfia pun membawa Naruto dan meninggalkan Sasuke di taman. Mereka pun sampai di rumah Grayfia dan Naruto pun mengobati bibir Naruto yang terkena pukulan dari Sirzech dengan obat merah. Setelah beberapa menit mengobati bibir Naruto yang terus mengaduh kesakitan, Grayfia pun selesai melakukannya dan dia pun berkata.

"Bagaimana?" Tanya Grayfia.

"Baik…" Jawab Naruto, kemudian dia melihat Grayfia karena khawatir dan dia pun berkata "Kau tidak apa-apa kan?"

"Kenapa kau menanyakan itu? Yang terluka itu kau, murid bodoh?" Tanya Grayfia.

"Luka fisik itu bisa disembuhkan dengan mudah, tapi luka hati…" Ucap Naruto.

"Apa benar kau mencintai aku?" Tanya Grayfia to-the-point.

"Tidak." Jawab Naruto.

"Kau bilang kau mencintaiku tadi. Sebenarnya kau mencintaiku atau tidak!" Teriak Grayfia yang kesal pada Naruto yang terkesan plin-plan.

"Jujur aku mencintaimu, Grayfia-chan…" Balas Naruto, kemudian dia melanjutkan "Tapi… Aku tidak mau cuma menjadi pelarianmu karena kau menemukan pacarmu selingkuh dengan temanmu sendiri, aku ingin cintamu yang tulus."

Naruto pun menunggu jawaban Grayfia, tapi nihil "Sudah kuduga. Kalau begitu, aku pergi saja."

"Jangan pergi…" Ucap Grayfia, Naruto pun patuh dan duduk kembali di kursi milik Grayfia "Aku memiliki perasaan padamu sejak kejadian di ruanganku beberapa bulan lalu, Naruto. Tapi aku bingung memilih antara Sirzech atau murid penggoda dan kurang ajar sepertimu."

"HEY!"

"Tapi aku sudah menemukan pilihan…" Ucap Grayfia dan kemudian dia melanjutkan "Dan itu adalah kau, Naruto. Muridku yang bodoh, troublemaker dan perayu yang selalu merayuku."

"Aku akan anggap itu sebagai pujian." Balas Naruto yang sweatdrop akan perkataan dari Grayfia, dan dia pun mendekatkan bibirnya ke bibir ranum milik Grayfia.

"Tunggu dulu…" Ucap Grayfia, kemudian dia melanjutkan "Apa tidak apa-apa, maksudmu bibirmu pasti masih merasakan rasa sakit kan?"

"Akan aku tahan rasa sakit itu." Jawab Naruto.

Cup

Bibir kedua insan itu pun menyatu dan kemudian terjadilah pergulatan antara kedua lidah mereka dan mereka saling bertukar saliva. Mereka berdua pun melepaskan ciuman mereka dan mereka berdua pun berkata.

"Aku mencintaimu Grayfia Lucifuge."

"Aku mencintaimu Naruto Uzumaki."

-Epilogue-

Beberapa tahun setelah menjalin hubungan dan Naruto telah lulus dari sekolahnya… Naruto pun bekerja di perusahaan yang dibuatnya bersama dengan Sasuke dan juga Obito Uchiha, salah satu dari murid dari Minato Namikaze, ayah dari Naruto. Naruto pun melamar dan juga melamar Grayfia dan mereka telah dikaruniai dua anak, yang pertama memiliki rambut spiky berwarna silver sama seperti ibunya dan mata seperti ayahnya yang bernama Menma Lucifuge-Uzumaki dan yang satu lagi berambut silver twin braid sama seperti ibunya dan juga warna mata sama seperti ibunya yang bernama Seneca Lucifuge-Uzumaki.

"Menma! Berani-beraninya kau melempar buku yang aku dan ayahmu belikan seperti itu." Ucap Grayfia yang saat ini sedang menggendong Seneca dan dia dalam keadaan marah sekali karena buku yang dibelikan dia dan Naruto yang seharusnya dipelajari oleh Menma malah dilempar ke sembarang arah.

"Maaf ibu, tapi bukunya membosankan. Jadi aku lempar saja hehehe." Balas Menma yang sudah bersembunyi dibelakang tubuh ayahnya.

"Kau memang putraku, nak." Ucap Naruto yang mengelus-ngelus kepala putranya itu.

Grayfia pun memberikan glare-nya kepada suaminya dan dia pun berkata "Suami sama anak sama saja."

"Terima kasih atas pujiannya." Balas Naruto dan Menma.

"Itu bukan pujian!" Teriak Grayfia dan itu membuat Seneca menangis dan membuat Grayfia harus bersusah keras menidurkan putrinya lagi.

Tok

Tok

Tok

"Biar aku saja…" Ucap Naruto, kemudian dia membuka pintunya dan melihat kedua wajah yang familiar dan dia pun berkata "Mau apa kau kesini, Minato Namikaze, Kushina Uzumaki?"

"Kami mencarimu, Naruto. Aku dengar dari Kakashi kalau kau tinggal disini." Jawab Kushina.

"Kenapa kalian mencariku? Kalian sudah selesai dengan pekerjaan kalian?" Tanya Naruto.

"Kami tahu aku salah, tapi kumohon maafkan kami." Jawab Minato dan Kushina.

"Tidak ada alasan untuk aku memaafkan orang yang menelantarkan anaknya sendiri demi pekerjaan." Ucap Naruto, kemudian dia melanjutkan "Apa kalian tahu selama 2 tahun aku sekolah, aku tidak lagi tinggal di rumah kalian, huh?"

"Naruto-kun, jangan begitu…" Ucap Grayfia yang menepuk pundak Naruto. Dia merasa iba pada orang tua Naruto "Maafkanlah mereka… Mereka adalah kedua orang tuamu, Naruto."

"Akan aku pikirkan. Tapi dalam waktu dekat ini… Jangan harap aku akan menganggap kelian berdua sebagai orang tuaku." Balas Naruto, kemudian dia melanjutkan "Tapi bawa mereka berdua ke dalam, Grayfia-chan. Kau sepertinya harus mengenalkan Menma kepada mereka."

Grayfia pun mengajak Minato dan Kushina ke dalam dan Naruto pun berkata "Terima kasih Kami-sama telah memberikan istri seperti dia. Kalau tidak, aku pasti melakukan hal yang akan aku sesali selama-lamanya."

-End-