"Untuk Satsuki."

Aomine Daiki kecil menyerahkan tiga tangkai bunga daisy putih yang tampaknya kurang segar. Tak mempedulikan tampilannya, gadis berambut gulali itu menerimanya dengan riang.

"Terima kasih, Dai-chan!" Ia berseru senang, dengan senyuman lebar yang tampak pada wajahnya. Sementara yang memberi hanya bisa mengalihkan pandangan dari lawan jenisnya dengan tampang gugup.


Hanakotoba

Ketika bunga berbicara

..

Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Romance, Friendship

(Kindergarten ver, slight OC)

..

..

1) Aomine Daiki x Momoi Satsuki― Daisy


"Aku iri sama Satsuki-chan."

Celetukan yang sama sekali tak disangka oleh salah satu sahabatnya itu sukses membuat Momoi Satsuki terbelalak dan memandangnya bingung. "Aku salah apa?"

Teman Momoi menunjuk tiga tangkai bunga daisy yang tengah digenggam oleh jemari mungil Momoi. "Itu dari Aomine-kun ya?"

Momoi berkedip bingung. Irisnya menatap bunga yang sedang ia pegang, lalu menatap kembali temannya yang memasang ekspresi sebal. "Iya. Tadi Dai-chan bilang dia petik di dekat danau waktu lagi mancing ikan tadi siang. Uhm... Ruka-chan mau?"

Tentu saja, temannya itu menjawabnya dengan wajah berseri-seri. "Iya! Kalau itu dari Aomine-kun aku mau!" lalu tanpa mengatakan apa-apa, Momoi menyerahkan tiga tangkai bunga yang ia genggam tadi kepada temannya yang kini sedang berbahagia dan mengajak bunga itu berbicara.

"Terima kasih, Satsuki-chan!" Ia tersenyum senang, sementara Momoi hanya tersenyum dan mengangguk. Entah mengapa ada sedikit bagian hatinya yang tidak rela ketika ia melihat bunga itu berada dalam genggaman orang lain, meski itu adalah sahabatnya.

"Momo-chan, Ruka-chan~"

Dari tepi jalan, dua orang temannya melambaikan tangan kepada Momoi dan Ruka―temannya yang sedari tadi masih mengobrol di pinggir sungai.

"Kami akan segera kesana~" Ruka membalasnya dengan riang dan melambaikan tangannya. Gadis kecil itu menatap Momoi. "Sudah sore, pulang yuk? Yuki-chan sudah memanggil tuh."

Lagi-lagi Momoi hanya bisa mengangguk.

..

..

..

Momoi berjalan pulang, sendirian. Langkahnya sedikit lesu, dengan kepala yang tertunduk. Setelah ia berpisah dengan teman-temannya di persimpangan, gadis itu berjalan pulang dalam diam. Tidak biasanya, padahal ia selalu bersenandung sepanjang perjalanannya.

"Oi, Satsuki!"

Yang dipanggil mengangkat kepala, lalu senyumnya mengembang ketika sosok itu mendekat. "Dai-chan!"

Napas lelaki itu tersengal-sengal; akhirnya ia sampai di depan Momoi. "Kau kemana saja!" Dengan tergesa-gesa, ia menetralkan napasnya akibat telah berlari cukup lama untuk mencarinya; mencari Momoi. Sementara yang dimarahi hanya menatapnya dengan bingung. "Aku tadi main sama Ruka-chan dan yang lain. Memang kenapa?"

"Apanya yang kenapa?!" Aomine berseru kesal. "Ini sudah sore tahu! Kau pikir aku dan ibumu tidak cemas kalau kau belum pulang jam segini?!"

Dibentak seperti itu sebenarnya membuat nyali Momoi sedikit ciut. Ia bergetar pelan. "L-lalu kenapa? Ini aku sudah mau pulang, Dai-chan malah marah-marah!"

Kini giliran Aomine yang terdiam. Sesaat kemudian keheningan terjadi. Momoi mengusap kedua matanya yang sedikit berair. Aomine menghela napas. "Baiklah, maafkan aku. Ah―mana daisy yang kuberikan padamu tadi siang?"

"Ung?" Momoi berkedip; butuh beberapa detik untuk menyadari kemana arah percakapan ini berjalan. "Eh... diberikan pada Ruka-chan―"

"Kenapa diberikan pada dia, bodoh?!" Seruan Aomine terdengar lagi. "Itu kan kuberikan padamu―"

"―soalnya Ruka-chan yang minta!" Momoi tidak ingin kalah, ia ikut berseru dan memandang Aomine dengan kesal bercampur sedih. "Ruka-chan bilang dia iri padaku. Dia juga mau bunganya. Ya sudah aku kasih! Lagipula itu kan cuma bunga daisy, di belakang rumahku juga banyak!"

Aomine diam lagi. Lelaki itu hanya menatap Momoi dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Tahu ah, aku sebal sama Dai-chan!" dengan langkah kaki dihentak, Momoi meninggalkan Aomine yang sedang terpaku pada tempatnya berdiri.

..

..

..

Esoknya Aomine memberikan bunga yang sama kepada Momoi, hanya saja jumlahnya lebih banyak.

"Pokoknya jangan kasih ini ke siapapun!" Tegas Aomine saat itu. Momoi menatapnya heran. "Dai-chan ngajarin pelit nih?"

"B-bukan gitu!" semburnya. Ia menarik napas; sedikit gugup. "Soalnya itu spesial, cuma buat Satsuki saja!"

Ucapan itu membuat senyum Momoi terkembang. "Aku sayaaang~ Dai-chan! Dai-chan teman yang baik~!" ujarnya senang. Sementara Aomine tidak tahu harus ikut senang, atau malah sedih karena Momoi salah paham akan ucapannya.

(Maklum lah ya, namanya juga anak kecil yang masih sepolos daisy putih pemberian Aomine itu padanya...)

..

Daisy putih: polos, kesucian, kesederhanaan, kesetiaan cinta.

..

End

..

..


Author's note:

Setelah hiatus beberapa bulan, akhirnya kembali lagi dengan short fict yang rencananya akan dijadikan kumpulan ficlet ini...

Setiap chapter akan memiliki pair yang berubah-ubah, tetapi ada beberapa chapter yang ceritanya nyambung dengan chapter sebelumnya, dan dengan pair yang sama. Genre utama tetap romance, dengan selingan genre lain yang juga akan berbeda setiap chapter.

Nah, sampai jumpa di chapter dua~

-Shiraishi Itsuka-