Chapter 1

Warning: WonKyu, Chaptered, Slash, Mpreg, OOC, AU, Typo(s)

Disclaimer: This story is mine.

.

Summary:

Menikah dengan Siwon adalah bencana terbesar dalam hidupnya yang tidak pernah terlupakan. -Kyuhyun-

oooOoooOooo

Sebuah mobil sport hitam berhenti tepat di depan sebuah restoran. Si pengemudi sejenak memandang keluar.

Sepi.

Hanya ada dua buah mobil dan satu motor sport yang terparkir di bagian depan. Senyum sinis terukir. Restoran sebesar ini tidak mungkin sepi. Kecuali jika seseorang sengaja berkehendak demikian.

Kyuhyun melirik jam tangannya sekilas. Masih ada waktu lima belas menit. Sebelum masuk, Kyuhyun sengaja berdiri agak lama di parkiran. Memandang benda merah bermesin yang sengaja dibuat penuh liuk. Itu benda yang sangat diinginkan Kyuhyun. Lebih dari apapun di dunia ini. Namun sayang, keadaan tidak mengijinkan.

Ducati. Motor impian para pria. Gagah, menawan dan seksi. Pasti semua yeoja yang melihat, akan jatuh hati padanya.

Ah, lupakan tentang ducatinya.

Kyuhyun bisa membeli motor itu kapan-kapan. Walaupun hanya untuk disimpan di garasi, sebagai pajangan. Karena sekarang ada urusan yang lebih penting menanti.

Sepasang kaki jenjang melangkah ringan. Melewati jejeran kursi kosong.

Seorang pelayan datang menyapa. "Maaf, Tuan. Restoran ini sudah dibooking. Mohon kembali lain waktu."

Deathglare dilempar sengit. Menghujam pelayan yang masih berdiri sopan, meminta Kyuhyun untuk pergi. "Berisik! Aku sudah ada janji di dalam."

Pelayan restoran mendadak pucat. Salah mengenali pelanggan.

Semua pengunjung yang datang berpakaian rapi dan formal. Seperti tiga tamu yang sudah datang dengan setelan jas licin yang mungkin berharga ratusan dolar. Hal itu sudah menjadi peraturan mendasar bagi para tamu yang datang ke restoran mewah. Wajar jika sang pelayan salah mengenali. Siapa sangka jika namja yang berpakaian kasual seadanya ini adalah sang tamu kehormatan, yang kedatangannya sedang ditunggu-tunggu.

"T-tuan Cho Kyuhyun?"

"Itu namaku," jawabnya menang. Smirk andalan melengkung sombong.

"Silahkan. L-lewat sini."

.

Namja pucat digiring menuju lantai dua. Instrumental lembut menyambut kedatangannya. Selain kekehan rendah yang sayup-sayup terdengar dari dalam ruangan.

Pintu kaca setinggi tembok dibuka lebar. Hanya ada tiga orang pria di dalamnya. Mereka duduk mengelilingi sebuah meja bundar di tengah ruangan yang cukup besar. Sedang berbincang santai diselingi tawa. Kyuhyun kenal salah satu di antara ketiga pria yang memakai setelan jas formal hampir serupa. Pria yang ia kenal selama delapan belas tahun. Kyuhyun biasa memanggilnya appa. Tapi itu dulu sekali. Karena pria itu lebih mementingkan kesibukannya yang padat dari pada Kyuhyun.

Dia Cho Yeunghwan.

"Oh, nak. Kau sudah datang," sambut tuan besar Cho. Kedua tangannya ikut merentang. Mengundang Kyuhyun untuk masuk dalam rengkuhannya.

Namja pucat diam bergeming. Menatap malas pria paruh baya jajaran elite pebisnis Korea.

Yeunghwan mengerti. Tidak berniat mempermasalahkannya. "Nak, kenalkan ini Tuan Choi Seunghyun."

Kyuhyun mengernyit ketika bersalaman dengan si Tuan Choi. Jabat tangan mantap khas pelaku bisnis. Meremas tangannya erat sejak detik pertama hingga terlepas. Entah sudah berapa banyak tangan itu berjabat. Mungkin jika bersalaman dengan yeoja, tangan mereka bisa remuk. Tapi Cho Kyuhyun adalah namja. Tidak akan sedramatis itu. Tenang saja.

"Dan yang ini Tuan Choi Siwon," lanjutnya. Yeunghwan tersenyum ketika menyebut nama Tuan Choi yang lain.

"Annyeong.." sapanya ramah pada Kyuhyun.

Berbeda dengan Tuan Choi yang pertama. Tuan Choi yang ini tidak memiliki ciri berjabat tangan meremukkan lawan. Genggaman tangan besarnya hangat dan lembut. Ditambah senyum joker yang tidak pernah bosan terukir.

Kesimpulan sesaat terangkum dalam kepala si rambut ikal. Jika Tuan Choi yang pertama adalah pelaku bisnis. Maka Tuan Choi yang kedua adalah namja perayu, penjerat wanita.

Selesai berkenalan Kyuhyun langsung duduk. Tidak peduli dengan dua pria bermarga Choi atau bahkan appanya sekalipun.

.

"Dimana calon istriku?" tanya Kyuhyun langsung pada inti permasalahan.

Benar. Tujuan utamanya datang memenuhi undangan appanya adalah untuk membicarakan tentang perjodohan dan melihat seperti apa wajah calon istrinya. Kyuhyun tidak mau terjebak. Tidak mau membeli kucing dalam karung.

Semalam Cho Yeunghwan datang ke kamar anaknya. Mereka bicara. Empat mata. Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya Yeunghwan meluangkan waktu mengobrol dengan anak semata wayang. Kyuhyun sempat gembira di awal. Sayangnya kegembiraan itu tidak berlangsung lama. Rasanya seperti ada yang membuat lubang di hatinya ketika tau maksud kedatangan Yeunghwan ke kamarnya.

Yeunghwan dilanda kecemasan saat tau putra tunggalnya itu sudah tidak lagi terkontrol. Kyuhyun sering pulang malam, sering juga pulang dalam keadaan mabuk. Yang paling tidak bisa diterima adalah ketika salah satu orang suruhannya mengatakan bahwa dalam dua kali seminggu Kyuhyun rutin mengikuti balap liar. Yeunghwan sudah tua. Usianya akan memasuki kepala lima beberapa tahun lagi. Tidak mungkin ia bisa mengawasi Kyuhyun dengan kenakalan remajanya. Belum lagi harus mengurus perusahaan dan semua bisnisnya.

Jalan keluar terakhir, harus ada seseorang yang bisa mengawasi Kyuhyun dan menjaganya. Yeunghwan berniat menjodohkan Kyuhyun dengan adik salah satu rekan bisnisnya.

Tuan besar Cho mengulas ujung serbet ke sudut bibir. Menghapus remah croissant yang mungkin tertinggal. "Mungkin yang kau maksud adalah calon suami, nak," ujarnya membenarkan perkataan putra tunggal. "Dia sudah berada di sini."

"Maksudmu?"

"Appa ingin menjodohkanmu dengannya.." Yeunghwan memberi jeda sebelum melanjutkan, "Dengan Choi Siwon-ssi."

Obsidiannya menangkap objek yang dimaksud Yeunghwan. Pada pria yang duduk di hadapannya dengan gaya yang sangat elegan. Sejenak mengingat, sejak tadi pria itu tak lepas memandangi Kyuhyun. Dengan tatapan.. mesum.

Matanya membulat sebagai respon. Bagai disengat listrik ribuan volt. "Apa?!"

Beberapa orang pelayan menoleh. Karena suara memekik itu menggema dalam ruangan restoran yang kosong.

"Kita sudah membicarakannya semalam, nak. Dan kau setuju."

"Setuju jika calon pasanganku normal," timpalnya dengan penekanan pada kata terakhir. Lalu melempar tatapan sengit pada Siwon.

"Aku yakin Siwon-ah bisa menjagamu."

Sang namja delapan belas tahun menggeleng tak percaya. "Kau gila," ujarnya pada ayahnya sendiri.

Kyuhyun baru tau jika terlalu lama bergelut dengan deretan angka bisa menggeser otak. Atau mungkin membuat letaknya berputar terbalik.

"Kyuhyunnie, dengar-"

"Aku sudah membuang-buang waktuku untuk datang. Dan aku tidak punya waktu untuk mendengar lelucon yang kau buat." Kyuhyun melempar serbet yang semula berada di pangkuannya. "Aku pergi." Lalu melangkah meninggalkan pertemuan, setelah memberikan sebuah kenang-kenangan. Berupa suara debuman memekakan telinga. Hasil benturan besi kosong yang menghantam lantai.

Well, salah satu dari kaki jenjang yang sedikit nakal itu baru saja menendang kursi tempatnya duduk. Yang langsung ditangani oleh beberapa pelayan.

Namja paruh baya mendesah berat. Namun sama sekali tidak menyerah. Yeunghwan bisa memerintahkan orang-orangnya untuk mengikuti Kyuhyun. Dan membawa putra nakalnya itu ke hadapannya. Menyeretnya, jika perlu. Ia akan membicarakan tentang perjodohan ini sekali lagi. Atau mungkin dua sampai tiga kali lagi. Hingga Kyuhyun menyetujuinya.

.

.

.

Berbagai macam masalah berputar di kepala si rambut ikal. Lama tak bertemu, lupakah appanya jika anaknya itu adalah namja? Bagaimana bisa Yeunghwan berniat menjodohkan Kyuhyun dengan seorang pria? Tidakkah ini sangat menggelikan.

Ataukah perjodohan ini bagian dari rencana bisnis Yeunghwan? Mengobarkan Kyuhyun sebagai tumbal untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Dirinya dikorbankan demi kepuasan ego semata. Kepalanya mendadak pening memikirkan hal itu.

"Cho Kyuhyun-ssi."

Langkahnya sama sekali tidak berhenti ketika suara itu memanggilnya.

"Cho Kyuhyun-ssi, bisa kita bicara sebentar?"

Kaki-kaki jenjang itu malah makin cepat menuruni anak tangga. Hingga nafasnya sedikit tersengal.

"Kyuhyun-ssi.."

Seseorang menggenggam tangannya. Seketika itu juga langkahnya terhenti. Saat Kyuhyun berbalik, ia menemukan wajah tampan dengan kedua alis tebal yang berkerut. Khawatir ketika mendapati sang namja pucat bernafas putus-putus.

"Kau-"

"Menikahlah denganku."

Kyuhyun terkekeh. Ternyata cukup banyak orang yang tidak waras di dunia ini. Hari ini saja ia sudah menjumpai dua. Satu appanya dan satu lagi namja yang berdiri di hadapannya.

Katakan, namja waras mana yang melamar sesamanya? Di depan pintu sebuah restoran. Salahkah jika Kyuhyun menyebut pria di hadapannya ini tidak waras?

"Aku masih waras, Tuan Choi. Cari saja-"

"Bukankah kau ingin mobilmu kembali?"

Kyuhyun tercekat. Kedua tangannya mengepal. Tatapan tajam Kyuhyun dibalas dengan senyum joker dari Siwon. Senyum mesum yang benar-benar membuatnya mual.

Brengsek! Kenapa dia bisa tau?

.

.

.

"Katakan apa maumu!" Kyuhyun mendesis.

"Duduklah Kyuhyun-ssi," timpal Siwon gemas melihat sikap keras kepala calon istrinya. Bahkan memenuhi permintaan Siwon untuk duduk saja, dia tidak mau.

Sepasang obsidian menatap objek di depannya. Pada namja yang duduk sambil menyilangkan kaki. Anggun dan mempesona dalam waktu bersamaan. Belum lagi senyum khas yang terus terukir di bibir joker. Pria itu mungkin menghabiskan masa hidupnya hanya untuk tebar pesona, pikir Kyuhyun malas.

"Kau menginginkan mobilmu kembali. Benar ?" Siwon sengaja mengulang pertanyaannya. Sontak membangkitkan amarah seorang Cho Kyuhyun.

Siwon menunjuk sesuatu dengan dagunya. Kyuhyun mengikuti arah pandang Siwon keluar jendela kaca besar di sisi mereka.

Ada satu mobil dengan warna cerah yang terparkir di luar. Mobil sport berwarna jingga itulah yang dimaksud oleh Siwon. Kyuhyun mencelos. Tebakan Siwon benar. Mobil sport itu hanya pinjamanan, bukan miliknya. Karena miliknya diambil paksa oleh Yeunghwan.

"Jangan bertele-tele, Tuan Choi!"

"Aku bisa mengusahakan agar mobilmu kembali padamu, Kyuhyun-ssi."

Hening. Kyuhyun tidak merespon. Tapi matanya jelas menunjukkan ketertarikan saat Siwon mengungkit tentang mobilnya.

"Kita bisa bekerja sama jika kau mau," lanjut Siwon.

Hampir empat bulan Yeunghwan mengambil paksa mobil miliknya. Dua-duanya. Dan Kyuhyun hampir gila saat harus berlomba dengan meminjam mobil milik temannya. Mungkin tawaran dari Siwon dapat membuka jalan agar mobilnya bisa kembali.

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Kyuhyun sadar jika tidak ada yang gratis.

Siwon tersenyum. "Menikahlah denganku."

"Apa?!"

Kyuhyun bangkit dari duduknya. Hampir saja ingin melayangkan tinju pada namja yang sudah menginjak harga dirinya. Sedangkan Siwon masih duduk tenang di kursinya dengan sedikit mendongak agar dapat menatap Kyuhyun.

Namja manis itu marah. Jelas Siwon tau.

"Tenanglah Kyuhyun-ssi. Kita hanya akan menikah untuk bekerja sama." Hampir saja Siwon berhasil menggenggam tangan pucat itu sebelum sang pemilik menepisnya.

"Kau pikir aku ini apa, huh?!"

"Duduklah, dengarkan aku dulu," pinta Siwon lembut.

Sang namja tampan mendesah kecil. Sulit memang menghadapi seseorang yang keras kepala. Siwon memilih untuk melanjutkan penjelasannya sebelum namja manis itu benar-benar pergi dari hadapannya.

"Kedua hyungku memaksaku agar segera menikah, Kyuhyun-ssi. Kau tau, kepalaku hampir pecah mendengar desakan mereka setiap hari."

Kyuhyun memutar bola matanya malas. Haruskah ia berkata, 'Uhh, kasihan sekali kau, Tuan Choi. Kemari, biarkan aku memelukmu.' Satu alisnya terangkat. 'Lalu melemparmu ke neraka', lanjutnya kejam.

"Kupikir dengan kita menikah, kita akan sama-sama mendapatkan keuntungan. Kau akan mendapatkan kembali mobilmu dan aku bisa menutup mulut kedua hyungku itu."

Sejenak membasahkan kerongkongan yang terasa kering. Kyuhyun sedikit goyah ketika lagi-lagi mobilnya disebut. Sayangnya Cho Kyuhyun sulit untuk diperdaya. "Terima kasih untuk tawaranmu, Tuan Choi. Tapi aku tidak tertarik. Cari saja wanita yang bersedia menikah denganmu."

"Aku tidak menyukai mereka. Mereka berisik."

Sepasang bibir tebal membulat terkejut. "Kau gay?" tuduhnya langsung pada Siwon. Tidak ketinggalan tatapan prihatinnya. Seakan-akan Siwon adalah makhluk invertebrata menjijikan.

Siwon mengangkat bahunya acuh. "Ada yang salah dengan itu?" tanyanya santai.

Ah, benar-benar. Kyuhyun ingin sekali membenturkan kepala dengan tataan rambut klimis itu ke tembok.

"Aku pria normal, Choi. Nor-mal. Kau mengerti?"

"Kita menikah, dan mobilmu kembali. Kurasa appamu sudah menjelaskannya."

Kaki-kaki jenjang tidak jadi melangkah. Yang dikatakan Siwon memang benar. Appanya tidak akan ikut campur lagi tentang semua hal yang bersangkutan dengan Kyuhyun, kecuali Kyuhyun yang memintanya sendiri. Singkat kata, Kyuhyun menikah dan dia bebas menjalani hidupnya.

"Pernikahan ini hanya tentang kesepakatan, Kyuhyun-ssi," tawar Siwon lagi.

"Kau yakin hanya kesepakatan? Seperti pernikahan kontrak?"

Sang namja tampan tersenyum. Dia hampir mendapatkan atensi Cho Kyuhyun. "Benar, hanya kesepakatan. Tapi bukan pernikahan kontrak seperti yang kau maksud." Siwon menumpukan tangan di atas meja. "Kita hanya menikah, bekerja sama dan mendapatkan keuntungan masing-masing. Hanya itu."

"Apa isi kesepakatannya?"

"Hanya menuruti apa yang kukatakan dan kau akan mendapatkan apapun yang kau mau."

"Seperti apa contohnya?"

Siwon berdeham. Sejenak berpikir. "Tidak mengikuti lomba ketika sedang hujan, mungkin?"

Jemari kurus meremas jins belelnya. Kyuhyun menggeram kesal. "Apa saja yang sudah dikatakan kakek tua itu padamu?"

"Hanya memintaku menjaga putranya yang nakal."

"Bagaimana isi surat perjanjian lainnya? Aku perlu membacanya sebelum tanda tangan."

Namja tampan terkekeh geli. "Tidak ada surat perjanjian, Kyuhyun-ssi. Dan tidak ada yang perlu ditanda tangani. Ini hanya kesepakatan antar laki-laki; kau dan aku. Itupun jika kau sanggup."

Siwon menahan tawanya sambil memandang lekat wajah pucat yang memerah padam, menahan marah karena kalimatnya. Tak dipungkiri jantungnya agak berdebar menanti keputusan Kyuhyun. Setuju ataukah air dalam gelas yang diremas jemari kurus itu akan membasahi wajahnya karena kemarahan sang namja pucat?

Siwon tidak sabar menanti.

TBC

Kira-kira Kyuhyunnie oppa setuju nggak ya, nikah sama daddy kita yang tampan ? #hah! pertanyaan macam apa ini.

Yeorobun.. Alya balik lagi. Oneshotnya kemarin dapet respon positif. Gowawo yo reviewnya. Apa FF kali ini masih ada yang bersedia review ?

12/Oktober/2015. AlyaFarah.