Hot Instructor

Warning: YAOI, smut, age gap, vulgar words(?)

.

.

.

"Chanyeol, ayolah! Mobilku sedang di bengkel sekarang. Bisakah kau menjadi adik yang baik dan temani aku sekali saja?"

Chanyeol yang notabene-nya masih terlelap setengah sadar di kasur empuknya hanya menjawab malas kakaknya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Mmmh aku malas.. Ini kan hari minggu. Kau bisa menggunakan taksi atau bus."

Setelah itu Chanyeol kembali memejamkan matanya dan pura-pura mendengkur agar kakaknya segera pergi dari kamarnya. Menyebalkan sekali, pikirnya. Ini hari minggu dan berarti hari malas-malasan, tapi ia malah menyuruhku mengantarkannya ke tempat yoga yang penuh dengan ibu-ibu gendut dan tidak menarik.

Itu yang ada dipikiran Chanyeol. Ia membayangkan tempat yoga yang sering didatangi Yoora penuh dengan ibu-ibu hamil atau tidak wanita yang ingin diet seperti kakaknya.

Yoora langsung menarik kembali selimut Chanyeol dan menatap nyalang adiknya itu.

"Hei untuk apa aku membayar taksi atau bus bila ada dirimu? Cepatlah bersiap kalau tidak aku akan mengadu pada Ibu."

Dasar pengadu! Teriak Chanyeol dalam hati. Well sebaiknya ia menuruti Yoora karena bila benar kakaknya itu mengadu pada Ibunya, pasti akan dilebih-lebihkan dan berakhir dengan Chanyeol yang diceramahi kurang lebih 2 jam dan uang bulanannya yang dipotong.

Chanyeol segera beranjak dari tempat tidurnya dan mengomel-omel tidak jelas sambil masuk kamar mandi. Sedangkan Yoora sudah bertepuk tangan karena siasatnya berhasil. Hihi.

Mobil bugatti Chanyeol telah sampai didepan sebuah gedung gym. Gedung itu terlihat bagus dan lumayan besar untuk sebuah tempat senam. Tidak heran sih, kakaknya itu kan selalu pilih-pilih kalau soal tempat.

"Ayo Chanyeol, kau juga turun!" Yoora menarik lengan baju adiknya.

Sedangkan Chanyeol melototi kakaknya.

"Apa? Aku tidak mau! Aku kan hanya mengantarmu saja!"

Yoora hanya tersenyum misterius dan merendahkan tubuhnya.

"Eyyy.. disana banyak wanita cantik yang masih muda kau tahu? Seperti aku ini. Ayolah, siapa tahu kau menemukan jodohmu disana!"

Chanyeol hanya memutar bola matanya malas. Kakaknya ini. Mentang-mentang ia sudah lama single, bukan berarti ia tidak laku ya. Chanyeol sangat tampan, selain itu ia adalah kapten tim basket dan dikagumi banyak siswi di sekolahnya, bahkan ia mempunyai klub penggemarnya sendiri. Hanya saja dari sekian para penggemarnya itu tidak membuat Chanyeol tertarik untuk berpacaran.

Karena Yoora yang menarik dan memaksanya (dan entah kenapa selalu berhasil) akhirnya Chanyeol menuruti kakaknya untuk menemaninya.

Ruangan itu cukup luas. Dengan dinding yang dilapisi kaca disetiap sudut. Dan lantai kayu halus yang terdapat beberapa matras warna-warni yang berjejer rapi. Terlihat matras itu sudah terisi beberapa orang.

Chanyeol sendiri duduk disudut ruangan yang memang dikhususkan untuk menunggu. Ia duduk bersama beberapa orang lainnya, yang kebanyakan lelaki seperti dirinya.

Chanyeol akui wanita-wanita yang akan melakukan senam ini tak seperti bayangannya. Mereka lumayan cantik dan masih muda, namun ia bisa menebak mereka semua rata-rata sudah mempunyai pasangan karena ia yakin para laki-laki yang menunggu bersamanya adalah pasangan setia para wanita ini.

Chanyeol mendengus nafasnya malas. Ia jadi tak tertarik lagi. Sedangkan Yoora sedang melambai-lambaikan tangannya ke Chanyeol dari baris paling depan.

Well Chanyeol belum melihat sampai sekarang instruktur senam yoga kakaknya. Ia sering melihar instruktur senam yoga laki-laki di tv, rata-rata berbadan kekar tetapi memakai legging? Wajahnya terkadang menyeramkan dan cenderung kasar. Tapi mereka melakukan gerakan lemah gemulai. Hiyyy..tidak sinkron dengan wajahnya.

Saat Chanyeol membayangkan wajah laki-laki seperti Mayweather atau Van Diesel, yang muncul dari pintu depan ternyata adalah seorang lelaki pendek dan sangat, sangat, tidak sesuai ekspetasinya.

Wow.

Apa benar ia laki-laki? Atau ternyata instrukur senam yoga Yoora adalah wanita?

Tapi ia yakin makhluk kecil itu adalah laki-laki.

Chanyeol sampai ingin menjatuhkan rahangnya ke lantai karena… laki-laki ini sangat manis. Dan seksi.

Chanyeol bisa melihat kulit yang putih bersih seperti susu. Matanya seperti puppy, hidung bangir, dan bibir tipis merah alami yang mengkilap. Laki-laki itu membungkuk, mengucapkan maaf karena keterlambatannya. Ia bisa melihat rambut coklat madu itu terlihat sangat halus. Dan suaranya sangat merdu.

Ia akan berterima kasih kepada siapa saja yang menemukan benda bernama legging. Karena nyatanya laki-laki manis itu memakai legging hitam yang sangat ketat, seluruh lekuk tubuhnya bisa terlihat dengan sangat jelas. Hal itu juga tidak dibantu dengan atasan baju putih polosnya yang pendek.

Chanyeol bersumpah laki-laki itu memiliki pinggul lebih seksi dari wanita sekalipun. Pahanya berisi tetapi betisnya kecil. Ia bisa memastikan kalau paha itu sangat mulus dan kenyal. Andai saja legging itu tidak berwarna hitam..

"Semuanya, kenalkan aku instruktur baru kalian mulai dari sekarang. Namaku Byun Baekhyun, kalian bisa memanggilku Baekhyun. Senang bisa bertemu kalian. Aku mohon kerjasamanya!"

Setelah itu laki-laki super manis tadi kembali membungkuk dan memberikan senyumnya. Chanyeol pikir dia bisa mati ditempat karena melihat senyum itu, benar-benar seperti senyum malaikat.

Setelahnya sebuah musik berputar. Musik ini alunannya sangat slow, tapi bisa membuat rileks pikiran kita. Aroma lilin pun menambah kesan tenang pada ruangan itu.

Baekhyun duduk bersila diatas matrasnya. Ia berada di posisi paling depan, dan tubuhnya menghadap para peserta yoga yang sedang mengikuti gerakannya.

Baekhyun sangat fantastis. Setelah beberapa menit berlalu, ia menunjukkan gerakan yoga yang menurutnya sangat susah. Tubuh Baekhyun sangat fleksibel dan lentur, ia bisa melakukan split sempurna dan melakukan berbagai gerakan yang seperti diacara sulap tv.

Terlihat beberapa peserta wanita kesulitan karena tidak bisa mengikuti gerakan Baekhyun. Tapi Baekhyun tersenyum dan mengatakan untuk melakukan sebisa mereka saja.

Chanyeol mulai berpikir, ia menyukai gerakan-gerakan yoga ini. Apalagi bila Baekhyun yang mempraktekannya.

Ada satu gerakan ekstrem, dimana Baekhyun duduk dan meletakkan kedua kakinya dibelakang kepalanya. Tangannya ia gunakan untuk menahan kakinya tersebut agar tidak bergerak.

Chanyeol menelan ludah dibuatnya. Karena ia membayangkan apabila Baekhyun melakukan gerakan itu, tapi tidak memakai busana alias telanjang. Pastilah lubangnya akan terpampang jelas..ia bisa menjilat lubang itu sesukanya.. Astaga Chanyeol pikir dirinya gila karena sudah berpikir semesum ini pada orang yang baru dilihatnya.

Setelah beberapa gerakan sulit, Baekhyun membalikkan badannya dan Chanyeol langsung merasa bersyukur karena ia bisa melihat aset Baekhyun paling berharga. Bokongnya..

Ia bisa melihat bokong itu sangat bulat, besar, dan kencang. Sekali lagi ia berterima kasih pada legging superketat yang dipakai Baekhyun, karena Chanyeol samar-samar bisa menerka belahan pantat Baekhyun dan lipatan dibawahnya. Chanyeol merasa reflex mengepalkan jarinya, ia penasaran seberapa kenyalnya pantat seksi itu.

Tiba-tiba Baekhyun menungging, dan Chanyeol merasa tersedak. Ia merasa benar-benar digoda oleh Baekhyun secara tidak langsung. (Padahal itu memang gerakannya, Park.)

Setelah 2 jam Chanyeol merasa berada di surga namun tersiksa (yeah) akhirnya senam yoga itu selesai dan semua orang bertepuk tangan. Baekhyun membungkuk kembali dan mengucapkan terima kasih. Ia juga berkata sampai jumpa minggu depan setelahnya menghilang dibalik pintu keluar.

Chanyeol segera beranjak dari tempatnya dan keluar secepat mungkin, ia tak ingin kehilangan jejak malaikat penggodanya itu. Tangannya bergerak cepat mengetikkan teks kepada seseorang.

To : Yoora noona

Maaf, noona. Kau pulang dengan taksi saja. Nanti aku akan mengganti uangmu. Berdoalah untuk adikmu agar bisa mendapat jodohnya hari ini! Btw thanks karena sudah mengajakku. Aku tidak menyesal.

Yoora yang melihat pesan dari adiknya hanya tersenyum kecil. Adiknya sudah besar sekarang. Dan soal jodoh yang dimaksud adiknya? Oh Yoora sudah bisa menebak seperti apa selera adik satu-satunya itu. Semoga beruntung dengan Baekhyun, Chan.

Chanyeol melihat Baekhyun memasuki sebuah pintu coklat. Ia melihat papan di pintu yang bertuliskan 'staff only'. Chanyeol ragu apakah ia boleh memasukki pintu tersebut, namun setelah masuk ternyata didalamnya hanya ruang santai biasa dan ada beberapa loker.

Chanyeol melihat Baekhyun sedang meminum air minum dari botol plastik. Ia terlihat sangat haus karena sampai mengadahkan kepalanya dan memejamkan matanya. Entah kenapa Chanyeol merasa bibir itu sangat seksi disekeliling botol itu. Chanyeol berharap itu bukan botol minum, tetapi pen.. Ah sudahlah.

Setelahnya Baekhyun mengusap bibirnya yang basah dengan punggung tangannya. Chanyeol memberanikan diri mendekati Baekhyun dan menepuk pundak lelaki mungil itu.

"Ekhem."

Chanyeol berdehem, dan ia merutuki suaranya yang berat ini. Ia takut Baekhyun salah mengiranya sebagai ahjussi.

Baekhyun menoleh dengan wajah polosnya. Matanya mengerjap-ngerjap lucu menatap Chanyeol. Ia bahkan harus sedikit mendangak untuk menatap mata Chanyeol karena tinggi badan mereka. Dan Chanyeol ingin memeluknya karena itu menggemaskan sekali!

"Kau Byun Baekhyun kan? Instruktur baru kakakku? Aku hanya ingin mengucapkan kau sangat hebat dan berbakat. Aku sungguh terkagum pada kemampuanmu. Aku pikir tak ada orang yang lebih hebat melakukan gerakan sepertimu." Ucap Chanyeol dengan nada kerennya. Ia pikir ini awal yang bagus, berkenalan dengan pujian.

Baekhyun menatap Chanyeol dari atas kepalanya sampai ujung kakinya. Ia bersumpah Baekhyun sedikit melirik ke selangkangannya dan melakukan smirk tipis. Tetapi Baekhyun kembali menatap mata Chanyeol cepat dan tersenyum sangat manis, hingga menunjukkan eyesmile-nya.

"Ah, terima kasih atas pujianmu. Maaf kita belum berkenalan, siapa namamu?"

Baekhyun menjulurkan tangannya, dan Chanyeol baru menyadari bahkan jari-jarinya pun sangat lentik dan ramping.

"Park Chanyeol! Aku penggemarmu sejak pertama tadi melihatmu."

Chanyeol menjabat tangan Baekhyun, dan ia hampir menggeram merasakan betapa lembut kulit tangannya. Apakah seluruh inchi kulitnya juga lembut seperti ini?

"Chanyeollie.. Terima kasih ya sudah menjadi penggemar. Baru kali ini aku mempunyai penggemar, haha!"

Chanyeol bersumpah ia mendengar 'Chanyeollie'. Itu adalah nama termanis yang pernah ia dapatkan dari orang yang tak kalah manis pula. Rasanya Chanyeol ingin mengubur dirinya karena tak kuat dengan kadar menggemaskan Baekhyun.

"Em, Baekhyun? Apakah setelah ini kau sibuk? Karena aku ingin mengajakmu minum kopi dan mengobrol."

"Aku tidak sibuk kok. Baiklah, tunggu sebentar ya. Aku akan ganti baju dulu."

Dalam hati Chanyeol bersorak gembira karena Baekhyun menyetujui ajakannya. Sambil menunggu laki-laki itu berganti pakaian di kamar mandi, Chanyeol hanya senyam-senyum sendiri membayangkan 'kencan'nya dengan Baekhyun nanti.

Baekhyun keluar dari kamar mandi, dan ia terlihat manis seperti biasa walau dengan pakaian casual. Baekhyun memakai sweater berwarna krem yang kebesaran ditubuhnya, celana jeans ketat yang memeluk kakinya, dan sepatu sneakers adidas berwarna putih.

"Maaf menunggu. Ayo kita pergi."

Chanyeol membawa Baekhyun ke sebuah café terkenal di pusat kota. Café ini terlihat cukup ramai di siang hari, namun mereka berhasil menempati tempat strategis. Berada di pojok dan agak gelap, sehingga mereka bisa berbicara lebih intim dan privasi.

Baekhyun menyeruput vanilla latte-nya dengan anggun. Ia sengaja menyisakan foam putih dari kopi itu di atas bibirnya. Setelah merasa Chanyeol terpaku menatapnya, ia perlahan menjilat bibir atasnya perlahan dan mendesah nikmat.

"Mmmh.. aah. Kopi ini sangat enak, Yeollie. Darimana kau tahu café ini hm?"

Baekhyun memangku dagunya dengan satu tangannya sambil menatap Chanyeol dengan wajah polosnya seperti biasa. Tetapi Chanyeol mengutuk dalam hati, apakah tadi itu Baekhyun sengaja atau tidak? Karena ia sangat terangsang mendengar desahan Baekhyun tadi.

"Ini.. aku suka sekali ke café ini. Pemiliknya adalah temanku di sekolah."

"Oh ya?" Baekhyun memiringkan kepalanya lucu. Tapi beberapa detik kemudian Baekhyun menegakkan tubuhnya dan terkejut.

"Kau masih sekolah!?"

Chanyeol hanya mengangguk pelan. Ia bingung tiba-tiba melihat ekspresi Baekhyun yang berubah.

'Jadi daritadi aku menggoda anak yang dibawah umur?' batin Baekhyun dalam hati. Pria manis ini menggigit jarinya, lalu kembali menatap Chanyeol.

"Berapa umurmu tepatnya?"

"Bulan November kemarin aku berumur 18 tahun. Tahun ini aku akan lulus."

Entah kenapa mendengar Chanyeol sudah berumur 18 (berarti sudah legal), membuat Baekhyun bernafas lega. Ia tidak sadar ekspresi lega-nya begitu kentara sehingga Chanyeol menyadarinya.

Chanyeol pun menumpukan dagunya, ia juga penasaran dengan instruktur yoga didepannya ini. Wajahnya sih terlihat seperti anak SD. Tapi lekuk tubuhnya benar-benar aduhai. Chanyeol berpikir mungkin Baekhyun masih kuliah atau sekolah, dan menjadi instruktur sebagai pekerjaan sampingannya.

"Kalau kau, Baek? Berapa umurmu?"

Baekhyun tersenyum tipis mendengar pertanyaan Chanyeol. Ia menjawabnya.

"25 tahun."

O-oh. Itu tak terduga oleh Chanyeol. Masalahnya lihatlah wajahnya yang imut dan manis itu, ia kira setidaknya Baekhyun berumur 20 tahun.

"Hei, jangan pasang wajah terkejut seperti itu. Aku sudah terlalu sering melihatnya ketika aku memberi tahu umurku."

Chanyeol berusaha tertawa dan menggaruk tengkuknya pelan. Tak tahu mengapa, begitu mengetahui umur Baekhyun yang sebenarnya, ia jadi lebih excited. Itu menambah kesan hot dan penasaran terhadap Baekhyun.

"Jadi aku harus memanggilmu 'hyung' dong."

Baekhyun malah memajukan bibir bawahnya. "Eeei.. jangan panggil aku begitu. Aku tidak suka kelihatan tua, tau? Aku suka dengan wajah awet mudaku ini."

Setelah itu Baekhyun menepuk-nepuk pipinya sambil tersenyum bangga. Sedangkan Chanyeol tersenyum dalam hati, benar-benar gemas rasanya.

Chanyeol mencoba membuka topik pembicaraan lain.

"Jadi, Baekhyun, sudah berapa lama kau jadi instruktur yoga? Aku lihat badanmu sangat lentur dan seperti sudah berlatih selema bertahun-tahun."

"Aku baru hari ini kok menjadi instruktur yoga. Tetapi dahulu aku memang suka menari dan pernah melakukan ballet.. Jadi badanku sudah lentur dari sana-nya."

Chanyeol mengangguk-anggukkan kepalanya.

Chanyeol dan Baekhyun berbincang cukup lama. Chanyeol juga baru menyadari sisi baru Baekhyun, ternyata Baekhyun tidak sepolos yang ia kira. Hanya Baekhyun suka memakai topeng anak polos. Bahkan Chanyeol tahu bahwa Baekhyun memiliki banyak mantan kekasih laki-laki (dia memang gay) dan Baekhyun mengakui kalau kelenturannya yang membuat para mantannya betah dengannya. Para mantan-nya bilang, bila badannya yang fleksibel itu bisa mencoba beberapa gaya baru dalam melakukan seks. Chanyeol sendiri wajahnya sudah memerah mendengar pernyataan Baekhyun yang frontal itu. Jadi malaikat manisnya itu ternyata seorang yang berpengalaman.. Chanyeol jadi makin penasaran, kan.

Bar di pusat kota ini mulai ramai. Wajar saja, jam menunjukkan pukul 9 malam dan orang-orang sudah memenuhi bar. Chanyeol sendiri mengiyakan ajakan Baekhyun untuk pergi ke bar bersamanya. Ia hanya ingin meluangkan waktu sebanyak-banyaknya untuk orang yang disukainya itu.

Kini Chanyeol dan Baekhyun sedang duduk berdampingan di meja bar dan menyesap minuman-nya masing-masing. Baekhyun terlihat sudah menghabiskan 5 gelas, tetapi ia masih kuat dan dalam kesadaran. Sedangkan Chanyeol baru meminum gelas keduanya, maklum ia bukan penggemar berat alkohol.

Yang Chanyeol sukai datang ke bar dengan Baekhyun, yaitu penampilannya. Ternyata Baekhyun di malam hari berbeda dengan di siang hari yang baru ia temui. Terlihat penampilannya yang lebih dewasa, menggoda, dan sensual. Apalagi dengan eyeliner yang membingkai matanya serta efek smoky eyes, menambah kesan seksinya.

"Yeollie?" Baekhyun memanggil Chanyeol, membuat Chanyeol menoleh menatap mata menarik Baekhyun.

"Hm?"

Baekhyun tersenyum manis sambil mengulurkan tangannya.

"Mau berdansa?"

Chanyeol melihat uluran tangan Baekhyun. Berdansa disini tentunya bukan berdansa romantis atau apa, karena jelas music di bar sekarang sedang berdentum kuat. Suasana bar yang gelap dan lampu kerlap kerlip dimana-mana. Dan lagunya yang nge-beat membuat orang-orang ingin berjingkrak.

Chanyeol melirik ke lantai dansa, banyak orang-orang saling menggesekkan tubuhnya ke satu sama lain sambil berjoget. Ia menelan ludahnya. Ia tak terbiasa berjoget seperti itu.

"Ayolaaah~~ kita bersenang-senang sekaliii saja~~"

Baekhyun menggunakan nada aegyo-nya pada Chanyeol. Chanyeol pun pasrah ketika Baekhyun menarik tangannya dan menuju lantai dansa.

Mereka berdesakan melewati badan-badan yang saling menggesek. Ketika sudah mencapai ruang yang cukup, Baekhyun menghentikan langkah mereka dan menatap Chanyeol berbinar. Baekhyun mulai menggerakan badannya, mencoba mengikuti gerakan irama DJ.

Chanyeol yang melihat pujaan hatinya berjoget dengan senang pun mulai menggerakan badannya. Ia ikut terbawa suasana dan merasa ini menyenangkan juga.

Irama musik semakin kencang dan hawa menjadi semakin panas. Ruangan pun semakin sempit karena makin banyaknya orang. Entah bagaimana tiba-tiba Baekhyun terdorong orang dibelakangnya. Ia pun reflex mengalungkan tangannya ke leher Chanyeol dan badan mereka saling berhimpitan satu sama lain.

"Ah.. maaf, Yeollie."

Chanyeol merasa wajahnya memerah sempurna karena bisa sedekat ini dengan Baekhyun. Bahkan ia bisa merasa penis mereka dibawah sana saling bergesekkan dibalik luar celana.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Chanyeol justru memeluk pinggang ramping Baekhyun erat dan semakin menyatukan tubuh mereka.

"Tidak apa-apa.. mari kita berdansa seperti ini." Ujar Chanyeol dengan suara beratnya yang khas tepat ditelinga Baekhyun.

Baekhyun pun merona mendengar suara Chanyeol yang sangat seksi. Perlahan ia mulai menggerakkan tubuhnya, Chanyeol pun juga. Mereka berdansa saling berpelukan.

Semakin malam, hawa di bar pun semakin panas. Baekhyun tak kuat, iya daritadi sebenarnya sudah terangsang karena penisnya bergesekkan dengan Chanyeol.

Akhirnya Baekhyun membalikkan badannya dan menyandarkan punggungnya ke dada Chanyeol. Chanyeol hanya bingung melihat perubahan gerakkan Baekhyun.

Setelah ia berbalik badan, Baekhyun mulai menggerakkan pinggulnya liar. Ia mencoba menggesek-gesekan pantat tembamnya ke penis Chanyeol yang masih terbungkus, dan mendesah kuat karena bisa merasakan benda panjang itu menusuk-nusuk pantat sintalnya.

Chanyeol sendiri merasa langsung terbakar gairah. Ia tak menyangka dengan perlakuan Baekhyun. Ia merasa gila.

Tanpa pikir panjang Chanyeol langsung memeluk pinggang Baekhyun dari belakang. Ia ikut memajukan pinggulnya, mencoba menusukan penisnya ke belahan pantat Baekhyun. Mereka berdua bergerak berlawanan arah, saling mencoba menggesek-gesek untuk mendapat kenikmatan masing-masing.

Chanyeol menahan desahan di tenggorokanya. Ini terlalu nikmat. Ia melesakkan wajahnya di pundak Baekhyun, dan mulai mengecupi leher berkeringat itu.

Baekhyun sendiri memiringkan kepalanya, membiarkan Chanyeol menjilati lehernya sesukanya. Ia memeluk tangan Chanyeol yang berada di pinggangnya, dan tak henti-hentinya menggesekan pantatnya.

Baekhyun sudah tak tahan lagi. Ia pun berbalik badan dan kembali menghadap Chanyeol. Tangannya memeluk leher pria itu dan bibirnya langsung menyambar bibir Chanyeol.

Chanyeol sendiri semakin kaget. Baekhyun menciumnya! Baekhyun melumat bibir Chanyeol dan menghisapnya. Chanyeol sendiri langsung terlena dan merasa kecanduan dengan bibir tipis Baekhyun yang kenyal dan manis. Ia langsung memejamkan matanya dan membalas ciuman Baekhyun.

Mereka berciuman dengan liar dan kasar. Chanyeol melumat bibir bawah Baekhyun, menyedotnya seakan ingin memakannya.

Tangan Chanyeol pun tidak tinggal diam, ia mengelus-elus punggung Baekhyun sensual, semakin lama semakin turun hingga ia meremas bokong seksi Baekhyun kencang.

Baekhyun pun melenguh ditengah ciuman mereka, Chanyeol memanfaatkan kesempatan itu dan langsung melesakkan lidahnya ke goa hangat Baekhyun.

Lidah mereka bertemu. Saling menjilat, mencecap, bertukar saliva, hingga mereka berdua menimbulkan suara decakan ciuman yang khas. Untung music saat ini keras dan orang-orang terlalu sibuk berjoget untuk memperhatikan kegiatan mereka.

Karena Baekhyun sudah merasa oksigennya habis, Baekhyun menjauhkan sedikit wajahnya hingga ciuman panas mereka terlepas. Terlihat benang saliva menghubungkan lidah keduanya bukti betapa hebatnya lidah mereka bertarung.

Baekhyun merasa wajahnya sudah merah merona sempurna. Nafasnya pun terengah-engah. Ia melihat Chanyeol yang berekspresi sama dengannya, hanya saja Chanyeol terlihat makin tampan dengan penampilannya yang acak-acakan itu.

Baekhyun segera mendekatkan bibirnya ke telinga lebar Chanyeol, lalu ia berbisik dengan suara sensualnya.

"Ke apartemenku. Sekarang."

.

.

.

TBC

A/N: Yeah ulala mau ngapain tuh mereka di apartemen baek? *sok volos*

Ini ff pertama aku gaes, jadi harap review ya biar aku tau respon kalian mau dilanjut apa ngga ^^

Yang review aku doain cepet ketemu bias aamiin WKWK