Unpredictable Future

It's BTS fanfic | TaeGi | OOC | do not plagiarism | this story copyright © by WithYoongi

.

.

.

.

.

Semua orang pasti mengenal Kim Taehyung. Pemuda tampan yang selalu menjadi objek jeritan para gadis-gadis di sekolahnya. Dengan parasnya yang bisa dibilang nyaris sempurna ㅡtampan, tinggi, kaya, pintarㅡ selalu menjadi favorit semua orang. Ditambah dengan keramahannya pada semua orang semakin mendapat nilai tambah.

Semua orang menyukainya.

Termasuk Min Yoongi. Pemuda biasa yang selalu memperhatikan Taehyung seperti seorang stalker. Tapi tidak, ia bukan stalker. Yoongi bisa dibilang seperti seorang fans, selalu menaruh surat cinta di dalam lokernya. Walaupun ia tahu, pasti Taehyung menghiraukan suratnya. Karena di saat ia membuka loker Taehyung, sebagian surat dari para penggemarnya yang lain berjatuhan di lantai koridor.

Tapi itu tidak memutuskan semangat Yoongi untuk mendekati Taehyung. Bersyukur karena mereka sekelas, Yoongi memakai kesempatannya. Pindah tempat duduk untuk berada di belakangnya.

Kalau sempat, Yoongi akan menepuk bahu Taehyung. Setelah pemuda itu menengok ke arahnya, Yoongi akan tersenyum manis dan berkata..

"hari ini pun aku menyukaimu~"

Dan Taehyung hanya memutar bola matanya sebagai jawaban.

.

.

.

.

Kalau boleh jujur, Taehyung tidak menyukai Yoongi. Menurutnya seseorang sepertinya itu sangat mengganggu. Sudah cukup mendapat ratusan surat cinta setiap hari di lokernya, sekarang di tambah pemuda mungil yang selalu berkata seperti itu. Mungkin setiap hari.

Taehyung meniup poninya. Menatap hamparan langit yang begitu di indah dari atap sekolah. Memurutnya ini adalah tempat terbaik untuk melarikan diri dari kerumunan orang yang selalu menjerit ke arahnya.

Hell, Taehyung bahkan bukan seorang artis.

Taehyung merebahkan dirinya dengan posisi telentang. Melipat kedua lengannya di bawah kepala.

Di saat Taehyung baru saja menutup matanya, ia harus di paksa membukanya lagi ketika mendengar suara knop pintu yang di buka.

Dan setelah ia melihat pelakunya, Taehyung menghela nafas kasar.

Min Yoongi.

.

"lho, Taehyung? Kenapa ada di sini?" dari suaranya saja Taehyung dapat mendengar bahwa Yoongi sangat senang.

"awalnya aku ingin bersantai, sampai ketika ada serangga penganggu menghampiriku."

Yoongi tahu yang dimaksudkan Taehyung pasti dirinya. Tapi Yoongi hanya mengabaikannya, Taehyung sudah terlalu sering berkata seperti itu jadi Yoongi sudah kebal.

Yoongi kemudian berjalan mendekati Taehyung dan mendudukkan dirinya di samping Taehyung. Membuat Taehyung mendengus.

"bisakah kau berhenti mengikutiku? Kau sangat menganggu." Taehyung berdiri, membersihkan dirinya dari debu.

Yoongi mengedikkan bahunya. "sepertinya tidak bisa," lalu menatap Taehyung sambil tersenyum. "aku sudah terlanjur menyukaimu."

.

"hentikan itu. Kau benar-benar menggangguku."

Taehyung memutar tubuhnya, memunggungi Yoongi dan berjalan pergi meninggalkan Yoongi yang masih terduduk.

Sedangkan Yoongi sendiri hanya bisa tersenyum sendu mendengarnya. Walaupun sudah sering Taehyung melontarkan kalimat tersebut, tapi dada Yoongi selalu terasa sesak ketika mendengarnya.

Apa Yoongi sebegitu mengganggunya? Apa Yoongi sangat menyebalkan untuknya?

Yoongi menghela nafasnya lalu mengadahkan kepalanya untuk menatap hamparan langit.

"tidak pernahkah kau sedikit memikirkan tentang hatiku?"

.

.

.

.

"dari mana saja kau Kim-Tae? Lihat, di luar sana orang-orang sedang menunggumu."

Taehyung menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Menghela nafas lega karena ia dapat berhasil kembali ke kelas dengan aman tanpa ketahuan para penggemarnya yang sedari tadi mencarinya.

Jimin, sahabatnya hanya menepuk-nepuk bahu Taehyung. Ia tahu pasti sahabatnya yang satu ini selalu merasa terganggu dengan penggemarnya. Tapi mau bagaimana lagi, Taehyung sudah terlalu menarik perhatian dengan wajahnya itu.

"atap sekolah," Taehyung meluruskan punggungnya. "cari udara segar." lanjutnya.

Jimin mengernyit. "yakin? Kau terlihat sepertiㅡ hm.. Apa, ya?"

"ada serangga pengganggu tadi."

Mulut Jimin membulat, kepalanya mengangguk-angguk. Jimin tahu betul siapa yang dimaksud sahabatnya ini. Siapa lagi kalau bukan teman sekelasnya yang berkulit pucat itu.

Bola mata Jimin menatap ke arah langit-langit kelasnya. "tapi kalau di pikir-pikir,"

"sepertinya Min Yoongi itu berbeda dengan penggemarmu yang lain."

.

"hah?!" Taehyung langsung meluruskan punggungnya lagi. Alisnya terangkat sebelah.

"demi tuhan, diantara semuanya dialah yang paling menggangguku!"

Jimin mengangkat kedua tangannya di depan dada. "wow! Santai, man."

Taehyung mendengus, menghela nafas setelahnya. Jimin sama sekali tidak membantu.

Jimin tiba-tiba tersenyum senang, ia baru teringat sesuatu. "hey, hey!"

"kau tidak ingat jika besok adalah hari ulang tahunmu?"

Kedua alis Taehyung terangkat. Astaga, kenapa dia bisa melupakan hari ulang tahunnya sendiri? Mungkin Taehyung terlalu sibuk memikirkan sekelilingnya (maksudnya, penggemarnya yang semakin hari semakin menjadi).

"ah, iya.." mata Taehyung lalu menatap Jimin.

"kalau begitu," bibirnya menyunggingkan sebuah seringaian.

"besok mau pergi ke Klub?"

.

.

.

Yoongi memasuki kamarnya dengan tergesa. Sehabis pulang sekolah ia tidak menemukan Taehyung sama sekali. Sepertinya pemuda itu menghindarinya, sudah biasa.

Tangan Yoongi mengambil ponselnya lalu mencari nama Taehyung dalam kontaknya. Setelah itu ia menempelkan ponselnya pada telinganya.

Yoongi mendesah kecewa di saat Taehyung tidak menjawab teleponnya. Tapi bukan Yoongi namanya jika ia langsung menyerah. Maka Yoongi mencoba dan mencoba lagi.

Sampai pada percobaan ketiga, Taehyung akhirnya mengangkat teleponnya (dan Yoongi pastikan ia sangat terpaksa).

"Halo? Taehyung?"

"cepat katakan apa yang ingin kau katakan."

Ugh, dari nada suaranya saja Yoongi sudah cukup tahu jika Taehyung sangat kesal sekarang.

"besok hari ulang tahunmu 'kan?"

"hm."

"kalau begitu aku akan menunggumu di taman kota jam enam. Aku sudah menyiapkan kado untukmu! Kau harus datang, ya!"

"hm. Aku tutup."

"oke! Jangan luㅡ"

Yoongi menjauhkan ponselnya dari telinga. Ia melihat layar ponselnya, dan seperti biasa, Taehyung lebih dulu mematikan sambungannya bahkan di saat Yoongi belum selesai dengan perkataannya.

Yoongi hanya bisa menghela nafas, tangannya mengambil sebuah kotak persegi dari bawah ranjangnya. Kado untuk Taehyung yang sudah terbungkus rapi.

Kalau di pikir-pikir kembali, tahun lalu saat Yoongi juga menunggunya di taman kota, Taehyung sama sekali tidak datang. Hari itu Yoongi hampir mati kedinginan hanya untuk menunggu Taehyung. Dan sekarang pun Yoongi tahu jika Taehyung tidak akan datang menemuinya.

Hari itu, Yoongi menelpon Jimin. Menanyakan keberadaan Taehyung. Baru saja Jimin mengangkat teleponnya, suara musik keras memekakkan telinganya. Dan Yoongi asumsikan mereka sedang berada di Klub (begitu pula kata Jimin).

Jadi mungkin, masih mungkin. Yoongi akan pergi ke Klub malam ini.

.

.

.

.

Scandal Club. Klub ini sah milik perusahaan keluarga Kim. Yang juga akan diturun sahamkan untuk Taehyung. Meski ia masih di bawah umur, tapi Taehyung sudah sering sekali keluar masuk klub miliknya ini. Tentunya bersama Jimin juga.

Taehyung sedang tidak tertarik untuk berada di lantai dansa. Ia lebih memilih untuk duduk di bar dan memperhatikan sekelilingnya. Ditemani beberapa minuman bewarna terang.

Jimin rupanya masih betah berada di lantai dansa, bernari-nari bersama beberapa orang yang bahkan tidak dikenalinya. Dan lihat saja mata liarnya yang selalu mengecek siapa pun yang berada di dekatnya.

Taehyung mendengus. Dasar mesum.

.

"mau tambah lagi, Tuan muda?"

Taehyung mengedarkan pandangannya pada seorang barista yang datang menghampirinya. Senyumannya sangat lebar dan dari wajahnya saja Taehyung tahu jika anak ini masih sangat dibawah umur.

Tapi Taehyung rasa ia baru melihatnya.

"boleh. Dan.. Apa kau baru di sini?"

Pemuda itu menuangkan minuman yang telah diracik sebelumnya terlebih dahulu. Taehyung sendiri tidak peduli minuman apa itu, ia hanya butuh untuk membasahi tenggorokannya.

Pemuda itu membungkukkan tubuhnya dengan sopan.

"maaf atas kelancanganku. Tapi perkenalkan diriku sebagai barista baru di sini. Kau bisa memanggilku Xiao."

Alis Taehyung mengkerut. Ia sangat yakin bahwa pemuda bernama Xiao itu adalah orang korea asli, terlihat dari wajahnya. Tapi namanya terdengar seperti orang china.

Xiao terkekeh melihat alis Taehyung yang berkerut. "itu bukan nama asliku." dan jawabannya cukup memuaskan Taehyung.

"namaku Lee Dongyeol, tapi di sini kau panggil saja Xiao."

Taehyung membulatkan bibirnya. Mengambil minuman yang ia asumsikan sebagai Tequila. Terlihat dari warna keemasannya dan juga sepotong jeruk nipis di atas gelasnya.

"oh iya!" pemuda bernama Xiao itu menepuk keningnya. Taehyung sendiri hanya memperhatikan dalam diam, sambil meminum Tequila-nya.

Xiao meronggoh saku celananya. Taehyung dapat melihat ia mengeluarkan dua bungkus permen kecil yang ia beri salah satunya pada Taehyung.

"makan ini. Kau akan terbangun dengan kejutan!" Xiao tersenyum lebar ke arah Taehyung. Ia sendiri mau tidak mau menerima permen itu.

Dari luar, permen itu terlihat seperti permen mint biasa. Tapi bungkusannya hanya dilapisi dengan plastik transparan sehingga Taehyung dapat melihat warna permen itu. Putih, dengan bulatan merah di tengahnya yang membentukㅡ Hati?

"aku akan terbangun dengan kejutan setelah memakan permen ini?" Taehyung membolak-balikkan permen itu. Mengulang perkataan Xiao dengan nada bertanya.

Xiao menumpukan dagunya di atas tangannya. Senyuman tipisnya seakan memberi sinyal pada Taehyung jika pemuda ini akan memberitahunya sesuatu yang tidak terduga.

"jika kau memakan permen ini, kau akan melihat masa depanmu."

"APA?!"

"oh! Bahkan kau hidup di dalamnya."

.

Taehyung mengambil botol Tequila yang berada di depannya dengan segera. Menuangkannya dengan tergesa dan meminumnya dengan sekali teguk.

"mana ada hal yang seperti itu! Ini dunia nyata, kau pikir bisa membuat ramuan aneh sehingga dapat membuatmu melihat masa depan? Geez, dunia ini semakin hancur."

Xiao hanya terkekeh. Dan Taehyung merasa sangat kesal melihatnya, memangnya ia terlihat seperti sedang bercanda?

"kau bahkan belum mencobanya."

.

Tepat di saat Taehyung ingin membalas perkataannya, seseorang datang menghampirinya dengan rangkulan di pundaknya.

"Selamat ulang tahun, Taehyungie!"

Dan Taehyung tidak tahu bagaimana bisa seorang Min Yoongi masuk ke dalam sini.

"apa yang kau lakukan di sini?!" Taehyung menepis lengan Yoongi dengan kasar, kembali mengambil botol Tequila dan meminumnya langsung dari botolnya.

"astaga!" mata Yoongi membulat. Tangannya menyambar botol itu dari genggaman Taehyung.

"hey! Kau tidak boleh meminumnya!"

Yoongi menaruh botol Tequila sejauh mungkin dari jangkauan Taehyung. Sedangkan Taehyung mendengus diperlakukan seperti itu. Memangnya ia masih kecil? Umurnya bahkan sudah 18 tahun.

"Xiao, ambilkan aku satu botol Tequila lagi."

"tidak, tolong ganti Tequila dengan jus jeruk."

.

Taehyung berdecak keras. Ia menatap Yoongi dengan pandangan kesalnya. Kepalanya sudah cukup pusing dan sekarang ada serangga pengganggu yang memang tugasnya adalah mengganggu hidup Kim Taehyung.

Taehyung menarik kerah Yoongi dengan kencang. Membuat kepala Yoongi tertarik kedepan. "bisakah kau pergi sekarang? Belum puas menggangguku?"

Sungguh, jika saja Taehyung tidak bisa mengontrol dirinya. Habislah Min Yoongi.

Tepat di saat itu, Xiao datang dengan sebotol Tequila dan segelas jus jeruk.

"maaf mengganggu, tapi.. Ini pesanan kalian."

Taehyung menghela napasnya, ia menyingkirkan tangannya dari kerah baju Yoongi dengan sedikit dorongan yang membuat Yoongi hampir terjatuh kebelakang.

Taehyung mengambil botol Tequila-nya lalu pergi meninggalkan dua orang itu. Sedangkan Yoongi hanya bisa menatap pasrah pada punggung Taehyung yang semakin menjauh. Gagal lagi untuk memberinya hadiah.

.

"hm, aku yakin kau orangnya."

Kepala Yoongi yang sebelumnya tertunduk, segera ia angkat. Menatap dengan bingung sang barista yang tersenyum lebar kearahnya.

Xiao menggenggam tangan Yoongi, menaruh sebungkus permen di atas telapak tangannya.

Yoongi menatapnya dengan alis mengkerut. "kau memberiku permen?" dan jujur saja, Yoongi sedang ini memakan sesuatu yang manis.

Xiao mengangguk. "ya, dan itu gratis!"

Yoongi tersenyum senang. Ia mengucapkan terima kasih sebelum membuka bungkusan permen lalu memasukan permennya ke dalam mulut.

Sebuah senyum tipis terpatri di bibir Xiao.

"selamat datang di masa depan."

.

.

.

.

Taehyung menyandarkan punggungnya di sandaran jok mobil. Ia menghela nafas dengan lelah. Di sebelahnya, Jimin sedang menyetir.

"Man, ada apa?" Jimin menatap sekilas ke arah Taehyung. Sahabatnya tidak terlihat mabuk, tetapi wajahnya terlihat sangat frustasi.

"tidak apa, hanya lelah." Jimin hanya mengangguk mendengarnya. Kembali fokus pada jalanan.

Taehyung meronggoh saku celananya. Niatnya ia ingin mengambil ponsel, tapi tangannya malah mengambil permen yang diberi barista bocah itu.

Katanya jika Taehyung memakannya, ia bisa melihat masa depan. Benarkah?

Tapi Taehyung tidak pernah percaya hal semacam itu. Jadi ia hanya mengangkat bahunya dan memakan permen itu.

.

.

.

.

.

Matahari sudah di atas kepala. Tapi Taehyung masih enggan membuka matanya. Kepalanya terasa pusing akibat terlalu banyak minum kemarin malam. Dan lagi, ia pulang terlalu larut bersama Jimin.

Taehyung berusaha untuk merentangkan kedua lengannya. Tapi pergerakannya terasa tidak bebas, lengannya terasa berat dan sesuatu yang hangat menerpa dadanya.

Itu membuat Taehyung dengan berat hati membuka matanya. Rasanya anjing peliharaanya tidak seberat dan sebesar ini.

Dan hal yang Taehyung lihat pertama kali adalah seseorang tertidur di sampingnya. Menghadap Taehyung dengan kepala yang beristirahat di lengannya.

Dan mata Taehyung tidak pernah terbuka selebar ini.

.

Itu Min Yoongi, sedang tertidur di sampingnya.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Continue

.

.

.

.

Hehehe hallo gaes~ *lambailambai

Dengan berat hati aku mengumumkan bahwa diriku dengan lancangnya membuat ff baru... Dengan pairing Taegi...

Dan dengan berat hati juga.. ETIN officialy in hiatus ;-; dan ini jadi pengganti ETIN

Tapi tenang aja, bukan berarti ada ff baru, yang lama aku tinggalin begitu aja :")

Ff ini terinsprirasi dari ff yang aku baca di aff, judulnya The Lost Time yang dibuat sama Rometalia (kalau belum ganti nama itu juga) coba deh dibaca, itu ff bts pertama yang aku baca dan aku langsung suka sama pairing taegi ini :*

Tapi ini beda ko! Aku cuma terinspirasi doang. Jalan ceritanya mah beda~

dan ada XIAO! aku lagi kesemsem sama UP10TION apalagi sama maknae kurang ajar si XIAO x)

Gimana menurut kalian? Bagus ga? Atau di delete aja?

Akhir kata, thank you all, and review please :) so i can know your opinions ;)

With Love,

WithYoongi

Muah~