My Lovely Brother

Chapter 3: Bantet

(Suga-Jimin Centries)

.

.

Cast : Jungkook-Suga (Brother)

Suga, Hoseok, Taehyung: 1 SMA

Jungkook: 2 SMP

Boy x Boy

Alur kecepetan/kelamaan

Latar gak jelas

BTS belongs to God, Their Parents, and BigHit Entertainment


Siang itu wajah Suga kusut, sekusut pakaian anak kost yang males nyetrika bajunya sendiri. Berbeda jauh dengan wajah dua sahabatnya yang memasang mimik cerah bahagia, secerah matahari paginya Telettubies. Kenapa wajah Suga kusut ? Jelas dari pagi telinganya dicekoki oleh ocehan-ocehan Taehyung dan Hoseok yang gencar memberikan kabar gembiranya bisa smsan dengan adiknya. Kabar gembira bagi Hoseok dan Taehyung~ Kini mereka bisa smsan dengan Jungkook~

"Heh Sug itu muka udah jelek jangan ditambah jelek lagi pake cemberut gitu" ujar Hoseok yang mandangin Suga cuma ngaduk-ngaduk mie nya gitu aja tanpa nafsu. Oke-mereka gak di kelas. Mereka lagi di kantin. Suga mendelik sebal pada Hoseok, kalau Hoseok disampingnya mungkin Suga akan menggigit lengannya tanpa ampun. Suga rabies ? Iya. Lupa belum disuntik semenjak kena gigitan anjing rabiesnya si RapMon, tetangga sebelah yang so' so' gaul suka ngomong english gitu.

Taehyung yang baru dateng dengan nampan isi nasi goreng dan jus jeruk gak berhenti cengar-cengir gak jelas kaya orang kesurupan.

"Ngapa lu alien ? kesurupan ?" lagi-lagi Hoseok yang bertanya. Suga terlalu malas bicara nampaknya hari ini.

"Eh ?" Taehyung pura-pura gak denger, dan lalu mendaratkan bokongnya tepat disamping Suga.

"Tsk, jangan pura-pura gak denger elaah... guwe juga tahu dari mimik lo, lo lagi bahagia" Hoseok mandang males Taehyung. Suga mandang Taehyung dengan tatapan 'i dont care' nya.

"Heheheheheh" Taehyung cuma garuk-garuk tengkuk belakangnya yang gak gatel,lalu dia memperlihatkan layar Ponselnya pada Hoseok. Mata Hoseok membulat sempurna,

"ANJIR TAE! GUWE JUGA MAU!" Hoseok menatap tak percaya apa yang ada di layar ponsel Taehyung

"NGOHAHAHAH SIAPA CEPAT DIA DAPAT !" Taehyung lalu menyentil dahi Hoseok cukup keras. Suga yang merasa terabaikan dengan percakapan dua sohib petakilannya dengan tanpa merasa berdosa merebut ponsel Taehyung yang masih digenggam Hoseok begitu saja. Apa sih sampe bikin Hoseok juga kepingin.

Mata Suga lalu membelalak sempurna dan meneguk ludahnya kasar. Taehyung dan Hoseok merasakan ada aura yang menguar gak enak dari Suga. Lima detik kemudian...

"ANAK PERAWAAAAANNNN GUWEEEE!" Suga menjerit histeris

HAH?!

Seisi kantin langsung noleh ke arah Suga. Hoseok dan Taehyung noleh ke arah lain pura-pura gak kenal

'Hah Suga punya anak?'

'Siapa yang dinikahin Suga ?'

'Hah ? Suga yang bantet itu punya anak perawan'

'Hah? Kok pas nikahan guwe gak diundang'

dan bisik-bisik gak mutu lainnya dari penghuni kantin

.

.

Emang apa sih yang ada di layar ponsel Taehyung

-Screenshot 10524381215381-

Taehyung : Jungkook, besok sabtu ada acara gak ?

Jungkook : Nggak, kenapa Hyung ?

Taehyung: Bisa temenin Hyung beli buku ?

Jungkook: Eh ? Kok minta Kookie?

Kenapa gak minta Suga Hyung aja ?

Taehyung : Udah minta...tapi dia nya males :'(

Kamu tahu kan ? Hyung mu itu mageran.

Pleaaaseee... ya...ya...ya ? :'(

Jungkook: Ok Hyung

.

.

Oh pantesan Suga teriak gak woles, orang adeknya dimodusin buat ngedate sama si alien.

Taehyung lalu merebut ponselnya dari Suga

"Issh Sug! Lu malu-maluin aja, tau gak -_-" Taehyung risih dengan ke protektivan Suga

"BODOOO! Itu anak perawan guwe kok lu ajak jalan sih?!" Suga nyewot

"Perasaan lu cuma abangnya deh Sug, bukan emaknya" bales Hoseok males

"Iye, lagian Jungkook gak keberatan ini Sug" Taehyung lalu menyantap nasi gorengnya seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa. Dan Suga cuma menjedukkan pelan kepalanya ke meja.

"Anak. Perawan. Guwe" gumamnya lemah. Sebagian nyawanya udah ilang entah kemana.

"Sug, mie gorengnya buat guwe ya. Mubadzir noh" Hoseok yang gak peka cuma fokus liatin mie goreng Suga yang bahkan cuma baru masuk ke lambungnya sesuap. Suga lalu menatap tajam Hoseok dan menggebrak meja.

"Makan noh Mie Goreng guwe! Dasar kuda gak peka!" lalu Suga meninggalkan dua sohibnya itu begitu saja.

Penghuni kantin lainnya lalu berbisik-bisik lagi

'Oh Suga nikah sama Hoseok'

'Terus punya anak perawan'

'Eh taunya si Taehyung suka sama anaknya'

'Hmm kisah persahabatan yang unik dan rumit'

.

.

LOL. Whatdefuk

.

.

Suga yang sore itu pulang dengan kondisi lemah letih lesu lunglai tanpa dua sohibnya cuma bisa ngelus perutnya yang cacingnya udah bunyi kruyuk kruyuk gitu demo minta makan gegara siang tadi Suga males makan .

'Kuatkan Hambamu ini ya Tuhaan' batin Suga nelangsa

'Anjir rumah guwe masih jauh ternyata' Suga melihat ke arah perempatan sekolahnya. Hell! Dia baru nyebrang kurang lebih tiga meter dari sekolahnya. Suga please!

"Yaampun rumah guwe bisa ditarik aja gak sih!" Suga teriak kesel terlebih karena perutnya laper rumahnya masih jauh dan Suga dalam kondisi mager. Kalau udah gini Suga tak lebih seperti kakek-kakek yang terjebak dalam tubuh bantet dengan muka baby face.

Tanpa sadar ada orang dibelakangnya yang memperhatikan dan mendengarkannya.

"Pfft" dengusnya tertahan

Suga menoleh, menatap garang. "APA LO NGETAWAIN GUWE HAH?!" Suga menyalak pada orang dibelakangnya.

"Ups. Nggak, siapa yang ngetawain" tanyanya balik dengan berusaha menahan tawanya.

"Serah! Guwe tau lo ngetawain guwe. Guwe gak mau tahu lo siapa! Dan berhenti ngetawain guwe!" Suga menunjuk-nunjuk ke arah orang tersebut dengan kesal.

Orang dibelakangnya hanya menghendikkan bahu sembari tersenyum bingung

'Ini orang PMS ya' pikirnya

.

.

Merasa diikuti oleh orang yang sama dengan yang menertawakannya tadi, Suga lalu menoleh lagi dan menatap tajam orang tersebut

"Lu gak puas apa ngetawain guwe ?! Sekarang lu ngikutin guwe. Guwe salah apaaaaa ?!" Suga menjerit frustrasi

dan pada akhirnya tawa orang tersebut meledak keras

"Pfft...HAHAHAHAH...Oh My... Yaampun...HAHAHHAHAH" Orang itu memegang perutnya dengan kedua lengannya.

'Ini orang pedenya udah melebihi langit ke tujuh' pikirnya

"Aish...jinjja, dia udah gila" Suga menggumam pelan

"Ah mian..mian..aku tidak mengikutimu. Itu rumah ku" Tunjuk orang itu pada sudut jalan dimana tertulis 'Kedai Daging Asap Park' yang tak jauh dari mereka.

"Park?" Suga mengernyitkan dahinya heran, tunggu kaya pernah baca. Tapi dimana. Pikirnya

"Ah namaku Park Jimin" ucapnya seraya mengulurkan tangannya.

"Ah. Min Yoong- Kruyuuuk" dengan seenak udelnya cacing-cacing di perut Suga keroncongan.

'Ajig, mati aja lu cacing! Ketauan banget kan guwe lapernya depan ni orang' Suga menyumpah serapahi cacingnya sendiri /?

"Ah namamu Min Yoong kruyuuuk" tanyanya dengan nada jahil sembari menaikkan alisnya sebelah

ngik

"Min Yoongi! Tuan Park Jimin Cebol !" Suga menekankan kata cebol pada akhir kalimatnya setelah mengamati pemuda didepannya ini ternyata uhuk bantet uhuk.

"YHA! Mengacalah Tuan Min Yoong kruyuuk. Kau juga cebol" Balas Jimin tak terima

"Hnnngggggrrrh" keduanya saling melempar deathglare.

Tapi tidak lama.

Karena apa ?

Karena

eh

karena..

KRUYUUUK

'Hell ! cacing lu bisa diem bentar gak sih!' Inner Suga menjerit sejadi-jadinya

"Tsk. Biasanya guwe gak pernah baik sama orang" Jimin natap males ke arah Suga.

"Hah?" Suga melongo

"Udah sini ikut guwe, guwe traktir lu Min Yoongi Kruyuuk" Tanpa tedeng aling-aling Jimin lalu menyeret Suga ke rumah sekaligus kedai keluarganya.

"WHO-WHOY!"

.

.

"Aku pulaaang"

"Ah chim-chim selamat dataang" Ibu Jimin yang sedang fokus mengurus pelanggan hanya berteriak balas kedatangan anaknya tanpa sempat menoleh.

'Hah?Chim-chim? Anjay geli banget nama panggilannya. Mendingan guwe, Suga. Nama panggilan yang imut dan keren kek orangnya. Muhahahah' narsis Suga dalam hati

"Ngapa cengengesan gitu?" tanya Jimin yang liat Suga cengengesan gak jelas

"Nggak, nama panggilan lu geli banget tau gak. Chim-chim ? Ngahahahah" kini giliran Suga yang ketawa gak karu-karuan

"Kampret emang! Emang nama panggilan lu apa ?"

Ibu Jimin yang mendengar anaknya seperti berbicara dengan seseorang lalu menoleh ke arah Jimin

"Jimin kau bawa temanmu eoh ?" tanya Ibu Jimin sambil tersenyum manis ke arah Suga. Suga membungkuk hormat.

"Ah iya, aku berniat mentraktirnya eomma. Dia sainganku dulu waktu ada lomba rapper"

Hah?!

.

Hah?!

.

Rapper?

.

Demi bulu hidung Hoseok! Suga seumur-umur gak pernah nyoba jadi rapper!

Lomba ? Lomba dimaneee? Paling banter Suga itu cuma lomba balap kelereng, itu pun nyaris kali kelerengnya ketelen Suga. Pas ditanya kenapa kelerengnya nyaris ketelen. Laper, katanya.

.

"Jimin lu!" Suga nyikut Jimin yang ngarang bebas tentang dirinya.

"Ssst, diem! Ntar guwe ceritain"

.

.

.

"Oh. Jadi gitu..." Suga membuka suara setelah selesai dari acara mari menyantap daging asapnya. Tiap kali Jimin mau nraktir temennya dia harus ngarang bebas biar ibunya percaya. Kenapa ? Akhir-akhir ini ia sering dipalak oleh seseorang.

"Iya, maka dari itu..."Jimin belum selesai menyelesaikan perkataannya karena melihat Suga yang menatapnya miring 45derajat ditambah bibirnya yang merengut imut.

Tunggu.

Imut?

Aish Jimin lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Otaknya pasti sudah konslet. Masa ia berpikir orang di hadapannya itu imut.

"Kau kenapa ?" Tanya Suga

"Tidak apa" jawabnya singkat

Suga lalu hanya mengangguk-ngangguk tanda mengerti.

"Kau tahu? Aku kesal sekali hari ini" Suga merengut kesal matanya menerawang entah kemana

"Eh? Kenapa ?" tanya Jimin penasaran

"Aku punya adik laki-laki"

"Ya, terus?"

"Adikku manis, lucu, baik hati, dan pintar. Aku tak pernah menyangka punya adik seperti dia" Suga tersenyum manis sekali jika ia memikirkan adiknya yang satu itu. Jungkook.

Sementara Jimin sendiri hanya berpikir 'Tunggu...jangan-jangan dia...incest'

Seolah bisa menangkap pikiran Jimin, Suga hanya tersenyum manis

"Aku tidak incest. Hanya saja... Adikku masih kecil, dia baru kelas 2 SMP. Sementara kedua sahabatku kini menyukainya. Salah satunya malah sudah akan mengajaknya kencan" tatapan Suga terlihat sendu

Jimin hendak bersuara tapi Suga lebih cepat menyuarakan isi hatinya lagi

"Kau tahu? Rasanya dilema saja, di satu sisi aku tak mungkin mencegah sahabatku menyukainya. Tapi, di sisi lain ada perasaan tidak rela ketika adikku membagi perhatiannya pada yang lain"

dan Jimin membatin 'AH...Seperti itukah rasanya orang yang terkena brother complex.'

"Karena itulah..." Suga lalu menggenggam kedua tangan Jimin yang menganggur di atas meja. Jimin gelagapan. Suga menggenggam kedua tangannya lembut. Ditambah senyuman Suga yang terlihat manis bak gula-gula

"Yong-Yongi ?" Suara Jimin terdengar bergetar, nervous.

"Aku butuh bantuanmu. Kau bersedia ?" Suga memasang tampang melasnya yang paling melas

"Be-ber-bersedia apa?" Sumpah Jimin gak kuat liat Suga yang pasang tampang melas gitu minta dipeluk /eh

dan Suga malah mengeluarkan aegyo mautnya pada Jimin. OKE-FIX-JIMIN GAK KUAT!

Kamera mana kamera! Kontestan bernama Park Jimin melambaikan tangan ke arah kamera karena diduga tidak kuat melihat aegyo maut dari makhluk yang diketahui bernama Min Yoongi!

Oke-maaf ini bukan acara dunia lain.

"K..k..katakan saja, akan kubantu jika ak..aku bisa. Dan hentikan tatapan itu" jawab Jimin kemudian sembari melepaskan genggaman Suga.

Suga sumringah kemudian, tapi sebelumnya ia sempat menampilkan smirknya yang tak terlihat Jimin karena Jimin masih gak kuat natap Suga.

Lalu tanpa tedeng aling-aling Suga malah mencengkram kedua bahu Jimin dan menyeringai setan berbeda jauh saat ia menampakkan aegyo mautnya tadi yang terlihat seperti malaikat.

"SIP! AYO KITA HANCURKAN KENCAN SAHABATKU DAN ADIKKU ITU!khu khu khu"

dan Jimin hanya meneguk ludahnya kasar

'MAMPUS ! GUWE MASUK KE MASALAH ORANG LAIN LAGI !'

.

.

TBC


Omake

1.

"Suga Hyunggg~~~?" Jungkook yang resah dan gelisah karena sudah menjelang petang Hyungnya itu tidak kunjung pulang. Jungkook udah mulai panik dan hampir nangis. Pasalnya Jungkook itu penakut ditinggal sendirian. Tapi tiba-tiba saja ponselnya berdering menandakan telpon masuk. Jungkook lalu mengangkatnya dengan tergesa-gesa tanpa melihat nama di layar ponselnya.

"Suga Hyung! Kookie takut!" terdengar isak tangis Jungkook

"A-ah Maaf Jungkook ini Taehyung Hyung" balas Taehyung dari sebrang sana

"O-oh..." tersirat nada kecewa kecewa di balik suara Jungkook

"Kau-kenapa Jungkook ?" tanya Taehyung penuh dengan kekhawatir an

"A-ani... itu...em... Suga Hyung belum pulang...hiks...Jungkook takut...hiks..ukh" Jungkook berusaha menahan tangisnya namun gagal. Taehyung yang mendengarnya makin merasa khawatir, suara tangis Jungkook entah kenapa membuat hatinya seperti disayat-sayat. Sakit sekali.

"A-apa perlu Hyung menemani mu disana Jungkook?" saran Taehyung

Jungkook menggeleng pelan yang pastinya itu tak terlihat oleh Taehyung

"Tidak perlu Hyung, terimakasih. Rumah Hyung jauh kan? Suga Hyung pernah cerita, kalau dari sekolah, Hyung perlu naik kereta dua kali"

"Ah, tak masalah kalau kau butuh teman"sergah Taehyung menawarkan dirinya kembali.

"Ani, Suga Hyung tak suka kalau aku begitu banyak merepotkan orang lain hehe"

"Aku tidak merasa direpotkan sungguh!"

"Terimakasih atas perhatiannya Hyung, tapi sekali lagi, tidak. Berkat Hyung aku tahu apa yang harus ku lakukan. Aku akan menelpon Suga Hyung sekarang. Tak apakah jika telponnya ku tutup?" tutur panjang lebar Jungkook

"A-ah ne, ehm.. Jungkook?"

"Ya?"

"Kabari aku jika Suga belum pulang juga"

"Tentu. Terimakasih Hyung"

PIP -sambungan telpon terputus-

.

Taehyung POV

Suga-pantas saja kau membanggakan adikmu itu setiap hari eoh, tidak hanya wajahnya yang manis, tutur katanya pun halus. Dia juga pintar. Saat mendengarnya menangis bisakah aku memeluknya untuk menenangkannya. Dia manis sekali. Bisakah kau ijinkan aku untuk memilikinya. Ah!

-Taehyung POVs end

"Suga bantet! Cepet pulang Oy! Adek lo tuh nangis di rumah sendirian lu gak balik-balik!" Taehyung pun sukses mengirimkan pesan singkatnya pada Suga.


2.

"Eomma pinjem HP dong~ Hoseok ketinggalan selangkah nih sama si alien~" Hoseok narik-narik baju eommanya yang lagi nonton drama korea

"Hoseok! Sekali nggak ya nggak ! Salah sendiri pulsa kamu hambur-hamburin buat maen poker. Jadinya apa? Nilai biologi mu ancur Hoseok!"

"Eomma~ Tapi Taehyung besok sabtu ngajak Junguk kencan"

"Serah. Sekali nggak tetep nggak. Sana belajar! Atau eomma ambil microsd mu Hoseok!"

"Gyaa Eomma JANGAAAN! Iya eomma! Hoseok bakal belajar!" dan Hoseok lalu balik ke kamarnya dengan kecepatan cahaya. Susah emang kalo punya Eomma Dosen IT kaya gini dan Hoseok cuma mewek dalam heningnya malam "Junguk-hiks...pengen sms an"


Authors Note

Oke chapter ini emang lebih fokus sama si Suga dan Jimin, bukan adeknya. I'm feel so sorry about it tbh gak ada Jungkooknya di cerita utama *sungkem. Guwe masukin moment VKOOK di Omake jadi- Tolong jangan keroyok guwe

Dan kadar humornya agak guwe kurangi dikit, pengen ngegambarin perasaan Aa Suga yang dalem banget gitu ke dedek Kookie. Uhuk.

Btw makasih support review follow sama fav nya, guwe jadi merasa berarti dimata kalian :'']/peluk reader satu-satu /siapaguwe

Anyway, guwe nulis ini dalam masa UTS lho sekarang /gak ada yang nanya. Jangan contoh guwe ya ngahahahah. Buat yang masih atau mau UTS belajarlah yang rajin, biar nilai bagus, nilai bagus dapet beasiswa, dapet beasiswa biar bisa ketemu bias ntar. Amiin /iniapaansih

Ok. As usual

Mind to Review?