Tahukah kalian tentang sebuah legenda di Pulau Rintis?
Sebelum ada stasiun kereta yang sekarang, ada sebuah terowongan kereta bawah tanah tua sebagai jalur kereta api yang menghubungkan Pulau Rintis.

Namun, stasiun kereta itu dikabarkan dikutuk.

Sering terjadi kecelakaan yang menelan banyak korban jiwa, disebabkan oleh hal-hal misterius yang tidak wajar dan tidak dapat dijelaskan dengan logika. Akhirnya stasiun itu ditutup dan secara resmi akan dialih fungsikan menjadi gorong-gorong (selokan air bawah tanah).

Namun, di tengah pengerjaannya terjadi sesuatu yang sangat mengerikan.

Jess... jess... jess...

Dari jalur kereta yang seharusnya telah ditutup dan tidak dilalui, muncul sebuah kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi dan MENGGILAS hampir semua pekerja yang tengah bekerja. Orang-orang yang ada di tempat terganga dengan wajah tidak percaya dan penuh kengerian selama kereta itu lewat di hadapan mereka. Bunyi tulang yang remuk, daging yang tergilas, percikan darah; semua itu terdengar jelas dan nyata di telinga mereka bersama dengan suara kereta api itu.

Jess... jess... jess...

Banjir darah dimana-mana, isi perut yang berceceran, anggota tubuh yang terpisah-pisah dan lumat oleh roda kereta... Seperti itulah pemandangan yang dilihat oleh saksi mata di tempat.

Seharusnya.

Sebaliknya, mereka tidak menemukan apapun. Darah, tubuh, para pekerja itu, bahkan kereta api misterius itu. Mereka tidak bisa menemukannya. Kondisi terowongan sama seperti sebelumnya; tidak ada pemandangan gore. Semuanya terlihat normal; terowongan tua gelap yang diterangi lampu remang, kecuali kereta api itu menghilang tanpa jejak bersama para pekerja digilas olehnya. Mereka menghilang begitu saja.

Setelah kejadian itu, tidak ada seorang pun yang berani mendekati stasiun bawah tanah itu. Proyek dibatalkan, pengerjaan dihentikan, dan stasiun kereta api itu ditinggalkan.

Kemana perginya kereta api itu? Para pekerja? Apa mereka dibawa ke dunia lain? Apa itu kutukan? Ulah manusia? Atau makhluk halus? Tidak ada yang tau jawaban dari semua pertanyaan itu, atau pun mau mencari tau. Misteri itu pun tetap menjadi misteri. Tapi orang-orang tidak bisa berhenti memikirkannya; memikirkan sebuah jawaban untuk pertanyaan sederhana yang sangat simpel.

Jess... jess.. jess...

Dari mana suara kereta api ini, yang sampai sekarang masih sering terdengar ini, berasal?


"Kau percaya pada hantu?"

"Tadi ada gadis disini..."

"Aku tidak melihat siapapun,"

"Gadis misterius itu..."

"Video apa ini?"

"Aku ingat... Dia teman sekelasku dulu sebelum pindah ke Pulau Rintis. Tapi..."

"Ini perangkap!"

"Sadarlah, gadis itu hantu!"

"Tidak ada hantu di dunia ini!"

"Aku suka dengan makhluk yang berbeda denganku. Tinggal di dalam dimensi yang berbeda... aku ingin membawanya bersamaku,"

Jess... jess... jess...

"Boboiboy!"


Perkenalkan, namaku Raizu; salah satu alter ego atau kepribadian author. Aku beda sama Inshi dan Kumato meski kami ada di dalam tubuh yang sama (kecuali saat kami berpecah 3). Jadi jangan samakan kami, aku gak bodoh dan gak jelas kayak mereka.

Oke, ini adalah versi remake, revision, editan dan sebagainya dari cerita "Ghost?" yang waktu itu pernah kupublish. Cerita itu gak mendapat sambutan hangat, jadi yang itu kuhapus dan kurenovasi sana-sini. Hal yang sama juga berlaku untuk fic ini.

Kalau yang ini juga gak dapat review, favorite, atau follow yang gak memuaskan... gak ada jaminan untuk dilanjutkan *tegas*

Inshi: Wew, kau keras sekali sih... udah untung juga dibaca, minta di review pulak.. dan hei! Siapa yang kau sebut bodoh, hah?!

Raizu: Hmph, kalau gak disukai untuk apa dilanjutkan? Aku sih terang-terangan aja.

Kumato: Whoa, jangan perlihatkan virus egois dan seenaknya itu disini! Kamu kan salah satu kepribadian kami yang lain, ntar nama kami juga ikutan jelek!

Raizu: Aku Cuma mau nunjukin aku gak lembek kayak kalian.

Inshi: Dan kami gak kaku dan kasar seperti kamu! Bweekk!

Kumato: Raizu memang buruk, tapi setidaknya cerita miliknya gak seburuk sifatnya. Silahkan RnR dengan jujur :)

Inshi: Kalian juga boleh flame dengan sifat jeleknya itu. Buat dia sadar!

Raizu: Kalo gak tau mau review apa, silahkan fav atau follow. Terserah, yang penting aku mau tau cerita ini layak dilanjutkan apa enggak.

Kumato: Maksa amat sih... -_-