"kau, jadilah milikku". Bagaimana jika ada pemuda yang sudah sejak lama kau kagumi secara diam-diam mengucapkan atau lebih tepatnya memerintahkanmu sepeti itu. Pasti hanya jawaban "ya" yang akan terucap.

Hyuuga Hinata tidak pernah menyangka kalau dirinya bisa menjadi 'milik' pemuda yang sudah sejak lama dikaguminya. Walaupun dirinya masih ragu akan kata 'milik' yang diucapakan oleh Uchiha Sasuke -pemuda yang dikaguminya- berarti menjadikannya kekasih atau hanya sekedar 'barang' milik sasuke, yang apabila sudah tidak dibutuhkan bisa dibuang atau ditinggalkan begitu saja oleh 'pemiliknya'.

Warning : AU, OOC, [miss]TYPO, dsb.

Disclaimer : Natuto © Masashi Kishimoto

Rate : T

Pairing : Sasuke x Hinata

Genre : Romance

Mine

sudah 2 minggu lebih Hinata menjadi 'milik' seorang Uchiha Sasuke, pemuda dengan gaya rambut sedikit -err- aneh dan memiliki mata onyx yang seakan bisa menghipnotis siapa saja yang memandangnya, sekaligus pemuda terpopuler di Konoha Senior High School yang menjadi incaran kaum hawa dan bahkan mempunyai fansclub (yang entah siapa penggagasnya). Gayanya yang terkesan cool dan misterius, ditambah dengan ketampanan serta kecerdasan diatas rata-rata yang dimilikinya, membuat perempuan manapun bisa langsung terpesona olehnya.

Bel tanda intirahat sudah berhunyi beberapa menit yanga lalu, saat ini Hinata sedang berjalan disepanjang koridor di gedung sekolahnya sambil membawa bekal makan siangnya menuju atap sekolah untuk menemui sasuke dan menghabiskan jam istirahatnya bersama sasuke. Hinata melirik jam tangannya sebentar dan mempercepat langkahnya.

'semoga sasuke tidak terlalu lama menungguku', batin Hinata sedikit cemas.

sesampainya diatap, hinata mengedarkan pandangannya guna menemukan sosok yang tengah dicarinya. begitu melihat sasuke yang sedang berbaring sambil menatap langit tak jauh dari tempat berdiri, hinata segera menghampirinya. Sasuke yang mendengar derap langkah kaki seseorang yang mendekat, sama sekali tidak merubah posisinya yang sedang berbaring karena tahu siapa orang tersebut.

"kenapa lama ?", tanya sasuke datar setelah hinata berdiri disampingnya.

"ma-maaf.. ta-tadi kurenai sensei menyuruhku mengupulkan tugas minggu lalu dan membawanya keruang guru. A-apa kau sudah lama me-menunggu ?", jawab hinata harap-harap cemas, takut sasuke memarahinya.

"hn. tidak juga". sasuke merubah posisinya menjadi duduk bersila menghadap hinata yang masih setia berdiri di hadapannya.

"duduklah". sasuke menyuruh hinata duduk karena daritadi gadis itu masih saja berdiri dengan kepala menunduk, akhirnya hinata menuruti perkataan sasuke dan segera duduk berhadap-hadapan dengan sasuke.

"kau bawa bekal apa ?", tanya sasuke sambil menunjuk bekal yang dibawa hinata.

"a-ano.. ha-hari ini aku terlambat bangun.. ja-jadi aku cuma bawa ro-roti isi saja". hinata membuka bekalnya dan memperlihatkannya kepada sasuke.

"a-apa sasuke-san mau ?", tanya hinata sambil tetap menunduk untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya.

"hn", dua huruf konsonan itu sudah cukup membuat hinata paham kalau sasuke menerima tawarannya. tanpa pikir panjang, hinata segera memberikan roti isi yang dibawanya pada sasuke.

sasuke menerimanya dan segera melahap roti isi yang diterimannya. setelah itu keduanya menghabiskan bekal yang dibawa hinata. tidak banyak percakapan yang terjadi diantara mereka berdu. alasannya ?. kalau hinat, sudah pasti terlalu malu untuk memulai pembicaraan dengan sasuke. untuk mengontrol detak jantungnya yang bisa berkali-kali lipat lebih cepat hanya karena sedang bersama sasuke saja sudah membuat hinata kesusuhan, apalagi harus mengajak sasuke bicara terlebih dahulu. kalau sasuke sih emang udah dari sononya irit bicara.

setelah bekal yang dibawa hinata habis, merekapun beranjak pergi untuk segera masuk ke kelas mereka masing-masing.

"a-aku masuk dulu sa-sasuke-san", kata hinata setelah dirinya dan sasuke sampai didepan kelasnya.

"pulang sekolah nanti kutunggu di gerbang, kuantar kau pulang".

"e-eh ?", hinata sedikit terkejut, pasalnya semenjak menjadi 'milik' sasuke, belum pernah sekalipun hinata diantar maupun dijemput oleh sasuke.

"kenapa ?", tanya sasuke yang melihat reaksi terkejut yang ditunjukkan hinata.

"ti-tidak. hanya saja... "

"hanya apa ?"

"ha-hanya saja ti-tidak seperti biasanya sa-sasuke-san mau mengantarkanku pulang". jawab hinata

"memangnya mengantarmu pulang harus terbiasa dulu ?".

"bu-bukan begitu".

"hn. pokoknya aku tunggu kau digerbang pulang sekolah nanti". kata sasuke sambil berlalu meninggalkan hinata menuju ke kelanya sendiri.

mendengar pernyataan sasuke tersebut hinata hanya dapat menunduk pasrah dan segera masuk ke kelas. di kelas hinata tidak dapat menyembunyikan senyum bahagianya, karena untuk pertama kali sasuke mau mengantarkannya pulang.

Halaman depan Konoha Senior High School nampak lengang, karena memang sudah hampir 20 menit yang lalu aktifitas belajar mengajar di sekolah ini dibubarkan.

di samping gerbang sekolah, sasuke sedang berdiri sambil bersandar dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya. sasuke sedang menunggu hinata yang seharusnya sudah keluar dari kelasnya sejak 20 menit yang lalu. sasuke akhirnya hanya dapat menghela nafas panjang, bosan.

tak berapa lama, sasuke mendengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa menuju ke arahnya. sasuke menoleh kesumber suara dan segera beranjak dari posisi bersandarnya setelah tahu siapa orang sedang berlari ke arahnya.

"haah..haah.. ma-maaf, aku ter-terlambat lagi. hah... hah... ta-tadi aku lupa bilang ka-kalau hari ini aku ada piket. hah..hah..". jelas hinata begitu ada didekat sasuke, hinata membungkuk dengan kedua tangan yang memegang lututnya berusaha menormalkan kembali pernafasanya yang terengah-engah karena harus berlari dari kelasnya menuju gerbang sekolah yang jaraknya lumayan jauh.

"hn. ayo pulang", kata sasuke sambil menyodorkan tangan kanannya didepan hinata. hinata yang tidak mengerti maksud sasuke hanya berdiam diri saja sambil memandang ke arah tangan sasuke. sasuke yang melihat hinata jadi gemas sendiri dan tanpa basa-basi langsung menarik sebelah tangan hinata dan menggenggamnya erat.

hinata sontak terkejut atas apa yang dilakukan sasuke, dan selanjutnya hinata hanya dapat menunduk untuk menyembunyikan rona merah yang mulai menjalar di wajahnya.

sasuke sedikit menarik tangan hinata agar berjalan sejajar dengannya, hinata dengan gugup dan wajah yang masih memerah membalas genggaman tangan sasuke. sasuke tersenyum tipis -sangat tipis- melihat hinata mulai tidak bersikap canggung lagi saat didekatnya.

keheningan menjadi pengiring mereka disepanjang perjalanan menuju rumah hinata. tapi entah kenapa, keheningan yang tercipta sama sekali bukan masalah bagi sasuke dan hinata, karena saat ini mereka merasa sangat nyaman dan rasanya sangat menenangkan.

tanpa terasa mereka sudah sampai didepan rumah hinata. hinata melepas genggaman tanganya pada sasuke dengan sedikit gugup.

"te-terima kasih sudah me-mengantarkanku pulang, sa-sasuke-san". hinata berkata sambil sedikit membungkukkan badannya sedikit ke arah sasuke.

"tidak usah seformal itu", balas sasuke.

"i-iya.. kalau begitu aku masuk dulu". setelah mengatakan itu, hinata hendak berbalik. tapi baru berjalan saru langkah hinata langsung berhenti begitu mendengar perkataan sasuke.

"tunggu. kau tidak melupakan sesuatu ?", tanya sasuke

hinata yang mendengar pertanyaan sasuke hanya dapat sedikit memiringkan kepalanya, bingung. sepertinya hinata tidak melupakan apapun. barang-barangnya pun sepertinya masih lengkap. tidak ada yang terlupakan atau tertinggal dikelas sewaktu hinata piket tadi.

"ti-tidak, sepertinya a-aku tidak melup-", ucapan hinata terhenti begitu merasakan sesuatu yang lembut mendarat dengan mulus dipipi sebelah kanannya.

yup

sasuke barusan mencium (atau mengecup) pipi hinata dengan lembut. setelah sepersekian detik, sasuke melepaskan ciumannya.

"kau melupakan itu". setelah berkata seperti itu, sasuke beranjak pergi.

sasuke tersenyum tipis mengingat perbuatanya barusan, meninggalkan hinata yang masih mematung karena tidak percaya akan apa yang batu saja dilakukan sasuke padanya, dengan wajah yang bersemu merah hinata memegang pipinya yang tadi dicium sasuke dan beranjak memasuki kediamannya.

tanpa sasuke dan hinata sadari, ada dua sosok yang sejak tadi membuntuti mereka. kedua sosok itu menggeram kesal melihat adegan yang baru saja mereka lihat. setelahnya mereka berdua menyeringai licik dan berharap hari esok cepat datang, agar mereka dapat memulai rencana mereka.

TBC

Hallow...

saya author newbie di ffn, ini fict pertama saya yang sebenarnya sudah kutulis sejak 2 tahun lalu waktu saya masih duduk di bangku smk.

ide cerita benar-benar murni dari saya sendiri.

tapi saya tetap menerima flame dengan tangan terbuka, asal bahasa yang digunakan baik dan tidak kasar. maaf, saya memang author baru, jadi saya agak sensitif kalau karya pertama saya sudah kena flame.

dan bagi yang meflame ide cerita saya ini dan ini harus saya hapus, bisa tolong beritahu saya sekalian gimana cara menghapusnya karena saya ini orangnya katrok banget. bahkan buat daftar ke ffn dan mengerti cara penggunaanya (walau cuma beberapa) saja saya butuh waktu satu minggu lebih. bahkan saya belum menulis apa-apa di kolom profil saya.

mohon bimbingan dan dukungannya untuk author newbie seperti saya. #bungkuk

sekian bacotan dari saya, semoga saja banyak reader yang minta kelanjutan cerita saya ini. #ngarep

^^RnR please^^