Lorong sempit dan remang itu terasa panjang sekali, Yoongi berjalan dengan langkah tertatih dan penampilan yang sangat awut awutan. Baju yang ia kenakan sudah robek hampir disemua sisi. Ia mencari pintu keluar dari tempat yang menurutnya seperti kandang iblis itu. Menuruni satu persatu anak tangga tanpa meninggalkan suara derit yang bisa membangunkan sang tuan rumah. Sesekali dahinya mengerut karena merasakan ubin yang dingin menjalar ke telapak kakinya yang telanjang, bodohnya ia lupa memakai sepatu saat itu.

Setelah sampai di lantai dasar rumah itu, Yoongi buru buru menuju pintu keluar untuk segera keluar dari tempat yang sangat sangat terkutuk ini. Rasanya lebih dari sekedar penjara, rumah yang isinya hanya semata mata tempat untuk menyiksa dirinya. Saat dia menarik gagang pintu tersebut dan ternyata―

―terkunci .

"Oh ya Tuhan. Si brengsek kecil itu mengunci pintunya, sialan."

Yoongi terus mencoba menarik gagang pintu tersebut berkali kali berharap pintu akan terbuka. Kehilangan akal, Yoongi pun menggedor gedor pintu itu dan berteriak seperti orang kesetanan.

Pelipisnya berdenyut sakit. Kenapa semua ini harus terjadi padanya, kenapa si iblis kecil itu suka menyiksa dirinya seperti ini. Yoongi meremas rambutnya dengan kasar, terus memutar otak agar ia bisa keluar dari tempat ini dengan hidup hidup. Ia sudah berjanji pada Namjoon bahwa ia akan datang ke studio untung merampungkan lirik mereka untuk comeback mendatang.

Sudut bibirnya melengkung keatas. Ah, semoga tidak jatuh saat si brengsek tadi membantingku, ugh. Yoongi meraba saku depan celana jeans selututnya. Dan―

―Gotcha!

Sebuah benda tipis berbentuk kotak itu ternyata tidak jatuh. Oh bahagianya Yoongi saat itu juga. Buru buru ia membuka lockscreen smartphone nya, melihat beberapa notifikasi telepon dan sebuah sms. Oh ternyata dari leadernya.

5 Miss Call

3 Messeges from Namjoon

Yoongi memilih untuk membuka pesan dari leadernya tersebut

From: Namjoon

Yoongi hyung, kau dimana? Aku sudah distudio bersama Hoseok. Cepatlah kemari!

From: Namjoon

Kalau hyung tidak segera kemari dalam waktu 30 menit, aku akan menendang bokongmu keluar angkasa hyuuunnngggggg

From: Namjoon

KAU MEMBACA PESANKU APA TIDAK SIH!

Yoongi mengerutkan alisnya pada pesan yang terakhir dikirim oleh Namjoon. Oh tidak, leadernya saat ini benar benar murka padanya. Buru buru ia menekan tombol yang berbentuk buku telepon dan mencari kontak Namjoon lalu menelponnya.

Tuut

Tut

Tuut

Yoongi hyung?

Oh tidak. Suara itu. Suara berat nan seksi itu menggema ke seluruh ruangan. Yoongi bergetar, keringat dingin mengucur dari dahinya. Ia semakin mengeratkan genggamannya pada benda kotak tersebut. Dan merutuki kenapa sang leader dari line seberang belum juga mengangkat panggilan yang sangat darurat ini.

"Yoongi hyung, sedang apa hyung disana hah?" yang lebih muda berkata dengan suara yang dingin dan terkesan datar itu. Menuruni anak tangga dengan gerakan lamban, matanya sambil menyorot gerak gerik hyung kesayangannya.

Sesampainya didasar, sosok itu berjalan mendekati Yoongi yang tetap berdiri menghadap pintu dan memunggunginya. Ia memegang kedua pundak Yoongi lalu memutarnya agar ia bisa berhadapan dengan lelaki berambut pirang tersebut.

Alisnya mengerut tak suka saat mendapati Yoongi telah mencoba menghubungi entah siapa diluar sana.

"Mencoba untuk melaporkanku hyung?" yang lebih muda tersenyum sangat lebar.

Yang ditanya hanya menunduk diam dan masih memegang erat smartphone tersebut. "Boleh kupinjam handphonemu hyung?" Sekali lagi ia tak menjawab apa yang dibicarakan oleh si brengsek ini.

Senyuman lebar kini telah berganti dengan seringai yang sangat menakutkan, seperti joker. Lelaki yang lebih muda tersebut menarik dengan kasar dagu Yoongi sehingga matanya bertatapan langsung dengan manik milih Yoongi. "Hyung, kau ingin aku berbuat kasar ya?" ia berkata sambil memiringkan kepalanya lucu dan mencebikkan bibirnya.

Oh si brengsek ini sok imut sekali, ugh

Tak ada jawaban sama sekali yang terlontar dari bibir Yoongi. Lelaki bersurai coklat gelap ini tipe lelaki yang tak suka jika diabaikan oleh lawan bicaranya. Dengan kasar lelaki itu menarik smartphone Yoongi dan melihat nama yang tertera di layar tipis yang ternyata masih belum ada jawaban dari nomor Namjoon tersebut.

"Wow. Meminta bantuan pada Namjoon hyung?" yang lebih muda terkekeh pelan. Tanpa ba bi bu ia membanting smartphone milik Yoongi dengan sangat kasar hingga layar yang tadinya menyala dan masih menyambungkan telepon itu langsung mati seketika di ikuti suara retakan yang memilukan.

Yoongi mengepalkan tangannya dengan kuat hingga kuku jarinya memutih. Dan sekali tarikan nafas ia berkata,

"BRENGSEK, APA MAUMU BOCAH SIALAN" ia berkata tepat didepan wajah si brengsek kecil tersebut.

"Hmm, mauku ya?" ia merespon dengan ekspresi yang dibuat buat seolah ia benar benar berfikir tentang jawabannya.

"…. Tentu saja dirimu hyung!"

Ia menjawab dengan nada seperti anak kecil dan tak lupa senyum yang sangat lebar hingga membuat Yoongi benar benar muak.

"Dalam mimpimu saja brengsek! Bahkan aku terlalu normal untuk dirimu psikopat sialan" Yoongi menyeringai.

Lelaki bersurai coklat itu benar benar marah akan jawaban yang dilontarkan hyungnya tersebut, terlihat dari ia menggeletukkan giginya dan mendesis pelan.

"Kau akan berpikir dua kali jika kau berkata kalau kau terlalu normal untukku hyung" lelaki yang lebih muda melangkah maju untuk lebih dekat kearah Yoongi dan menjambak rambut hyungnya dengan sangat kasar hingga Yoongi berteriak dengan sangat keras agar dia melepaskan tangannya.

"Aku akan membuatmu merasakannya hyung. Sensasi yang tak pernah kau rasakan sebelumnya. Membuatmu merasakan dengan detail setiap inci dari sentuhanku, sayang"

Tobecontinue

Hadir dengan fenfik yang cukup alay ini hehehe. Akhir akhir ini lagi bête nih. Ulangan ga diterima sama guru saik dah kzlllllll. Bawaannya jadi pengen nyiksa yungi deh. e

HAYO TEBAK LAWANNYA YUNGI SIAPA HAYOOO HAHAHA

Makasih juga respon sebelumnya di fenfik transletan ku hehehe.

Salam panas selalu

Teflon-nim ( djteplon)