LET ME BE YOURS

.

.

Kyuhyun X Sungmin

Other cast

.

.

Rated M | GS | Typo(s)

.

Cerita ini sepenuhnya milik saya, karangan saya, dan ide saya. Saya hanya meminjam nama member super junior dan group lainnya untuk kepentingan cerita ini.

.

.

Don't like don't read.

.

Happy Reading

PROLOG

"Bagaimana bisa dia membuat pesta di hari senin."

Sungmin mendengus kesal melangkahkan kakinya memasuki diskotik yang sesak akan pengunjung. Sungmin heran, bukankah ini hari senin?

Hingar bingar alunan musik Dj menyambut Sungmin. Bau minuman alkohol dan kepulan asap rokok juga tak ingin kalah menyambutnya. Sungmin memutar matanya saat seorang pria menghalangi jalannya dan mengajaknya untuk minum bersama. Ia tentu saja menolaknya mentah-mentah. Dirinya datang kemari bukan untuk minum bersama pria murahan yang mencoba menggodanya.

"Sungmin!"

Sungmin menoleh. Melambaikan tangannya lalu berjalan mendekati meja di mana teman-temannya berada.

Donghae, Siwon, Eunhyuk, Ryeowook, Kibum dan Yesung. Sungmin medesah frustasi. Mengapa hanya ia satu-satunya orang yang tidak memiliki pasangan disini? Ia menyesal tidak mengajak Leo. Sepupunya itu bisa di andalkan dan juga memiliki wajah yang tampan, setidaknya ia tak akan menjadi obat nyamuk ditengah-tengah teman-temannya. Dan tak akan ada pria hidung belang yang mencoba mendekatinya.

"Kau datang terlambat." Eunhyuk menuang penuh wine kedalam gelas kosong didepannya. "Minumlah."

"Aku harus lembur." Sungmin menggeleng. "Oh. Kau akan membuatku tidak bekerja besok."

Eunhyuk tertawa. Memaksa Sungmin mengambil gelas ditangannya. Eunhyuk tahu Sungmin tidak bisa menolak aroma wine yang memabukan itu. Sungmin sangat menyukainya.

"Ambilah cuti Min. Kau seperti wanita yang gila bekerja dan lupa jika kau juga harus berkencan."

Siwon sang pemilik pesta menuang kembali wine kedalam gelas Sungmin. Lucu memang jika pertemuan tujuh orang di sebuah diskotik disebut pesta. Tapi itulah yang Siwon katakan di telpon siang tadi. Pria itu baru saja memenangkan tender bernilai milyaran. Beruntungnya Kibum memiliki kekasih kaya raya seperti Siwon.

"Aku akan mengajukan cuti satu bulan penuh jika kau adalah bosnya. Jadi belilah perusahaan itu."

"Bercintalah denganku sekali. Dan aku akan membelikannya atas namamu."

"Oh. Akan kulakukan sayang jika Kibum bukan sahabat ku."

Gelak tawa terdengar di meja itu. Mereka banyak bercerita tentang tender yang dimenangkan Siwon. Mereka juga merencanakan untuk berlibur bersama ke Italy bulan depan. Sudah sangat lama mereka tidak berlibur karena kesibukan yang menyita habis waktu mereka.

Sungmin tentu saja tidak akan ikut. Yang benar saja, ia tidak memiliki pasangan. Bergabung untuk berlibur dengan mereka? Oh tidak. Terima kasih.

"Kau harus ikut. Kami tidak menerima penolakan." Donghae menanggapi penolakan Sungmin. Ia merangkul bahu Eunhyuk, melesakan wajahnya mencium leher wanitanya. Sungmin berdecih, jika ia ikut bergabung berlibur ke Italy, mungkin ia akan melihat pasangan itu bercinta di depannya.

"Kau harus ikut Min." Seru Ryeowook.

"Kalian pasti tahu apa permasalahanku."

"Cuti?"

Sungmin mendesah kesal pada Yesung. Bukan itu yang ia maksud. Sungmin heran mengapa Yesung bisa sebodoh itu. Dan Ryeowook akan memukulnya seperti biasa jika tahu ia menyebut Yesung 'bodoh'.

Selain Kibum, Ryeowook juga perempuan yang beruntung. Yesung adalah pemilik perusahaan penerbit majalah mode ternama. Ryeowook tidak perlu mengkhawatirkan masa depannya. Dan beberapa bulan lagi mereka akan menikah.

"Bukan. Itu karena Sungmin sedang tidak berkencan."

Sungmin bersyukur jika ada sosok Kibum yang pintar dan peka diantara mereka. Kibum adalah orang pertama yang ia cari ketika membutuhkan tempat untuk bercerita jika sedang ada masalah. Karena menurutnya hanya Kibum yang bisa ia andalkan. Jika bercerita pada Eunhyuk atau Ryeowook. Itu akan berujung tentang brand ternama yang tengah meluncurkan produk-produk baru.

"Sudah aku katakan. Kau butuh pria Min. kau terlihat menyedihkan." Ejek Donghae.

Sungmin meneguk kembali winenya. "Kau tahu. Semua pria yang berkencan denganku adalah brengsek."

"Kau hanya berkencan tiga kali. Dan satu diantaranya kurasa tidak." Sahut Eunhyuk.

"Maksudmu Kyuhyun?" Tanya Sungmin mengangkat alisnya. Entah mengapa menyebut nama pria itu membuatnya merasa aneh.

Kyuhyun adalah mantan kekasihnya. Mereka bertemu di sebuah acara dan memutuskan untuk berkencan satu bulan kemudian. Hubungan mereka berjalan baik, tak terhitung berapa kali mereka bercinta, karena hasrat masing-masing yang begitu besar dan keinginan ingin saling memiliki.

Namun Sungmin harus menelan kenyataan pahit. Itu hanya berjalan satu tahun. Kyuhyun harus meninggalkan Korea dan pergi ke Inggris, dan Sungmin tak bisa menjalani hubungan jarak jauh. Ia memutuskan hubungannya dan Kyuhyun menghargai keputusan Sungmin.

Sungmin kembali berkencan setelah cukup lama ia menutup hatinya untuk pria. Namun hubungan itu hanya berjalan beberapa bulan saja. Bahkan satu dari mereka hanya memanfaatkan uang Sungmin.

"Jangan membicarakan pria itu. Hidupnya sudah tenang di sana."

Sungmin berucap seolah-olah Kyuhyun sudah tiada. Ia tak ingin mengingat pria itu lagi.

"Sayang sekali tapi dia sedang berjalan kemari." Yesung memiringkan sedikit kepalanya. Mengintip pria yang berjalan kearah mereka dari balik badan Sungmin.

Sungmin membalikan badannya. "Sial. Untuk apa dia disini? Kau juga mengundangnya?" ia menatap Siwon tajam.

"Kyuhyun juga temanku. Tak salah jika aku mengundangnya kemari." Pria Choi itu mengedikan bahunya. Meraih dagu Kibum melumat bibir perempuan itu lembut.

Sungmin ingin muntah. Bukan! Sungmin ingin pulang.

"Hay."

Sapaan Kyuhyun disambut hangat oleh mereka. Kecuali Sungmin, ia hanya tersenyum tipis dan pura-pura menyibukan diri dengan ponselnya. Kyuhyun tersenyum. Mengisi sisi kosong di sebelah Sungmin. Kini sofa panjang itu terisi Donghae, Eunhyuk, Sungmin, dan Kyuhyun.

"Aku senang kau kembali ke Korea." Ucap Ryeowook. Sungmin memutar matanya. Aku tidak!

"Inggris tidak menyenangkan. Aku lebih suka Korea." Sungmin mendelik saat Kyuhyun mengambil gelasnya dan meneguk winenya tandas. Melihat tingkah Sungmin membuat yang lain menahan senyumnya.

"Benarkah? Apa wanita di Inggris juga tidak menyenangkan?" Goda Siwon.

Sialan! Apa mereka akan membicarakan berapa wanita yang Kyuhyun tiduri di Inggris?

Kyuhyun hanya tertawa. Menuang kembali wine di gelas Sungmin, lalu menyodorkannya pada perempuan itu. "Kau butuh minum. Sedari tadi kau hanya diam."

Sungmin ingin sekali pergi dari sana. Namun Kyuhyun lebih dulu merangkulnya membisikan sesuatu di telinganya.

"Jangan pergi. Aku merindukanmu."

Eunhyuk dan Donghae beranjak kelantai dansa saat sang Dj memainkan musik yang menghentak. Mereka tak tahan untuk tidak menggerakan tubuhnya. Tak lama Siwon dan Kibum ikut menyusul Donghae dan Eunhyuk. Sementara Yesung dan Ryeowook sedang asik bercumbu di tempat yang lebih temaram.

"Apa kabarmu?" Kyuhyun bertanya. Tangan pria itu menyentuh paha Sungmin yang tak tertutup. Ia menyesal memakai gaun ini, harusnya ia memakai gaun yang lebih panjang. Setidaknya itu tidak akan membuat setengah pahanya terpampang jelas seperti ini.

"Aku baik." Sungmin menyingkirkan tangan Kyuhyun.

"Aku merindukanmu, kau tak merindukanku?"

"Kapan kau kembali dari Inggris?" Kyuhyun tersenyum. Ia tahu jika Sungmin sedang mecoba mengalihkan pembicaraan.

"Satu minggu lalu. Dan selama itu aku seperti orang gila."

Alis Sungmin mengerut. "Apa yang membuatmu gila?"

"Kau." Sungmin terbelalak saat Kyuhyun tiba-tiba meraih tengkuknya. Menciumnya sangat dalam dan begitu panas. Ia merindukan bibir ini, bibir Kyuhyun yang pernah menyentuh seluruh tubuhnya dan membuatnya merasa melayang. Oh mengingatnya membuat Sungmin panas.

Sungmin terengah, Kyuhyun tak berubah. Ciuman pria itu masih sangat menggairahkan dan ia inginkan lebih. Tidak! Sungmin tidak akan begitu saja menyerahkan dirinya pada Kyuhyun. Tapi tubuhnya berkata lain.

"Kau tahu betapa gilanya aku menunggu untuk bertemu denganmu. Aku tak mengerti mengapa aku mengikuti saran Donghae untuk menunggu Siwon mengadakan pesta sialan ini."

Kyuhyun kembali menciumnya. Ia sudah lebih siap dan menyambut bibir hangat Kyuhyun. Sungmin merutuki dirinya sendiri yang terlalu mudah terbuai dengan sentuhan Kyuhyun. Tak ada pria lain yang mencumbunya sehebat ini, kedua mantannya sangat payah.

Sungmin terkejut saat Kyuhyun mengangkat tubuhnya untuk duduk dipangkuan pria itu. Ia bisa merasakan sesuatu yang mengeras. Hatinya tersenyum. Ia senang jika Kyuhyun ternyata masih bergairah padanya.

Sungmin mendesah saat Kyuhyun menyelipkan jari di sela-sela paha dalamnya. Menyentuh miliknya yang masih tertutup celana dalam sialan.

"Tidak Kyu jangan lakukan." Terlambat. Jemari Kyuhyun sudah menyelinap masuk kedalam miliknya. "Oh ya… sentuh disana."

Sungmin sudah seperti jalang yang menjual dirinya dengan sok mahal. Ia mencegah Kyuhyun untuk menyentuhnya. Tapi tubuhnya menginginkan lebih. Sungmin membenamkan wajahnya di leher Kyuhyun. Ia yakin wajahnya sudah merah padam saat ini. Ia tak ingin Kyuhyun melihatnya yang terlalu 'gampangan'. Kyuhyun menyukai wanita yang liar.

Sial. Kapan aku terakhir kali merasakan nikmat seperti ini.

Kyuhyun tersenyum. Menggerakan jemarinya cepat, membawa Sungmin menuju puncaknya. Kyuhyun puas. Sungmin tetaplah Sungminnya yang dulu, Sungmin yang sensitive dan menggairahkan.

Kyuhyun menggertakan giginya menahan nyeri dibawah sana. Ia sudah tak sanggup untuk menahannya lebih lama lagi. Rindu akan Sungmin dan juga sentuhan perempuan itu membuatnya berubah menjadi hewan buas yang bisa saja menerkam tubuh sexy itu sekarang juga. Tapi Kyuhyun masih memiliki akal sehat. Ia tak ingin menjadi tontonan orang-orang saat menyalurkan kerinduannya pada Sungmin.

"Kau pasti merasakannya. Dia sudah sangat tegang dan kau harus menenangkannya kembali."

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

Hay apa kabar?

Saya bawa fanfic baru dan ini masih prolog. Semoga mendapat respon yang baik.

Saya tunggu review kalian.

Terima kasih.

Anissa Lee.