All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.

Chapter 1 : Ferret Pengganggu.

1.

"Granger." Malfoy melempar kertas-kertas kecil ke rambut Granger yang sedang mengerjakan pekerjaannya di meja kerjanya.

Draco Malfoy harus menahan tawanya saat kertas-kertas yang dilemparnya dari tadi menjadi hiasan di rambut keriting Hermione Granger.

"Granger." Malfoy melempar kertas lagi, dan lagi-lagi menyangkut di rambut Hermione. Malfoy benar-benar ingin tertawa.

Hermione tidak tahu, kenapa pria pirang itu terus menerus mengganggunya, semenjak ia dipindahkan ke departemen ini, kerjanya hanya membuat ulah saja.

Draco Malfoy sudah dua minggu dipindahkan dari Department of Sports ke Department Of Magical Creature. Dan semenjak hari pertama sampai hari ini, kerjaanya hanya mengganggu Hermione saja.

Awalnya Hermione marah, ia kesal, ia berteriak sambil memarahi Malfoy, tapi sudah dua hari belakangan ini Hermione tidak menanggapi keusilan malfoy lagi.

.

"Malfoy masih mengganggumu?" tanya Harry saat mereka makan siang bertiga dengan Ron juga.

"Tentu saja masih, apa yang kau harapkan darinya, ia pasti menganggapku sebagai mudblood yang beruntung karena bisa berada disekitarnya dan menjadi korban bully-nya." Kata Hermione meminum jus apelnya.

"Hermione, ada sesuatu di rambutmu." Kata Ron kemudian mengambil kertas kecil yang ada dirambut keriting Hermione.

"Masih ada? Ku kira sudah habis semua." Kata Hermione menghela nafas, ia menghabiskan 10 menit di toilet hanya untuk membersihkan rambutnya dari kertas-kertas yang disangkutkan Malfoy kerambutnya dan ternyata masih ada.

"Apa ini perbuatan Malfoy juga?" tanya Harry tersenyum.

"Iya, siapa lagi? Kau pikir di bagianku ada yang berani melakukan ini kepadaku." Kata Hermione kesal.

"Well, Hermione, apa kau yakin kalau Ferret tidak menyukaimu?" tanya Harry kemudian tertawa.

"Apa maksudmu?" tanya Hermione tidak mengerti.

"Well, semua anak laki-laki pasti menggangu perempuan yang disukainya." Kata Harry menjelaskan.

"Malfoy bukan anak kecil Harry." Kata Hermione menolak logika sahabatnya itu.

"Lalu apa kau akan diam saja?" tanya Ron tidak bisa diam saja melihat Hermione dikerjai terus menerus oleh Malfoy.

.

"Malfoy, dimana laporan yang kuminta kau selesaikan hari ini?" tanya Hermione berusaha terdengar mendominasi.

"Sudah kuserahkan pada Mr. Cole." Kata Draco tersenyum licik.

"Kenapa kau terus menerus melakukan hal itu? Aku harus melihatnya terlebih dahulu sebelum diserahkan pada Mr. Cole, aku supervisormu." Kata Hermione benar-benar kesal.

"Oh, Granger jangan berlebihan, kau tahu pekerjaanku sempurna, kau tidak perlu menelitinya atau semacamnya." Kata Draco sombong.

"Tapi itu pekerjaanku Malfoy!" kata Hermione benar-benar kehilangan kesabarannya.

"Kalau begitu cari pekerjaan lain." Kata Draco tidak peduli.

Hermione benar-benar sudah tidak tahan lagi, ia pergi keruangan atasannya. Mr. Cole. Ia akan minta supaya Malfoy dipindahkan kebagian lain, jika tidak bisa maka ia yang akan minta pindah bagian.

Hermione mengetuk pintu ruangan Mr. Cole dengan sekuat tenaga.

"Masuk." Kata suara dari dalam. "Ms. Granger, ada yang bisa kubantu?" tanya Mr. Cole ramah.

"Sir, bisakah kau mengembalikan Malfoy ke bagiannya yang lama? Atau bagian manapun, aku sudah tidak mampu bekerja sama dengannya lagi." Kata Hermione ingin menangis.

"Well, Ms. Granger, aku tidak bisa melakukannya." Kata Mr. Cole.

"Bagaimana jika aku yang pindah, aku akan pindah ke manapun, Departement apapun." Kata Hermione pelan.

"Sepertinya hal itu juga tidak bisa." Kata Mr. Cole lagi.

"Kenapa Sir?" tanya Hermione benar-benar putus asa.

"Pertama, Mr. Malfoy sudah pernah bekerja di semua departement di kementrian sihir, Olahraga, Hubungan Internasional, Auror, semuanya sudah kecuali departement kita, dan semua departement menolaknya untuk bertahan lebih lama. Jadi hanya Departement kita yang tersisa. Jadi mau tidak mau Department ini harus bertahan dengan keberadaan Mr. Malfoy sampai masa pelayanan masyarakatnya selesai."

Hermione menghela nafasnya.

"Dan kedua, aku tidak bisa membiarkanmu pergi ke bagian lain, kau karyawan terbaikku Ms. Granger dan aku tidak akan membiarkan Departement lain mempekerjakanmu." Kata Mr Cole bangga.

Hermione menghela nafasnya lagi.

"Berapa lama ia harus bekerja di kementrian?" tanya Hermione pelan.

"Well, ia diberi hukuman untuk bekerja selama dua tahun, dan jika catatanku benar, maka ia masih punya waktu sekitar tiga bulan sebelum di bebas tugaskan."

.

Tiga Bulan, How Could? Three Bloody Months. Hermione duduk di mejanya, semua orang dibagiannya sudah pulang, ia hanya duduk disana, sebentar lagi ia akan menarik rambutnya karena frustrasi.

Bagaimana ia akan bertahan selama tiga bulan bekerja satu bagian, satu ruangan dengan Draco Bloody Malfoy? Bagaimana? Hermione mematahkan pensil yang dipegangnya dengan satu tangan.

Apa ia harus mengambil cuti? Well, cuti selama tiga bulan? Apa itu masuk akal? Meskipun semenjak bekerja di Kementrian Sihir ia belum pernah mengambil cuti dan jika dari tahun-tahun sebelumnya tahun ini jatah cutinya sudah tiga minggu, hanya tiga minggu, sementara ia butuh tiga bulan.

Apa ia harus menghadap Mr. Cole? Membujuknya untuk memindahkannya selama tiga bulan, hanya tiga bulan, kemudian Hermione akan dengan senang hatinya kembali ke Departement Of Magical Creature.

Apa yang harus ia lakukan? Hermione menarik rambutnya ke kiri dan ke kanan dengan kedua tangannya.

"Hermione." Ron muncul dari pintu. "Astaga, apa yang kau lakukan, kenapa kau menarik rambutmu seperti itu?" tanya Ron lalu masuk keruangan Hermione.

"Ron." Kata Hermione pelan, ia sedang kesal, frustrasi, dan sedih saat bersamaan.

"Ada apa? Kenapa masih disini? Kau lembur?" tanya Ron.

"Tidak." Hermione menarik nafasnya panjang lalu mengeluarkannya. "Baru aku akan bersiap pulang." Hermione mengambil tasnya dan menghampiri Ron.

"Hari ini kita makan malam di tempat Harry, kau ingat kan?" tanya Ron saat mereka keluar dari ruangan itu.

"Yeah, aku ingat." Kata Hermione. "Siapa saja yang akan datang?" tanya Hermione, ia sedang tidak ingin bertemu banyak orang. Jika hanya mereka berempat, Hermione, Ron, Harry, dan Ginny maka tidak masalah.

"Seperti biasa, kita berempat, tapi sepertinya Harry mengajak Neville dan Luna, aku tidak yakin siapa lagi yang diajaknya, sepertinya Fred, George dan pacar mereka juga akan datang, tapi aku tidak yakin."

"Oh." Kata Hermione, tidak masalah, sekumpulan Gryffindor ditambah satu Huffelpulff tidak akan menambah sakit kepalanya, masih di batas normal.

Ron dan Hermione berjalan menuju Apparation Point dan menuju rumah Harry dan Ginny.

Harry dan Ginny sudah menikah 6 bulan yang lalu, dan tinggal di rumah sederhana di Godric's Hollow. Hermione dan Ron juga sudah tidak berpacaran lagi, dua bulan setelah mereka berciuman di Final Battle keduanya sadar bahwa mereka tidak cocok sebagai kekasih.

Ron dan Lavender terus putus-nyambung putus-nyambung, dan sepertinya sekarang sedang putus, entahlah Hermione juga tidak yakin terlalu sering putus-nyambung.

Saat Hermione dan Ron tiba di rumah Harry, seluruh Klan Weasley dan banyak orang lain berada disana.

"Astaga, kurasa Ginny mengundang seluruh dunia sihir kerumahnya." Kata Hermione pelan, ada begitu banyak orang dan ia bahkan tidak mengenali beberapa.

"Hermione, There you are." Kata Ginny memeluknya.

"Ada apa? Kenapa ada begitu banyak orang?" tanya Hermione.

"Nanti kau juga tahu." Kata Ginny tersenyum kemudian menyapa tamu-tamu yang lain.

"Kau sudah datang Hermione." Kata Harry tersenyum lebar sekali memeluk Hermione

"Ku kira kita akan makan malam, tapi sepertinya kalian mengundang seisi dunia sihir." Kata Hermione membalas pelukan Harry.

Harry tertawa pelan. "Ada sesuatu yang harus disampaikan." Kata Harry terus tersenyum.

"Ahh, kurasa aku tahu." Kata Hermione tersenyum.

Semua orang berkumpul di ruang tengah yang tergabung dengan ruang makan. Hermione sedang mengobrol dengan Fred, membicarakan toko si WWW yang akan segera membuka cabang di Prancis saat Harry meminta perhatian semua orang.

Harry dan Ginny berdiri di depan perapian, dimana semua orang bisa melihat mereka.

"Um.. Well selamat malam semua." Kata Harry terlihat canggung, ia memang tidak pernah baik dalam bicara di depan umum.

"We're Pregnant." Kata Ginny tiba-tiba tersenyum lebar tidak sanggup lagi menahan kabar yang ingin mereka sampaikan.

Seisi ruangan langsung mengungkapkan rasa bahagia mereka. Molly menangis dan memeluk Ginny dan Harry, kemudian banyak orang bergantian menyelamati Harry dan Ginny.

Fred dan George bahkan langsung menghilang, mereka mengambil paket kembang api terbaik mereka. Sementara Ron, Bill, dan Charlie membuka semua Firewhiskey dan Butterbeer yang ada, mereka bahkan mengambil persediaan dari Burrow.

"Gin." Hermione memeluk Ginny ia benar-benar senang untuk kedua sahabatnya itu.

"Oh, Hermione." Kata Ginny menangis memeluk Hermione. "Aku ingin kau menjadi ibu baptis anakku nanti." Kata Hermione lagi.

"Tentu saja Gin, tentu." Kata Hermione juga bahagia sekali.

Tiba-tiba bel pintu berbunyi.

"Ah, biar aku liat siapa lagi yang datang." Kata Hermione lalu menuju pintu.

Hermione menuju ke pintu sementara Ginny dan Harry masih dikelilingi oleh banyak orang yang ikut bahagia untuk mereka.

Hermione nyaris pingsan saat melihat siapa yang ada di depan pintu.

"Cedric." Kata Hermione tidak lebih dari bisikkan

-To be continued-

Read and Review guys,

-dramioneyoja.

.

.

Edited : 11/1/2015