気持ち: KIMOCHI : Perasaan
By Fujiwara Koharu
NARUTO belongs to MASASHI KISHIMOTO
Warning: OOC, Absurb, Alur kecepetan, Rate M alias LEMON
Bagi yang di bawah umur dosa tanggung sendiri-sendiri
I Warn You!
.
.
Malam hari di desa Konohagakure terasa sangat sepi. Terlihat dari lampu-lampu rumah yang sudah mulai padam dan hanya menyisakan lampu di sepanjang jalan. Sasuke tidak bisa mengira-ngira sekarang pukul berapa. Tapi ia menduga mungkin saja istri dan putri nya sudah tertidur pulas. Setelah menjalankan misi selama hampir dua minggu, mantan nuke-nin ini memutuskan untuk segera pulang. Hasrat untuk melepas rindu pada dua bidadarinya sudah tak terbendung lagi rupanya.
SRET. Sasuke mencoba membuka pintu rumahnya yang ternyata tidak di kunci. Benar-benar ceroboh.
"Tadaima." Suaranya rendah. Berharap tak membangunkan istri dan anaknya jika memang sudah tidur. Lelaki ini mengunci pintu, melepas sepatu ninja nya dan menggantinya dengan sandal rumah.
.
Keadaan rumahnya gelap tapi ketika melangkah ke ruang tengah ia melihat TV yang dibiarkan menyala. Istri merah muda nya tengah tertidur disofa dengan posisi yang sangat menggoda. Wanita itu meringkuk menghadap senderan sofa dengan mengenakan lingerie hitam tranparan dan selimut yang hanya menutupi kakinya. Itu lingerie kesukaan Sasuke. Apa yang sakura pikirkan dengan melakukan semua ini. Cuaca akhir-akhir ini memang panas, tapi setidaknya Sakura bisa tidur di kamar mereka. Bagaimana jika ada orang lain yang masuk dan menemukan posisi Sakura seperti ini. Pria Uchiha satu ini bukan tipe orang yang suka membagi apa yang menjadi miliknya.
Sasuke menunduk untuk melihat wajah Sakura. Pandangannya menelusuri tubuh wanitanya dan berhenti di bongkahan pantat yang terlapisi kain tipis dari lingerie. Bongkahan itu terlihat sangat menantang untuk di belai. Sasuke bisa membayangkan rasanya bagaimana jika miliknya keluar masuk di bawah pantat itu.
"Sakura." Sasuke mencoba membangunkan Sakura dengan menggoyangkan tubuhnya. Samar-samar Sasuke mencium sesuatu yang sangat ia kenali. Aroma yang selalu ia hirup ketika mereka melakukan kegiatan di atas ranjang. Cairan orgasme. Tck, Sasuke menahan erangannya ketika merasakan sesuatu di bawah mulai menegang karena mencium aroma ini. Benar-benar, apa yang wanita ini pikirkan?
"Sakura." Suara Sasuke sedikit meninggi dan ia mencoba membalikkan tubuh istrinya.
"Ennhh." Perlahan Sakura membuka matanya dan segera tersadar.
"Anata!"
"Kenapa kau tidur seperti ini?" Sasuke menatap tajam istrinya.
"K-kapan kau pulang anata? Apa kau mau mandi? Atau kau lapar? Akan ku siapkan airnya dulu."
"Apa yang kau lakukan disini?" Tak menjawab istrinya, Sasuke justru memberi pertanyaan lain dengan nada tegas.
"Aku...etto..." Takut-takut Sakura menatap suaminya. "Sarada-chan sedang pergi misi. Dan aku tidak bisa tidur. Jadi, aku mencoba menonton TV sampai larut."
"Dengan baju seperti ini? Kau bahkan tidak mengunci pintunya. Apa yang sebenarnya kau pikirkan?"
"Ah! Gomen anata! Aku benar-benar lupa."
.
Sasuke menghela napas. Ia melepas jubahnya dan meletakkan peralatan ninjanya di meja dekat sofa. Ia kembali melirik tajam istri cerobohnya.
"Bagaimana jika ada penyusup masuk? Apa kau mau memberikan hiburan gratis untuk mereka?"
"Gomenasai."
"Sakura. Jawab dengan jujur! Kenapa aku mencium aroma cairan orgasme?"
Raut wajah Sakura berubah pucat dan merah. Sakura panik. Tadi dia benar-benar tidak bisa tidur karena terus memikirkan suaminya yang seminggu lebih belum pulang. Sakura memang sering di tinggal Sasuke. Tapi entah mengapa akhir-akhir ini ia jadi lebih sering merindukan suaminya. Dan malam ini puncaknya. Ia harus melakukan sesuatu untuk bisa melepaskan rasa rindunya yang membuncah.
"A-aku..." Sakura duduk menghadap Sasuke yang masih berjongkok. Kepalanya menunduk menahan malu.
"Gomen. Akhir-akhir ini aku sangat merindukanmu. Aku rindu se-sentuhanmu anata. Dan tadi malam aku sudah tidak bisa menahannya. Jadi aku, aku melakukan masturbasi."
Hening sejenak. Sakura masih belum mau mengangkat kepalanya. Ia mendengar suaminya mendengus.
"Kau tak bisa menahannya?" Sakura mengangguk kecil. "Berapa kali kau melakukannya?"
"Eh?" Sakura menatap Sasuke ambigu.
"Berapa kali kau masturbasi? Berapa kali kau orgasme?" Sasuke melepas rompi yang ia kenakan.
"Etto... ha-hanya dua kali." Sasuke menyeringai.
"Payah. Sekarang apa yang kau inginkan Sakura? Aku sudah disini."
Tangan Sasuke mulai merayap di paha Sakura dan menyusup ke dalam lingerie untuk mengusap kewanitaan Sakura. Sakura menahan napasnya.
"Sa-suke-kun." Sasuke mencondongkan wajahnya untuk meraih payudara Sakura yang berada tepat di depannya. Mencium lekukan di antara dua gundukan itu lalu naik ke atas menuju leher Sakura. Sasuke menjilati leher Sakura dan beberapa kali menghisap keras untuk memberikan tanda kepemilikannya.
"Nhhh." Sakura tak tahan. Ia benar-benar menginginkan sentuhan suaminya. Ibu satu anak ini mulai menyingkap kaos Sasuke dan mengusap punggung suaminya. Ia juga mengangkat pantatnya ketika Sasuke berniat melepas lingerie yang ia kenakan. Jelajahan Sasuke naik ke rahang Sakura dan kemudian ke bibir. Ia mencium bibir Sakura dengan lahap seakan haus akan bibir ranum istrinya.
"Bermasturbasi sendiri dan berpose menggoda tanpa mengunci pintu. Kau harus dihukum Sakura." Sudah sebulan lebih mereka tidak bercinta. Sekarang saatnya Sasuke melepas semua hasrat yang ia tahan. Sasuke melepaskan ciumannya lalu berdiri. Ia membuka celananya dan duduk di sofa. Sasuke masih mengenakan kaos nya, sementara sakura sudah telanjang bulat. Sesuatu di antara selangkangannya telah berdiri tegak.
"Duduklah!"
"Kita akan langsung melakukannya?"
"Bukankah kau bilang sudah tidak tahan."
Sakura menurut dan langsung memasukkan kepala kejantanan suaminya. Vagina sakura memang sudah basah, jadi pasti akan mudah memasukkannya.
SLEP.
"AAHHH!" Tanpa aba-aba Sasuke langsung menarik pinggang Sakura agar seluruh kejantanannya tenggelam dalam lubang surgawi Sakura.
"Anataah pelan-pelan. Ahh. Hahhn."
"Kau bahkan bermasturbasi sendiri tanpa menungguku Sakura."
Dengan gerakan teratur Sasuke mulai memompa kewanitaan Sakura. Basah dan sempit. Ia juga merasakan miliknya membesar di dalam Sakura. Terasa penuh. Tangan kanan Sasuke terus meremas-remas dada Sakura yang bergoyang naik turun. Meski hanya dengan satu tangan tapi Sakura selalu merasa terpuaskan.
"Aahn. Aah. Hhnn. Sasuke-kun."
Merasa semakin panas Sasuke memaksakan membuka kaosnya. Dengan sekali tarik lelaki Uchiha ini berhasil melepas kaosnya tanpa merubah posisi. Ia lalu melanjutkan kegiatannya menggenjot lubang istrinya.
"Kh. Sakura." "Ah. Ahnataah. Le-lebih cepaath."
Tanpa melepas kejantanannya Sasuke membalik posisi mereka. Sakura menungging bertumpu pada sofa, sedangkan Sasuke masih terus menggerakkan pinggulnya dari belakang.
"Kapan Sarada pulang dari misi?"
"Hahh. Mu-mungkin dua hari...lagi."
"Hn. Waktu yang cukup." Sasuke memompa kejantanannya semakin cepat.
'Aku akan minta jatah libur selama dua hari. Cukup untuk membuat adik untuk Sarada' batin Sasuke sambil menyeringai lebar.
"Sakurraa. Kgh."
"Hiyaahhhh Sasuke-kuunn lebih cepaatt!"
"Aaaah. Ah. Ah. Hnn. Hhhnnn."
Sasuke meminta Sakura untuk bertumpu pada lantai. Sakura mengambil bantal sofa untuk tumpuan dan menungging lebih lebar. Begitupun tusukan Sasuke yang semakin keras dan cepat.
"Aku...hampir. Ahh. Anataaahh."
"Sakura. Hk. Kgh." Sasuke memeluk Sakura erat. Remasan dinding vagina Sakura semakin kencang. Sasuke semakin menubruk-nubrukkan alat kelamin mereka.
"AAAAAAAHHHHHH! AH. AH. AH. AH" Di puncak klimaks mereka Sasuke masih terus menghentak-hentakkan miliknya berusaha agar semua spremanya dapat masuk ke dalam rahim Sakura.
"Hah. Hah. Hah. Anataa. Hah. Kita pindah di kamar saja."
"Tidak!" Sasuke masih belum mencabut miliknya. Ia membimbing Sakura berdiri dan bersandar pada tembok.
"Aku lebih suka melakukannya tanpa ranjang sekarang." Sasuke kembali menggerakkan pinggulnya.
"Ah...apah? Maksudmu kih-ta terus melakukannya...di sini?"
"Dapur kedengarannya juga bagus. Atau mungkin kamar mandi?"
"Anataahh! Ahhh pelan-pelan. Hahh. Hahnn."
Mereka terus berpindah-pindah posisi dan tempat. Bermain sampai beberapa ronde rupanya bisa membuat Uchiha Sasuke melupakan lelahnya selama menjalani misi. Tubuh mereka penuh peluh dan cairan cinta yang bercampur. Bahkan setiap sudut ruangan pun akan tercium aroma cairan sex mereka.
"Ahn. Sasuke-kun. Aku sudah lelahh. Ah. Aaahh."
"Hn. Ini yang terakhir untuk malam ini."
Sakura telah terbaring di sofa dengan Sasuke di atas yang masih menyetubuhinya. Melihat istrinya sudah kelelahan Sasuke semakin mempercepat gerakan in-out kejantanannya. Diangkatnya kedua kaki Sakura dan di letakkan di atas bahunya. Sasuke membungkukkan badannya untuk mencium Sakura. Ciuman yang penuh cinta. Tempo irama tusukan Sasuke mulai tak teratur. Kadang ia menusuk pelan dan kadang menusuknya keras sampai membuat Sakura tersentak karena keenakan. Ia melakukannya beberapa kali sampai merasa klimaksnya segera datang.
"Hmmff. Emmmh. Aahh." Sasuke menggenjot miliknya semakin cepat, semakin dalam sampai menekan G-spot Sakura berkali-kali.
"Hmmmp. Hmmmph. Ah. Emphh. EEEMMMMHHH."
Pasangan suami istri itu kembali mencapai klimaks. Cairan mereka bahkan sampai merembes ke sofa. Tapi mereka tidak peduli. Sasuke menarik selimut yang tadinya jatuh di lantai dan ikut berbaring di samping Sakura.
"Kita tetap tidak pindah ke kamar?" Sakura bertanya dengan memejamkan matanya. Ia merasa benar-benar kelelahan.
Cup. Cup. Sasuke mencium pipi dan bibir Sakura. "Hn. Tidak." Ia kemudian memasang selimut untuk menutupi tubuh polos mereka berdua.
Ayah satu anak ini kembali menelesapkan kejantanannya di vagina Sakura -posisi favoritnya sehabis bercinta-, memeluknya dan bersiap tidur sebelum suara Sakura kembali menginterupsi.
"Anata. Aku hamil."
Sasuke membuka matanya dan menghadap Sakura.
"Kau hamil dan membiarkanku menyetubuhimu semalaman? Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal."
Mata Sakura masih terpejam, tapi satu tangannya menangkup wajah Sasuke. Ia memasang senyum yang menenangkan.
"Jangan khawatir. Aku sudah memeriksanya. Kandunganku kuat. Shishou juga berkata begitu."
"Hn. Kau tetap harus mengatakannya padaku."
"Hm. Oyasumi." Satu kecupan pengantar tidur dan mereka telah mengarungi alam mimpi masing-masing.
.
Terbangun di pagi hari Sakura mencuci muka dan menyikat gigi. Ia masih ingin mengenakan lingerienya. Hari ini ia dan suaminya libur. Meski sedang ingin bermalas-malasan tapi ia tetap akan memasak sesuatu untuk sarapan mereka.
Tak. Tak.
Sakura mulai memotong sayuran yang sudah ia cuci. Perhatiannya hanya terfokus pada bahan didepannya.
SLEP.
"HYAAWW. ANATA!"
Sakura tersentak dan melepas pisau yang ia pegang. Tanpa sepengetahuannya Sasuke kembali memasuki lubang Sakura dari belakang. Suaminya ini masih telanjang bulat dengan rambut yang masih acak-acakan. Terlihat sialan tampan dan seksi. Sudah pasti ia baru bangun tidur.
"Aku sedang memasak untuk sarapan kita. Lepaskan dulu!"
"Aku sedang sarapan sekarang." Perlahan Sasuke mulai menggerakkan miliknya dan menghimpit tubuh Sakura pada meja dapur.
"Ahh. Hnn. Pelan-pelan anata. Aku sedang hamil."
"Bukankah kau bilang kandunganmu kuat. Kita akan terus melakukannya sebelum Sarada pulang."
"SASUKE-KUN!"
.
Well, Sasuke. Bukankah impianmu memberikan Sarada adik sudah terwujud. Jadi untuk apa masih mengambil jatah liburmu hm?
.
.
.
Rate M pertama. '.')]
Mind to Review?
.
Jogjakarta, 14-08-2015, 01:43
a/n
Q: kimochi itu artinya apa?
A: artinya perasaan
Q: belum jelas saku hamil berapa minggu
A: kan sudah di jelaskan mereka sebulan lebih tidak melakukan 'itu'. Jadi bisa di kira-kira sendiri saku hamil berapa lama. umumnya 2 minggu setelah melakukan janin sudah terbentuk (kalau berhasil). jadi bisa dikatakan umurnya 2 minggu lebih. lagipula saku gak akan menghianati sasu kok :3
BTW, Thankyou atas review nya