SNOWFLAKES

Maint cast : Xi Luhan, Oh Sehun, Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Kim Jongin, Do kyungsoo

Pairing : Hunhan [Main], Chanbaek, Kaisoo

Genre : Romance, Fluff, Drama, Humor(?)

Length : Chaptered

Rate : T-M

Disclaimer : cerita ini adalah hunhan story, jadi bener-bener terfokus pada kisah luhan dan sehun. Untuk pair yang lain hanya sebagai slight. Mungkin chanbaek dan kaisoo akan masuk namun tak sebanyak hunhan yang akan diceritakan

FF ini murni buatan author tanpa ada unsur plagiat atau meniru dari ff lain, jika ada yang sama atau mirip, mungkin kita jodoh .

saat ini Rated masih aman untuk T. tapi bisa berubah jadi M kalo sehun lagi rated M /ketawa evil/

Dont be a silent readers guys, hargain kerja keras author menulis^^

:: cerita ini author persembahin bagi kalian yang pengen baca dan bisa menghargai karya seseorang. Saran tetep author terima, but no bash overhere. Kalau gak suka bisa langsung close tanpa menggalkan review yang bikin sakit hati. Sama sama review lebih enak kalau reviewnya enak dibaca kan?::

.

.

HUNHAN STORY

.

GS

.

TYPO EVERYWHERE

.

NO PLAGIAT

.

NO BASH

.

HAPPY READING

.

REVIEW JUSEYO^^

.

.

Seorang gadis bermata rusa terlihat sedang memejamkan matanya, menikmati udara. Beberapa menit lagi salju pertama akan turun. Dia sangat tak ingin melewatkan moment penting itu

Salju dan kepingan salju. Ia sangat mencintainya. Sangat menyukai salju dan sangat mengagumi salju. Menurutnya warnanya yang sangat putih tampak sekali seperti seorang putri yang anggun, ketika ia mulai turun maka itu sangat tampak begitu tenang. Dengan salju pula dia akan merasa jauh lebih dekat dengan orang tuanya.

Luhan, Xi luhan. gadis keturunan darah china yang memiliki mata rusa seperti layaknya sang ayah dan kecantikan seperti sang ibu. Tak seorang pun mengatakan luhan tak cantik. Setiap mata memandang pasti akan mengatakan hal yang sama untuk kecantikannya karena kecantikannya bak seorang dewi dewi kecantikan kepercayaan yunani.

Kedua orang tuanya begitu menyayangi luhan. luhan yang merupakan anak tunggal itu memang dimanja oleh kedua orang tuanya dulu. Tapi itu semua tak membuatnya menjadi anak yang manja, dia berubah menjadi sosok yang berbeda ketika kedua orang tuanya meninggal

Tepat 18 tahun yang lalu, ketika usia luhan menginjak umur 6 tahun. Orang tua luhan mengalami kecelakaan pesawat ketika mereka akan terbang kekorea. Dalam kecelakaan naas itu hanya luhan yang berhasil selamat. Kedua orang tuanya meninggal ditempat kejadian

Selama 18 tahun ini juga, ia tinggal bersama paman dan bibinya yang berada dikorea. Paman bibinya juga memiliki seorang anak gadis yang umurnya hanya terpaut 2 tahun darinya. Byun baekhyun namanya

Sesekali luhan memang pulang kechina untuk menjenguk neneknya dan rumah masa kecilnya yang dulu pernah ia habiskan bersama kedua orang tuanya. Tapi luhan tak sering kesana karena ia sangat takut dengan ketinggian, termasuk menaiki pesawat. Semua kejadian masalalunya membuatnya trauma menaiki pesawat

Karena luhan anak semata wayang, ditambah lagi orang tua luhan amat sangat kaya hingga semua harta wariskan kepadanya. tapi itu semua tak membuat luhan menjadi tamak dan menghambur-hamburkan uang. Semenjak kepergian kedua orang tuanya, ia menjadi sesosok gadis yang tumbuh dengan dewasa, baik, tenang, pintar dan terkadang memang sedikit manja kepada orang-orang tertentu. Tapi ia juga memiliki sifat kebalikannya karena ia memang memiliki dua kepribadian berbeda. Disatu sisi ia bisa tampak tenang dan dewasa tapi disatu sisi ia akan seperti anak kecil yang hyper aktif

Luhan menjadi kepribadian berbeda semenjak kematian kedua orang tuanya. Luhan yang rapuh telah ia kubur jauh didalam hanya ada luhan yang tegar dan bekerja keras untuk masadepannya.

Seperti sekarang ini, menginjak usianya yang ke 24 tahun ia akan segera menyelesaikan kuliahnya S2 yang berada di LA ini. Ia akan selesai minggu ini untuk kuliahnya dibidang sastra. Awalnya memang luhan memilih untuk kuliah bisnis untuk membantu paman kim –orang kepercayaan perusahaan ayahnya- tapi kemudian pamannya yang merupakan ayah baekhyun ikut membantu paman kim.

Keluarga paman dan bibinya sangat dekat dengannya. Bahkan mereka ia anggap sebagai orang tua mereka. begitu juga dengan baekhyun yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Keluarga pamannya ini mengasuh luhan dari kecil dengan baik

..

Luhan masih setia duduk sambil memejamkan mata dan menikmati udara LA. Sesekali angin berhembus, menerpa wajah cantiknya itu. Tapi selama ia memejamkan mata, ia mendengar samar-samar seseorang sedang bercekcok dicafe pinggir jalan dekat ia duduk bersantai

Perdebatan itu terus terjadi karena sang kakek tua tak bisa menggunakan bahasa inggris sedangkan sang pelayan tak faham maksud kakek tersebut karena sang kakek menggunakan bahasa korea. Hingga seorang pria datang tiba-tiba dan memesan sebuah minuman

"pergilah dulu, aku sedang memesan" katanya menggunakan bahasa korea "bubble tea, please" katanya menggunakan bahasa inggris

"okay sir, wait a minute" kata sang pelayan

"yak! Aigoo! Aku lebih dulu disini tapi mengapa anak muda ini yang lebih dulu buatkan pesanannya" omel kakek itu

Kakek itu kemudian merasa lelah karena sedari tadi ia tak dilayani, akhirnya ia sedikit mengamuk. Luhan mendengar amukan kakek itu dengan baik. Bersamaan dengan luhan membuka matanya, Ia juga mendengar lelaki itu berbicara menggunakan bahasa korea. Luhan berfikir lelaki itu cukup egois untuk tak membantu kakek itu. Luhan pun berjalan mendekati area pemesanan itu

"kakek, kau ingin minum apa?" tanya luhan ramah

"apa saja nak, yang penting aku minum. Pelayan ini tak melayaniku dengan baik" adu sang kakek

"1 americano, please" ucap luhan kemudian

"oke, wait a minute" kata pelayan itu kemudian membuatkan pesanan luhan

Luhan kemudian berdiri disamping lelaki yang luhan yakini dia adalah orang korea. Lelaki itu menggunakan kaos putih dengan ditambah dengan kemeja denim, celana jeans, masker hitam, kacamata hitam dan topi hitam juga bertengger ditubuhnya. Luhan mengamati dari atas hingga bawah dan kemudian berdecak sebal

"aku tau kau orang korea. Seharusnya kau membantu kakek ini yang sedang kesusahan" kata luhan tiba-tiba kepada orang tersebut

"dan aku baru tau lelaki sepertimu emiliki selera minuman seperti bubble tea" lanjut luhan sambit terkekeh geli

Lelaki itu yang merasa diajak berbicara menoleh kearah luhan. ia mengamati luhan sedikit aneh. Wanita yang berbalut hoodie kebesaran dan shortpants itu tiba-tiba mengajaknya berbicara padahal mereka tak pernah saling bertemu. Bahkan tanpa basa-basi wanita itu seperti menyalahkan dirinya disana, padahal ia tak tahu apa-apa.

"kau berbicara padaku?" tanyanya singkat

Luhan tak bergeming dengan pertanyaan itu, beberapa detik kemudian pesanan luhan dan orang tersebut datang. Luhan pun membayarkan minuman itu untuk sang kakek dan sebelum ia pergi, ia menatap lelaki itu sekilas

"tidak, aku berbicara dengan vas bunga didepanmu" ucap luhan santai sambil menunjuk vas bunga didepan lelaki itu

Lelaki itu semakin memandang gadis itu aneh. baginya ia seperti sedang dipermainkan oleh gadis itu, ditambah gadis itu telah menghina selera minumannya. Ia pun mengamati gerakan gadis itu

Luhan kemudian berjalan mendekati sang kakek itu dan memberikan minumannya

"ini kek, ambil saja. Aku memesankanmu yang panas karena mungkin sebentar lagi akan turun salju. Kau segera pulang, ne. Aku takut kau sakit kek" kata luhan ramah

"aigoo, terima kasih nak. Untung saja ada dirimu yang mau membantuku" kata kakek itu kemudian pergi meninggalkan luhan

"tak masalah kek, byebye. Hati-hati dijalan" ucap luhan sambil melambaikan tangannya saat kakek itu berjalan pergi.

Luhan kembali memejamkan matanya, mencoba merasakan berapa menit lagi salju akan turun. Luhan memang memiliki kepekaan yang amat sangat dengan salju. 'sebentar lagi' batin luhan sambil tersenyum singkat

Tanpa luhan sadari ternyata sesosok pria yang sedari tadi ia ganggu ketenanngannya sedang memerhatikan tingkah lakunya 'apa dia gila?' batin lelaki itu

Luhan kemudian membuka matanya. Ia tak sengaja bertatap mata dengan lelaki itu. Ia kemudian mengendus sebal kepadanya sebelum luhan pergi meninggalkan tempat itu. lelaki itupun tak terima seolah ia dianggap seperti seorang yang tak berguna. Lelaki itu tanpa berfikir panjang menghampiri luhan

"yak! Neo mwoya!" teriak luhan karena tangannya tiba-tiba dicengkam oleh lelaki itu

"apa kau punya masalah denganku? Kau ini sebenarnya sasaeng fans atau haters?" tanya lelaki itu langsung

"mwo? Coba ulangi kalimatmu sekali lagi? Sasaeng fans? Memangnya kau ini siapa hah?!" omel luhan sambil mencoba melepaskan lengannya dari cengkaman lelaki itu

"aktingmu baik sekali rupanya. Sebenarnya apa maumu hah?"

Tanpa luhan sadari salju pertama telah turun. Kepingan-kepingan salju itu mulai turun dengan tenang menyentuh tanah. Luhan melewatkan moment yang ia tunggu selama ini karena ia terlalu sibuk bertengkar dengan orang asing itu

"akting? Apa maksudmu? Seharusnya aku yang bertanya apa maumu! Dasar lelaki gila!" omel luhan yang mulai tak mengerti maksud lelaki itu

"mengapa kau tiba-tiba memintaku untuk membantu kakek itu? Kenapa tidak kau saja yang membantunya lebih dulu?"

"karena kau ada disebelahnya, kau lebih dekat dengannya. Sebenarnya maumu apa? Lepaskan tanganku" pinta luhan

"kau fikir aku percaya denganmu begitu saja? Bagaimana aku bisa yakin bahwa kau bukan sasaeng fansku? Bisa saja kau berpura-pura untuk bisa mengikutiku" desisnya menakutkan

"mengikutimu? Ck! mengenalmu saja tidak!" kata luhan membela

"mana mungkin kau tak mengenalku" kata lelaki itu meremehkan

"memang tid...ANDWEEE!" teriak luhan tiba-tiba

Luhan berteriak karena ia baru menyadari bahwa salju pertama telah turun daritadi. Bahkan bahunya saja sudah tertumpuk salju meskipun masih tipis

"yak! Gadis aneh! Kenapa kau tiba-tiba berteriak?!" omel lelaki itu

"aish! Gara-gara dirimu aku melewatkan moment yang selama ini aku tunggu! Gara-gara kau aku harus menunggu satu tahun lagi! Gara-gara kau aku menyesali semuanya! Kau!" tunjuk luhan kewajah lelaki itu tepat dihidungnya

Lelaki itu kemudian menggeser tangan luhan dari hadapannya

"aku apa?" tanyanya cuek

"lepaskan aku sekarang! Kau membuatku marah!" gerutu luhan

"aku tak akan melepaskanmu sampai kau...yak! neo mwoya?" teriak lelaki itu ketika luhan menggigit tangannya

Luhan berusaha lari meninggalkannya tapi lelaki itu lebih dulu menanangkap lengannya. Luhan kembali memberontak tapi lelaki itu lebih kuat

"sebenarnya kau ini siapa?" tanyanya

"kau yang siapa!" bentak luhan

Lelaki itu mulai habis kesabarannya, ia kemudian melepas kacamatanya, ia juga menurunkan maskernya ke dagu. Ia kemudian menatap luhan dalam

"sekarang kau mengenalku?" tanyanya

"bagaimana bisa aku mengenalmu jika kau hanya membuka kacamata dan maskermu tapi kau tak mengatakan siapa namamu" omel luhan

"apa kau benar-benar tak mengenaliku?" tanyanya heran

"tidak. tak penting aku mengenalmu bukan" jawab luhan ketus "sekarang lepaskan tanganku" pinta luhan ketus

Lelaki itu benar-benar naik pitam. Ia merasa benar-benar merasa aneh pada gadis didepannya. Entah dia berpura-pura tak mengenalinya agar ia tak dikenai hukuman polisi atau memang ia tak mengenalinya. Ketika sehun akan mengintrogasi gasi itu seseorang memanggilnya

"yak! Oh sehun! kajja! Kita sedang dikejar fans kita!" teriak lelaki berkulit tan dari dalam mobil

"tap..."

"ITU OH SEHUN! DAN DISANA KIM JONGIN" teriak seorang gadis yang telah menyadari keberadaan mereka

Sehun kemudian mendesah sebal. Ia kemudian menatap luhan dalam-dalam

"masalah kita belum selesai" desis sehun

Sehun kemudian memakai kembali masker dan kacamatanya. Ia langsung berlari menuju mobil sebelum ia habis dikejar para gadis-gadis itu. Luhan hanya memandang acuh gadis-gadis yang mulai mengerjar mobil itu. Luhan hanya ingin kembali ke apartemennya sekarang karena dia cukup lelah

..

EXO. Boyband korea didikan SMent yang sedang digandrungi oleh remaja diseluruh belahan dunia. Lagu mereka yang unik, dance mereka yang kompak, dan wajah mereka yang tampan membuat siapa saja menyukai mereka

Menurut statistik perkembangan exo, boyband ini terus meningkat kepopulerannya setiap tahun. Banyak sekali mereka yang mulai menyukainya. Tak hanya para gadis remaja, tapi seluruh golongan sangat mengidolakan mereka. mulai kalangan anak kecil, remaja sampai lanjut usia. Baik para lelaki maupun wanita

Bagaimana tidak? exo yang beranggotakan 6 orang ini benar-benar memiliki ketampanan diatas batas normal.

KRIS member paling tinggi dari seluruh anggotanya. Memiliki wajah layaknya orang barat karena ia merupakan keturunan darah China-Canada, jika di china ia dikenal sebagai Wu Yifan. Dia merupakan Rapper dari exo. Stylenya yang matang dan wajahnya yang cool memberikan dia kesan begitu elegant. Dia juga berperan sebagai ayah jika bersama anggota exo meskipun ia tak banyak bicara

SUHO yang merupakan leader dari exo. Dia merupakan main vocal exo dan memiliki nama asli Kim joonMyeon. Dia memang memiliki tinggi paling rendah dibandingkan dengan member lainnya tapi wajahnya yang begitu tempan dan tenang membuat siapa saja yang melihatnya terasa melihat sesosok malaikat.

CHEN ini memiliki nama asli Kim JongDae merupakan main vocal dan termasuk lead vocal bagi exo. Kemampuan menyanyinya sangat baik. Dia juga memiliki sifat paling warmheart diantara member exo yang lain. Dia juga sering mengurusi para member dengan baik

CHANYEOL atau Park Chanyeol merupakan anggota exo tertinggi kedua setelah kris. Wajahnya begitu konyol karena itu ia menjuluki dirinya sebagai happy virus exo. Dia merupakan mood maker exo. Dia juga berhati baik layaknya chen. Meskipun konyol tapi dia tetap menjunjung tinggi kesopanan

KAI memiliki nama asli Kim JongIn ini merupakan dancer dari exo. Tubuhnya berwarna sedikit gelap dari para member lain. Kemampuannya meliukkan badan sangat luar biasa. Ia memiliki kepribadian yang unik bagi member exo. Bisa dikatakan kai dan jongin itu berbeda

SEHUN yang merupakan magnae dari exo ini memiliki nama lengkap OH SEHUN. meskipun magnae, ia memiliki sifat yang sedikit angkuh dan irit bicara dikehidupan entertaimentnya. Beberapa member selalu mengingatkannya agar sedikit melempar senyum kepada para fans jika ia bertemu dengan fansnya. Sehun ini juga merupakan anggota yang memiliki banyak penggemar wanita. Tapi jika ia nyaman dengan seseorang ia akan menjadi sosok yang mudah tertawa, peduli dan melindungi orang yang ia sayang

Kini dimobil exo sedang membahas jadwal panggung mereka untuk hari ini. Tapi sehun tampak bermalas-malasan untuk mendengarkan penjelasan jadwal dari suho

"yak! Sehun-ah, sebenarnya apa yang kau lakukan tadi?" tanya chen tiba-tiba

"aku tak melakukan apapun" jawabnya singkat

"lalu mengapa kau bersama gadis tadi?" tanya kris

"siapa gadis itu sehun-ah?" tanya kai

Sehun tak membalas kalimat itu. Ia kemudian menerawang wajah gadis aneh yang ia temui beberapa menit yang lalu. ia kemudian bersmirk ketika ia memiliki ide untuk membalas kelakuan luhan jika nanti mereka akan bertemu kembali

"yak! Magnae gila! Jawab kami!" omel chanyeol

"mwo?" katanya lagi

"siapa gadis itu sehun-ah?" tanya suho pelan

"molla"

"kau tak tau? Tapi mengapa kau mengenggam tangannya?" tanya kai

"apa kau tak mengenalnya? Lalu kenapa kau tersenyum ketika kami membahas gadis itu?" selidik chen

"aku tak tau" jawab sehun lagi

"katakan yang sejujurnya sehun-ah" kata kris menginteruksi

"aku tak tau dia siapa. Awalnya aku berfikir dia sasaeng fans karena tiba-tiba datang" jelasnya

"lalu dia memang sasaeng?" tanya chanyeol

"molla, aku belum mendapatkan jawabannya" kata sehun "tapi aku harus menemukan jawabannya" lanjutnya sambil tersenyum sekilas

"apa kau menyukai gadis itu?" selidik kai

"mwo? Aniyo!" jawab sehun cepat

"eyy, bukan baru kemarin kami mengenalimu. Bertahun-tahun kami mengenalimu sehun-ah. Kami tau sifatmu" kata chen

"katakan. Ayo katakan. Kau menyukainya kan?" goda chanyeol

"ani! Mengenalnya saja tidak" jawab sehun singkat

"masih tak mau mengaku?" tanya chen

"aku akan..." kalimat kai terputus

"diamlah! Aku lelah! Aku ingin tidur" omel sehun

Sehun kemudian menyandarkan kepalanya ke sisi jendela. Ia kemudian memejamkan matanya tanpa memperdulikan para member yang sedang menyelidiki mereka

"eyy, dasar magnae aneh! Sedang diintrogasi malah tidur" gerutu chanyeol

"biarlah, besok kita akan introgasi lagi" kata kris

"sebaiknya kalian juga istirahat. Jadwal padat menunggu kita nanti malam" ujar suho

"baiklah hyung" jawab chen chanyeol dan kai bersamaan

..

Luhan baru saja memasuki kamar apartementnya. Ia kemudian melepas sepatunya dan berjalan menuju lemari es. Karena tenggorokannya perlu ia basahi.

Setelah meneguk habis air putih yang ia tuangkan kedalam gelas, ia kembali berfikir lelaki yang telah menganggu moment berharganya itu tadi

"aish! Jinjja! Sebenarnya dia itu siapa? Kenapa dia berlagak terkenal layaknya seorang artis papan atas? Apa maunya dia? Kenapa ia juga memaksaku? Apa yang dia katakan? Aku sasaeng fansnya? Cih! Percaya diri sekali" monolog luhan dengan sebal

Ia kemudian menghempaskan tubuhnya ke kursi malas yang berada didepan televisi. Ia memejamkan matanya sambil menyandarkan kepalanya pada kursi itu. Tak selang lama, ponselnya berdering. Luhan merogoh ponselnya dari short pantsnya

"hallo" sapa luhan

"eonniiiii" teriak seseorang dari ujung telefon yang luhan bisa mengenali suaranya dengan baik

"eoh, ada apa baek?" tanya luhan

"kau kapan akan kembali kekorea? Eomma, appa dan paman kim menunggumu" katanya

"mungkin besok aku akan pulang baek jika tak ada halangan. Kau berdoa saja besok tak ada badai salju, lagipula kuliahku sudah selesai"

"jinjja? Woah! Kau menyelesaikannya lebih cepat dari bayangan kita"

"aku juga merasa seperti itu" kekeh luhan

"eonniiii" panggilnya lagi

"eoh"

"apa kau menemukan orang tampan disana?" tanya baekhyun

"tampan bagaimana? Tak ada orang tampan disini" jawab luhan datar

"ah benar! aku lupa jika matamu agak bermasalah untuk melihat orang-orang tampan. Makanya semua lelaki didunia ini kau katakan tak tampan" celotek baekhyun

"mwo? Apa kau bilang? Tapi aku serius baek, aku tak menemukan orang berwajah tampan"

"apa kau bertemu dengan para oppaku disana? Mereka sedang melakukan tour dunia dan sekarang mereka sedang berada diLA. Malam ini mereka akan menggelar konser disana, eonni kau tau bukan kal..."

"kau masih mengejar mereka? baek sadarlah kau in..."

"no, no, no. oppaku daebak. Kau tak mengerti rasanya menjadi fangirl eonni. Mereka itu sangat tampan. Asal kau tau, oppaku it..."

"baek tolong hentikan. Aku tak tau siapa itu yang kau akui oppamu dan aku tak peduli kepada mereka" jawab luhan singkat "dan tolong jangan memotongku ketika aku berbicara" gerutu luhan

"baiklah, aku fikir aku terlalu membuang waktu jika aku bercerita oppaku kepadamu eonni" kata baekhyun

"akhirnya kau menyadari juga"

"kalau begitu aku tutup teleponnya dulu. Aku harus update kegiatan para oppaku. Besok jika kau pulang kabari kami. Paman kim akan menjemputmu" ucap baekhyun

"eoh, gomawo"

"cheonma"

PIP~

Luhan menggeletakkan ponselnya asal. Ia membuang nafasnya sambil memejamkan matanya. Mungkin udara mulai dingin mengingat hari ini adalah hari pertama musim salju. Ia memutuskan untuk tidur agar moodnya dapat kembali dengan baik. Mengingat hari ini ia mengalami kejadian yang menyebalkan

(***)

Pagi ini adalah hari kepulangan luhan kekorea. Ia telah mengurus semuanya. Mulai tiket kepulangannya hingga nasib apartemennya yang akan ia tinggalkan beberapa bulan ini. Ia sudah siap untuk pulang kekorea, biarpun keluarga pamannya bukan keluarga aslinya tapi ia merindukannya.

Luhan tengah mendorong kopernya menuruni apartemen. Ia mencoba mencari taksi untuk menuju kebandara. Beberapa menit setelah menunggu, akhirnya ia mendapatkan taksi yang akan mengantarkannya

"airport please" kata luhan singkat

Sang supir mengangguk mengerti. Mereka langsung menuju ke airport. Sesampainya di airport, luhan menurunkan kopernya dan berjalan masuk. Suasana airport tak seperti biasanya.

Disana terlihat sangat ramai. Airport itu dipenuhi banyak gadis remaja, bahkan beberapa dari mereka membawa banner yang bertuliskan exo. Luhan hanya menanggapinya acuh. Selama itu tak mengganggu perjalannanya dia tak akan mempermasalahkannya.

Setelah pengecekan, luhan mulai memasuki pesawat yang akan membawanya terbang kembali kekorea. Ia mengambil nafas dalam sebelum memasuki pesawat itu. Traumanya masih terasa hingga sekarang. Ia masih takut jika berhadapan dengan benda terbang ini.

Beberapa menit luhan meyakinkan dirinya akhirnya ia memasuki pesawat itu. Belum banyak penumpang yang menaiki pesawat itu. Luhan kemudian berjalan menuju kursinya.

Setelah mengetahui tempat duduknya, ia meneguk salivanya kasar. Bagaimana tidak, tempat duduknya berada didekat jendela. Ia benar-benar tak bisa duduk didekat jendela. Itu membuatnya semakin takut

"bertukar tempat duduk tak apa kan? Lagipula hanya sebentar" monolognya

Ia kemudian berpindah ke sisi lain. Disana memang hanya ada 2 tempat duduk dan luhan duduk yang tidak dekat jendela lagi

"siapapun yang menempati ini, aku harap kau mau bekerja sama denganku ne. Hehe" monologny lagi

Beberapa menit kemudian seluruh penumpang mulai memasuki pesawat itu, dan sisi luhan masih tetap kosong. hingga menit-menit terakhir keberangkatan barulah si empu dari kursi yang diduduki.

"excusme, that's my place" katanya

"can you..." kalimat luhan terputus ketika ia melihat siapa pemilik kursi itu padahal niatnya dia akan menjelaskannya "Kau!" kata luhan terkejut

"cih, penguntit. Apa yang kau lakukan disini hah? Menguntitku lagi?" katanya

Ya, orang itu adalah orang yang luhan temui kemarin. Oh sehun. tapi sayang, luhan tak memperdulikan siapa itu sehun. bahkan luhan tak tau jika sehun ini artis papan atas

"menguntitmu? Cih percaya diri sekali" jawab luhan kasar

"lalu apa namanya jika kau tak menguntit? Kau mengikutiku dari kemarin"

"aku tak menguntitmu. Hari ini aku akan pulang ke korea dan kemarin kita hanya kebetulan" jelas luhan dengan emosi

"hari ini aku juga akan pulang kekorea. Apa namanya kalau kau bukan penguntit? Kau bahkan mengikuti setiap langkahku" kata sehun tak kalah emosi

"aku memang tak mengikutimu. Dan asal kau tau! Aku mengenalmu saja tidak! bagaimana kau bisa mengatakan aku menguntitmu!" kata luhan

"excusme, can you sit down sir?" tanya pramugari itu

Sehun baru akan membalas kalimat luhan tapi seorang pramugari menyuruhnya untuk duduk. Sehun dan luhan saling melempar tatapan benci. Sehun akhirna mengalah dan duduk disisi dekat jendela.

Ketika pesawat mulai terbang. Luhan menahan nafasnya, ia mencengkam kursi yang ia duduki. Ia memejamkan matanya untuk mengurangi rasa takutnya. Sungguh, jika luhan bisa memilih perjalanan pulang kekorea dengan cepat selain terbang, ia pasti akan memilihnya.

Ia terus menggenggam tangannya sendiri yang ia letakkan diatas pahanya. Jangan ditanya bagaimana dingin dan basahnya tangan itu karena ia terlalu ketakutan dengan terbang.

Sehun menatap aneh kearah luhan. ia menyadari bahwa luhan tampak ketakutan. Sehun mengendus meremehkan. Sehun berfikir bahwa luhan hanya berpura-pura. Sehun kemudian mengedarkan pandangannya keluar jendela tanpa menghiraukan ketakutan luhan dan tangannya ia letakkan diperbatasan kursi antara kursinya dan kursi luhan

Secara tiba-tiba pesawat itu sedikit bergetar. Luhan benar-benar ketakutan ketika pesawat irtu bergetar tanpa ia sadari ini ia telah menggenggam tangan sehun tang ada disebelahnya itu.

Ya, luhan menggenggam tangan sehun tanpa sadar.

.

.

.

.

.

.

TBC

gatau deh alesan apa kenapa ff ini muncul. mungkin gegara kemaren denger kabar hunhan keluar abis exoluxion beijing (/.\)

next? end? fast update? semua tergantung review kalian. kalau rame langsung deh di update cepet :3

DONT BE A SILENT READER. REVIEW JUSEYO \(^.^)/