Dimana-pun kau berada,

Sejauh apapun jarak yang membentang memisahkan kita,

Dan berapa puluh tahun bahkan ratusan tahun aku harus menunggumu,

Aku rela melakukannya untuk menantikanmu lahir dan hadir kembali kedunia ini,

Karena bagiku kau adalah belahan hati serta jiwaku.

Cepatlah lahir dan kembali lagi kedunia ini.

Aku menunggu kehadiranmu disini, didunia ini, cepatlah datang dan kembali kesisiku, istriku, cintaku, belahan hatiku 'Orihime'.


Disclaimer : Tite Kubo

Rate : T

Genre : Romance

Pair : Orihime x Aizen

~ Eternal Love ~

( Black Love Squel )

WARNING : Typo bertebaran dimana-mana, EYD yang amburadul, Penempatan tanda baca yang tidak sesuai, OOC tingkat akut, OC dan masih banyak kekurangannya.

Setting cerita diambil setelah lima puluh tahun kematian Orihime dan beberapa bulan sebelum Aizen bertemu dan menikah kembali dengan Orihime jadi biar tidak bingung saat membacanya baca 'Black Love' terlebih dahulu.

Happy Reading^^

PROLOG.

PLEASE IF YOU DON'T LIKE DON'T READ

.

.

.

X0X0X0X0X0X0X0X

Angkuh, kuat, kejam, sadis dan Raja dari Hueco Mundo pemimpin seluruh Hollow sekaligus pencipta para Espada sebuah evolusi tertinggi dari Hollow dan memiliki kekuatan setingkat dengan para Komandan Shinigami di Soul Society.

Itulah sedikit gambaran mengenai Sousuke Aizen mantan Komandan tertinggi Gotei tiga belas dari divisi lima juga Raja di Hueco Mundo. Tapi sosok itu sudah lama ditinggalkan oleh pria tampan bermata cokelat itu semenjak kehilangan dari setengah hidupnya, saat kematian sang istri dan Ratu dikerajaannya 'Orihime' beberapa puluh tahun yang lalu. Dengan ditemani oleh Ulquiorra, satu-satunya Espada yang tersisa dari peperangan melawan Soul Society, mereka berdua pergi meninggalkan Hueco Mundo dan datang ke dunia manusia dengan memakai tubuh buatan dari Urahara Keisuke secara diam-diam karena Aizen bersama Ulquiorra memutuskan untuk pergi meninggalkan segalanya termasuk masa lalu mereka berdua sebagai pengausa Hueco Mundo dan seorang Espada lalu memulai semuanya dari awal juga sebagai orang baru di dunia manusia demi menantikan kelahiran kembali Orihime.

Dan setelah hampir lima puluh tahun berlalu akhirnya Orihime kembali ke dunia ini, dengan wajah serta nama yang sama tapi dengan pribadi dan sikap berbeda membuat Aizen harus bekerja keras meluluhkan hati sang istri.

*#*

Toko bunga Lavender.

Sebuah toko bunga yang cukup besar di pinggiran jalan kota Karakura.

Seorang pria tampan bermata cokelat dan temannya yang juga tampan serta berwajah stoick, setiap minggunya selalu datang mampir ke toko bungai ini untuk membeli sebuket bunga. Kedua pria tampan ini juga sudah menjadi langganan tetap di toko bunga ini dan pemilik toko selalu menyambut ramah keduanya.

"Selamat sore, Aizen-san, Ulquiorra-san," sapa pemilik toko bunga.

"Selamat sore juga, Nyonya Meiko," balas Ulquiorra sopan mewakili dirinya dan sang Tuan yang sedang sibuk memilih bunga.

Sudah hampir tiga puluh menit pria tampan bersurai cokelat ini berdiri memandangi setiap deretan bunga yang ada seraya memilah-milih bunga mana yang cocok untuk diberikan pada wanita pujaan hatinya.

"Hei, Ulquiorra! Menurutmu mana yang bagus? Bunga yang ini atau yang itu?!" Tunjukknya bingung pada beberapa bunga dengan warna cukup mencolok mata.

"Bunga yang berwarna putih itu," sahut pria bermata Emerald yang berada disamping pria tampan bersurai cokelat itu.

"Begitukah?!" Gumamnya seraya berpikir kembali dengan bunga pilihan Ulquiorra.

SRET...

Diraihnya setangkai bunga didepannya, "Tapi aku lebih suka bunga mawar merah ini," ujarnya seraya mencium dalam-dalam aroma dari bunga mawar ditangannya.

Pria bermata Emerald ini hanya bisa mendesah cepat melihat sikap dan tingkah sang Tuan yang bisa dibilang tak biasa bahkan tidak cocok untuknya yang merupakan penguasa Hueco Mundo pemimpin para Espada. Tapi itu sudah menjadi masa lalu bagi sang Tuan juga dirinya, setelah kematian sang Ratu Hueco Mundo hampir lima puluh tahun yang lalu. Dirinya dan sang Tuan memutuskan untuk pergi ke dunia manusia, mencoba menjalani kehidupan layaknya manusia biasa meninggalkan masa lalu mereka berdua demi menantikan kelahiran kembali sang Ratu ke dunia ini.

"Jika dari awal anda memilih bunga itu, kenapa bertanya padaku?" tanya Ulquiorra.

Aizen hanya tersenyum kecil menanggapinya dan sibuk mengambil bunga mawar segar untuk di jadikan buket bunga.

Awalnya saat menginjakkan kaki ke dunia manusia dengan memakai tubuh buatan dari keisuke Urahara, baik Ulquiorra atau-pun Aizen sedikit merasa aneh juga bingung dengan pandangan mata para manusia terlebih dengan para perempuan yang selalu menatapnya juga sang Tuan dengan pandangan memuja, terpesona bahkan tak sedikit dari mereka secara terang-terangan mengatakan jatuh cinta bahkan mengejar-ngejar dirinya juga Aizen.

Tapi semua pernyataan cinta dari para gadis ditolak mengingat kalau Ulquiorra tak tertarik dengan perempuan manapun terlebih jatuh cinta karena pada dasarnya ia adalah seorang Espada yang terlahir dari kehampaan, tak memiliki hati serta perasaan. Sedangkan sang Tuan, Aizen memang tidak akan pernah melirik atau-pun tergoda pada wanita cantik manapun karena satu-satunya wanita yang dicintainya hanyalah sang Ratu Hueco Mundo dan hatinya sudah terpaut selamanya pada wanita bersurai oranye kecokelatan itu.

"Hanya ini saja yang anda beli Aizen-san?" tanya Meiko ramah.

"Ya, dan aku ingin kau membungkusnya dengan rapih dan indah," ujar Aizen pada pemilik toko bunga.

"Baiklah," Meiko membungkus rapih bunga pilihan Aizen, sesaat wanita cantik ini melirik sekilas pada Aizen, "Aku jadi penasaran dan ingin melihat wajah gadis yang anda berikan bunga ini, pasti ia gadis yang sangat cantik," goda Meiko yang hanya dibalas senyuman kecil dari Aizen.

Ulquiorra hanya berdiri diam disamping Aizen menunggu buket bunga yang sedang dibuat oleh Meiko dan tak tertarik ikut bercakap-cakap dengan keduanya.

"Ini sudah selesai, pasti ia sangat suka dan senang saat menerimanya." Meiko memberikan buket bunga mawar pada Aizen.

"Terima kasih." Aizen dan Ulquiorra-pun pergi meninggalkan toko bunga.

Kedua pria tampan ini masuk kedalam mobil mewah berwarna hitam yang terparkir didepan toko bunga.

BUUUMMMM...

Mobil mewah itu melaju cepat meninggalkan toko bunga dan melesat pergi menuju sebuah komplek pemakaman di pinggir kota Karuka.

Setelah mengendarai mobil selama beberapa puluh menit Aizen dan Ulquiorra tiba di komplek pemakaman, Aizen meminta Ulquiorra tetap berada didalam mobil karena hari ini ia ingin sendirian pergi ke makam Orihime.

TAP

TAP

TAP

Aizen berjalan pelan membawa sebuket bunga mawar ditangannya menaiki setiap anak tangga menuju makam sang istri, Orihime.

Langkah kakinya berhenti didepan sebuah makan yang bertuliskan Orihime Inoue dan Aizen selalu mendengus sebal saat membaca tulisan itu padahal seharusnya di batu nisan ditulis Orihime Sousuke bukannya Orihime Inoue tapi itu sudah tidak penting lagi.

Srek..

Ditaruhnya buket bunga mawar bawaannya didepan makan, Aizen duduk berjongkok menatap lembut batu nisan sang istri, "Maafkan aku karena baru bisa mengunjungimu, Hime," ujarnya lembut.

Wajah Aizen memandang sendu foto Orihime yang tengah tersenyum lebar mengenakan seragam sekolah SMA-nya, senyum miris menghiasi wajah tampannya tak kala harus mengingat kembali kejadian waktu itu dimana dengan tangannya sendiri melukai dan membunuh satu-satunya wanita yang dicintainya, Orihime.

Walau sudah lima puluh tahun berlalu tapi dihatinya masih ada rasa penyesalan besar juga rasa bersalah yang mendalam, andai saja dulu ia bisa menghentikan semuanya dan mengontrol emosinya pasti saat ini ia masih bisa terus bersama-sama dengan sang istri.

"Hampir lima puluh tahun berlalu, aku berada di dunia manusia menantikanmu. Tapi kenapa kau belum juga lahir dan kembali ke dunia ini? Tak tahu'kah kalau aku sangat merindukanmu Hime,"

Cup'

Dikecupnya batu nisan sang istri, "Cepatlah lahir kembali, karena aku disini menunggu kedatanganmu Hime."

oOoOoOoOoOo

"Hachiiii..."

Sruk..

Dibersihkannya ingus yang mengalir sedikit dari hidungnya.

"Huh~ Dingin..." gumamnya.

Malam ini udara terasa sangat dingin dan suasana terlihat mencekam tidak seperti biasanya. Dan seorang gadis bersurai orange kecokelatan panjang dengan ujung rambutnya di ikat pita berwarna merah berjalan pelan menelusuri jalanan kota yang ramai, dirapatkan mantel hijau tipis yang dikenakan untuk menghalau hawa dingin yang terasa menusuk hingga ke tulang, padahal ini sudah memasuki musim semi.

Hari ini ia pulang lembur setelah mengerjakan laporan bulanan yang harus diserahkan pada sang bos minggu depan.

Deg'

Tiba-tiba perasaannya tidak enak saat melewati sebuah gang kecil juga sempit di ujung jalan pertokoan pakaian. Diliriknya sekilas ke arah gang dan bulu kuduknya langsung berdiri tak kala melihat kilatan warna merah menyala dari dalam gang kecil nan gelap itu.

DRAP

DRAP

DRAP

Gadis cantik bermata abu-abu ini langsung lari seribu langkah menyelamatkan diri karena ia yakin kalau yang dilihatnya itu adalah Hollow atau roh gentayangan yang suka memakan dan menghisap jiwa manusia.

"Kenapa juga disaat seperti ini aku harus bertemu mahkluk seperti mereka." Batinnya kesal.

DRAP

TAP

Setelah berlari cukup jauh dan merasa aman, gadis cantik bermata abu-abu berhenti berlari seraya menghirup banyak oksigen karena hampir kehabisan nafas. Gara-gara kemampuannya yang bisa melihat roh dan mahkluk sejenisnya membuat dirinya kadang dibilang sebagai gadis aneh dan tak jarang ada yang menyebutkan sebagai gadis gila karena kemampuannya.

Karena hal ini jugalah yang membuat gadis cantik bermata abu-abu ini harus putus hubungan dengan sang kekasih dan susah mendapatkan pacar sampai saat ini.

Orihime Kazeka, seorang karyawati swasta di sebuah perusahaan kecil jasa pengangkutan barang di tengah kota Karakura, berusia dua puluh lima tahun, singel dan sedang mencari kekasih hati setelah hampir tujuh tahun menjomblo karena dikhianti oleh sang kekasih.

Sudah banyak pria juga pemuda yang didekati oleh Orihime tapi semuanya lari meninggalkannya saat tahu kemampuan aneh serta khusus yang dimilikinya bisa melihat mahkluh halus. Jika Orihime bisa memilih ia ingin dilahirkan sebagai gadis biasa saja tak perlu memiliki kekuatan khusus seperti ini.

"Kalau terus begini bisa-bisa aku tidak menikah dan memiliki suami." Gerutu Orihime dalam hati.

Orihime kembali melanjutkan perjalanann2ya menuju apartemennya tapi ditengah jalan ia dihadang oleh mahkluk yang tadi dilihatnya didalam gang.

Glek!

Kringat dingi keluar dari tubuhnya tak kala mahkluk menyeramkan itu berjalan mendekat ke arahnya seraya memperlihatkan deretan gigi tajamnya.

"M-mau apa kau?!" teriaknya ketakutan.

Tap

Orihime terus mundur teratur kebelakang menghindari mahkluk itu.

"Baumu sangat lezat sekali Nona," ujarnya.

"K-kau salah, tubuhku bau keringat dan aku belum mandi sejak kemarin," sahutnya dusta mencoba membuat mahkluk itu enggan untuk memakannya.

"Khehehe...Bukan tubuhmu yang ingin ku makan tapi jiwamu,"

Kedua matanya melebar sempurna dan kalau sudah begini jurus langkah kaki seribu adalah cara yang terbaik untuk selamat dari ancaman mahkluk ini.

Belum juga Orihime melangkahkan kakinya mahkluk itu sudah melayangkan tangannya yang dipenuhi kuku-kuku tajam ke arahnya.

WHUSSS

BRUKKK

"AAAAAA!" jerit Orihime kesakitan.

Tes...

Darah segar mengalir dari pundak kanannya yang terluka terhantam tembok serta kuku tajam dari Hollow itu.

"Ekh..." Seluruh tubuh Orihime terasa sakit dan kaku tidak bisa digerakkan sama sekali.

Didalam hatinya ia merutuki nasibnya yang harus terlahir di dalam keluarga keturunan Miko dan selalu menjadi incaran mahkluk jahat bahkan kedua orang tuanya harus meninggal karena mahkluk jelek seperti mereka ini. Orihime tidak mengira kalau ia akan mati semuda ini bahkan menjomblo, sunggah kejam sekali Tuhan padanya jika memang ia harus mati muda setidaknya biarkan dulu ia menikmati menjadi wanita dewasa dan memiliki seorang kekasih.

Sesaat sebelum memejamkan kedua matanya, sama-samar Orihime melihat seorang pria tampan bersurai cokelat berdiri menjulang dihadapannya tengah tersenyum manis padanya. Andai saja sebelum mati ia bisa memiliki kekasih setampan pria itu mungkin ia tidak akan menyesal mati semuda ini.

Namun didalam hatinya yang terdalam Orihime berharap kalau apa yang tengah menimpanya saat ini adalah sebuah mimpi semata dan saat terbangun nanti ia berada didalam rumah dengan keadaan baik-baik saja.

Srek

Diangkatnya tubuh Orihime yang sudah tak sadarkan diri ala bridal style, "Akhirnya aku menemukanmu Hime." Pria tampan ini berjalan meninggalkan tubuh Hollow yang terbelah dua oleh pedangnya, "Ayo kita pergi dari sini Ulquiorra."

"Baik, Aizen-sama."

TBC

A/N : Yeeee Inoue kembali lagi dengan Fic AiHime dan ini adalah kelanjutan dari Fic Black Love yang katanya akhri ceritanya agak ngegantung. Dan Mohon maaf kalau kelanjutannya tidak sesuai keinginan serta harapan kalian semua.

Inoue mengucapkan terima kasih banyak kepada siapapun yang sudah mau menyempatkan waktu untuk membaca Fic ini dan jika berkenan Read anda Riviewnya.

Untuk kelanjutan Fic ini Inoue tidak bisa janji cepat karena masih memiliki banyak Fic yang harus diselesaikan#Bungkuk badan dalam-dalam.

Jadi mohon bersabar ya menantikan kelanjutan Fic ini^^

Inoue Kazeka