Title : Naughty Uke

Author: LoveHyunFamily

Cast : Oh Sehun

Kim Jongin

Other

Rated : M / 21 (Tapi terserah yang mau baca umur berapa aja. Ovie juga belum sampai segitu kok '-')

Genre : Romance, Drama, Family

Warning : Yaoi, BL, Sho-ai, Ide pasaran, ADULT CONTENT! DIRTY TALK EVERYWHERE!

Disclaimer: Semua cast disini milik tuhan, orang tua dan agensi masing-masing, tapi cerita murni dari otak jenius Ovie. Jadi jangan coba-coba untuk copas ini cerita, karena Ovie tahu yang copas atau tidak.

Sumarry : Jongin itu memang 'nakal' dari awal pada Sehun—kekasihnya. Dan karena ke'nakal'an nya itulah Sehun menjulukinya 'Naughty Uke'. Mereka masing-masing berprofesi sebagai model, namun beda agensi. Hingga sampai seorang pengelola majalah khusus gay menawarkan mereka untuk menjadi model di majalahnya, dan harus berpose se-hot mungkin. Apa yang akan terjadi? /"Hey, aku tak pernah melakukan perkerjaan seperti ini Sehun"/"Lakukan saja sesuai instingmu dan anggap tidak ada orang disini"/"Sudah lama kita tidak bercinta, pen*s mu makin indah saja Sehun"/"Emhh.. S-Sehun, Ack—"

.

.

Happy Reading

.

.

"Emph.. Hh.. Sehun~"

Cpk!

Cpk!

Ruangan yang bernuansa putih tulang itu kini tengah dilingkupi atmosfer panas. Rasanya sesak dan panas. Tidak enak sekali jika kalian memasuki ruangan tersebut. Jika kita akan merasa panas, pengap serta sesak diruangan itu. Maka tidak dengan sepasang makhluk yang sedang bergelung layaknya ular saling melilit satu sama lain diatas kasur yang—seharusnya ditutupi bedcover putih itu- kini sudah seperti sarang burung itu.

Dengan saling menindih dan memakan satu sama lain. Melupakan dunia, dan beranggapan bahwa di dunia hanya ada mereka berdua saja. Tubuh saling menempel tanpa busana, bergesekan hingga tercipta percikan api cinta yang sangat membara. Sesuatu yang berada diselangkangan masing-masing yang sudah sangat keras itu digesekkan dengan keras pula dibalik jeans keduanya.

Mereka memang tidak full naked dan suasana yang tercipta sudah sepanas itu, bagaimana jika keduanya sudah full naked hingga sesuatu yang lebih panas terjadi juga? Di tengah siang bolong serta matahari tengah diatas kepala, dan ruangan yang sengaja dibuat gelap karena gorden yang ditutup rapat tanpa celah semakin membuat keduanya untuk berbuat lebih dan lebih panas.

"Emmh…"

Yang dibawah kembali melenguh saat yang diatas memberinya penuh dengan kenikmatan. Bibir yang dilumat, dihisap dan digigit hingga bengkak. Nipple kirinya yang tengah dipilin hingga dipelintir. Selangkangan yang saling bergesekkan keras. Serta bokongnya yang diremas dengan sensual.

Ugh, kekasihnya ini memang tahu titik-titik kenikmatannya. Yang dibawah bersmirk ria ditengah-tengah acaranya memakan bibir masing-masing kala ia sangat dimanjakan oleh kekasih yang sangat dicintainya ini. Ia tak dapat berbuat apa-apa selain meremas rambut yang diatas, membalas lumatan serta hisapan yang diatas, melenguh, mendesah juga untuk yang diatas. Ia tak tahu harus berbuat apa jika sudah kekasihnya itu yang bertindak.

"Errmmh…"

Cpk!

PLOOP

Yang dibawah menarik paksa kepala yang diatas karena ia sudah batasnya, ia tak tahan. Ia juga butuh bernapas ngomong-ngomong. "Hahhh… Hahhh" Setelah terlepas ia meraup oksigen sebanyak dan sebisanya hingga dadanya naik turun dengan tinggi. Membuat yang diatas tidak tahan karena dada yang dibawah naik turun, seolah menggodanya untuk menjilat, menggigit serta menghisapnya dengan kuat.

"Aagghh Sehun, berhenti. Biarkan aku—ack! Sehun!" Yang dibawah berteriak kala yang diatas—Sehun- tidak juga berhenti memainkan nipple nya yang sangat tegang itu.

"Kau juga sungguh menggodaku. Kau sangat seksi Jongin" Yang bernama Sehun tadi menaruhkan kepalanya diperpotongan leher yang dibawah—Jongin- sembari menghisap-hisap kecil lehernya dan memberikan butterfly kiss didaerah lehernya itu. Membuat Jongin tersenyum geli, menurutnya jika Sehun sudah menghisap-hisap kecil lehernya hingga memberikannya butterfly kiss itu sangat manis.

"Tapi aku juga butuh bernapas sayang" Jongin mengusap punggung telanjang Sehun yang penuh dengan keringat itu.

"Aku merindukanmu. Aku merindukanmu" Sehun mengecup-ngecup daun telinga Jongin hingga Jongin sendiri menggeliat kegelian, namun ia juga tidak melarang Sehun untuk jangan mengecup daun telinganya karena ia juga suka. Ck! Dasar binal.

"Kalau begitu lepaskan rindumu hingga hilang" Kita tahu betapa besarnya kalimat ambigu itu. Dan yang dikatakan Jongin 'lepaskan rindu' dan yang dikatakan Sehun 'Aku merindukanmu' itupun sangat ambigu. Jika orang waras pasti akan berpikiran 'Rindu' itu artinya karena lama tidak bertemu. Namun ini lain, ingat ini ff rated apa? Nah, jadi kalimat-kalimat disini penuh dengan ambigu. Dan kalian yang baca inipun pasti ambigu, yekan? Yekan? #PLAK lanjutt.

"Ayo lepaskan sekarang Sehun. Kau juga tahukan betapa aku juga merindukanmu?" Jongin berujar manja saat Sehun juga tak bergerak dari tempatnya, melainkan hanya mengecup-ngecup daun telinganya saja. Dan dengan nakalnya, Jongin menggerakkan pinggulnya membuat yang dibawah sana kembali bergesekkan dengan sensual.

Sehun mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Jongin. Dan saat melihat wajah Jongin yang tengah menggigit bibir bawahnya sembari menggerling nakal itu membuat libido Sehun semakin diubun-ubun. Ia tak tahan.

Dengan cepat Sehun membuka ikat pinggangnya dan tak lama terdengar ponselnya berdering dengan nyaring. Membuat Sehun menghentikan pergerakannya dan Jongin yang menatap ponsel Sehun dengan pandangan menusuk. Hey, itu benda mati Jongin. Mau kau pandangi bagaimanapun ia tak akan takut.

Sehun lalu mengambil ponselnya yang ada dinakas dan tersenyum pada Jongin yang tengah cemberut itu. "Aku jawab telepon dulu" Setelahnya Sehun mengecup cepat bibir Jongin yang tengah maju beberapa senti itu dan mengangkat teleponnya. Hey Jongin, Sehun juga tengah menahan hasratnya saat ini, bersabarlah sedikit anak nakal.

"Halo?" Jongin dengan bete menunggui kekasihnya yang sedang menelpon dengan mimik serius itu. Dan terlintas sebuah ide nakal di otaknya.

Dengan perlahan Jongin bangkit dari tidurnya dan duduk dihadapan Sehun—badannya masih dalam kukungan kaki Sehun. Dengan nakal ia meremas milik Sehun yang masih berbalut jeans itu. Membuat Sehun menggeram tertahan.

"Ah? Ya tidak ada apa-apa, maafkan aku. Sampai dimana kita tadi?" Sehun kembali pada pembicaraannya, dan mengisyaratkan dengan mata agar menyuruh Jongin diam, namun itu membuat Jongin tersenyum miring.

Dengan perlahan ia meneruskan pekerjaannya yang tertunda tadi. Membuka celana Sehun. Saat Jongin menurunkan resleting jeans tersebut, Sehun menggenggam tangannya—bermaksud agar Jongin tak melanjutkan pekerjaannya. Tapi bukan Jongin namanya jika ia menurut. Maka dengan gerakan perlahan dan gerlingan mata pada Sehun yang mulai tak focus pada pembicaraan teleponnya, ia melorotkan celana jeans Sehun hingga tempampang nyata lah benda panjang nan besar dihadapannya—masih tertutup celana dalam putihnya Sehun.

Jongin memasukkan tangannya pada celana dalam Sehun—untuk mengeluarkan milik Sehun itu- namun belum sempat ia menyentuhnya, tangan Sehun lebih dulu menahan pergerakannya hingga terhenti. Sedetik mereka saling memandang, Sehun langsung menyambar bibir penuh Jongin hingga semua bibir itu masuk kedalam mulutnya.

Ciuman itu hanya dua detik terjadi, namun Sehun menghisapnya cukup dalam hingga meninggalkan bunyi yang kentara. Dan dengan wajah yang sedekat itu, Jongin bisa mendengar orang yang menelpon Sehun itu terkekeh dan berkata 'Apa yang sedang kau lakukan disana aku juga tahu Sehun'. Tentu saja Sehun juga mendengar orang tersebut berujar demikian.

Sehun menjauhkan teleponnya dan berbisik dihadapan wajah Jongin. "Jangan berbuat yang macam-macam jika aku sedang ada urusan, Naughty Uke" Sehun terkekeh sebentar melihat ekspresi Jongin yang menurutnya sangat lucu itu. Mengecup kembali bibir penuh yang sudah bengkak itu sebentar, "Tunggu saja hukumanmu nanti malam"

Sehun kemudian beranjak dari tubuh Jongin yang sebelumnya memperbaiki letak celananya. Dan mendekatkan ke telinganya kembali pada ponsel pintarnya. "Aku akan terima pekerjaan itu. Sepertinya menarik, jam berapa kita bertemu?" terjadi jeda sebentar, dan Jongin bisa melihat Sehun yang tersenyum miring sembari menatapnya.

"Ah baiklah, aku akan bersiap" Sehun menutup sambungannya dan mendekat kearah Jongin.

Mendekatkan wajahnya hingga sangat dekat. Tidak bermaksud mencium dan Jongin tahu itu, maka dari itu ia memundurkan wajahnya hingga ia kembali telentang di kasur yang sudah tidak berbentuk itu. Dengan wajah Sehun yang berada diatasnya dan sangat dekat.

Cup

Sehun mengecup kelopak mata Jongin yang refleks menutup saat Sehun mendekatkan wajahnya. Tersenyum sebentar, "Sepertinya kita harus menyelesaikan yang dibawah sana sendiri saja. Karena jika kita melakukannya tidak cukup hanya dengan waktu tiga puluh menit" Jongin mengernyit.

"Apa maksudmu?"

Cup

Kali ini Sehun mengecup bibirnya. "Kita mendapat job yang pasti sangat kau sukai" kening Jongin semakin bertaut dalam.

"Apanya?" Dan kali ini Sehun terkekeh dihadapan Jongin.

"Sudahlah, nanti kau juga akan tahu. Bereskan itu, daripada kau tersiksa" Kali ini Jongin rasa otaknya sangat bodoh. Apa maksud semua kata-kata Sehun itu?

Sebelum ia larut dalam pikirannya, Sehun lebih dulu meremas keras benda berharga Jongin, membuat yang diremas mendesis keenakan. "Jangan terus-terusan melamun. Kita mempunyai pekerjaan baru sekarang" Sehun meninggalkan Jongin yang telah bersungut ria.

Hey, yang benar saja. Ia dalam mode hard saat ini, kenapa Sehun meninggalkannya begitu saja?

"Sepertinya kita harus menyelesaikan yang dibawah sana sendiri saja. Karena jika kita melakukannya tidak cukup hanya dengan waktu tiga puluh menit" tiba-tiba otaknya mengulang kata-kata Sehun tadi. Dan Jongin langsung menangkap apa maksudnya. Seketika ia naik pitam.

Apa Sehun sedang mempermainkannya? Yang benar saja, bermain solo itu sangat tidak enak. Dan Jongin lebih suka lagi jika Sehun yang meng-oralnya. Ugh, milik Jongin semakin menggembung saja.

"Cepatlah Jongin!" Jongin mendengar teriakan dari luar. Dan ia kembali dengan bibir lima sentinya.

Tanpa membuang waktu Jongin membuka celananya cepat dan seketika tempampang dengan jelas miliknya yang sudah setengah becek itu—akibat precumnya yang terlalu banyak keluar namun belum orgasme.

"Aghh.. Haa—ahh" Jongin mengocok miliknya dengan brutal. Ia tak suka bermain sendiri, dan ingin cepat permainan solonya berakhir.

"Ohh—A-aahhhh Sehun—Ugh" Jongin mendesah keenakan juga pada akhirnya saat ia membayangkan Sehun lah yang tengah mengoralnya saat ini.

"Oh Ya Tuhan—Ahhh SEHUN!"

CROOT

CROOT

"Haaahhhhh" Jongin lemas ditempat saat melepas cairannya dengan sangat banyak. "Sehun, kurang ajar" desisnya seorang diri. Tapi kemudian tersenyum saat ingat Sehun yang berkata "Tunggu saja hukumanmu nanti malam"

Jongin tentu tahu hukuman apa yang dimaksud Sehun. Dan ia sangat tidak sabar untuk nanti malam karena pada akhirnya ia akan bercinta juga dengan Sehun setelah sangat lama—dua minggu- ia tidak melakukannya dengan sang kekasih tercinta itu.

Dua minggu tidak bercinta sudah rasa selama dua tahun untuk Jongin. Kesibukan mereka sebagai model papan atas tidak bisa diganggu gugat karena pemotretan disana sini. Sebenarnya Jongin juga sangat jengkel dengan pekerjaannya ini. Ia merasa ia hanya jadi bahan penghasil uang di agensinya itu. Tapi tak dipungkiri juga bayarannya jadi model sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari Sehun.

"Jongin cepatlah bersiap! Lima belas menit lagi dari yang sudah dijanjikan ini!" Jongin kembali mendengar teriakan Sehun yang berada diluar. Ugh, kekasihnya itu mengganggu dirinya yang sedang menikmati masa orgasme saja.

Tapi untuk apa Sehun menyuruhnya bersiap-siap juga ngomong-ngomong? "Kita mendapat job yang pasti sangat kau sukai"

Kita?

"JONGIN!" Sehun kembali berteriak, dan lebih nyaring kali ini. Membuat Jongin memutar bola matanya. Kekasihnya itu seperti tante-tante janda saja teriak-teriak. Hell ini apartement, bukan hutan Joseon!

"Iya! Iya Sehun!" Jongin balas berteriak. Ck sama saja.

Dengan perlahan Jongin bangkit mendudukkan dirinya dan mengurut penisnya dengan perlahan agar sisa-sisa cairannya habis keluar. Untung mereka berdua hari ini tidak ada job dan jadinya masih bisa bersantai-santai. Setelah itu ia bangkit keluar kamar tanpa memakai apapun—full naked. Dan Sehun yang sedang duduk di sofa ruang tv pun hanya geleng-geleng kepala melihatnya—karena Jongin memakai kamar mandi yang ada diruang tamu—sengaja menggoda Sehun. Tanpa kita ketahui sebenarnya Sehun menahan hasratnya untuk tidak menyerang Jongin saat itu juga.

.

'Naughty Uke'

.

"Jadi bagaimana? Kau setuju dengan kontrak ini?" Jongin melihat orang itu berujar sebelum menghisap cerutunya, lalu menghembuskannya dengan mengeluarkan banyak asap. Dan Jongin dapat melihat juga orang itu meliriknya dengan tatapan penuh minat. Apa yang orang ini pikirkan? Dan Sehun setuju dengan kontrak apa? Jongin sudah berpikiran yang tidak-tidak terhadap orang itu saat dirinya dilirik demikian.

"Kenapa kau menatapku seperti itu Kai? Santai saja, dan anggap rumah sendiri" orang tersebut berujar. Apakah Jongin memandangnya dengan tatapan memicing? Apa terlalu kentara?

Sebelum terlalu lama pada pemikirannya. Sehun tiba-tiba menarik tubuhnya dan ia tepat terduduk pada paha Sehun, membuat Jongin terbelalak.

"Sehun!" pekiknya. Membuat Sehun terkekeh tidak kentara dan orang yang diseberangnya sudah tertawa dengan terbahak-bahak. Jongin menoleh pada orang itu. Dan orang itu seketika memperbaiki mimik wajahnya agar tidak tertawa dan sungguh, Jongin yang melihatnya hampir saja ikut terbahak. Karena—yang benar saja- wajah orang itu sangat terlihat bodoh saat mengendalikan wajahnya agar tidak tertawa.

"Tidak usah sungkan seperti itu Kai. Aku juga tahu tentang kalian kok. Dan bunyi kecipak yang kudengar tadi sudah memperjelas semunya" Jongin—Kai- terbelalak mendengarnya.

'Apa yang sedang kau lakukan disana aku juga tahu Sehun' Jongin teringat yang diucapkan orang itu tadi saat ditelepon karena ia mendengarnya.

Perlahan wajah Jongin memerah dan akhirnya sangat merah layaknya tomat segar. "HAHAHAHA!" Orang tersebut kembali tertawa. Membuat wajah Jongin tambah memerah dan ia membalikkan badannya untuk berhadapan dengan Sehun lalu ia menyembunyikan wajahnya yang terasa panas itu diceruk leher sang kekasih tercinta. Sehun sendiri hanya tersenyum tidak jelas saat melihat sifat Jongin yang tengah malu-malu saat ini. Karena Sehun sendiri tidak pernah melihat Jongin yang seperti ini. Yang ada hanya Jongin pacar nakalnya. Tidak ada Jongin yang pemalu.

"Tidak usah semalu itu Kai. Aku juga tahu kok bagaimana intimnya kalian jika sedang berduaan" Jongin makin memperdalam wajahnya pada leher Sehun dan kali ini ia memeluk Sehun dengan erat. Bagaimana orang itu bisa tahu jika ia sering berduaan dengan Sehun? Setahunya ia hanya di apartement yang bersikap manja, nakal, dan binal pada Sehun. Namun apa ini, kenapa orang itu tahu? Hey Sehun lakukan seusatu untuk orang itu! Jongin berteriak frustasi dalam hati.

"Oh Jongin" Jongin seketika mengangkat kepalanya dan menatap orang itu dengan mata melebar. Apa-apaan? Oh Jongin?

Orang itu kemudian tersenyum. "Aku benar 'kan? Oh Jongin?"

BLUSH

Wajahnya kembali memerah dan orang itu hendak tertawa lagi, namun ditahannya dengan sekuat tenaga. Jongin saja tidak terpikirkan namanya yang akan berganti marga menjadi Oh jika menikah dengan Sehun. Hell terpikirkan untuk menikah saja Jongin tidak pernah. Selama ia berada didekat Sehun maka ia sudah cukup, sangat cukup malahan. Apalagi jika sudah menikah.

"Baekhyun!" Orang itu kemudian berteriak—tidak terlalu nyaring- dan tak lama datanglah seorang lelaki yang sangat manis dan langsung mendudukkan dirinya dipangkuan orang yang tadi tertawa. Hingga posisi mereka sekarang yang saling berseberangan dan saling memangku.

Cup

Jongin membelalakkan matanya saat melihat adegan tadi. Kenapa ia membelalakkan mata, jika ia sering melakukannya dengan Sehun? Bahkan lebih.

"Kau lihat? Tidak perlu malu disini Kai" Apa maksud orang itu sebenarnya karena sudah menyuruhnya dan Sehun untuk datang kesini? Membuang-buang waktunya saja dan mengganggu acara siangnya tadi.

"Baekhyun. Perkenalkan, dia klien kita yang baru. Akan jadi pasangan paling fenomenal di Korea Selatan" Jongin melihat lelaki yang dipangku tersenyum cerah kearahnya, dan Jongin membalasnya dengan senyum canggung.

"Aku harap kau suka disini" Orang itu sedikit membungkukkan kepalanya, membuat Jongin juga mengikutinya.

"Jadi, apa keputusanmu Sehun?" kali ini orang itu memulai pembicaraan awalnya. Dan terlihat orang itu berbicara sebentar pada Baekhyun, lalu tak lama Baekhyun mengangguk sambil tersenyum manis.

"Ayo Jongin. Kuajak kau berjalan-jalan sebentar kesekitar sini" Baekhyun mengulurkan tangannya kearah Jongin. Membuat Jongin menoleh kearah Sehun—untuk meminta izin- dan Sehun mengangguk sembari tersenyum.

Jongin dan Baekhyun meninggalkan ruangan itu dan Sehun memperbaiki duduknya, karena jujur saja, Jongin itu berat. "Kau sudah tahu jawabanku, Park Chanyeol" Sehun mengambil anggur yang tersedia di meja itu dan menyesapnya sedikit.

Orang tadi—Park Chanyeol- terkekeh dan kembali menghisap cerutunya lalu mematikannya. "Baiklah. Kapan kau siap untuk memulainya?" Tanya Chanyeol pada Sehun yang duduk diseberangnya.

"Terserah kau saja"

.

'Naughty Uke'

.

"Jadi, umm— Kau itu siapanya orang tadi Baekhyun-ssi?" Jongin bertanya pada Baekhyun yang duduk disebelahnya.

Saat ini mereka tengah duduk di kolam ikan yang ada dirumah itu dan merendamkan kaki keaduanya. Setelah Baekhyun mengajak Jongin untuk berkeliling dirumah ini—yang ternyata sangat luas- Baekhhyun mengajaknya kesini untuk duduk-duduk santai. Karena Baekhyun juga melihat wajah Jongin yang mulai kelelahan saat mengelilingi rumahnya.

Baekhyun menoleh pada Jongin dan tersenyum lagi untuk kesekian kalinya. Jongin jadi bingung, apakah Baekhyun memang sangat suka tersenyum sampai-sampai senyuman itu tidak pernah luntur dari wajahnya. "Maksudmu Chanyeol?" Tanya Baekhyun pada Jongin.

"Orang yang tadi namanya Chanyeol?" Jongin kembali bertanya membuat Baaekhyun terkekeh, lalu mengangguk setelahnya.

"Dia suami-ku" Jongin kembali menoleh pada Baekhyun, karena tadi mereka cukup lama dilanda keheningan. Membuat Jongin berasumsi bahwa Baekhyun tidak ingin menjawab pertanyaannya. Namun ternyata salah, Baekhyun menjawabnya, dan jawaban Baekhyun hampir membuat Jongin tersedak ludahnya sendiri.

"S-suamimu?"

TBC

Ohoho~ Ini fiction event HunKai In Luv yang ke-2 yaa~

Ovie baru update setelah bulan puasa yak karena, kalian tau lah.. Haha /tertawa nista/

Ada yang suka?

Review juseyo. Review banyak. Fast update dehhh~