'Namaku Oh Sehun, usiaku dua puluh tiga tahun. Aku adalah ahli waris dari perusahaan pertambangan emas terbesar di Korea Selatan. Perusahaan dengan penghasilan terbanyak se-antero dunia itu akan jatuh sepenuhnya ketanganku disaat usiaku genap dua puluh lima tahun nanti. Meskipun kurang lebih dua tahun harus menunggu, tidak masalah. Karena aku juga sudah memiliki jabatan yang cukup tinggi di perusahaan ini, sebagai wakil Presiden Direktur. Yah,saat ini posisi Presiden direktur itu masih ditempati oleh lelaki paruh baya bernama Oh Kyuhyun, ayahku yang sakit-sakitan dan sebentar lagi akan berbau tanah. Haha, beruntung sekali hidupku, terlahir tampan dan dibekali kehidupan yang mapan di dunia ini.'

.

.


DarkS2Light

Mempersembahkan

Iecherous Man

Genre:

(Dark)Hurt Conmfort (S)adist (Light) Romance

Cast:

Oh Sehoon + Luhan

And Other (EXO+)

Rating:

M(ature), Liettle sex (?) M-preg

Disclaimer:

©Story's by DarkSLight. EXO dan yang lain milik Agencynya masing-masing. The Caracters is not mine

WARNING!

This is Yaoi! Boyxboy dengan Rate M(esum) dan sedikit adegan Sex (yang tidak pro-(?). Akan banyak adegan sadis yang bertebaran. Bagi yang tidak suka lebih baik segera tinggalkan page ini, pergi jauh-jauh dan jangan pernah datang lagi! Eh tapi, kalian boleh datang lagi kalau sudah berubah pikiran mungkin :v

.

.

Selamat menikmati (?)

.

.


"Wah...wah...wah. Ternyata ada Oh Sehun yang agung disini"

Ujar seorang lelaki tampan dengan kulit kecokelatannya saat memasuki ruang kerjanya.

"Apa yang membuat seorang Wakil Presiden Direktur yang agung sepertimu mampir diperusahaan kecil milikku, hem?"

Tanya lelaki tan itu sembari menggeser kursi kemudian duduk tepat didepan seseorang yang tengah bersidekap dada sembari menatapnya kini.

"Diam kau Kim-Kai"

Desis si lelaki tampan berkulit pucat. Hatinya merasa jengkel setelah mendengar kalimat seperti hinaan yang keluar dari mulut pria berkulit tan itu.

"Sudahlah Sehun-ah. Aku tau sampai kapanpun kau takkan pernah bisa mengambil alih perusahaan itu" kata Kai mengejek.

Rahang Sehun semakin mengeras mendengar kalimat-kalimat penghinaan itu. Tangannya mengepal kuat hingga ujung-ujung jarinya memutih.

Bugg

"Sialan!"

Desis Sehun setelah melayangkan sebuah pukulan talak dipipi Kai, hingga membuat lelaki tan itu terhuyung ke belakang hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"bwahahaha" Kai tertawa meremehkan sembari mengusap sudut bibirnya yang terluka."Aku tidak terkejut jika sifat kekanak-kanakanmu masih melekat di tubuhmu. Sepertinya memang fisikmu saja yang tumbuh namun otakmu...tidak" ejeknya.

Lelaki tan itu berjalan mendekati Sehun "Dengar Oh Sehun yang terhormat" Desisnya sembari mencengkeram kerah kemeja Sehun "Sampai kapanpun aku tidak akan pernah sudi bekerja sama dengan perusahaan yang di pegang oleh lelaki bejat sepertimu" katanya sembari menatap Sehun tajam.

Kini giliran lelaki berkulit pucat yang tertawa hingga terpingkal "STOP! Bwahahaha... aktingmu sungguh luar biasa Kim Jongin" ujar Sehun sembari memegangi perutnya yang terasa sakit setelah menahan tawa sedari tadi. "Aku tidak tau sejak kau mulai menghafal seluruh adegan yang selalu para pecundang itu katakan. Bahkan adegan-adegan yang kau perankan bisa sama persis seperti itu" tambahnya.

Lelaki tan itu melepaskan cengkeramannya sembari tertawa miring "Well, bagaimana, aku sudah cocok menjadi aktor kan?" tanyanya bangga. Namun tak lama kemudian ia memegangi sudut bibirnya yang terasa nyeri "Sial! Kau memukulku terlalu kuat bodoh!" Umpatnya.

"Ups. Sorry" kata Sehun kemudian merangkul bahu lebar Kai "Bagaimana kalau sekarang aku mentraktirmu ke Bar" ajaknya.

Raut wajah lelaki tan berubah seketika "Benarkah?" tanyanya meyakinkan. Dan sebuah anggukan pasti dari Sehunpun menjawab pertanyaannya "Tentu. Sudah lama aku tidak memasukkan penisku kedalam lubang para wanita bitchy itu"

Kernyitan bingung tercetak jelas di dahi Kai "Oh, bukankah kau sudah memiliki satu di Apartemenmu" tanyanya.

Si lelaki pucat tersenyum miring "Yah, kau benar. Aku sudah memiliki satu, tapi bitch itu hanya ku gunakan untuk menampung benihku. Kau tau kan kalau dia itu spesial? Dan aku tidak akan mungkin menanamkan benihku kepada sembarang orang apalagi para wanita murahan itu"

Kai mengangguk mengerti. Namun sebuah pertanyaan yang selalu ia inginkan kepastian jawaban dari sahabatnya itu terpikirkan kembali "Apakah kau mencintainya?" Tanya Kai akhirnya.

Auch!

Sehun menjitak kepala udang sahabatnya itu "Ck. Bodoh!" umpatnya. "Aku mencintainya? Haha.. Aku hanya memanfaatkannya. Bodoh." ujarnya sembari bersmirky "Mana mungkin aku mencintai seseorang yang bahkan asal-usulnya saja tidak jelas. Beruntung dia lupa ingatan dan bisu, itu membuatku semakin mudah melanjarkan aksiku"

Lelaki tan itu menggeleng pelan setelah mendengar pernyataan dari sahabatnya. Jujur saja ia juga merupakan namja yang brengsek hampir sama dengan sahabatnya itu mungkin, namun setidaknya ia masih memiliki perasaan. Tidak sperti Sehun yang hanya mementingkan kepuasaannya sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Sungguh lelaki bejat yang tak berperasaan.

"Ck. Sudahlah. Sebaiknya kita berangkat sekarang" ajak Sehun "Aku sudah tidak sabar ingin memanjakan penisku sudah sesak ini"

"Huh, baiklah. Ayo"

Lelaki tan itu mengambil coat yang tersampir di kursinya kemudian menyusul Sehun yang sudah melenggang keluar dari ruangannya.


Iecherous Man

by : DarkS2Light


Lu han?

Benarkah itu namaku? Apakah yang 'dia' katakan semuanya benar?

Tapi kenapa aku masih meragukannya. Aku bahkan masih merasa asing dengan 'orang itu'. Meskipun sudah lima bulan tinggal bersamanya, Aku seperti...tidak pernah mengenalnya selama ini.

Tapi kenapa 'dia' bisa tau semua tentang diriku? Bahkan semua perlakuan kejinya kepadaku selama ini aku tidak bisa menolaknya. Tubuhku selalu bertolak belakang dengan pikiranku. Sebenarnya aku siapa? Kenapa aku tidak bisa mengingatnya?

Dan kenapa mulut ini susah sekali mengeluarkan suara. Aku yakin aku tidak bisu, tapi kenapa?

Cklek

Suara pintu Apartemen yang terbuka mengalihkan perhatian sosok lelaki cantik yang tengah melamun di ruangan itu. Kepalanya menoleh ke sumber suara, mata rusanya membelalak terkejut setelah melihat siapa sosok yang tengah berdiri kesusahan dipintu itu.

"Hai. Maaf membuatmu terkejut" Kata sosok itu yang kesusahan menopang tubuh sosok lelaki pucat disampingnya. "Dia mabuk" Ujar Kai setelah melihat sorot mata penuh tanya dari binar Luhan. "Aku akan mengantarnya kekamar" Lelaki bermata rusa itu mengangguk mengerti kemudian membantu Kai membopong tubuh Sehun. Ia mngalungkan tangan kiri Sehun yang menggantung ke lehernya.

"Ck. Wanita sialan" igau Sehun setelah Kai dan Luhan meletakkan tubuhnya diatas ranjang King sizenya.

Lelaki bermata rusa itu menatap sosok yang terbaring pulas itu dengan sendu.

'Sehun-ah' batinnya.

Tubuh kecil itu sedikit berjengit setelah sebuah tangan hangat menyentuh pundaknya "Bisakah kita bicara sebentar?" Tanya Kai. Luhan mengangguk sedikit ragu, namun ia tetap mengikuti Kai keluar dari kamar tak lupa ia juga mengambil Sticky note berwarna kuning yang terletak diatas mejanya.

.

.

.

'Aku akan membuatkanmu minuman'

Tulis Luhan di kertas notenya kemudian diserahkannya kepada Kai. Kai mengulas senyum dibibirnya kemudian mengangguk paham.

'Oh Sehun' batin Kai sembari mendudukkan tubuhnya di sofa 'Kau sangat beruntung, asal kau tau. Terlahir di keluarga yang kaya raya, memiliki orang tua yang utuh dan sangat perhatian kepada keluarganya. Mempunyai pekerjaan yang mapan, wajah yang tampan dan digandrungi banyak wanita. Itu kelebihanmu'

Lelaki bermata rusa itu kembali dari dapur dan meletakkan sebuah minuman di depan Kai sembari tersenyum manis "Gomawo" Ujar Kai.

'Dan keberuntunganmu bertambah dengan hadirnya Luhan dihidupmu. Lelaki manis bermata rusa yang sangat cantik, kenapa kau tidak bisa melihat ketulusan hatinya, eoh? Aku, yang baru beberapa kali bertemu dengannya saja sudah merasakan kebaikan hatinya. Sedangkan kau yang sudah lima bulan hidup bersamanya, apa yang kau rasakan? Cinta? Atau bahkan Kasihan, kau mungkin tidak pernah menghiraukannya. Yang kau pikirkan hanya kepuasan nafsumu semata.'

Luhan menundukkan kepalanya, merasa canggung dengan Kai yang entah sejak kapan terus menatapnya.

Lelaki tan itu menatap setiap inci tubuh Luhan, seolah-olah memastikan bahwa tidak ada luka di tubuh lelaki mungil itu. Mata sipitnya memicing untuk memastikan bahwa penglihatannya kini tidak salah, disana dibagian leher lelaki mungil itu tercetak jelas bercak-bercak merah keunguan yang cukup banyak.

"Apakah Sehun menyakitimu?" tanyanya.

Deg

Tubuh lelaki bermata rusa itu menegang seketika.

"Jika dia menyakitimu, katakan padaku. Aku akan menegurnya" Tambah Kai.

Luhan yang mendengar itu segera menggelen pelan.

'Kau bodoh Sehun. Lihatlah, betapa polosnya dia. Bagaimana bisa kau hanya memanfaatkannya.' Batin Kai, merasa kasihan pada sahabatnya yang menyedihkan itu.

Slurrpp

"Baiklah. Aku akan pulang sekarang. Jika membutuhkan bantuan kau bisa menghubungiku" Kata Kai setelah meneguk habis minumannya.

Luhan mengangguk mengerti kemudian mengantarkan Kai keluar dari Apartemennya.

Bibir lelaki bermata rusa itu menyunggingkan senyum indahnya setelah mengingat kalimat tulus yang keluar dari bibir sahabat Sehun tadi.

Ternyata didunia ini masih ada banyak orang yang baik hati seperti Kai-pikir Luhan.

Oh, tidak taukah kau Lu, siapa sebenarnya sosok yang baru saja kau puji itu adalah sosok lelaki bejat yang sama brengseknya dengan Sehun. -_-

Brukkk

Betapa terkejutnya Luhan saat tubuhnya tanpa sengaja terbentur sesuatu setelah berbalik arah dari pintu. Tangannya terangkat untuk mengelus ujung kepala yang terbentur dengan benda entah ap-Oh Sehun! Mata rusa itu melebar setelah melihat apa ralat siapa sosok yang tengah berdiri didepannya kini. Tangan yang bersidekap diatas dada dengan wajah dingin yang terlihat mempesona itu tengah menatapnya datar hingga membuatnya sulit bernafas.

"Apa yang dia katakan padamu?" Tanya Sehun dingin.

Eh,

Mata Luhan mengerjap lucu namun setelahnya ia menggeleng pelan.

"Aku tidak tau kalau kau pandai berbohong" sindir Sehun.

Dengan cepat Luhan merogoh kertas note di celananya kemudian menulis sesuatu dan menyerahkannya pada Sehun.

'Tidak. Bukan begitu. Dia hanya berkata 'Jika membutuhkan bantuan kau bisa menghubungiku'

Tulis Luhan sama persis dengan perkataan Kai tadi.

"Cih!" Sehun berdecih sembari meremas kertas note itu kemudian membuangnya ke sembarang arah.

"Baiklah. Ayo kita buktikan. Apakah kau bisa meminta bantuannya disaat aku yang membuatmu kesusahan, eoh? Kesusahan menahan-"

Eungghh

Luhan melenguh pelan saat Sehun dengan gerakan cepat menarik tubuhnya kemudian meremas bokongnya.

"-desahan laknatmu, hem?" Lanjut Sehun dengan smirkynya.

.

.

.

Tobe Enceh...


Sorry guys~ buat ff aku yang sebelumnya telah aku hapus. Menyedihkan :( aku kehilangan feelnya masa _ tapi tenang saja aku menggantinya dengan ff baru, yang semoga saja bisa menghibur :D.

Terimakasih buat semua readers yang sudah meluangkan waktunya untuk meninggalkan jejak di ff2ku sebelumnya. Aku sangat menyayangi kalian guys#peluk


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 H

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN :D


Warn!

UPDATE KILAT JIKA BANYAK YANG BERMINAT!