Disclaimer: Gen Urobuchi, Katsuhiko Takayama

Genre: Romance, YAOI ALLERT

Rate: T

Pairing: Inaho x Slaine

Warning: OOC, typo eperiwer~~~~ , BL, Yaoi, Absurd, gak nyambung dengan summary, bahasa berantakan

Balasan review (chapter 12)

Chi-chan: maafkan diri ini sudah membuat kokoromu lelah :3

Rosiel: arigatou.. for your support XD see yaa at another stories

DON'T READ , IF YOU DON'T LIKE STORIES ABOUT BL~~

MASIH SEPERTI DULU

(chap epilog)

"Happy Family"

Deru mesin mobil sport orange milik Inaho terdengar memasuki garasi rumah itu, Slaine dengan cepat berlari ke luar rumah membukakan pintu dan menyambut Inaho.

"Tadaima" ucapnya saat berdiri tepat di hadapan Slaine. Diciumnya kening si pirang lembut.

"Okaeri" balas si pirang tidak kalah mesra sambil memeluk Inaho

"Di mana anak-anak? Mereka tidak rindu kepada Tou-channya yang…" belum lagii Inaho menyelesaikan kalimatnya, 2 orang anak yang terlihat berumur sekitaran 7 tahun berlari menuruni tangga lantai 2. Membuat Slaine menjadi panik, khawatir anak-anaknya akan terjatuh.

"Tou-chaaan, okaeri" peluk anak dengan rambut yang diikat poni-tail ke lengan Inaho. tidak lama setelahnya seorang lagi memeluk lengan Inaho yang lain, wajahnya mirip dengan anak yang tadi, hanya saja rambut anak ini sedikit lebih panjang dan tidak diikat sama sekali.

"Tou-chan masih capek jangan langsug seperti itu dong kalian" Slaine menggeleng melihat anak-anaknya.

"Dihhh Kaa-chan cemburu? Nih Tou-channya gak kami ambil" kata anak dengan ramubt di gerai tadi. Diikuti dengan dorongan tubuh Inaho ke arah Slaine oleh anak berambut ponitail tadi.

"Nee neee Touchan Aya dan Ai-nee kan sudah baik gak misahin Tou-chan dan Kaa-chan, kami dapat hadiah dong" sorot mata berbinar terpancar dari Aya –anak gadis berambut ponitail–

"hmm, Aya-chan mau hadiah apa?" Inaho berjongkok mensejajarkan tingginya dengan tinggi tubuh 2 anaknya.

"Aya, mau ps baru kalau Ai-nee, mau Haru.. *ehhh" sebuah jitakan pelan mendarat di kepala Aya.

"bukan Haru. Ai mau komik –menyebut judul komik– lengkap "

"besok kita cari sama-sama, sekarang Tou-chan harus bicara berdua dengan Kaa-chan dulu. Ai dan Aya bisa tinggalkan kami dulu?" Inaho mengelus kepala 2 anak itu. Diikuti anggukan oleh keduanya.

~O~O~O~O~O~O~O~

"jadi? Apa yang kau ingin bicarakan Orenji?" Slaine elipat tangannya di dada, bersandar di tembok depan rumah

"begitukah caramu menyambut suamimu yang baru pulang setelah dinas 3 hari?" Inaho maju selangkah ke arah Slaine. Membuat Slaine terpaksa memalingkan wajahnya yang seketika sudah memerah karna malu mendapat tatapan dari Inaho

"me.. memang begitu kan biasanya?" tanyanya terbata

"biasanya kamu bilang begini Bat 'Okaeri Orenji, jadi kamu mau mandi dulu, makan dulu, atau a..ku…?" Inaho memerangkap Slaine, antara dirinya dan tembok, membuat Slaine tidak bisa bergerak, wajahnya semakin dan semakin merah.

"ba..baka. bagaimana kalau anak-anak…"

"Nee nee Tou-chan Ka-chan kenapa kalian saling memanggil Orenji dan Bat?" Suara cempreng Ai menyelamatkan Slaine, membuat empat siku muncul di kepala Inaho.

"Ai sayang nant Tou-chan jelaskan yah"

"Tapi, kami mau taunya sekarang Tou-chan" sebuah suara yang tidak kalah cemprengnya muncul dari balik Ai, yah suara itu adalah milik Aya.

"sudahlah Orenji, ayo kita makan malam dulu" Slaine menggandeng tangan dua anaknya, mengajaknya ke meja makan.

~flashback~

"Jangan panggil Inaho lagi!"

"ehhh kok gitu? Slaine menghadang jalan Inaho, kedua tangannya direntangkan di kedua sisinya, berlagak layaknya sebuah pagar

"Aku mau kita punya panggilan khusus, misalnya kau kupanggil Bat"

"haaaaah? Memangnya aku seperti kelelawar?" Slaine melotot marah

"bukan, kau kupanggil Bat karna semua barang-barangmu berbau 'batman'.."

"kalau begitu kau kupanggil Orenji, siapa suruh barang-barangmu semuanya warna orange!"

~end of flashback~

~O~O~O~O~O~O~O~

Jam di samping tempat tidur mereka menunjuk angka 3. Langit di luar sana masih gelap. Mereka berdua belum menutup lama, terlalu asik bercerita ini dan itu, menceritakan apa saja yang mereka alami selama 3 hari ini mereka berpisah.

"Nee Orenji"

"Hmmm"

"Kau ingat apa yang kukatakan padamu sesaat sebelum kita berpisah?"

"yang di bandara itu?"

"iya… yang itu"

"kau bilang, kau akan kembali padaku, dan apapun yang terjadi suatu saat kita pasti bisa hidup bersama!"

"yaaap, tadinya aku hanya bercanda mengatakan itu. Aku yang masih 11 tahun tidak yakin dengan apa yang kukatakan sampai kau mengatakan sesuatu. Kau ingat apa yang kau katakan padaku Orenji?" Slaine memperbaiki posisinya berbalik ke arah Inaho dengan menjadikan lengan Inaho sebagai bantalan tidurnya

"…."

"Ahhh moooooou! Sudahlah Otakmu tidak mungkin mengingat itu. Percuma saja aku bertanya!"

"Bat, dulu, sekarang bahkan di masa depan hanya kau saja yang kubutuhkan!"

OWARI

Namanya juga epilog yah singkat aja :3 /kabur/ terima kasih sudah mendukung sejauh ini :') see yaa di cerita-cerita lain~~~ sudah punya beberapa project tapi belum nemu konflik yang pas. Sekali lagi terimakasih /nangis haru hahaha