Disclaimer : Masashi Kishimoto

AU. OOC. Ficlet

.

.

Hup!

Tap.

Haruno Sakura menyeringai puas setelah berhasil melompat ke tanah dari kamarnya yang ada di lantai dua. Jam sudah menunjukan pukul dua belas malam, gadis bersurai merah muda itu berniat menjalankan rencana untuk kabur dari rumah dan kawin lari bersama pacarnya, Darui. Kedua sejoli itu sudah lama menyusun rencana pelarian ini, sejak kedua orang tua Sakura berkali-kali menolak cowok tinggi berkulit eksotis itu sebagai calon menantu mereka. Padahal Sakura dan Darui sudah pacaran selama empat tahun, dan saling cinta.

Menurut orang tua Sakura, Darui bukan calon suami yang cocok untuk Sakura. Dia hanya seorang pengangguran yang suka melakukan balapan liar, dan berfoya-foya menghabiskan harta kedua orang tuanya, mereka tidak suka itu. Kizashi dan Mebuki Haruno menginginkan masa depan yang baik untuk putrinya.

Mengendap-endap Sakura memanjat pagar rumah seperti pencuri, lalu

melompatinya dengan mudah. Terimakasih pada Ayahnya yang selama bertahun-tahun ini sudah berbaik hati mengajari dia cara memanjat dan mencuri mangga dari pohon tetangga.

Setelah berada di luar pekarangan rumahnya. Ponsel Sakura berdering.

Itu telpon dari dari Darui.

"Hai Sayang," sapa Sakura sumringah dengan suara sepelan mungkin.

"Kamu dimana Saku? Cepat keluar. Mobilku sudah di parkir di ujung jalan dekat gang rumahmu," jelas Darui tanpa basa-basi.

"Oh. Oke."

"Yang cepat ya. Para peronda malam mulai curiga padaku, gara-gara terlalu lama memarkir mobil disini."

Mematikan ponsel, Sakura memastikan keadaan sekelilingnya. Setelah dirasa aman dia kemudian kabur, menuju ujung jalan tempat Darui memarkirkan mobilnya.

.

.

"Dari tadi mobil itu diparkir di sana," seorang peronda malam berbisik pada peronda lainnya tentang mobil Honda putih yang diparkir di seberang jalan.

"Iya. Daritadi pengemudinya juga tidak turun."

"Jangan-jangan ..." lima orang laki-laki yang bertugas jaga malam di Amegakure itu saling berpandangan, kemudian menatap curiga ke arah mobil Honda putih tersebut.

"Ayo kita hampiri mobil itu."

Saat kelima peronda malam itu dan berjalan ke arah mobil honda putih itu. Tiba-tiba mobil tersebut tancap gas dan langsung kabur.

"Hei! Hei tunggu! Maling!"

.

.

Uchiha Sasuke mengerutkan kening penasaran menatap mobil Honda berwarna putih, yang melaju kencang meninggalkan para peronda yang mengejarnya. Dia bertanya dalam hati, apakah pemilik mobil itu melakukan tabrak lari sampai para penduduk mengejarnya marah? Setahu Sasuke, penduduk desa Amegakure, orang-orangnya ramah dan tidak anarkis.

Sasuke kemudian menarik napas dan menggelengkan kepala. Enggan memikirkan urusan orang lain. Lelaki yang berprofesi sebagai lawyer ternama di Konoha itu baru saja hendak turun dari mobil untuk bertanya alamat pada orang sekitar, tiba-tiba seorang gadis gila berambut seperti permen kapas masuk ke dalam mobil, dan duduk di samping kursi pengemudi.

"Aku berhasil kabur," kata si gadis permen kapas itu sembari melempar sembarangan ranselnya ke kursi belakang.

Sasuke melongo. Apa-apaan gadis ini? Siapa dia?

"Jadi sekarang kita bisa kawin lari."

HEEH?

Belum sempat Sasuke mengeluarkan suara untuk memprotes ulah si gadis aneh. Tiba-tiba bibirnya dibungkam oleh sesuatu yang kenyal dan basah. Gadis merah muda itu menciumnya sambil memejamkan mata.

Bukan ciuman anak-anak yang hanya sekedar menempelkan bibir. Melainkan ciuman orang dewasa yang melibatkan gigitan, hisapan, jilatan, dan bahkan pertarungan lidah.

Sasuke ingin mengakhirinya, tapi ... sayang. Jadilah dia biarkan si gadis merah muda aneh itu berbuat sesukanya sampai dia menyadari siapa yang sedang dicium.

Menyelesaikan ciuman, iris klorofil milik si gadis aneh yang sejak tadi tersembunyi di balik kelopaknya mulai terbuka. Dan ...

"SIAPA KAU?!" mata hijau cantik itu membelalak ngeri saat menyadari siapa yang dia cium. "MANA DARUI?!"

Sasuke terdiam sejenak, memperhatikan si gadis aneh itu dengan seksama.

Lalu sebuah seringai ganjil tersungging di bibirnya.

"Hn. Ayo kita kawin lari."

"HAAAH?"

Mobil Sasuke dengan cepat putar-balik, meninggalkan Amegakure dan kembali ke Konoha.

"HEI OM, KAU SIAPA? AKU TIDAK MAU KAWIN LARI DENGANMU. MANA PACARKU DARUI?!"

.

.

.

FIN