Green & Akashi

Story by: Cherry Philein

Naruto disclaimer Kishimoto Masashi

Haruno Sakura & Rei Gaara

Genre: Romance/Crime

Warning: EyD?, OOC, Typo, RnR dan lain-lain.

.

.

.

0 Selamat Membaca 0

Don't Like? Don't Read!

Summary:

Gaara adalah lelaki yang sudah sangat terkenal di dunia hitam, mantan seorang pembunuh berdarah dingin, ia tidak menjalankan aksinya lagi saat dirinya bertemu dengan Sakura dan jatuh hati pada gadis itu. Sakura adalah gadis tomboy, suka berkelahi dan mencari masalah. Dan karena hal itu, Sakura selalu dilindungi Gaara tanpa sepengetahuan gadis bermata emerald itu.

Tidak ada yang bisa menyakiti Sakura saat ada Gaara, lelaki mengerikan itu akan langsung menghabisi siapa saja yang mencoba mengganggu kekasihnya—miliknya.

.

.

.

.

.

Seorang gadis berlari sambil terengah-engah menuju sebuah perpustakaan kota, dengan tergesa ia memasuki ruangan penuh buku itu, melangkahkan kaki memasuki dan segera mengedarkan maniknya ke penjuru perpustakaan. Ia terus berjalan cepat, tidak tahu tujuannya entah ke mana, hanya terus melangkah dan mengitari perpustakaan.

Ia lalu terdiam dengan mata yang membesar tatkala melihat seseorang yang amat dikenalinya sedang membaca buku di tempat itu. Mencoba memutar arah untuk menghindarinya, ia pun cepat-cepat pergi dan menuju ke rak-rak selanjutnya. Terus melangkah untuk menghindari seseorang yang tadi sudah dilihatnya. Ini gawat.

Rambut pink-nya ikut bergoyang saat ada tangan kuat menariknya dan membuatnya menjadi berbalik arah, ia seperti merasa tersentak saat berhadapan dengan orang itu. Maniknya kian membesar ketika tau siapa pemilik tangan kuat itu dan seseorang yang ada di hadapannya sekarang.

"Apa yang kaulalukan di sini?" Lelaki berwajah tegas dan berperawakan tinggi itu menatapnya dengan tajam. Tatapannya bahkan bisa membuat banyak orang lari ketakutan, tapi tidak untuk gadis yang ada di hadapannya ini, ia tidak akan pernah takut terhadap apa pun.

"Lepaskan! Ini bukan urusanmu." Ucap gadis itu sambil menghentakkan tangannya kuat. Sangat terlihat jika gadis itu tidak ingin urusannya dicampuri oleh orang lain. Tanpa ada rasa takut, ia menatap mata lawan bicara yang sedang menatapnya intens.

"Kau berkeringat, terengah dan napasmu tidak beraturan? Kau dikejar seseorang? Jangan bilang kau berkelahi lagi, Green!" Ucapnya sambil menggeram, "Kau terluka! Siapa yang melakukannya, aku akan membunuh mereka! Tidak ada yang bisa menyentuhmu, Green. Kau adalah miliku." Tegas dan serius sangat terlihat dari wajah dan nada suara lelaki yang sedang berhadapan dengan sang gadis bermata emerald.

"Cih, kau kelihatan seperti tokoh antagonis yang melakukan segala macam cara untuk menghancurkan musuh, Akashi!" Gadis yang dipanggil Green itu mendecih dengan wajah malasnya. Tampang tidak peduli sangat terlihat di wajah menawannya.

Mendengus, Akashi menghimpit gadis tomboy itu di rak perpustakaan, kemudian ia memagarinya dengan lengannya yang kokoh serta menyeringai kepada gadis bermata emerald yang kini menatapnya.

"Ya, segala cara akan kulakukan, Darling!" Bisik Akashi kembali menyeringai dan mencium pelan pipi Green, kekasihnya itu.

.

.

.

Haruno Sakura, atau yang sering dipanggil Green oleh kekasihnya Rei Gaara dan lelaki itu sendiri lebih dikenal dengan nama Akashi, sang gadis berambut gulali kesayangannya itu pun ikut memanggilnya dengan nama tersebut. Mereka adalah pasangan kekasih yang hidup di dunia hitam. Siapa yang tidak mengenal Green si pengacau atau sang pencari masalah dan siapa juga yang tidak mengenal kekasihnya Akashi si mantan pembunuh berdarah dingin yang sangat ditakuti.

"Aku tidak apa-apa Gaara, kau jangan memperlakukanku seperti bocah!" Sakura atau yang akrab dipanggil Green, terus saja menatap kekasihnya dengan pandangan nyalang. Ia sangat kesal karena lelaki berambut merah itu suka mencampuri urusannya. Entah bagaimana, lelaki itu pasti selalu ada di tempat ia berada. Apa lelaki ini tidak memiliki kerjaan selain mengikutinya ke mana pun. Sialan.

Mereka sekarang sedang ada di rumah Gaara. Ya, baru saja lelaki berperawakan tinggi dan berwajah menyeramkan itu menculik kekasihnya sendiri dan menyekapnya di kamar investigasi.

Sakura sekarang masih duduk di kursi dengan tangan dan kaki terikat dengan tali lunak yang terbuat dari karet. Sedangkan Gaara, lelaki itu masih berdiri menjulang di depannya.

"Baiklah, Green. Aku akan memaafkanmu karena kau memanggil nama asliku di sini. Tapi, jangan coba-coba memanggilku dengan nama itu di tempat umum, aku tidak akan segan-segan menghukummu, Cantik." Gaara memegang dagu Sakura dengan jari-jari panjangnya.

Helaan napas keluar dari bibir Gaara, lelaki itu kemudian berjongkok dan menatap tepat ke arah mata sang terkasih. Tepat seperti apa yang dipikirkan lelaki itu, sang gadis pun menatap nyalang manik hijau susu miliknya. Gadis merah muda ini benar-benar tidak mau menyerah rupanya.

"Green, mereka menyakitimu, siapa orang-orang itu?" Masih dengan suara datarnya.

"Kau akan langsung membunuh mereka, eh? Dasar kotor dan hina. Seharusnya kau menghargai kehidupan seseorang." Ya, inilah yang membuat Gaara begitu terpesona oleh gadisnya. Si gulali yang sedang terdesak seperti sekarang ini pun masih bisa memakinya dengan wajah yang tidak menunjukkan tanda-tanda takut atau tertekan.

"Aku sudah berjanji tidak akan membunuh lagi." Ia mulai menempelkan keningnya ke kening sang gadis gulali. Menghirup wangi ceri yang disukainya, ia menggunakan sebelah tangannya untuk mengelus wajah kemerahan itu.

"Tapi, kau membuat lawanmu sekarat saat itu?" Sakura masih menatap permata hatinya, ia tidak mengerti dengan jalan pikir kekasihnya ini. Dengan mudahnya bisa menyakiti dan membunuh orang lain, yang berani menyakiti dirinya.

Gaara mulai membuka mata yang sempat terpejam beberapa saat itu, ia masih berada di hadapan Sakura dengan tubuh masih berjongkok dan dahi saling bersentuhan. Menatap manik emerald yang kelihatan tegar dan berani tapi sangat lembut dan rapuh jika dilihat dengan lebih dalam.

"Kau tidak akan kubiarkan tersakiti, Green." Ucapnya dengan nada penekanan di akhir kata.

Sakura menghela napas dan kemudian mengalah, ia sangat tahu bagaimana lelaki yang sedang mencium bagian wajah dan rahangnya itu. Lelaki itu pasti akan mencari tahu sendiri, dan jika hal itu terjadi, maka masalahanya bisa menjadi lebih panjang lagi karena orang yang telah menyakiti Sakura adalah suruhan mantan sahabat gilanya yang sangat terobsesi dengan dirinya.

"Baiklah, lepaskan aku! Lalu kau akan mendapat jawabanmu." Perintah itu terdengar dan Gaara tersenyum sambil melepas tali pengikat yang ada di tangan dan kaki Sakura, mata tajamnya yang dipenuhi lingkar hitam itu tak pernah beranjak sedikitpun dari mata sang gadis.

"Tetap duduk!" Suara lelaki yang masih berjongkok dan menahan gerak leluasa Sakura pun terdengar, lelaki ini benar-benar membuat Sakura terdesak dan tidak bisa melarikan diri darinya.

BUG.

"Heh." Gaara hanya menyeringai karena gadis manis kesayangannya itu langsung meninju wajahnya dan membuat bibir lelaki itu berdarah dan terkoyak.

"Ck." Ingin menyakiti lelaki yang mendapatkan julukan Akashi ini, maka Sakura mungkin hanya bisa menggunakan benda tumpul atau tajam agar membuat si brengsek ini menggelepar kesakitan. Nyatanya, dengan pukulan telak di wajahnya, lelaki itu sama sekali tidak menunjukkan rasa sakitnya. Shannaro!

"Katakan! Atau kau mau aku menggunakan cara ekstera?" Sangat serius dan gelap.

Bibir Gaara sudah mencumbu bibir gadisnya dan membuat si permata emerald mendesah karena permainannya.

"Gh. Baiklah, hentikan! Jangan perlakukan aku seperti jalang, Sialan!"

"Kau adalah bidadariku, Green." Senyum, seringai, tatapan tulus. Benar-benar Shannaro! Bukan seperti Gaara saja.

Terdiam sebentar untuk memulihkan detak jantung yang memburu, Sakura lalu menatap mata si rambut merah dengan galak.

"Kau jangan memperpanjang masalah, ok." Gaara hanya menganggukkan kepalanya.

"Mereka adalah ... Taka."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

A/N:

Hai haiiiiii ... fic baru untuk GaaraSakura fans atau Sakura cent di FFn. :D

Ini sebenernya penggalan scene dari fic Cherry Philein. Dan bisa juga sih untuk menggantikan fic itu karena aku belum bisa mengingat endingnya yang udah terlupakan. :'v

Tapi, aku sengaja buat dalam pair GaaraSakura. Soalnya Gaara memang lebih cocok di pasangi sama Sakura di fic ini daripada sama Sasuke.

O:)

Ok, salam sayang dari istri Itachikoi,

zhaErza