Tittle : Just to be with you

Author : DETONG

Cast : Do Kyungsoo, Kim Jongin, Byun Baekhyun, Park Chanyeol

Other Cast : EXO member

Genre : Romance, hurt, sisanya masih dipikirkan kembali/?

Rate : T (masih aman)

Lenght : 1 of ?

Disclaimer : Semua tokoh bukan milik saya tapi milik tuhan YME dan orang tua juga agenci mereka, TAPI mungkin suatu saat nanti salah satu diantara mereka akan menjadi milik Author jika tuhan mengijinkan xD mungkin.

.

.

.

.

.

Let's Read Chingu ^^

Chanyeol menyeringai melihat Baekhyun bermain di atas tubuhnya, membuat gerakan melingkar di dadanya dan mengulum bibir bawah miliknya. Ini adalah pertama kali baginya untuk berakhir di sebuah ranjang hotel tanpa sehelai pakaian yang melekat di tubuhnya bersama pemuda cantik Byun Baekhyun tentunya.

Pemuda jangkung itu tersenyum saat ia terbangun dan menemukan Baekhyun di sampingnya, ia menopang kepalanya dengan sebelah tangannya lalu kembali memandang pemuda cantik yang masih tertidur pulas, tangannya perlahan mengelus wajah cantik itu. Begitu cantik dan sempurna, Chanyeol sampai tak habis pikir bagaimana ia bisa berakhir seperti ini dengan pemuda yang bahkan baru ditemuinya semalam. Satu hal yang pasti, ia begitu menyukai sentuhan pemuda mungil itu. Ia menyukai semuanya, senyumannya bahkan desahannya.

Baekhyun perlahan membuka matanya dan melihat Chanyeol tengah tersenyum ke arahnya, ia menggeliat mengalungkan kedua tangannya pada leher Chanyeol manja dan menenggelamkan wajahnya di dada pemuda jangkung itu.

"Morning Bae!" Baekhyun bersumpah begitu menyukai pagi ini begitupula dengan ucapan selamat pagi dari pemuda jangkung dan tampan yang tengah di peluknya.

"Kkk~ morning kiss Giant!" Baekhyun mengecup bibir pemuda jangkung itu sekilas namun di tahan oleh Chanyeol yang menggulum bibir bawahnya.

"Itu baru morning kiss Bae" balas Chanyeol menyeringai setelah mengulum bibir Baekhyun dan mendapati rona merah di pipi pemuda cantik itu. Berbeda dengan Baekhyun semalam, Baekhyun yang ini lebih terkesan manis dan menggemaskan menurut Chanyeol.

Pemuda tampan itu memeluk pinggang Baekhyun, menyamankan kepalanya dibahu Baekhyun. Menikmati pagi yang indah bersama seseorang yang menarik hatinya sejak beberapa malam yang lalu. Namun tiba-tiba saja ia teringat pada seseorang yang pastinya tengah menunggu dirinya, Kyungsoo.

"Bae!" Baekhyun menoleh lalu tersenyum.

"Hmm!"

"Aku harus pulang!" Chanyeol bangkit dan Baekhyun refleks menarik tangan Chanyeol, menahan pemuda itu untuk tidak meninggalkannya.

"Andwee, bisakah kau tetap disini sampai siang nanti Yeol?" Chanyeol terdiam memandang Baekhyun yang merajuk, sebenarnya ia masih ingin memeluk pemuda cantik ini seharian, bergelung di bawah selimut yang sama dan mungkin -hohoho-, hanya saja ia yakin Kyungsoo pasti sedang menunggunya.

"Kalau begitu aku akan memelukmu sampai siang nanti Bae, bagaimana kalau kita mulai dengan sedikit olahraga pagi hmm?" Chanyeol terkekeh cukup lama saat Baekhyun mencubit pelan lengannya, ia lantas menarik Baekhyun membawanya ke dalam pelukannya dan menghirup aroma tubuh pemuda mungil itu.

Chanyeol begitu menyukainya, sangat lembut membuatnya merasa nyaman. Mungkin ia bisa menghabiskan banyak waktu dengan Kyunsoo nanti tapi tidak dengan Baekhyun.

Chanyeol mengambil ponsel miliknya dan mengetik sesuatu disana.

'Maafkan aku Soo aku tidak bisa menjemputmu pagi ini. Ada sesuatu yang harus kuurus, aku akan segera menghubungimu nanti. Saranghaeyo baby~"

===DTG===

"Apa kau senang Bae~?" tanya Chanyeol pada pemuda cantik di sebelahnya.

"Ne, akan kuanggap ini sebagai kencan pertama kita kkk~"

Siang ini Chanyeol mengajak Baekhyun berjalan-jalan di taman. Awalnya Chanyeol berencana pulang dan menemui Kyungsoo hanya saja mungkin bermain dengan Baekhyun sebentar tidak akan menjadi masalah, lagipula Kyungsoo pasti tengah berada di rumah sakit, karena ini jadwalnya untuk berkunjung menemui doktem Im.

"Maaf aku hanya bisa mengajakmu kemari"

Baekhyun bangkit dari duduknya, berjalan mendekati Chanyeol. Menggandeng lengan pemuda jangkung itu lalu tersenyum manis sambil berkata.

"Tidak, aku menyukainya!"

Chanyeol terdiam cukup lama sedikit terkejut saat Bakehyun menggandeng lengannya, belum lagi saat pemuda cantik itu tersenyum. Rasanya aneh tapi begitu hangat.

'Cantik, sangat cantik'

Baekhyun merasa canggung dan segera menarik tangannya dari lengan Chanyeol, ia memalingkan wajahnya yang bersemu karena tanpa sadar ikut mengagumi wajah tampan pemuda jangkung di sebelahnya.

Chanyeol terkekeh melihat Baekhyun yang menggemaskan, ia lantas menggerakkan jarinya, menangkup wajah cantik Baekhyun yang masih bersemu. Menatap dalam-dalam wajah cantik itu. Mungkin terdengar gila, hanya saja entah rasanya jantungnya berdetak dua kali lebih cepat saat bersama pemuda cantik ini.

"Berhentilah bersikap terlalu manis atau kau akan kumakan bulat-bulat disini sekarang juga" Chanyeol menyeringai sedangakan Baekhyun hanya menundukkan wajahnya malu.

"Kajja kita berkeliling. Aku akan menemanimu sampai kau puas!" Chanyeol tersenyum hangat lalu kembali menggandeng tangan pemuda cantik disampingnya.

"Bae~ aku janji lain kali aku akan mengajakmu mengunjungi tempat yang bahkan tidak akan pernah bisa kau lupakan!" Baekhyun terccengang mendengar ucapan Chanyeol, perasaannya bergemuruh antara senang dan terharu.

"Bae~ kau mende...?"

Brukkkkk...

"Terimakasih yeol, sungguh bagiku seperti ini saja sudah cukup" Chanyeol terkejut saat tiba-tiba Baekhyun memeluknya, ia lalu tersenyum dan mengelus surai halus pemuda cantik itu.

"Tidak, ini tidak cukup Bae~. Suatu saat nanti akan ku berikan sesuatu yang lebih padamu aku janji"

Baekhyun terjebak, ia jatuh pada pemuda jangkung di hadapannya, pemuda yang begitu memabukkan dan menghanyutkan hingga menjadi candu dan menenggelamkannya. Ia belum sepenuhnya mengenal pemuda di depannya hanya saja, Baekhyun mungkin sudah mulai merasakan perasaan lebih pada pemuda yang baru ia temui semalam itu.

Sayangnya keadaan berbalik, semua menjadi begitu rumit saat tidak sengaja Chanyeol melihat Kyungsoo tengah menatapnya di ujung kafe sana.

Chanyeol melepaskan pelukannya dari Baekhyun, wajahnya tegang. Baekhyun mengerutkn alisnya saat Chanyeol tiba-tiba menjauh darinya, ia mengikuti arah pandang Chanyeol dan ternyata di depan sana Baekhyun melihat...

Kyungsoo, kekasih Chanyeol dan menatap kearahnya.

Baekhyun terdiam, ia mengalihkan pandangannya menatap lurus pemuda tampan didepannya.

"Yeol"

"Hmm" Chanyeol menoleh ke arah Baekhyun dan mendapati wajah cantik itu menyendu.

"Temui kekasihmu. Sebaiknya aku pulang" Chanyeol tahu Baekhyun tidak benar-benar sedang tersenyum. Ia juga terkejut saat melihat mata Baekhyun yang sedikit berkaca membuatnya merasa bersalah.

"Bae..."

"Tak apa aku mengerti" Baekhyun memalingkan wajahnya menahan air matanya agar tidak jatuh. Bagaimanapun juga ini menyakitkan untuknya. Setelah semua dan bahkan malam yang panjang, kenyataannya orang yang mulai dicintainya itu sudah dimiliki orang lain yang berharga dihidupnya. Kekasihnya, Kyungsoo. Bukan Baekhyun.

Chanyeol terdiam membiarkan Baekhyun hilang dari pandangannya, entahlah padahal ingin sekali ia berlari dan menahan pemuda cantik itu untuk tidak pergi meninggalkannya. Hanya saja...

"Maaf, maafkan aku Bae"

===DTG===

Kyungsoo begitu kesal, marah dan kecewa pada Chanyeol, ia benci saat dirinya di bohongi mengingatkannya pada seseorangi. Kyungsoo melangkahkan kakinya walau bagaimanapun pemuda mungil itu tetap harus bergegas menuju rumas sakit yang jaraknya tidak jauh dari taman untuk menemui dokter Im dan meninggalkan pemuda jangkung nan tolol yang masih saja berdiri di taman setelah pemuda cantik yang Kyungsoo lihat itu berlari meninggalkan Chanyeol.

Setelah sampai Kyungsoo duduk dan menunggu namanya di panggil. Pemmuda mungil itu mengerutkan alisnya saat melihat seseorang yang terlihat seperti Sehun. Oh Sehun, sepupu Jongin.

'Sedang apa Sehun di sini?' batin Kyungsoo, ia lantas berdiri dan berjalan ke arah Sehun yang sedang menelpon seseorang.

"Ne, aku sudah menemui Dokter Jung!"

"Aish. Kau ini keras kepala sekali, yang sakit itu kau apa aku?!"

"Aku tidak mau tau, lusa kau harus segera di rawat di rumah sakit!"

"Tidak, aku tidak menerima penolakan darimu. Aku tidak ingin penyakitmu bertambah parah Jongin mengertilah, kumohon!"

"Baiklah aku akan menghubungimu lagi!"

Seseorang menepuk pundak Sehun pelan, pemuda tampan itu lantas menoleh dan mendapati Kyungsoo yang tengah menatap tajam ke arahnya.

"Jelaskan sekarang juga, apa maksud dari semua ini!"

'ATHTAGA KYUNGTHOO HYUNG!"

===DTG===

Tok...

Tok...

Tok...

"Aish, berisik sekali!" Jongin mengusak rambutnya dan beranjak dari tempat tidur.

"Siapa?" Jongin berteriak namun tidak terdengar jawaban dari luar sana.

Clekk...

PLAKKKK...

Kyungsoo berdiri di depan pintu rumah Jongin dengan wajah memerah marah dan air mata yang terus berjatuhan. Pemuda berkulit tan itu memegang pipinya yang terasa ngilu karena tamparan Kyungsoo di wajahnya.

"Apakah itu sakit?" Jongin terdiam bingung dengan pertanyaan Kyungsoo.

"Lalu bagaimana DENGAN APA YANG KURASAKAN HAH DASAR BODOH!" Kyungsoo berteriak mengabaikan kedua matanya yang basah karena terus menangis.

"Apa ma...hmpppptt"

Jongin begitu terkejut saat tiba-tiba Kyungsoo mendorongnya pada sebuah sofa dan mencium kasar bibirnya. Jongin tau ada sesuatu yang tidak beres dengan pemuda mungil itu karena Kyungsoo terus menangis dalam ciumannya.

"Kau pikir aku akan meninggalkanmu di saat-saat seperti ini?"
"Kau pikir aku akan membencimu karena kau meninggalkanku?"

"Bodoh!"

"KAU APAKAN OTAKMU ITU HAH!" Kyungsoo mengamuk, berteriak menumpahkan rasa sakitnya semua bahkan rasa takutnya.

"Apa kau tau seberapa takutnya aku kehilanganmu Jongin?"

"Aku...aku tidak ingin kehilangganmu, kumohon jangan menjauh dariku lagi Jongin hiks!" Kyungsoo menangis dan terus menangis sampai Jongin menariknya membawanya kedalam sebuah ciuman, memeluk erat tubuh mungil itu, mendekapnya memberitahukan melalui sebuah sentuhan bahwa ia sangat membutuhkannya, membutuhkan Kyungsoo untuk berada di sampingnya menemani sisa-sisa harinya yang mungkin tidak akan lama lagi.

===DTG===

Kyungsoo masuk kedalam kamar Jongin dengan membawa nampan. Diletakkannya nampan itu di samping ranjang Jongin. Kyungsoo mendudukkan dirinya dan menatap Jongin yang tengah terlelap, diusapnya kening pemuda tan itu sayang. Pemuda mungil itu dikejutkan dengan sepasang lengan yang tiba-tiba memeluknya. Ia terkekeh melihat betapa manjanya Jongin dari beberapa jam yang lalu. Jongin memindahkan kepalanya bersandar di paha Kyungsoo tanpa melepaskan pelukannya.

"Ckck bayi besar manja sekali kkk~" Kyungsoo tertawa melihat tingkah Jongin, ia begitu merindukan masamasa seperti ini.

Pemuda mungil itu terkekeh mengingat Jongin yang benar-benar manja padanya. Mulai dari tidak mengijinkan Kyungsoo pulang, bersikeras menahan Kyungsoo dirumahnya dengan mengunci segala akses jalan keluar dari rumahnya, memeluknya dari belakang saat ia membuatkan bubur dan merajuk saat Kyungsoo menyuruh pemuda tan itu menunggunya dikamar saja.

Jongin menggesekkan hidungnya diperut Kyungsoo membuat pemuda mungil itu kegelian.

"Ayo makan, aku sudah membuatkanmu bubur Jongin dan hentikan ini geli Jongin!" kyungsoo menjauhkan dirinya dari Jongin dan membuat pemuda tan itu memrenggut. Kyungsoo beranjak mengambil bubur dinakas samping kirinya.

"Aku tidak ingin bubur, aku ingin kau Soo" Jongin memeluk tubuh Kyungsoo dari belakang. Kyungsoo kembali meletakkan buburnya dan menghadap kearah Jongin. Kini Jongin duduk memeluk Kyungsoo yang tengah berdiri. Dan lagi-lagi Jongin menggesekkan hidungnya diperut Kyungsoo. Entahlah Jongin merasa ini sangat menyenangkan, mungkin ini akan ia masukkan ke daftar kesukaannya.

"Kau menginginkanku?" Jongin tersedak saat melihat wajah Kyungsoo yang menggoda menurut Jongin. Matanya yang seolah mengajak Jongin untuk merapatkan jarak diantara mereka, bibirnya yang seolah menantangnya untuk bergulat. Jongin tidak tahan astaga.

Ditariknya tengkuk pemuda mungil itu, membuat Kyungsoo menundukkan kepalanya dan mereka saling menutup mata. Sedikit demi sedikit jarak diantara mereka menipis, hingga Jongin bisa merasakan hembusan napas milik Kyungsoo di wajahnya...

TAKKK!

"Akhh!" Jongin mengerang sambil mengelus kepalanya. Kyungsoo tertawa dengan sebuah sendok ditangan kanannya.

Bukannya mendapat ciuman dari Kyungsoo, ia malah mendapat ciuman dari sendok makan. Betapa kejamnya Kyungsoo berbuat seperti itu padanya.

"Ini sakit Soo. Apa kau ingin aku bertambah sakit dengan pukulan dari sendokmu itu?"

"Benarkah? Sakit apa, bisa-bisanya masih bertindak mesum seperti itu" Jongin kembali memrenggut dan melipat tangannya didada. Persis bocah, pikir Kyungsoo.

"Ayo pasien mesum, kau harus makan jika tidak ingin sakit" masih dengan tawanya Kyungsoo mulai menyuapi Jongin.

Satu lagi yang Jongin dapat hari ini, senyuman Kyungsoo selalu bisa membuatnya pada keadaan yang lebih baik. Tawa Kyungsoo selalu bisa membuatnya kembali pada dunia yang berwarnanya dan hanya dengan sebuah cara sederhana ia bisa mendapatkan dunianya kembali, dengan adanya Kyungsoo disisinya, dengan menghabiskan sisa hidupnya bersama pemuda munggil itu. Jongin mencintainya, Kyungsoo.

~~~TBC~~~

Terimakasih sudah mau membaca Chingu ^^

Author mencintai kalian :*