'I Will Be'

Chapter 4!

Sehun merangkul Kai dengan wajah cool-nya sedangkan pihak yang dirangkul hanya menunduk malu untuk menyembunyikan pipinya yang terasa panas saat ini. Mereka sedang berada di lorong sekolah sekarang. Entahlah... padahal mereka sudah sering saling merangkul atau melakukan skinship lainnya begini. Tapi menurut Kai kini suasananya berbeda. Lebih tepatnya suasana hatinya. Ia malu saat mengingat kejadian semalam dimana ia menyatakan cintanya pada Sehun. Dan ia akan merona saat mengingat balasan cinta dari Sehun semalam. Oh c'mon Kim Kai.. Dimana sifat badboy-mu itu huh?!

Sehun berdehem pelan untuk mencairkan suasana yang entah mengapa terasa canggung sekarang. Hal itu tentu saja membuat Kai yang tadinya menunduk refleks mengalihkan pandangannya ke arah Sehun. Ia menoleh ke arah Sehun dengan dahi mengernyit.

"Ada apa, Hun?" Tanyanya.

"Kenapa kita malah jadi canggung begini, Kai?" Bukannya menjawab, sehun justru bertanya balik. Ia menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa gatal dengan satu tangannya yang bebas -tidak merangkul Kai-

Kai hanya diam. Karena jujur saja iapun tak tahu kenapa mereka begini.

"A-apa kita menjadi canggung begini karena ucapanku semalam, Hun?" cicit Kai pelan. Sehun menunduk untuk melihat Kai. Karena yah.. Sehun sedikit lebih tinggi dari Kai, apalagi dengan posisi Kai yang sedang menunduk sekarang. Sedikit terkejut saat mendapati wajah Kai yang memerah hingga menjalar ke telinganya. Namun sedetik kemudian keterkejutannya tergantikan dengan seringaian menyebalkan.

Sehun mengeratkan rangkulannya pada pundak Kai. Ia mendekatkan wajahnya ke sisi wajah Kai membuat sedikitnya Kai tersentak kaget atas perilaku Sehun.

"Ucapanmu yang mana, Kai? Aku lupa.." ucap Sehun tepat ditelinga Kai. Sebenarnya ia ingin menggoda Kai, dan tak diduga bahwa godaannya berhasil terbukti dari wajah Kai yang semakin merah.

"A-aku..."

"Kelas 3 menit lagi masuk, kenapa kalian malah asik pacaran?" Ucapan Kai terpotong oleh suara guru piket yang berdiri menatap angkuh didepan mereka. Ukh sialan, ini guru killer. Lihatlah bahkan di tangannya sudah ada tongkat yang Sehun yakini untuk memukul murid-murid yang telat.

Sehun dan Kai sama-sama sulit untuk menelan ludah masing-masing, sebenarnya Kai tidak takut dengan guru itu, karena -yah.. ia sudah sering dihukum juga. Untuk apa takut? Tapi sekarang keadaannya berbeda. Ada Sehun disini. Tidak, bukannya ia takut atau malu pada Sehun. Karena Sehun sendiri saja sudah tau ia luar dan dalam. Ia hanya tak mau Sehun yang terkenal jenius itu mendapat masalah. How sweet you are Kim Kai. Hihi..

Mereka tersenyum canggung kearah guru tersebut.

"Hitungan ke lima jika kalian tidak segera masuk kedalam kelas, maka tongkat ini akan meluncur menembus kepala kalian. Satu..."

"Ayo lari, Hun!"

oOo

"Ayo kita ke kantin, Kai" ajak Sehun pada Kai yang masih menyalin tulisan-tulisan dipapan tulis setelah guru yang mengajar keluar dari kelas. Ini jam istirahat.

"Eung? Kau duluan saja, Hun.. nanti aku menyusul.. Aku akan menyelesaikan catatanku dulu, kalau tidak pasti pantatku akan jadi sasaran empuk pukulan dari guru botak itu.." balas Kai tanpa menoleh ke arah Sehun. Sehun terkekeh pelan

"Baiklah..." setelahnya Sehun pergi meninggalkan kai yang masih menulis dengan khusyuk(?)

"Selesai... akhirnyaaa" pekik Kai sambil merenggangkan otot-otot tangannya yang tiba-tiba terasa kebas setelah menulis hampir tiga lembar buku tulis. Huft, menjadi anak sekolah menengah di tingkat akhir memang terkadang menyebalkan. Harus mencatat materi-materi untuk bekal ujian akhir nanti, hah~

Kai mulai membereskan buku-bukunya yang berserakan dimeja ke dalam tasnya lalu berjalan santai keluar kelas untuk menyusul Sehun di kantin.

"Oh, hai naughty bear.."

Suara seseorang mengintrupsi perjalanan Kai menuju kantin disertai dengan tubuh tegap seseorang yang menghadangnya. Ia menatap malas Kris yang menyeringai menyebalkan sambil menatapnya. Ya, orang itu adalah Kris.

Kris mendorong tubuh Kai hingga membentur dinding koridor, sedangkan Kai hanya diam dengan perlakuan Kris padanya. Kris merapatkan tubuh mereka hingga Kai merasa terhimpit antara dinding dan tubuh Kris. Kai masih diam, enggan membalas ataupun menolak perlakuan Kris. Kris mulai nendekatkan wajahnya kesamping kepala Kai. Ia kemudian mengulum telinga Kai tanpa jijik. Tangan terampilnya menggerakkan jari telunjuknya untuk mengerayangi leher jenjang Kai, membuat pola lurus dari belakang telinga, leher, hingga berhenti didada Kai. Kai mulai terbawa suasana, namun Ia tetap menahan desahannya agar tak keluar.

Kris menghentikan telunjuknya di dada Kai. Ia menatap Kai dengan seringaian andalannya.

"Lets play with me, bear?" Ucap Kris. Kai membuang muka dan berdecih keras. Ia kemudian menatap Kris malas.

"Bermain denganmu? Bocah sepertimu ingin bermain apa, huh?! Bermain boneka? Barbie? Atau apa? Kupukul kau baru tahu rasa!" Seru Kai sarkas tanpa sopan santun meski faktanya Kris lebih tua beberapa bulan darinya.

"Kau mengataiku bocah? Yang benar saja! Cih, bahkan kau jauh lebih bocah dariku, bitch. Jika kau bukan bocah harusnya kau berani Bermain seks denganku. Akan ku bayar berapapun yang kau minta asal kau mau memuaskanku"

"Maaf, tapi aku bukan tipe orang yaang suka melemparkan tubuhku untuk lelaki brengsek sepertimu hanya demi uang"

"Yang benar saja kau mengataiku brengsek? Bukankah kau jauh lebih brengsek dibandingkan diriku? Kau hanya bocah berandal yang selalu menyusahkan sahabatmu 'kan?" Ucap Kris membuat Kai terdiam sejenak. Kris hanya diam sembari menyeringai melihat raut wajah Kai yang sepertinya terpengaruh dengan ucapannya tadi.

Kai menghela nafas kasar.

"Ya. Aku menang hanya bocah berandal yang sering menyusahkan sahabatku, tapi setidaknya aku bukanlah jalang seperti apa yang kau pikirkan" Ujar Kai lalu pergi meninggalkan Kris yang menatap punggungnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

oOoOo

"Kenapa kau lama sekali, Kai?" Tanya Sehun ketika Kai baru saja sampai di kantin yang hanya dibalas oleh Kai senyuman meminta maaf. Ia lalu duduk di depan Sehun dan mulai memesan makanan bersama Sehun. Sehun belum sempat memesan makan tadi, by the way. Ia menunggu Kai terlebih dulu tentu saja.

Mereka memakan pesanan mereka dengan tenang. Sesekali Sehun melakukan hal-hal romantis yang mampu membuat pipi Kai memanas. Seperti menghapus noda makanan dibibir Kai dengan jarinya, menyuapi Kai dengan maksud meminta Kai untuk mencoba makananya, atau hal lain.

Sebenarnya Kai ragu dengan hubungan mereka saat ini. Sehun sama sekali belum menyatakan cinta tapi perilakunya begitu manis dan romantis hingga membuat Kai terlena. Apalagi selama ini Ia mengenal Sehun sebagai sosok yang sama sekali tidak ada romantis-romantisnya. Tapi sekarang Sehun melakukannya padanya. Dan itu membuat jantungnya berdetak kencang tanpa dikomando.

.

.

.

Kris menatap serius kepada empat pria bertubuh kekar itu.

"Kalian harus bisa menculiknya. Apapun yang terjadi, aku hanya ingin Kim Jongin!" Ucap Kris tegas. Alisnya yang tebal menyatu tanda Ia sedang tidak main-main dengan ucapannya. Keempat pria itu mengangguk patuh dan segera melaksanakan tugasnya.

orang-orang suruhan Kris mulai menjalankan aksinya. Keempat pria itu menyamar dengan menggunakan kaca mata hitam dan pakaian serba hitam juga. Mereka menyeringai kala melihat Kai yang berjalan keluar gerbang sekolah sendirian. Kai tidak bersama Sehun omong-omong. Itu karena Sehun sedang melaksanakan rapat OSIS bersama anggota-anggota yang lain. Dan tentu saja Kai tak ingin menunggu Sehun menyelesaikan rapatnya. Ia 'kan bukan anggota OSIS.

Salah satu dari keempat pria itu maju mendekati Kai kemudian membekap mulut Kai dari belakang. Mata Kai membelalak kaget namun Ia dengan gesit menyikut perut pria itu. Kai berbalik dan dengan cepat meninju rahang si pria dengan keras hingga membuat pria itu tersungkur.

Kai tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia langsung saja berbalik dan berlari menjauhi pria tersebut, namun belum sempat ia berlari, satu pria lagi menghadang nya. Bukan hanya satu, tapi dua pria lagi juga menghadangnya di samping kanan dan kirinya. Oh tidak. Ia terkepung!

Secara logika, ia benar-benar kalah sekarang. Kalah dalam jumlah dan kalah dalam postur tubuh. Fuck! Kai tak pernah berpikir akan dikepung oleh empat pria berbadan kekar seperti ini. Ia ingin berlari, tapi ia benar-benar tak bisa. Ia benar-benar terkepung!

Pria yang berada di kiri Kai membekap mulutnya, pria yang berada di samping kanannya menempelkan plester ke mulutnya, pria yang berada di belakangnya mengikat tangannya dengan tali, pria yang berada didepannya menggendongnya seperti karung. Kaki Kai menendang tak tentu arah dalam gendongan salah satu pria itu. Ia ingin melawan tapi tak bisa.

-TBC-

Note's; oh, hai... Wdyt about this chapters? XD aku ga berharap lebih sama komentar kalian tentang chapter ini karena aku tau ini GANTUNG BANGET LOL! Sebenernya aku ga ada niatan buat update hari ini, tapi karena liat ffn dari kemaren sepiiii banget gaada yg update jadilah aku ngelanjutin ff ini yg awalnya baru jadi setengah -_- so, maaf kalo ini ga memuaskan gaes~ oh ya, mulai chapter ini rating ff ini bakal aku ubah jadi M! HAHA /tawanista/

Anyways, thanks yang udah review, follow, favorite ff ini mwahh;**

luv-ONLYSEXKAI-