'Letter'

Sehun X Jongin

Warning : yaoi, mpreg, gaje, absurd, typo bertebaran.

Don't bash!

Don't copas!

.

.

.

.

.

HUNKAI

.

.

.

.

.

To : -my- Oh Sehun

Sehun, apa kau ingat waktu pertama kali kita bertemu? Ah, mungkin kau sudah melupakannya ya? Haha.

Tapi aku berbeda, aku masih sangat mengingatnya. Dan tak akan pernah ku lupakan sampai kapan pun..

-hunkai-

Namja tan manis itu menggerutu sepanjang jalan. Kakinya tak ada hentinya menendang kerikil kecil di jalanan. Seragam sekolah masih dipakainya. Jalanan sungguh sepi. Ini adalah jam kerja dan jam pelajaran sekolah.

Ia membolos hari ini. Dan bodohnya ia tak membawa baju ganti, membuat orang-orang yang melihatnya menatapnya heran.

Sebenarnya Jongin -namja manis- tidak ada niatan sama sekali untuk membolos. Namun karena saat ia berangkat tadi gerbang sekolahnya sudah tertutup rapat. Daripada ia dihukum karena ketahuan memanjat pagar, lebih baik ia membolos. Lagi pula hari ini adalah piket guru killernya. Ia sudah pernah merasakan bagaimana dihukum guru itu. Sungguh, rasanya ingin mati seketika. Push up 100 kali. Lari keliling lapangan yang super duper luas itu sebanyak 50 kali. Membersihkan toilet satu hari penuh. Menulis kalimat 'maaf, saya berjanji tidak akan telat lagi' sebanyak 5 kertas penuh. Ya Tuhan! Jongin ingin menangis ketika mengingatnya. Dan benar saja! Keesokan harinya ia jatuh sakit sampai harus dirawat dirumah sakit. Ckck.

BRUKK

"Aww!" Pekiknya ketika tak sengaja menubruk seseorang. Jongin mendongak. Kemudian membungkuk dan mengatakan maaf. Namun orang didepannya yang ia tabrak sama sekali tak memberinya respon, membuatnya sedikit jengkel.

"E-eh, kau bersekolah di Seoul Of Performing Arts juga?" Tanyanya ketika melihat seragam orang yang ditabraknya sama seperti seragam miliknya. Dengan blazer kuning ditenteng dipundaknya.

"Kau kelas berapa? Adik kelasku kah? Sepertinya aku belum pernah melihatmu" tanyanya lagi.

Namun-

"Minggir!" Orang itu malah berlalu meninggalkannya dan sedikit menabrak pundaknya saat melewatinya tadi. Ia jengkel! Tentu saja!

OoOoOoOoOoOo

Bel sekolah berbunyi tepat ketika Jongin sampai dikelasnya. Ia menghela nafas lega karena tidak terlambat.

Ia mendudukan dirinya di bangkunya. Teman sebangkunya sedang mengikuti pertukaran pelajar di Jepang. Jadilah ia duduk sendirian untuk beberapa minggu, bahkan bulan kedepan.

Kelas yang awalnya ramai kini menjadi sangat sunyi ketika seorang guru cantik yang biasa dipanggil 'Kwon Ssaem' dengan kacamata minus bertengger indah dihidungnya dan bibirnya yang terlihat menor karena lipstick itu masuk kekelas mereka. Namun guru cantik itu tidak sendirian. Ada seseorang mengikutinya dari belakang.

"Selamat pagi anak-anak" Sapa Kwon Ssaem saat sampai di dalam kelas.

"Hari ini kita mendapat teman baru. Dia siswa pertukaran pelajar dari Jepang. Sehun, perkenalkan dirimu" pinta Kwon Ssaem pada orang yang dipanggilnya 'Sehun'.

"Annyeonghasseyo! Nanneun Oh Sehun Imnida. Kalian bisa memanggilku Sehun. Aku bisa berbasa korea. Karena aku orang asli korea yang menetap di Jepang. Bangapta" Namja tinggi pucat itu membungkuk memberi hormat.

Sedangkan tak jauh disana terlihat Jongin sedang menatap siswa pertukaran pelajar itu tak percaya. Itu- namja yang kemarin bertemu dengannya 'kan? Namja yang menabrak pundaknya yang mengakibatkan pundaknya sedikit nyeri. Dan jangan lupakan Jongin yang menganggapnya adik kelasnya.

"Baiklah. Sehun, kau duduk disana. Disamping Kim Jongin" ujar Kwon Ssaem menunjuk meja Jongin.

"Mwo? Kenapa disampingku? Ini tempat duduk Taemin hyung!" Seru Jongin sedikit tak terima.

"Lee Taemin sedang ada di Jepang, Jongin! Dan Sehun adalah pengganti Taemin untuk sementara"

"Sehun, duduklah" lanjut Kwon Ssaem.

Sehun menurut. Mendudukkan dirinya di bangku samping Jongin. Jongin jadi canggung sendiri karena satu bangku dengan namja sedingin Oh Sehun.

"H-hai, namaku Jongin. Kim Jongin"

-hunkai-

Aku sangat membencimu saat itu, Sehun. Tapi aku merasa senang karena lama kelamaan kau nyaman juga berada disisiku. Bahkan kita sering membolos bersama dulu. Kau ingat tidak? Saat pertama kali kita membolos bersama dan berakhir dengan indah di Sungai Han. Hahaa..

-hunkai-

"Jongin"

"Ya?" Jongin menoleh pada pria tampan disampingnya. Namun pria itu tak kunjung menjawab.

"Ada apa, Sehun?" Tanyanya.

"Apa kau pernah membolos sebelumnya?" Sehun bertanya dengan tangannya yang masih menggenggam erat tangan Jongin.

Mereka berdua sedang membolos saat ini. Awalnya Jongin tidak ingin ikut. Tapi karena paksaan dan Sehun yang memandangnya seperti anak anjing yang terbuang membuatnya luluh juga.

"Pernah. Dulu waktu pertama bertemu denganmu sebenarnya aku sedang membolos. Hehee.." Jongin menjawab dengan kekehan. Membuat tangan Sehun yang bebas mengusak rambut Jongin gemas.

"Ck. Dasar!"

"Tapi aku hanya membolos kalau sudah terlambat berangkat sekolah saja. Tidak pernah direncanakan dan tidak pernah ada niatan seperti ini" Jelas Jongin.

"Dengan siapa biasanya kau membolos, eum?" Tanya Sehun -lagi-

"Sendiri. Tapi kadang Taemin hyung akan menyusulku bersama Minho hyung" jawab Jongin seadanya.

"Taemin? Minho? Nugu?" Jujur! Sehun tak pernah bertanya sebanyak ini kepada seseorang. Entahlah, ia hanya merasa ingin tau lebih tentang namja yang baru ia kenal beberapa minggu lalu.

Yeah, waktu pertukaran pelajarnya adalah lima bulan. Tidak terlalu lama. Karena biasanya ada yang sampai bertahun-tahun.

"Taemin hyung, teman sebangkuku sebelum kau datang. Dan Minho hyung, kekasih Taemin hyung" jelas Jongin lagi dan lagi.

"Oooo" entahlah, rasanya Sehun lega setelah tau orang yang biasanya menemani Jongin saat membolos adalah sepasang kekasih. Ia kira salah satu dari mereka adalah kekasih Jongin. Ternyata tidak. Hahaa..

OoOoOoOoOoOoOoO

Kedua insan yang sedang jatuh cinta itu kini tengah duduk disalah satu kursi yang berada di Sungai Han. Saling jatuh cinta? Tentu saja!

Sehun jatuh cinta pada Jongin ketika pertama kali bertemu. Saat mereka tabrakan itu loh!

Alasan Sehun tidak merespon ucapan Jongin kala itu karena ia benar-benar mengagumi ciptaan tuhan yang satu itu. Hingga lidahnya kelu untuk menjawab dan bola matanya sulit digerakan untuk tidak menatap malaikat didepannya. Dan akhirnya ia pergi dengan tidak sopannya meninggalkan Jongin karena dadanya yang bergemuruh tak jelas.

Sedangkan Jongin? Entah sejak kapan Jongin jatuh cinta pada Sehun. Seingatnya ketika dirinya dan Sehun saling memberi kenyamanan.

"Sehun" panggil Jongin yang hanya mendapat gumaman dari Sehun.

"Kapan kita pulang" tanyanya.

"Nanti setelah melihat matahari terbenam" jawab Sehun.

"Eumm. Baiklah"

"..."

"..."

"Jongin"

"Eum?"

"Apa kau akan marah jika ada seseorang yang mencintaimu?" Entah pertanyaan macam apa yang Sehun lontarkan. Tapi ia sangat ingin menanyakannya.

Jongin mengernyit. Namun akhirnya ia menjawab juga.

"Tidak, justru aku akan sangat berterimakasih padanya karena telah mencintaiku" Jongin tersenyum membayangkan jika ada orang yang mencintainya. Hei! Nyatanya memang ada 'kan?

"Kalau itu temanmu sendiri?"

"E-eh?"

"Aku mencintaimu, Jongin.. Maukah kau menjadi kekasihku? Menjadi teman hidupku?"

-hunkai-

Jujur saja. Itu adalah pertama kalinya ada seseorang yang menyatakan cintanya padaku secara langsung. Dan terima kasih sejak itu kau selalu menjagaku, menghapus airmataku saat aku bertengkar dengan eomma, menyemangatiku karena di caci maki olah para fangirl mu.

Terima kasih..

Terima kasih, Sehun..

-hunkai-

Jongin datang dengan wajah lesunya. Matanya sembab tanda bahwa ia baru menangis. Ia duduk dibangkunya dan langsung membenamkan wajahnya dilipatan tangannya diatas meja.

Sehun yang awalnya sedang bercanda dengan teman-temannya pun segera mendekati kekasihnya yang baru saja datang.

"Jongin" panggilnya. Ia mengelus pucuk kepala Jongin lembut. Namun tubuh Jongin malah bergetar hebat. Jongin menangis. Walaupun tidak ada satupun isakan yang keluar dari bibirnya. Lebih tepatnya. Ia menahan isakan itu agar tidak keluar.

"Hei, sayang.. Ada apa, eum?" Tanya Sehun yang masih mengelus pucuk kepala Jongin.

"Jongin, lihat aku sayang.."

"S-sehunn.. Hikss"

Sehun membalikkan tubuh Jongin dengan paksa agar menghadapnya.

"Ada apa, eum?" Tanyanya. Tangannya terulur menghapus air mata Jongin.

"A-aku bertengkar dengan ibu tadi malam. Hikss"jawabnya.

"Mwo? Kenapa?"

"I-tu, eumm"

"Katakan saja, sayangg"

Jongin menunduk. Apakah ia harus mengatakan yang sebenarnya pada Sehun?

"A-aku.. A-aku dimarahi ibu karena ada banyak surat untukku didepan rumah" Sehun terbelalak.

"Mwo? Surat? Dari siapa?!" Sehun sedikit membentak. Apa Jongin selalu mendapat surat-surat dari namja atau yeoja yang menyukainya? Banyak pula!

"Jangan-jangan kau-"

"Tidak Sehun!"

"Selingkuh!"

"Huks. Kau menuduhku?" Jongin semakin menunduk. Ia tak percaya Sehun akan menuduhnya seperti ini.

Sehun diam.

"Surat itu dari fangirlmu, Sehun! Mereka mencaci makiku disetiap surat mereka karena berpacaran denganmu! Ibuku memarahiku karena itu. Ibuku tidak akan marah jika aku mendapat surat cinta. Tapi itu apa?! Ibuku marah karena aku punya banyak musuh. Ibuku mpftttt-"

Sehun melumat kasar bibir Jongin. Ia tak ingin mendengar penjelasan Jongin tadi. Ia merasa bersalah karena sudah membentak dan menuduhnya tadi. Ia menyesal..

"Maafkan aku.." Lirih Sehun setelah melepas ciumannya.

"Aku berjanji akan menjagamu dari fangirl sialan itu" lanjutnya.

-hunkai-

Aku tidak tahu kenapa waktu sangat cepat berlalu. Lima bulan sudah berlalu. Kau harus kembali ke Jepang. Padahal aku ingin kau pergi dengan memberiku kenangan yang indah. Tapi sepertinya itu hanya mimpi ya? Ah, sudahlah..

-hunkai-

Sehun frustasi! Dua hari lagi ia akan kembali ke Jepang karena masa pergantian pelajarnya sudah selesai.

Bagaimana dengan Jonginnya? Bagaimana jika Jongin melupakannya? Bagaimana jika Jongin mencari orang lain sebagai penggantinya?

Tidak! Tidak akan Sehun biarkan itu terjadi!

Sehun meneguk wine nya yang entah keberapa. Ia benar-benar mabuk sekarang.

Minho yang tak sengaja melihat Sehun mabuk pun segera menghubungi Jongin.

Lima belas menit kemudian Jongin datang ke club untuk membawa Sehun pulang. Ia berterimakasih pada Minho yang sudah mengabarinya tadi.

Dengan sedikit tertatih ia memopoh tubuh Sehun yang sedikit lebih tinggi darinya. Ia mendudukkan Sehun di jok belakang mobil milik Sehun. Saat hendak keluar dan menutup pintu mobil, tangan Jongin ditarik kasar oleh Sehun hingga ia jatuh dipelukan Sehun.

"Tut- hikk- tup pintunya- hikk- sayang" ujar Sehun. Dan Jongin hanya menurutinya. Menutup pintu mobil dan mengungcinya.

BRUKK

Sehun menghempaskan tubuh Jongin dan mengekangnya dibawahnya. Kemudian mencium brutal bibir Jongin.

"Seh- arghhht!" Jongin memekik ketika gigi Sehun menggiggit bibirnya kasar.

Dan malam itu..

Malam yang sangat kelam bagi Jongin..

Ketika Sehun menyetubuhinya didalam mobil..

Dan sekarang, ia harus melihat kepergian Sehun untuk kembali ke Jepang.

-hunkai-

Sehun, aku merindukanmu..

Aku memang marah malam itu. Tapi kenangan yang kau berikan padaku benar-benar indah..

Sangat indah..

Aku tak tau lagi bagaimana mendeskripsikan semua ini.. Semua berlalu begitu saja. Kenangan yang kau berikan, aku sangat mencintainya..

Dan aku,

Aku akan selalu mencintaimu, Sehun..

By Love,

Kim Jongin

H

U

N

K

A

I

Sehun menutup surat itu dengan diiringi air mata. Surat dari Jongin. Jonginnya.

Tadi Kris, rekan kerjanya yang juga merupakan sahabat Jongin mendatanginya dan memberikan surat yang Jongin titipkan padanya.

"Tunggu aku.. Tunggu aku, sayang.. Aku akan pulang"

L

E

T

T

E

R

Sehun mengelilingi Seoul dengan santai. Ia ingin mencari Jongin. Tadi ia bertanya pada Kris dimana Jongin tinggal. Tapi Kris berkata 'Jika kau benar-benar mencintainya, kau harus berusaha sendiri Sehun'. Dan berakhirlah dia berkeliling Seoul untuk mencari Jongin. Beruntung ia memiliki kerabat di sini. Jadi ia tak perlu khawatir mengenai fasilitas seperti mobil dan rumah. Seperti saat masa pertukaran pelajarnya dulu.

CKITT

Sehun memegang dadanya yang berdegup ketika tak sengaja ia hampir menabrak seseorang. Kaget! Apalagi orang itu membawa banyak anak kecil. Orang yang hampir ditabraknya menatap tajam ke kaca mobil miliknya. Yang tentu saja ia tidak akan terlihat dari luar. Dan-

DEG

"Jongin"

Orang itu. Itu Jongin.

Dengan segera ia keluar dari mobilnya dan meneriakkan nama itu.

"S-sehun?"

GREPP

"Ini aku, sayang. Aku kembali"

-TBC-

Maaf sebelumnya. Ini tadi udah dipublish. Tapi didelete karena karena ada sedikit 'cacat' :D

Sebenernya ff ini ada adegan NCnya. Tapi berhubung ini memasuki bulan ramadhan, jadi NCnya dibuang xD kkk~