Nano, Log In

"Maji de Watashi ni Koi Shinasai: Story of The Darkness"

Warning:

Mungkin akan sangat OOC, EYD salah kaprah dan banyak typo dan pastinya Kata-kata kasar yg frontal.

Disclaimer:

Naruto: Masashi Kishimoto

Highschool DxD: Ichie Ishibumi

Love Live School Idol Project: Nippon Ichi Software (Pelisensi anime)

~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~

Chapter 1: PROLOG

Opening Song: Back On - Carulean

2 Juli 20xx

06.00 AM

Rumah keluarga Uzumaki

Di kediaman keluarga Uzumaki yang dulu terlihat ramai saat sarapan kini telah berubah sejak kematian putra sulung mereka, Uzumaki Naruto. Saat sarapan pun mereka bertiga (Kushina, Minato dan Naruko) tidak saling bicara kecuali saat-saat tertentu saja.

Naruko yang biasanya paling cerewet di meja makan pun kini terlihat sangat pendiam begitu juga dengan Kushina. Sementara itu Minato yang mengetahui rahasia kecil dibalik semua ini hanya membiarkan kejadian ini berlalu. Anak selungnya,Naruto kini sudah besar dan bisa memutuskan pilihan terbaik untuk dirinya sendiri jadi dia tidak punya pilihan lain selain menuruti keinginannya.

"Aku berangkat." Tiba-tiba tanpa menghabiskan sarapannya, Naruko langsung meninggalkan meja makan dan mengambil tasnya kemudian pergi ke luar. Meski telah berlalu sebulan tapi dia masih tidak dapat menerima kematian kakak tercintanya itu sehingga dalam beberapa situasi termasuk sarapan membuat Naruko kembali mengingat Naruto.

06.20 AM

Kuoh Gakuen

Saat ini Naruko telah berada di halaman Kuoh Gakuen, lebih tepatnya dia sedang berjalan menuju bangku yang biasa digunakannya bersama Rias, Akeno, Sona dan Maki untuk berkumpul semenjak kematian Naruto.

"Naruko! Sebelah sini!" Panggil sebuah suara yang Naruko kenal sebagai suara Rias. Mendengar sebuah suara yang memanggilnya, Naruko pun memutuskan untuk bergabung bersama mereka.

"Ohayou! Rias-nee, Sona-nee, Maki-nee dan Akeno-nee." Sapa Naruko dengan senyuman riang.

"Ohayou!" Sapa balik mereka semua.

"Naruko, kau tahu tidak jika nanti kelasmu akan kedatangan siswa dari Italia."

"Italia? Hm... apa itu benar Sona-nee, Maki-nee?"

"Aku tidak tahu apakah yang dikatakan Rias itu bohong atau tidak. Aku dan Maki juga tidak terlalu peduli dengan murid pindahan, benar bukan Maki?"

"Hm, itu benar." Kata Maki mengiyakan perkataan Sona.

"Ngomong-ngomong bukankah ibu Rias-nee berasal dari Italia? Kalau tidak salah namanya dulu Venelana Kranjar."

"Itu benar, Venelana-obaa san berasal dari Italia." Bukannya Rias yang menjawab pertanyaan Naruko tadi tapi malah Akeno yang menjawabnya. Akeno sendiri kini terlihat sibuk dengan apa yang sedang ia kerjakan saat ini, di depannya telah berjejer beberapa peralatan seperti obeng kecil dan setoples kecil bubuk berwarna abu-abu.

"Akeno-nee, apa yang sedang kau kerjakan?" Tanya Naruko saat melihat tangan Akeno memegang sendok kecil untuk memasukkan bubuk itu ke dalam wadah kecil yang ia pegang.

"Ini rekonstruksi." Jawab Akeno singkat.

"Rekonstruksi? Apa yang sedang kau rekonstruksi Akeno?"

"Bom yang dibawa Enigma kesini, Rias. Ini versi mininya." Mendengar pernyataan yang mengejutkan dari Akeno tadi tentu saja membuat mereka semua terkejut.

"A-Akeno, kau tidak berencana menghancurkan sekolah kan?" Tanya Sona dengan terbata.

'Dengan tenangnya membawa Uranium ke sekolah. Akeno, kau mengerikan.' Batin Sona sembari matanya melihat ke arah bubuk berwarna abu-abu yang ada di sebelah Akeno.

"Tenang saja Sona. Aku sudah terbiasa membuat sesuatu yang seperti ini." Kata Akeno menenangkan Sona.

"Jadi kemampuan spesial pemegang gelar Edison adalah menciptakan sesuatu dan menghitung dengan cepat. Kalau kemampuan Sona-nee apa?"

"Heh? Kalau tidak salah kecepatan berfikir."

"Kalau Maki-nee?"

"Sudah pasti sesuatu yang berhubungan dengan seni baik secara langsung maupun tidak langsung."

"Kalau Rias-nee?"

"Ka-kalau aku... sebenarnya aku sendiri juga tidak tahu."

Dreeet... dreeet...

Tiba-tiba handphone milik Naruko berbunyi menandakan dia baru saja mendapat pesan.

"Dari siapa Naruko?" Tanya Rias penasaran.

"Dari Otou-sama, dia bilang kemampuan pemegang gelar Nightingale itu beragam. Mulai dari merawat luka, fisik yang lebih kuat dari perempuan biasa bahkan sampai..."

"Sampai...?" Beo Akeno, Sona, Maki bersama Rias. Pasalnya mereka juga penasaran dengan kemampuan spesial dari pemegang gelar yang tidak bisa masuk ke dunia Phi Brain.

"Punya payudara yang berukuran besar dan juga berpotensi paling besar menjadi masokis setelah pemegang gelar Edison." Kata Naruko membacakan sebagian isi pesan dari Otou-sama nya.

"Hmp! Apa payudara yang besar itu spesial? Volume otak yang besar jauh lebih spesial dari payudara yang besar, benar bukan Sona?"

"Hem! Aku setuju padamu Maki."

"Payudara yang besar itu memang bukan hal yang spesial tapi tidak bagi perempuan yang suka berolahraga seperti Rias-nee, punya payudara yang besar padahal perempuan itu suka berolahraga merupakan sebuah keajaiban."

"Naruko benar. Kebanyakan perempuan yang suka olahraga mempunyai payudara yang kecil, sebagai contohnya adalah Sona yang dulu suka bermain tenis bersama kakaknya." Put cold water at burn area, itulah yang dilakukan Akeno saat ini karena menyetujui pendapat Naruko sama saja menghina ukuran dada Maki dan Sona.

"A-apa kau bilang Akeno..." Dan yang seperti Akeno harapkan, kini Sona nampak marah karena perkataan Akeno meski perkataan Akeno tadi 100% benar.

Braaak!

"Sudahlah kalian semua! Jangan membahas payudara di pagi hari!" Tak ingin keributan terjadi, Rias segera memutus obrolan tentang ujuran payudara ini dengan cara menggebrak meja.

Setelah obrolan ini terhenti, kini mereka kembali sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Akeno dengan bomnya, Sona dengan novelnya, Maki dengan buku musiknya dan Rias dengan buku pelajarannya.

Sedangkan Naruko yang melihat Rias stres sendiri diantara ke 3 temannya karena memang hanya dirinya yang membuka buku pelajaran. Kenapa hanya Rias yang sibuk dengan buku pelajaran? Jawabannya sudah jelas yaitu karena Rias termasuk ke dalam murid yang sulit dalam belajar berbeda dengan Akeno, Sona, Maki bahkan Naruko meski begitu dalam pelajaran olahraga kemampuan Rias sudah tidak diragukan lagi sebagai siswi berkekuatan monster.

"Ano... untuk yang terjadi selama sebulan ini, aku minta maaf karena telah merepotkan kalian semua." Kata Naruko dengan sorot mata sedih yang membuat Sona, Akeno, Maki dan Rias berhenti sejenak dari kegiatannya.

"Jangan dipikirkan Naruko. Kami sudah berjanji pada kakakmu untuk melindungimu jadi tidak apa-apa kalau hanya Enigma."

"Tapi Maki-nee! Karena aku kalian semua..." Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, perkataan Naruko telah terpotong oleh Akeno.

"Maki benar, tidak apa-apa. Lagipula dengan menyelesaikan game itu membuat kami semakin dekat dengan level Naruto-kun. Benar bukan Sona?"

"Ya. Meski kenyataannya kami semua masih belum bisa setara dengan Naruto-kun tapi aku yakin bahwa kami telah banyak berkembang setelah peristiwa itu."

Mendengar semua itu membuat air mata Naruko menetes dari celah-celah matanya karena terharu. Saat ini dia marah pada dirinya sendiri karena meski kenyataan otaknya lebih encer daripada Rias tapi di dalam game dia tidak bisa berbuat apa-apa. Berbeda dengan Rias, meski terkadang membuat masalah tapi setidaknya dalam game Rias lebih baik darinya.

Tapi sebelum Naruko menangis secara terang-terangan sebuah pelukan datang dari arah belakangnya. Setelah dia menengok ke belakang, dia melihat Rias yang memeluk layaknya pelukan dari Kushina, Mianto maupun Naruto.

"Karena kami semua Onee-chan mu jadi kami tidak akan membiarkan adik kami terkena hal-hal buruk." Kata Rias yang kini memeluk Naruko dengan penuh kasih sayang.

Memangnya hal buruk apa yang akan terjadi pada Naruko dalam kurun waktu sebulan ini? Tentu saja hal buruk ini tidak lain dan tidak bukan masih dalam ruang lingkup pemegang gelar, lebih tepatnya Enigma. Dalam waktu sebulan ini Enigma secara 'Rutin' memberikan Rias, Sona, Maki, Akeno dan Naruko sebuah game sekali dalam seminggu.

Flashback...

~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~

A/N: Kenapa malah jadi nge feels? Tau ah! Ini juga baru prolog dan seperti biasanya, prolog adalah sebuah chapter terpendek dengan word 1K. Hitung-hitung buat pemanasan dulu sebelum masuk word yang lebih banyak.

Kapan Naruto muncul?

Setelah Flashback selesai. Entah chapter berapa soalnya untuk flashback ini sendiri saya juga belum punya gambaran apapun (lah?)

Nano, Log Out