Cerita sebelumnya : Saat drama sudah sampai klimaks, adegan tidak berjalan sesuai scenario karena tingkah semena-mena para pemain drama! Dan di tengah keributan karena insiden perebutan Cinderella, muncullah seorang pemuda berambut hitam yang misterius?!

.

.

.

.

. Kuroko no Cinderella

Chapter: 8

Genre: parody, humor,dramascene

Warning: OOC berat (serius) , Alay, Typo (s) dsb

©Kuroko No Basket Fujimaki Tadatoshi

© SouShuu, disunting dikit oleh BakaYumu alias Sou sendiri

Enjoy~

Note: Di chap ini sengaja dibuat kurang humor nya hehe :"D

.

.

.

.

.

.

"NIJIMURA ?!"

Kaget. Para kiseki no sedai yang lagi di panggung seketika kaget. Midorima yang masih di belakang panggung langsung ngintip ke arah panggung; penasaran ada siapa dan apa yang terjadi. Ketika ia melihat sosok Nijimura Shuuzou, Ia ikut kaget juga. Untung dia dibelakang panggung, jadi muka dramatis sinetronisasi kagetnya tidak terekspos ke publik. Dengan ini, Lengkaplah kekaget-kagetan Para Kiseki no Sedai.

Nijimura masih tertawa melihat kekagetan bloon para Kiseki no Sedai. Kayak sinetron abisnya. Geli ih.

Si nama pelangi berdehem sebentar. Risih lama-lama melihat kekagetan para pemain drama itu.

"Sudah, jangan lama-lama kagetnya! Dan benar, aku Nijimura Shuuzo, kapten kalian dulu!"

Para pemain drama selain Kiseki no Sedai menatap sang pemuda berambut hitam dengan agak bingung. Sepertinya mereka tidak kenal dengannya. Namun mereka tahu namanya—nama yang disebut-sebut sebagai Kapten Manyun dari SMP yang basketnya benar-benar jago luar biasa. Nijimura Shuuzo. Terkenal akan keseksian bibirnya yang selalu maju kedepan.

Akashi menghampiri sang mantan kapten Teiko dengan raut wajah bingung dan heran.

"Ni-nijimura-san kok bisa ada disini? Bukannya lagi di Amerika? Ka-kapan balik?"

Sambil bertanya, Akashi mengepalkan kedua tangannya ke bawah dagu seperti tokoh-tokoh cewe shojo anime. Entah karena apa dan apa, muka sang Akashi Seijuro yang biasanya sombong, sok-sok an dan absolute, seketika menjadi polos, patuh dan seperti anak-anak lugu, ketika ia bertanya pada kapten yang sangat ia hormati itu. Ngga tau ini kenapa ya; dan kenapa dia begininya ke Nijimura doang. Bener. Ngga tau kenapa ini.

Nijimura tertawa kecil. Ia dapat membaca gerak-gerik aneh mantan wakilnya dulu itu.

"Kau kangen padaku, Sei?"

ANJAAAY.

"Ng-ngga,kok—aku Cuma nanya-"

NJAAAY. Tsundere nya Akashi kita ini.

Sang kapten berambut hitam menepuk kepala si rambut merah sembari menghela napas pelan. Sudah lama ia tidak bertemu dengan adik kelasnya yang hebat dan berpemikiran dewasa itu. Sudah lama sekali; dan kalau boleh jujur ia agak kangen.

"Nijimura-san—"

"Nijimura-Senpai—"

"Senpai!"

"Nijimura-Senpai~"

Para anggota Kiseki no sedai yang lain juga ingin temu haru dengan kakak kelas Pelangi berapa tahun coba mereka tidak bertemu dengannya? Baru 2-3 tahun sih, tapi tetap saja kangen. Kangen dengan kemajuan dan keseksian bibir monyong indah milik sang Senpai Tercinta.

Namun kala mereka melangkahkan satu langkah dari tempat mereka berdiri, Nijimura langsung menengadahkan telapak tangannya; mengisyaratkan mereka untuk diam di tempat. Seketika para kiseki no sedai menghentikan langkah mereka dengan heran.

"Bentar,bentar. Temu harunya nanti saja. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan dan kujelaskan pada kalian.."

Nijimura tersenyum tipis. Entah kenapa matanya agak turun; mengindikasi kalau ia akan memulai sebuah pidato kalimat yang serius. Para Kiseki No Sedai mengerti, dan seketika mengangguk patuh. Tanpa protes atau perlawanan lebih lanjut, dengan niat menyimak serius, meski dalam ulu hati terdalam mereka berciap-ciap cemburu "HUUUU—KOK AKASHIT DOANG YANG BOLEH TEMU-HARU DULUAN-"

Nijimura mengalihkan pandangan kearah para juri dan hadirin sekalian. Termasuk ke kalian #ea.

"Sebelumnya, aku ingin minta maaf karena aku akan mengambil sedikit waktu untuk acara lomba pentas drama kali ini. Karena ada sebuah pidato serius yang ingin aku sampaikan kepada peserta khusus acara kita, yakni kelompok yang ada di panggung ini."

Ia tersenyum kecil.

"Bukan—bukan berati aku ingin kelompok ini menang—tapi ada sesuatu yang benar-benar penting yang harus aku sampaikan. Ini juga ada hubungannya dengan asal-muasal adanya acara pentas Drama ini."

Sang kapten Teiko menyampaikan kalimat permohonan maafnya dengan raut wajah yang agak sedih namun serius. Raut wajah tersebut mengundang simpati para peserta lain dan para penonton, sehingga mereka hanya mengangguk ketika mendengar permintaan sopan untuk minta maaf yang penuh kemakluman itu. Rupanya pesona sang Nijimura Shuuzo merasuk ke setiap penjuru hati para insan…

Namun salah satu manusia, tepatnya salah satu juri yang berpotongan rambut reggae, langsung berdiri untuk komplen.

"Loh kok? Durasi woy durasi! Emang lo pikir-"

Satu tatapan tajam sedingin es dilemparkan.

"Jaki, gue gak minta pendapat preman berambut reggae yang udah bagus dulu imut-imut sekarang jadi amit-amit."

Yang ditatap tajam seketika langsung kaget dan membeku di tempat; kaget dengan aura galak yang tiba-tiba muncul dari sang kapten yang tadinya baik hati. Ia juga merasa dipermalukan; gimana tidak; disindir begitu dihadapan khalayak umum. Plis Niji, jangan jujur-jujur gitu..

Sedikit-banyak, para penonton bersyukur tidak mengajukan komplen saat ditanya tadi, karena nanti akhirnya akan digituin oleh Nijimura. Untung mereka keburu jatuh oleh pesonanya. Untung.

Nada suara si nama pelangi kembali melunak.

"Nah, lanjut terhadap apa yang akan aku sampaikan.."

Nijimura mengambil napas dalam-dalam; seolah akan mengatakan sebuah kebenaran yang tersingkap selama ini. Seperti nada-nada akan mengatakan 'Aku positif Hamil mas.'

"Pertama, untuk para pemain drama ini.. Yah- aku yakin sudah ada yang mengira-ngira- tapi akan kukatakan sekarang."

Satu helaan napas.

"Aku adalah si pengirim sms itu. Sms Alay Yang ada di hape kalian para Kiseki no Sedai."

"Eh..."

"..."

Para kiseki no sedai membulatkan mata sempurna. Dilanjutkan dengan ngakak brengsekan.

"NGOAHAHAHAAH-"

"AWKOWAWKOAWKKO-"

Aomine gak kuku; dia sampe megangin perut saking ga kukunya mendengar pernyataan Nijimura.

"Anjay gue ga nyangka kapten kita selama ini Alayers!" Seru nya sambil masih ngakak.

"Aduh aquh ga cendirian celama inih ternyata eaaa ssu-" lanjut Kise alay sambil menunjuk Nijimura.

"Belajar ngalay dimana nih senvai~ Jangan-jangan ke Aka-"

Slep

"Atsushi. Jangan bawa-bawa aib- maksudnya nama gue." Ujar Akashi absolut. Oke, tanpa sadar itu sebuah pengakuan.

Nijimura mulai kesal. Teridentifikasi dari bimoli-bibir monyong lima sentinya- yang mulai maju-mundur maju-mundur cantik.

"U-UDAH! LANJUT AH! JANGAN KETAWA TERUS NAPA-"

Aduh, senpai kita ngambek nih. Para kiseki no sedai menghentikan tawanya perlahan.

"N-nah.. Setelah itu, yang kedua.. Yang menyuruh kalian memainkan drama ini juga aku..."

Para kiseki no sedai sudah tidak kaget lagi. Mereka sudah menduga kalau yang menyuruh mereka bermain drama otomatis adalah yang mengirimkan sms alay tersebut.

Hmm.. Sudah Kuduga.

"Lalu- yang ketiga adalah untuk semuanya- para pemain drama ini, peserta lain, para juri, serta para penonton..."

Semuanya langsung memasang mata, kuping dan lisan mereka baik-baik; bersiap mendengarkan perkataan Nijimura.

Sang kapten menghela napas.

"Aku juga yang mengadakan perlombaan drama ini-"

Sedikit kaget. Semua mengangakan mulut masing-masing.

"Dekorasi panggung, bangku penonton, gedung ini, konsumsi, pokoknya semuanya- itu aku yang atur biaya sewa nya.."

Seketika semua membelalakan mata dan mulai mengoceh heran.

"HAAAAHH..?!"

"SENDIRI...?! TAPI BIAYA NYA KAN-"

"GAK MUNGKIN, PASTI DIBAYARIN BAPANYA!"

Nijimura hanya tersenyum maklum mendengar semuanya kaget. Ia membuka mulut lagi.

"Benar kok, aku semua yang atur.. Bukan biaya dari ayah, tapi dari kerja sambilan selama ini dan uang jajan yang aku tabung.."

"Heh?!"

Gila, anak ini gila. Batin para penonton. Semua tahu kalau membiayai sebuah acara ini sudah pasti sangat mahal jika dibayar sendirian: tidak mungkin murah. Apalagi diakhir nanti ada hadiah untuk 6 drama terbaik- dan hadiah itu berupa piagam, tropi, dan uang tunai. Biaya yang keluar pastinya semakin banyak..

Apa yang kira-kira mendorong pemuda pelangi ini untuk melakukan hal nekat seperti ini? Pasti ada suatu alasan kuat dibalik semua ini..

Satu helaan napas penuh kesabaran terhembus dari Nijimura. Ia dapat menerka apa yang dipikirkan orang-orang di sekitarnya. Semua pasti kaget, tidak menyangka, tidak percaya. Cepat atau lambat, ia harus menjelaskan alasan utamanya mengadakan perlombaan ini. Alasan utama yang memperjelas kenapa para Kiseki No Sedai disatukan menjadi satu tim beserta teman-teman baru mereka..

Pemuda berambut hitam itu memantapkan hatinya, bersiap berpidato lagi.

"Semuanya.."

Seluruh mata kembali tertuju padanya.

"Aku punya alasan kuat mengapa aku melakukan hal nekat sampai sejauh ini. Bukan tanpa alasan aku melakukan semua ini.."

Nijimura berjalan pelan di sekitar panggung. Sepertinya alasan ini cukup serius untuk disimak, karena yang berbicara sampai gugup dan jadi berjalan-jalan di panggung.

".. Sebenarnya ini karena aku merasa sangat khawatir.. Dengan adik kelas SMP ku dulu, yakni beberapa anak-anak yang bermain drama ini sekarang.."

Para Kiseki no Sedai terbengong mendengarnya. Khawatir? Khawatir kenapa?

Nijimura tersenyum sedih.

"Jadi dulu..aku adalah kapten mereka.. Dan ketika aku menjadi kapten , aku selalu berusaha menjaga dan memperhatikan mereka semua, layaknya adik sendiri. Singkatnya, aku mulai merasa sayang pada mereka.."

Sebuah helaan napas kembali dihembuskan.

"..dan dulu, aku tidak merasa khawatir , karena aku adalah kapten, dan aku masih bisa memperhatikan dan menjaga mereka dengan baik, saat itu tidak ada hal yang sama sekali bisa kukhawatirkan..masa itu sangat tenang.."

Tangan Nijimura mengepal sedikit.

"..tapi masa tenang itu berubah, ketika ternyata Ayahku jatuh sakit, dan aku harus melepaskan jabatan kapten ku dan pergi menjenguk Ayahku di rumah sakit setiap harinya. Bahkan aku sampai pindah dan 'adik-adiku' jadi terpisah; tidak pernah berkontak lagi. Saat itulah tanggung jawabku selesai.."

Para Kiseki no Sedai menatap Nijimura dengan agak simpati. Mereka ingat sekali kejadian dimana Nijimura meninggalkan mereka tanpa alasan. Namun kali ini mereka tahu kenapa..

"..seharusnya sampai disitu berakhirlah tanggung jawabku. Seharusnya begitu...! Tapi, aku tetap tidak bisa merasa lepas dari rasa tanggung jawab itu. Aku masih terus memikirkan mereka semua. Memikirkan bagaimana mereka nanti.."

Nada emosional mulai merasuki nada bicara sang kapten Teiko. Seolah mengingat kembali bagaimana rasa sayangnya terhadap adik kelasnya itu. Nada emosional tersebut menggema ke hati yang mendengarkan..

"..dan yang mulai membuatku cemas, adalah kabar dimana Kiseki no Sedai sudah tidak lagi stabil, semenjak kemampuan mereka semakin melunjak, dan ikatan mereka pun mulai rusak satu sama lain. Benar begitu, ?"

Para kiseki no sedai tersentak kaget. Darimana Nijimura tau hal itu? Seharusnya hanya mereka sendiri yang tahu. Karena Nijimura sudah pergi saat hal itu terjadi..

Tapi darimana ia bisa tahu itu tidak penting. Mereka semua mengangguk perlahan; sembari menundukan kepala.

Nijimura mengkerutkan alisnya sedikit.

"Aku tidak mengerti kenapa mereka begitu; aku tidak tahu kenapa mereka bisa begitu! Pernyataan itu terus muncul di benakku; dan aku mulai menyalahkan diri; kenapa aku tidak ada disana saat itu terjadi?! Andai aku ada, aku pasti bisa menjaga mereka! Aku benar-benar merasa menyesal meninggalkan kalian; aku bahkan belum membekali kalian cara untuk menstabilkan hubungan persahabatan! Dan jadilah kalian begitu! Aku khawatir- takut kalian akan hancur berantakan di masa depan nanti! Takut kalian tidak bisa kembali akrab seperti dulu! Aku sangat khawatir..! "

Nada suara Nijimura meninggi. Sepertinya ia tidak dapat menahan luapan emosi menyesalnya. Hal itu membuat para Kiseki no Sedai bersalah; karena telah membuat kapten mereka khawatir sampai segitunya..

"S-senpai- maafkan kami- kami-"

"..tapi semua kekhawatiranku hilang setelah aku mengadakan pentas drama ini, dan setelah menyatukan kalian kembali.."

Sebuah senyum kecil perlahan terhias di bibir Nijimura, dan seketika nada bicara nya melunak kembali. Para kiseki no sedai menatapnya bingung.

".. Rupanya aku terlalu khawatir. Aku terlalu sayang terhadap kalian. Di pentas ini; penampilan kalian memang kacau, berantakan, dan hancur pokoknya. Tapi kalian menunjukan persahabatan yang begitu baik- dengan teman kiseki no sedai kalian- dan teman-teman baru kalian.. Ternyata kalian masih akrab seperti dulu.."

Setetes air mata karena nostalgia menetes dari pelupuk Nijimura. Ia mengusap air mata itu dengan jari telunjuknya.

"Maaf aku terlalu khawatir terhadap kalian. Maaf aku memaksa kalian ikut drama ini. Tapi harus kuakui- penampilan kalian memang bukan yang terbaik- namun kalian tetaplah adik-adik yang aku banggakan.."

Seluruh kiseki no sedai beserta pemain drama yang lain seketika terharu mendengar perkataan Nijimura. Beberapa mulai menangis saking terharunya. Betapa baiknya kakak kelas mereka ini; memikirkan mereka sampai sejauh itu... Dikhawatirkan dengan penuh kasih sayang..

"HUUUUAHH SENPAAAII-"

Para kiseki no sedai langsung mewek dan berlari-larian ke arah Nijimura untuk memeluknya karena saking terharunya. Nijimura jadi kewalahan ketika adik-adik kelasnya itu tiba-tiba bergerombol menghampirinya. Perasaan nostalgia sekaligus temu-haru yang begitu dirindukan sejak lama kembali bermekaran. Suasana panggung pun seketika menjadi seperti acara wisuda. Para penonton ikut merasa terharu..

"Hei kalian-" ujar Nijimura pada beberapa pemain drama yang bukan kiseki no sedai. Ia tertawa dengan bersahabat.

"Ayo ikut berpelukan sini- kalian juga sudah berusaha keras kan!"

Mereka yang bukan kiseki no sedai menatap haru sosok pemuda berambut hitam itu. Rasa senang akan dianggap juga mulai merasuki hati mereka. Seketika mereka mulai berlari-lari juga ke arah Nijimura dengan gaya bocah; dan ikut memeluknya dengan penuh kasih sayang. Suasana temu-haru makin terasa rasa terharunya- perasaan yang lembut dan menostalgiakan.

Para penonton bertepuk tangan ria menonton aksi mengharukan yang ada di akhir drama pertama ini. Bukan drama yang terbaik, namun rasa kekompakan dan kebersamaan terus terasa hingga akhir penampilan. Para penonton sangat menikmati drama pertama tersebut. Dan perlahan-lahan- tirai merah penutup panggung ditutup; mengakhiri aksi drama pertama.

"Ya-jadi itulah akhir dari Drama yang berjudul 'Cinderella'!" Ujar sang MC.

"Kita akan berlanjut ke penampilan drama selanjutnya- yang pasti takkan kalah serunya!"

FIN~

.

.

.

.

.

.

.

Sebenernya drama selanjutnya itu dramanya SMA Iwatobi lho :"D judulnya little blue riding hood saya males nyusun plot lagi jadi udah ah stop dan end disini x"D

Makasih udah mau baca drama gaje yang penuh kata kampret dan genre serta alurnya gajelas dan ga kalah kampret :"V /ngejekkaryasendirilu

Kalao sempet *ehem* Baka-san alias saya bakal bikin epilog cerita ini :v / kalau sempet tapi ya~

Baiklah, sekian dari saya, au revoir minna-semuaaa ^w^ Minal aidin wal faidzin semuaaa~