Puberty.

.

Warning: Typo, Yaoi, OOc, AR, alur cepat, incest, dll..

.

"cerita ini sah milikku dan dibantu oleh teman-temanku yang pada gila karena yaoi. Cast milik tuhan yang maha esa karena sudah menciptakan mereka. Aku hanya pemilik cerita ini dan beberapa character dalam cerita."

.

.

Cast: EXO (KrisChanLay), Suju (siwon):'v, Milly(mine),Leon(mine).

.

Pairing: KrisYeol,slight!krislay,chanlay

.

Rated: M.

please leave if you don't like yaoi or the story and maybe the pairing.

No Like, Don't Read

.

.

BTW, ini bukan jessicaInuzukaUzumaki. akun ini saya pinjam :3 udah ijin kok!


Hari itu sabtu siang. Seorang yang bernama Park Milly akan melahirkan anak kembarnya ke dunia ini. Leon sang ayah hanya bisa mondar-mandir di luar ruangan karena gelisah. Sebenarnya ini bukan pertamakalinya Milly melahirkan, Ini peristiwa yang sudah dilakukannya pada tanggal 7 oktober tahun yang lalu yang melahirkan seorang anak laki-laki yang sedang menunggu di rumah, tapi entah kenapa leon masih tetap gelisah untuk menunggu kelahiran kedua anak kembarnya.

Oaagh..oaaagh..oaagh..

suara tangis bayi terdengar dari ruang persalinan. Tapi kok hanya satu? Leon yang tadinya gembira kembali murung dan gelisah, ada apa pada bayi yang satunya?

"Dokter..."

"iya, saya mengerti..."

terdengar suara percakapan antara dokter dan suster di dalam sana yang membuat Leon semakin gelisah? 'dia hidup kan? semoga saja hidup..'

beberapa menit berlalu...

"AARRGGHH!" teriak Milly mengeluarkan seluruh tenaganya.

Oaagh..ooagh..oaagh..

Akhirnya terdengar suara tangisan bayi lagi... Leon merasa lega lalu segera menabrak pintu ruang persalinan. Wajahnya menatap kepada Istrinya dan dua malaikat yang sedang tertidur di lengan istrinya.

"selamat tuan. Bayinya kembar" Ucap suster sambil tersenyum.

Leon pun mendekati Istrinya dan kedua anaknya. "you did the perfect job."

Milly pun meneteskan airmatanya. Leon sempat mengamati kedua anaknya itu. 'Kok berbeda?'

"maaf, dok. Kok anak saya berbeda?"

"iya. Mereka kembar, tapi tidak identik."

Leon dan Milly hanya ber-oh saja. Mereka terlalu bahagia terhadap kedua anak kembarnya. "kau ingin memberinya nama?" tanya milly pada pasangannya itu.

"yang satu ini,park Chan Yeol dan yang satu ini Park Yi Fan." jawab Leon sambil mengecup kening kedua anak kembarnya dan istrinya tercinta yang berhasil melahirkan anak-anaknya ke dunia.


Seiring waktu berlalu, Kini mereka yang kembar sudah memasuki usia 8 tahun. Kakak mereka yang bernama Park Yixing juga sudah berusia 12 tahun. Suasana rumah menjadi sangat berisik. Si kembar kini sedang bermain bersama kakaknya.

"hyung...Main yuk, Sama Yeol!"seru Chan Yeol sambil menarik-narik hyungnya. Yixingpun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"hyung, bagaimana denganku? Kau juga mau main kan bersamaku?" tanya Yifan yang memelas sambil memainkan jemarinya. Dia menatap Yixing dengan wajah yang memelasnya itu. Yixing kembali mengangguk sambil tersenyum, Dia tidak bisa menolak ajakan adik kembar mereka.

.

.

3 anak kandung yang sedang bermain di halaman rumah sambil saling kejar mengejar. Leon tersenyum melihatnya. Sungguh tidak ada yang aneh dalam keluarga ini. Leon anggap bahwa keluarga ini adalah keluarga yang sangat sempurna dan bahagia.

#Gubrak

Yixing terjatuh dan di kakinya terdapat luka yang menyebabkan darah mengalir dengan banyak. Yixing berusaha untuk tidak menangis dihadapan kedua adiknya ini. Leon yang melihat mereka bermain menjadi gelisah.

"XingXing! kau kenapa,eoh?" tanya leon sambil mengangkat yixing menuju meja di halaman belakang. Percuma saja untuk menahan air mata ini, Kaki Yixing terlalu sakit. Akhirnya airmata pun terjatuh dari mata Yixing menuju pipinya.

"Hyung!Hyung! jangan menangis!" ucap kedua adik kembarnya.

Yixing hanya mengangguk dan menghapus airmatanya dengan tangannya. Terdengar isak tangis dari mulutnya. "Appa...sakit sekali..." gumamnya kesakitan.

"tahan dulu,xing. Appa akan segera mengambil plester untuk lukamu." ucap leon sambil bergegas mengambil kotak P3K di dalam lemari. Yixing terus mengisak tangis(?) nya. Dia ingin menahan tapi tidak bisa. Dia terjatuh diatas serpihan beling saat ingin mengejar kedua adik kembarnya.

"Hyung,tahan sakitnya." Ucap Chanyeol sambil memeluk hyungnya.

"Hyung,jangan menangis lagi.." ucap YiFan sambil ikutan memeluk hyungnya. "kalau hyung menangis, aku jadi ikut sedih.."

"iya,hyung.."

Yixing memeluk balik kedua adiknya. "iya, hyung tidak akan menangis lagi" ucapnya sambil tersenyum.

mengucapkan itu, Yifan dan Chanyeol pun menjadi tersenyum kembali.

"Whoop-Whoop! appa datang!"


3 tahun berlalu dengan cepat.. Kini yifan dan chanyeol berada di bangku Sekolah dasar kelas 5, sedangkan yixing sudah kelas 3 sekolah menengah pertama.

Milly dan Leon ingin menyekolahkan mereka ke sekolah yang bagus dan berkualitas. Mereka tidak mau anak-anaknya terbawa arus globalisasi yang tidak baik. Kota seoul kini dipenuhi gaya-gaya baru dan menurut mereka, itu tidak baik bagi anak mereka.

Milly dan leon sempat berfikir untuk membuat mereka menginap di sekolah.

Hari ini mereka akan pergi jalan-jalan. Tujuan mereka adalah restoran cepat saji dan beberapa tempat main untuk anak-anak.

"come on! come on!" ucap milly sambil menyuruh ketiga anaknya untuk memasuki mobil.

"YEHEY! mau jalan-jalan!"

"kita akan kemana,hyung?" tanya Yifan pada yixing.

Yixing tersenyum sambil memiringkan kepalanya. "aku juga tidak tahu. Tanya Appa atau Eomma."

.

.

.

"Appa kita mau kemana?!" tanya yifan dengan nada semangat sambil memeluk hyungnya.

"kita akan jalan-jalan,nak. Lihat saja nanti..ok?"

"OK!" jawab yifan semangat.

yifan sangat semangat seangkan saudara kembarnya tertidur pulas di pundak yixing-hyungnya. Yixing sesekali mengelus-ngelus surai rambut milik chanyeol yang tertidur. 'imut' pikirnya di kepala.

"xingxing-hyung akan ikut bermain juga,kan?!"

Yixing mengangguk sambil menatap mata yifan. Yifan berseru gembira. namun kesenangan itu berakhir ketika..

.

#BRUAKK

#JEGER(?)

#CKIIIT..

mobil mereka mengalami tabrakan. Mobil mereka ternyata ditabrak oleh mobil milik pengendara yang sedang mabuk. Beberapa saat kemudian, tempat tabrakan tersebut dipenuhi oleh polisi-polisi.

"eomma?appa?xingxing-hyung? yeolliee..." rengek sebuah suara yang berasal dari mobil yang terbalik. Polisipun segera mendatangi arah suara tersebut. di aspal sudah banyak darah dari mobil yang terbalik itu.

"nak?" Polisi meraih tangan anak laki-laki.

"t-tolong...tolong keluargaku..hiks.." ucap yifan yang sudah tidak tahan untuk menangis melihat kejadian ini.

.

.

.

Rumah Sakit Grey's .

Yifan terduduk di bangku rumah sakit. Dia menunggu berita tentang keluarganya. Hanya dia yang mendapatkan luka ringan seperti goresan-goresan, sedangkan yang lainnya mendapatkan luka berat.

Dokter menghampiri yifan yang tertunduk. Dia menyuruh yifan untuk menoleh ke kanan. Yifan membuka mata lebar setelah melihat kembarannya dan hyung-nya masih hidup. Tapi bagaimana dengan appa dan eomma?

"maaf yifan, hanya mereka-lah yang kau punya kini..."

rasa gembira hilang lagi dari wajah yifan.


Sekolah menengah Pertama. Kini Chanyeol dan Yifan sudah memasuki masa remajanya,dan yixing sudah lulus dari dan Leon sudah meninggal ketika umur chanyeol dan yifan memasuki 10 tahun karena kecelakaan, kini yixing-lah yang mengasuh kedua adiknya itu. Semalam adalah tanda bagi Yifan yang memasuki masa dewasanya. Ya, Yifan sudah mengalami mimpi basah semalam. Walaupun yifan sudah, tetapi Chanyeol belum.

Yifan yang terlahir kembar tapi tidak identik dengan chanyeol kini tubuhnya lebih tinggi dari Chanyeol dan Hyungnya —Yixing. Kini tingginya sudah mencapai 180cm sedangkan yixing 179cm dan chanyeol 178cm.

Di sekolah chanyeol dan yifan, mereka tidak bermain bersama. Nilai Chanyeol lebih bagus dari Nilai Yifan. Perempuan lebih suka pada Chanyeol daripada Yifan. Teman-Teman Chanyeol lebih banyak dari Yifan. Mengapa begitu?

Banyak guru yang menatap mereka aneh. "kembar kok beda?"

"kami kembar bukan identik." ucap Chanyeol tegas.

Yifan hanya mengangguk ketika chanyeol menjawab semua pertanyaan orang-orang bahwa mereka berdua berbeda.

.

.

.

Hari ini pelajaran matematika yang diajarkan oleh Mr. Choi Siwon atau Mr. Choi.

"kumpulkan tugas kalian di depan." suruh .

'sial, aku belum mengerjakan tugas-ku.' batin yifan. Dia melirik kembarannya yang duduk di sampingnya. Wajahnya terlihat tenang sambil mencari-cari buku di dalam tas-nya. Tak lama kemuadian, Chanyeol maju dan mengumpulkan tugas matematika-nya sedangkan yifan terduduk di bangkunya sambil menutup wajahnya.

"mana tugasmu?" tanya Chanyeol sesampainya di bangku mereka. "semalam kamu mengerjakannya,kan?"

"ani. aku ketiduran."

Chanyeol terdiam dengan ekspresi kaget. "jinja?"

"ne." jawab yifan dingin dan singkat. "kenapa kau tidak membangunkanku?"

"hey, aku tidak tahu. aku kira kau sudah mengerjakannya."

"YIFAN!" bentak yang membuat yifan kaget. "mana tugasmu? jangan bilang kau melupakan tugasmu lagi."

"itu benar,songsaenim . Aku lupa."

"yifan, katanya kau memiliki kembaran di kelas ini yang pintar. Kenapa kau tidak memintanya mengajarimu,hah?"

"maaf .."

"omong-omong, siapa kembaranmu itu?"

"dia" Yifan menunjuk Chanyeol sambil tertunduk. Dia sangat malu. Chanyeol merupakan murid terpintar di sekolahnya.

Chanyeol yang ditunjuk menatap wajah kembarannya. Sungguh dia merasa kasihan padanya. "fanfan, nanti malam akan ku ajari kamu." bisik chanyeol.

Yifan tersenyum sambil menatap kembarannya. "gomawo, Yeollie." walau senyum tersirat di bibirnya, sebenarnya dia sangat malas.

"besok ada pelajaran matematika. Tugasmu harus dikumpulkan besok,yifan!" tegas

.

.

.

.

Malam Hari. Chanyeol berjanji untuk mengajari Yifan malam ini. Dia sudah terduduk di sofa ruang keluarga sambil membawa beberapa buku pelajaran. Yixing juga ikut ingin mengajari adiknya. Ketika Chanyeol dan yixing sudah duduk di sofa, Yifan masih berada di kamarnya yang terkunci. Dia pikir sekarang masih sore sekitar jam 5.

apa yang dilakukannya di kamar?...

Chanyeol menunggu yifan dari sore tadi sepulang sekolah. Dia sangat bersemangat untuk mengajari kembarannya itu. Yixing bangkit dari sofa yang ia duduki. "Nah, Yeollie. Aku akan pergi mencari makan dulu. Eomma dan Appa kan sudah tidak ada, aku akan kembali lama. Kalau mau tidur, tidur saja. Jangan tunggu aku. Jangan lupa tutup jendela dan tutup pintu depan, kalau pintu belakang jangan dikunci dulu, OK?" ucapnya sambil mengambil jaket nya. Chanyeol mengangguk.

Yixing pun keluar rumah meninggalkan kedua adik kembarnya yang berada di rumah sendirian. Chanyeol pun bangkit dan berjalan menuju kamar kembarannya. Mereka tidak tidur sekamar karena yifan memintanya. jadi, chanyeol tidur sekamar dengan hyung-nya.

tok..tok..tok..

"yifannie...kau mau belajar tidak?"

hanya terdengar suara lenguhan(?) dari dalam sana. Mungkin yifan tertidur. Chanyeol menghela nafas berat. 'besok ada pelajaran matematika. Kalau besok dia tidak mengerjakan tugas lagi, maka... akan menghukumnya.'

"fanfan...kalau kau tidak belajar, besok kau akan dihukum lagi oleh songsaenim."

lagi-lagi hanya terdengar suara lenguhan. Chanyeol mengehela nafas kecewa. Kenapa saudara-nya yang sama-sama membagi tempat di rahim ibu sangat berbeda dengannya? "fanfan..kalau kau tidak keluar maka-"

cklek..

pintu kamar yifan terbuka lalu menampakkan sosok yifan yang habis bangun tidur. Yifan menguap sambil menggosok kedua matanya. "iya-iya, aku dengar.. mari kita belajar." ucapnya sambil jalan duluan menuju ruang tamu.

Chanyeol tersenyum riang. "baiklah!"

.

.

2 jam telah berlalu. Kini sudah jam 9 malam. Chanyeol masih mengajari yifan tentang tugas matematika-nya. Yifan sebenarnya sudah bosan, tapi apabolehbuat? dirinya tidak mau dimarahi oleh songsaenim yang cerewetnya—

beberapa menit kemudian, chanyeol menutup buku-nya lalu membuat yifan senang. 'akhirnya ini semua akan selesai' batin yifan.

"hmm..kenapa xingxing-hyung belum pulang?" tanya chanyeol penasaran.

"mungkin dia sedang pergi bersama pacarnya."

"tidak. dia bilang, dia sedang mencari makanan."

"mana mungkin selama ini,yeol. Dia pasti sedang bersama pacarnya. Kau tahu kan pacarnya? yang cantik dan lumayan tinggi itu. perempuan seperti itu adalah type idamanku." ucap yifan sambil tersenyum miring.

chanyeol memiringkan kepalanya. "fanfan ternyata mempunyai type seorang gadis ya? hehe..."

"tentu. Aku menyukai gadis yang cantik dan jago memasak."

"hmm... kalau aku... kalau aku ingin mempunyai perempuan yang sikapnya seperti yixing-hyung dan kamu." ucap chanyeol ngaco. Yifan melongo.

"maksudmu?"

"maksudku, aku menyukai kalian berdua. Seandainya ada perempuan yang sikapnya seperti kalian...dan cantik." ucap chanyeol yang terdengar seperti menghayal. memang menghayal..

yifan mengehela nafas berat. "aku ingin tidur." ucapnya lalu berjalan menuju kamarnya.

"t-t-tunggu!"

"ada apa?"

"b-bolehkah aku tidur sekamar denganmu?" chanyeol tertunduk sambil memainkan jari-jarinya.

"huh? mengapa?"

"xingxing-hyung kan tidak ada.." ucap chanyeol pelan.

"lalu?"

"a-a-aku t-takuut.."

yifan pun sweatdrop. "b-baiklah kalau begitu..."

"yeey!" chanyeol pun berlompat gembira menuju kamar kembarannya itu. Dia akan tidur di lantai dengan selimut-selimutnya hari ini. Karena tidak tega melihat chanyeol tidur di lantai sendiri, yifan pun ikut tidur di lantai menemani kembarannya yang berbeda.

"good night."

"ne."

.

.

.

.

.

.

.

"yeollie, hey-hey.. bangun!"

—CHANYEOL PROV.

Aku membuka kedua mataku. Aku melihat kembaranku berada diatas pun terduduk sambil mengusap kedua mataku dan mengatur jarak pandangku.

"ada apa yifann?"

"yeol, kau harus berjanji padaku."

"janji?"

"janji bahwa kau selalu ada untukku maupun xingxing-hyung."

"t-tentu.." Aku menelan salivaku. Rasanya ada yang aneh. "memang-nya kenapa,fan?"

CHUP

aku terkaget dan ingin segera mendorong yifan jauh dariku, tetapi tanganku telah dipegang olehnya dengan erat, aku mengerang dan mencoba untuk melepaskan tanganku, tapi sia-sia saja. "nghh..yifan...nghh..l..lepashh.."

"tidak,yeollie..kau berjanji untuk selalu ada untukku.." Yifan menciumku lebih dalam dan tangannya menyelinap masuk ke dalam celanaku.

.

.

.

"aghh..mphh..y-yifanhh.." aku terus mendesar ketika yifan memainkan kelaminku. Aku hanya memakai baju tidur sedangkan celanaku sudah diperosoti oleh yifan. "ughh..ahhh..yifanhh..ahh...stophh..."

aku terus mendesah. Yifan menjilat dan mengulum dengan cepat membuatku tidak tahan.

"ghaaahh...arghhh..uhhh..mphh.."aku meremas selimutku yang sudah berantakan tidak karuan. Mataku tertutup dan desahanku semakin menjadi-jadi. "y-yifanhh...s-sebentar lagiihhh aghh..ah..aaahhh.."

"aaakhhh..." aku mendongak keatas atap kamar milik yifan itu. Cairan kental keluar dari kelaminku. apa itu?

yifan menjilat cairan itu. aku kembali mendesah sambil menatap yifan dengan bingung. "k-kau sedang aapa..ahh..?" tanyaku sambil menatap yifan dengan mata sayu-ku.

yifan melirikku dengan seringgaian yang tersirat dalam mulut-nya. jujur, itu membuatku ngeri. "kau menikmati-nya?"

aku melotot. "ANIYO! tentu saja tidak!"

"jujur,yeol. kau menikmatinya,iya kan?"

"ghh...emm.." aku terdiam sementara. Itu nikmat. yang tadi itu nikmat. tapi... aku malu untuk mengakui-nya.

"mengangguk saja. buktinya ada cairan kental ini."

"m-memang itu apa?"

"ini sperma, sayang." yifan menyeringai.

"s-sperma..?"

''kau merasa nikmat kan telah mengeluarkan cairan ini?"

aku terpaksa mengangguk. "s-sangat nikmat"

"kau ingin lagi?" tanya yifan. aku mengangguk "bangunlah dari tidurmu ini."

.

.

.

.

aku membuka mataku. celanaku basah. cairan kental ini...

TBC...or not?


YA! sekali lagi aku bukan jessicaInuzukaUzumaki, saya temannya... panggil aja yeonhee :3 follow twitter ya! njeerz13_

kini author jes-jes sedang malas katanya :3

ini FF kalo mau lanjut silahkan kalo gak juga gpp... maaf, ini kurang hot! emg sengaja... ini kan cuma mimpi basah doang, belum reality haha..