-Kim family-

(Second)

Main Cast: Yixing(GS), Kim Junmyoun, Sehun

Other Cast: cari sendiri :D

/

/

/

Genderswitch. OCC

No bash and plagiarism

Sorry for the typo. Story is mine. EXO milik SM kecuali Zhang Yixing #dihajar

SULAY

=CHAPTER 10=

"Daddy pulang!" Teriak Suho sambil berjalan memasuki rumahnya.

"Daddy!" Sehun berlari menyambut daddynya yang baru saja memasuki rumah

"Halo jagoan" Suho berjongkok lalu membawa Sehun ke dalam pelukannya. Mengecupi pipi putranya gemas.

"Lihat daddy bawa apa untuk Sehun?"

"Yaiyyy Pizza!" Sehun seketika berlari menuju Yixing yang tengah menonton tv di ruang tengah.

"Mommy, daddy bawa pizza" ucap Sehun heboh

"Jinja?" Sehun mengangguk semangat menjawab pertanyaan Yixing.

Yixing berdiri menyambut Suho yang berjalan kearahnya menenteng tas kerja di tangan kanannya dan dua kotak pizza di tangan kirinya. Yixing tersenyum lalu mengambil tas kerja di tangan Suho. Suho mengecup dahi Yixing sebentar sebelum meletakkan pizza yang dibawanya di meja depan tv.

"Thehuni mau pizza"

"Ne, nanti mommy siapkan" Yixing menatap putranya sebentar sebelum kembali mengalihkan perhatiannya pada Suho. "Kau mandilah dulu kusiapkan makan malam. Maaf aku dan Sehun tidak menunggumu makan malam tadi karena kau bilang akan terlambat pulang"

"Gwenchana sayang. Aku sudah makan tadi bersama klien ku diluar. Aku akan mandi dulu" Suho mengelus pipi istrinya lembut sebelum berjalan menaiki tangga menuju kamar mereka di lantai 2.

Tatapan Yixing lalu beralih pada Sehun yang sudah sibuk dengan kotak pizza diatas meja. Bocah itu berusaha membukanya.

"Sehun tunggu disini sebentar ne…Mommy ambilkan tissue basah dulu"

Yixing lalu berjalan untuk mengambil tissue dan minuman untuk Sehun di dapur setelah sebelumnya menaruh tas kerja Suho diruangan kerjanya.

Yixing kembali lalu duduk di sofa sebelah Sehun. Kemudian mengusap kedua tangan mungil Sehun dengan tissue basah sebelum memperbolehkan Sehun memakan pizzanya.

"Wow…mashita" Seru Sehun begitu satu gigitan pizza masuk ke dalam mulutnya. Yixing terkekeh geli melihat kelakuan putranya.

Setelahnya Yixing dan Sehun yang sibuk memakan pizza diiringi celotehan Sehun tentang rasa pizza itu ataupun yang lain. Suho yang sudah selesai dengan acara mandinya pun ikut bergabung dengan istri dan anaknya di ruang keluarga.

"Mommy, Thehun mau thuthu (susu)" rengek Sehun dengan wajah yang setengah mengantuk. Bocah itu sudah menghabiskan 2 slice pizza ngomong-ngomong.

"Ne, mommy buatkan"

Yixing berjalan kearah dapur meninggalkan dua lelakinya. Sehun sudah mengantuk dan bocah itu akan meminta susunya sebelum tidur. Tidak lama kemudian Yixing kembali. Sehun langsung menegak habis susunya. Dan setelahnya Sehun merengek untuk tidur. Kali ini Suho yang menidurkan putranya tersebut. Yixing memilih menunggu sambil melihat drama kesukaannya.

Sehun sudah tidur dan Suho kembali ke ruang keluarga dimana Yixing masih betah melihat drama kesukaannya di layar televisi. Suho baru saja duduk tapi matanya membola melihat satu kotak pizza yang sudah kosong di depannya dan satu kotak lagi yang tersisa setengahnya.

"Kau yang menghabiskan semuanya?" tanya Suho pada Yixing di sampingnya.

"Ne, aku lapar"

"Memangnya tadi kau belum makan malam?"

"Sudah tapi lapar lagi"

"Tumben sekali" cibir Suho. "Bukannya kemarin-kemarin kau bilang sedang diet ya?"

"Bukan diet tapi hanya menjaga pola makan Kim" Yixing menjawab tanpa menoleh kearah suaminya karena matanya fokus pada drama yang sedang dilihatnya.

Setelah layar televisi menayangkan iklan Yixing reflek berdiri.

"Mau kemana?" tanya Suho yang melihat istrinya akan berjalan menjauh meninggalkannya.

"Mau ambil minum. Kau mau?" Yixing menoleh memandang wajah Suho sebentar yang dibalas suaminya itu dengan gelengan. Setelahnya Yixing melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk mengambil air minum.

Yixing kembali dengan sebotol air putih serta satu cup besar es krim. Yeoja itu kembali duduk disamping Suho dengan cup besar es krim di tangannya. Memakannya sambil kembali menonton drama kesukaannya.

Suho yang sudah setengah terpejam menyadar pada kepala sofa membuka kembali matanya lalu kembali menatap heran sang istri yang sibuk memakan es krimnya.

"Astaga sayang. Kau belum kenyang?"

Yixing menoleh dan meringis menatap suaminya. "Sebenarnya sudah tapi melihat es krim ini aku jadi ingin memakannya"

"Kalau sudah kenyang jangan memaksa nanti perutmu sakit" Suho memperingati. Yixing hanya menggendikkan bahunya menanggapi peringatan Suho.

"Ayo tidur" Ajak Suho ketika melihat drama yang dilihat oleh istrinya berakhir.

"Tapi ini belum habis" Yixing menunjukkan cup es krim ditangannya yang masih menyisakan separo es krim lagi.

"Kau bilang sudah kenyang. Habiskan lagi besok"

"Tapi…" Yixing ingin menyela tapi cup es krimnya sudah diambil paksa oleh suaminya. Suho berjalan menuju dapur lantas menaruh es krim itu kembali ke dalam kulkas sebelum kembali ke hadapan Yixing.

"Sekarang tidur Zhang Yixing"

Yixing mendesah kesal lalu tanpa menunggu Suho ia berjalan cepat menuju kamarnya. Suho hanya menggeleng - gelengkan kepalanya melihat tingkah Yixing lantas menyusul istrinya itu ke kamar.

Saat Suho masuk kamar Yixing berada di kamar mandi. Menggosok giginya mungkin. Lelaki itu menutup pintu kamar lalu berjalan menuju ranjangnya. Menyandarkan badannya pada kepala ranjang saat dilihatnya Yixing yang sudah keluar dari kamar mandi dengan piyamanya ikut berbaring di sampingnya.

Yixing berbaring memunggungi Suho. Suho tau istrinya itu sedikit ngambek padanya. Tanpa pikir panjang Suho langsung memeluk Yixing dari belakang dan mengecupi lehernya.

"Yak hentikan Kim! Kau membuatku geli"

"Tidak akan kuhentikan" Suho kembali mengecupi leher Yixing menggoda.

"Yak!" Yixing lantas berbalik menatap sebal kearah suaminya.

"Sudah tidak marah lagi?" tanya Suho menaik turunkan alisnya menggoda.

"Aku membencimu"

"Ne sayang aku juga mencintaimu" jawa Suho terkekeh geli lalu menarik Yixing ke dalam pelukannya.

Yixing mendengus sebal tapi tidak menolak pelukan suaminya. Yeoja itu malah semakin menyamankan posisinya di pelukan Suho.

Setelah itu tidak ada yang berbicara lagi. Yixing mulai tertidur pulas. Suho melihat sebentar istrinya yang sudah tertidur pulas, mengecup hidungnya sebentar sebelum ikut menyusul ke alam mimpi.

.

.

.

Hoeekkk

Junmyeon langsung terbangun mendengar suara-suara seperti orang muntah dari arah kamar mandi. Matanya mengernyit mendapati ini masih jam 2 dini hari. Mendapati istrinya tidak ada di sampingnya Junmyeon reflek melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi. Ia yakin itu suara Yixing.

Ketika membuka pintu kamar mandi, Junmyeon seketika disuguhi pemandangan Yixing yang tengah berjongkok di depan closet mengeluarkan semua isi perutnya.

"Sayang kau kenapa?" tanyanya kemudian sambil memijat tengkuk Yixing lembut. Tatapan kagetnya seketika berubah menjadi khawatir melihat wajah pucat istrinya.

Yixing menggeleng. Yeoja itu memegangi perutnya dan berusaha mengeluarkan lagi isi perutnya setelah dirasa rasa mual itu datang lagi. Yixing limbung ketika rasa mual itu sudah hilang. Kepalanya pusing luar biasa. Junmyeon reflek menahan badan Yixing sebelum istrinya itu terjatuh.

"Kau sakit? Kupanggilkan dokter ne…" Junmyeon bertanya lembut tangannya yang bebas memegang kening Yixing memeriksa suhu tubuh istrinya.

Yixing yang masih lemas hanya bisa menggeleng kecil sebelum suara seraknya menjawab Junmyeon "Aku tidak apa-apa"

Yixing berusaha berdiri dengan bantuan Suho. Membasuh mulutnya sebentar lalu mulai berjalan meninggalkan kamar mandi menuju ranjangnya. Dahi Yixing mengernyit ketika rasa pusing kembali menyerangnya. Yixing lalu berbaring dengan Suho yang duduk di pinggir ranjang di sebelahnya.

"Mau kubuatkan teh hangat?" Tanya Suho sambil merapikan beberapa helai rambut Yixing yang tampak jatuh tidak beraturan di dahinya.

"Tidak usah. Kau kembalilah tidur. Maaf aku membangunkanmu"

"Kau membuatku khawatir tau. Besok kita ke dokter" Putus Suho

"Aku sudah tidak apa-apa. Tadi hanya perutku yang tiba-tiba mual. Mungkin kebanyakan makan" Yixing tersenyum lemah meyakinkan suaminya.

Suho mendengus mendengar perkataan Yixing "Aku tadi sudah memperingatkanmu untuk berhenti makan. Begini kan akibatnya"

"Mian"

"Sekarang bagaimana? Apa sudah baikan?" Suho bertanya lagi. Lelaki itu masih khawatir.

"Eum. Setelah aku memuntahkan semua terasa lebih baik"

"Arasseo. Kalau besok belum membaik kita ke dokter"

"Iya…cerewet sekali. Kepalaku semakin pusing mendengar ceramahmu"

Junmyeon terkekeh lembut lalu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju sisi sebelah Yixing. Mengikuti istrinya berbaring lantas memeluknya seperti biasa.

"Tidurlah" Suho mengelus punggung Yixing lembut.

Yixing tidak menjawab dan memilih memejamkan matanya untuk kembali tidur berharap pusingnya segera hilang.

.

.

.

Paginya Yixing terbangun tapi tidak mendapati Suho disampingnya. Yixing mengernyit mencoba melebarkan pandangannya ke seluruh kamar. Mata Yixing membola ketika tak sengaja melihat jam yang menunjukkan hampir jam setengah 8 pagi. Oh Yatuhan dia belum mempersiapkan sarapan untuk keluarganya. Mengabaikan sedikit rasa pusing di kepalanya Yixing beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi.

Yixing keluar dari kamar mandi bersamaan dengan Suho yang memasuki kamar. Lelaki itu belum bersiap untuk bekerja dan masih lengkap dengan piyamanya.

"Oh! Kau sudah bangun?" tanya Suho ketika melihat Yixing keluar dari kamar mandi.

"Darimana saja kau? kenapa tidak membangunkanku?" Bukannya menjawab Yixing malah balik bertanya.

"Maaf sayang…aku tidak tega membangunkanmu karena kau tertidur begitu lelap" Suho mendekat lalu mengecup pipi Yixing sebelah kanan. "Bagaimana perutmu? Sudah baikan?"

"Ne, perutku sudah tidak apa-apa"

"Syukurlah" Suho mendesah lega. "Aku sudah membuat sarapan tadi ya walaupun hanya sarapan sederhana"

"Jinja? Wah…kenapa kau tidak begini setiap hari Kim Junmyeon, jadi aku tidak perlu seperti tarzan seiap pagi untuk membangunkanmu" Yixing mencibir.

"Ck! Siapa suruh kau berteriak-teriak setiap pagi membangunkanku. Ada cara lebih ampuh untuk membangunkanku tanpa berteriak asal kau tau" Suho tersenyum menggoda.

"Asal kau tau juga kalau aku tidak mau melakukan caramu itu. Sudah sana mandi. Aku akan membangunkan Sehun" Yixing tak menghiraukan gerutuan Suho dan memilih berjalan keluar kamarnya ke kamar Sehun. Putranya itu masih betah bergelung dengan selimutnya walaupun posisi tidurnya sudah tidak karuan.

Yixing membuka semua gorden dikamar Sehun lalu menepuk-nepuk pipi Sehun lembut, membangunkannya. Bocah itu harus bangun karena sebentar lagi jamnya untuk berangkat ke "Youchiwon". Biasanya Sehun akan berangkat bersama Suho dan Yixing yang bertugas menjemputnya.

Yixing sengaja memasukkan anaknya itu ke "Youchiwon" selain agar Sehun tidak kesepian di rumah ketika dirinya dan Suho bekerja, Yixing juga ingin mengenalkan Sehun dengan sekitar serta mengajarkan anaknya untuk berinteraksi dengan orang lain. Jadi bermain sambil belajar. Toh Sehun hanya 2 jam berada di sana. Selanjutnya anak itu akan ikut dengan Yixing atau Yixing akan menemaninya dirumah jika sedang tidak ada pekerjaan penting. Atau terkadang Sehun akan berada dirumah ayah dan ibu terpenting untuk Suho dan Yixing adalah kenyamanan Sehun. Mereka tidak akan memaksa jika memang bocah itu tidak mau dan Yixing bersyukur sejauh ini Sehun menyukai hal yang dilakukannya.

"Sehun, bangun sayang" Sehun mengerjapkan matanya perlahan lalu menutup matanya kembali dan berbalik memunggungi Yixing. Memeluk kembali gulingnya.

Yixing mendesah. Selalu begini setiap pagi, tidak suaminya tidak putranya sama saja, susah dibangunkan. Sifat jelek Suho yang satu itu memang menurun pada Sehun.

"Sehun" Yixing membalik tubuh putranya. Mau tidak mau bocah itu kembali membuka matanya.

"Thehun mathih ngantuk mommy" Sehun menjawab dengan suara seraknya khas bangun tidur lantas menguap

"Sehuni…nanti Sehun terlambat kalo tidak segera bangun" Yixing mendudukkan tubuh Sehun lembut ketika putranya itu akan memejamkan matanya kembali. Merapikan rambut Sehun yang berantakan dengan tangannya. "Sekarang Sehun mandi agar ngantuknya hilang. Daddy sudah membuatkan omelette kesukaan Sehun, kalau Sehun tidak segera bangun akan mommy habiskan"

"Andweee…Thehun mau omelette daddy" rengek anak itu. Sehun memang menyukai omelette buatan Suho.

"Okay. Tidak akan mommy habiskan. Sekarang Sehun mandi. Mommy akan menyiapkan baju daddy dulu setelah itu mommy akan bantu Sehun untuk bersiap. Mengerti kan jagoan mommy?" Yixing lantas membantu Sehun melepas bajunya dan mengantar anaknya itu ke kamar mandi. Sehun sudah bisa mandi sendiri walaupun terkadang anak itu keasikan main air dan berujung Yixing yang akan memandikannya.

.

.

.

Sudah seminggu kejadian Yixing yang selalu mual di pagi dini hari. Yixing menyembunyikannya dari Suho. Ketika rasa mual itu datang Yixing lebih memilih mengeluarkannya di kamar mandi yang ada di dekat dapur, jadi suaminya itu tidak akan tau.

Yixing sedang ada di butiknya saat ini. Sehun tengah berada di rumah mertuanya. Yixing memijit kepalanya pelan berharap pusing di kepalanya hilang. Yixing berpikir ingin pergi ke dokter tapi kalau ketauan Suho pasti suaminya itu heboh luar biasa pasalnya yang dia tahu Yixing baik-baik saja.

Yixing menyandarkan kepalanya di sandaran kursinya ketika netranya menangkap kalender yang ada di atas mejanya. Yixing sejenak memperhatikan tanggal di kalender itu sebelum matanya membelalak kaget. Yixing ingat jika dia belum mendapatkankan tamu bulanannya bulan ini. Seketika otak Yixing menghubungkan apa yang dialaminya, mual setiap pagi oh jangan-jangan dia hamil. Yixing segera menelepon Kyungsoo minta bertemu dan untungnya saat ini Kyungsoo masih berada di rumah sakit. Tetapi sebelum menemui Kyungsoo Yixing berinisiatif untuk mengetesnya dulu. Yixing segera menelepon asistennya untuk membelikannya tespek.

"Jiyeon ah…ke ruanganku sekarang"

"Ne, sajangnim"

Tak berselang lama asistennya itu terlihat memasuki ruangannya.

"Jiyeon ah, tolong belikan tespek di apotek"

Mata Jiyeon membola "Sajangnim hamil lagi?"

"Sssttt! Diam kau Jiyeon ah. Aku belum tau. Makanya tolong bantu aku. Tapi ingat jangan sampe ada yang tau"

Jiyeon tersenyum "Baik. Semoga benar ya sajangnim. Wah tuan Suho pasti senang"

"Yasudah cepat belikan sana. Ingat jangan sampai ada yang tau" Peringat Yixing.

"Ne, aku pergi dulu sajangnim"

Jiyeon keluar dari ruangan Yixing dan setelahnya Yixing kembali memijat kepalanya pening. Semoga dugaannya benar. Yixing memang sudah berencana memberikan Sehun adik. Suaminya pun sangat ingin mempunyai anak lagi, Yixing sangat tau itu. Tapi yang Suho tidak tau adalah Yixing yang sudah tidak menelan pil kontrasepsinya selama 2 bulan belakangan ini. Suaminya itu pasti terkejut jika dugaan Yixing itu benar.

.

.

.

"Jadi ada apa eonni? Tumben sekali tiba-tiba menghubungiku. Biasanya kita selalu membuat janji jika mau bertemu di rumah sakit seperti ini" tanya Kyungsoo kepada Yixing yang saat ini tengah duduk di ruangannya di rumah sakit.

Yixing tidak menjawab tapi malah menyerahkan sesuatu kepada Kyungsoo. Kyungsoo mengernyit sebelum matanya yang sudah bulat itu makin membulat gara-gara kaget dengan sesuatu yang diberikan oleh Yixing.

"Eonni Chukkae!" Pekik Kyungsoo.

"Ck kau ini. Aku memintamu memeriksaku bukan malah menyelamatiku seperti itu" Yixing mendengus kesal tapi tetap tidak menutupi raut bahagia yang jelas terpancar di wajahnya. "Aku ingin memastikan apakah hasil itu benar atau tidak"

Ya sesuatu yang ditunjukkan pada Kyungsoo tadi adalah hasil dari tes kehamilannya dan benda pipih itu menunjukkan 2 garis merah yang berarti Yixing memang positif mengandung lagi. Jiyeon yang tadi ikut menunggui hasil dari tes yang dilakukan Yixing pun juga langsung heboh dan memberinya selamat. Yixing kembali memperingati asistennya itu untuk tidak buka mulut karena Yixing masih harus memastikannya dengan hasil dokter. Bahkan Yixing mengancam akan memecat asistennya itu kalau sampai kabar ini bocor. Apalagi Junmyeon belum tau dan jangan sampai Junmyeon tau terlebih dahulu. Yixing pastinya ingin memberikan kabar itu sendiri setelah memastikan semuanya benar.

Kyungsoo terkekeh "Mungkin 99% benar. Baik aku akan memastikan semuanya. Kita langsung usg saja ne. Eonni bisa berbaring" Kyungsoo menyarankan untuk berbaring di ranjang pemeriksaan sementara dirinya sibuk menyiapkan peralatan dibantu satu perawat.

Kyungsoo menyibak baju Yixing menampilkan perut ratanya lalu Kyungsoo mengoleskan gel yang biasa digunakan sebelum melakukan usg. Yixing melihat layar yang menampilkan gambar hitam putih itu.

"Sepertinya benar" ucap Kyungsoo sambil terus meraba perut Yixing dengan alat usg nya.

"Lihat eonni sudah terbentuk..omo gwiyowo" Kyungsoo memekik senang. "Usianya sekitar 7 minggu" lanjut Kyungsoo.

Yixing tidak bisa lagi menyembunyikan raut bahagia dan harunya melihat janin yang masih sangat kecil itu bergerak-gerak. Itu calon anak keduanya. Apalagi ketika Kyungsoo memperdengarkan detak jantungnya, Yixing tak berhenti takjub seolah itu bunyi paling indah di dunia. Apa yang dirasakannya sama ketika dulu mengandung Sehun. Walaupun dulu sempat hampir kehilangan Sehun Yixing tetap bersyukur anak itu tumbuh dengan sehat sampai sekarang bahkan sebentar lagi Sehun akan memiliki seorang adik.

"Bagaimana eonni? Sudah yakinkan?" Kyungsoo bertanya ketika sudah menyelesaikan pemeriksaannya. Yixing kembali duduk di hadapan Kyungsoo. Tangannya mengusap lembut perutnya yang masih rata. Yixing tersenyum membayangkan raut wajah Suho nanti ketika dia memberitahunya.

"Ini resep vitamin dan obat penguat kandungan. Eonni harus rajin meminumnya. Dan sekali lagi selamat eonni, Suho oppa pasti bahagia" Kyungsoo menyerahkan selembar resep pada Yixing.

"Gomawo Soo ah. Kau sendiri kapan memberi Taeoh adik?"

Kyungsoo mendengus "Sebenarnya aku dan Jongin juga menginginkannya tapi tahun ini aku masih sangat sibuk jadi aku memilih untuk hamil lagi ketika aku bisa mengambil cuti nanti"

"Tapi pasti ibu-ibu hamil itu akan tetap mencarimu" Yixing terkekeh melihat muka Kyungsoo yang semakin masam.

"Eonni benar"

"Tapi kau jangan ambil cuti dulu sebelum anakku lahir. Aku hanya mau denganmu ketika melahirkan anak keduaku nanti" Kini gantian Kyungsoo yang terkekeh mendengar penuturan Yixing.

"Arraseo eonni"

"Yasudah aku pulang dulu. Nanti Sehun ngambek kalau aku tidak segera menjemputnya"

"Memangnya Sehun dimana?"

"Biasa Soo ya, eommonim menculik Sehun di sekolahnya" Kyungsoo terkekeh mengetahui sekali tabiat ibu mertuanya yang suka membawa cucu-cucunya pulang ke mansion keluarga Kim.

"Baiklah aku pulang dulu. Oh ya jangan bilang pada siapa-siapa dulu termasuk Jongin karena suamimu itu pasti ember. Aku ingin memberikan Suho kejutan"

"Iya eonni" Kyungsoo mengangguk.

"Pai Kyungsoo ya" Yixing melambai kearah Kyungsoo lalu berjalan keluar dari ruangan itu. Senyum tak pernah lepas dari bibirnya. Bahkan sopirnya dibuat heran dengan tingkah majikannya yang yang terlihat begitu bahagia.

.

.

.

Suho pulang lebih larut dari biasanya lagi malam ini. Bahkan Sehun sudah tidur ketika dirinya pulang. Wajahnya terlihat begitu lelah. Suho sempat masuk ke dalam kamar putranya sebentar untuk memberikan kecupan selamat malamnya sebelum berjalan kearah kamar menghampiri istrinya yang terlihat tengah membaca majalah di single sofa yang ada di pojok dekat pintu kaca yang menghubungkan dengan balkon kamar mereka.

Yixing yang melihat Suho memasuki kamarnya seketika berdiri menghampiri suaminya. Menyimpan tas dan jasnya lalu beralih kepada dasi lelaki tersebut.

Suho mengecup dahi Yixing "Kenapa belum tidur?"

"Aku menunggumu"

"Maaf, aku belakangan sering pulang lebih larut. Aku rindu makan malam bersama keluarga kecilku" Suho mendesah lelah.

Yixing tersenyum menenangkan "Gwenchana. Asal jangan terlalu lelah. Sekali-kali ambil cuti ketika semua pekerjaanmu sudah selesai"

"Gomawo sayang. Akan kupikirkan"

"Mau kusiapkan air hangat untukmu mandi?" tanya Yixing ketika membantu melepas dasi suaminya.

"Tidak usah sayang" Suho mencuri satu kecupan di bibir Yixing.

"Yasudah kau mandi dulu akan kusiapkan makan malam" Suho mengangguk lalu berjalan kearah kamar mandi.

Yixing menghangatkan kembali makan malam untuk suaminya. Yixing bersenandung kecil ketika menyiapkannya di atas lalu duduk di salah satu kursi menunggu suaminya itu turun.

Tak berselang lama Suho terlihat turun dari tangga menghampirinya dengan wajah yang lebih segar. Lelaki itu sudah memakai piyamanya.

"Aku sungguh lapar" ucap Suho ketika dirinya sudah duduk di sebelah Yixing.

"Memangnya kau tidak makan tadi di kantor?" Tanya Yixing sambil menuangkan air minum untuk Suho.

"Aku makan tadi siang dan ketika malam aku bahkan lupa untuk makan karena pekerjaanku begitu banyak"

Yixing mendengus tidak suka "Aku membencimu yang selalu melupakan makan ketika sedang sibuk Kim"

"Maafkan aku sayang. Toh aku punya istri yang selalu menyiapkanku makan ketika pulang" Suho menatap menggoda pada Yixing sambil mengunyah makanannya.

"Cih dasar gombal!"

"Aku jadi tidak bisa bermain dulu dengan Sehun kalau sedang lembur begini" Keluh Suho.

"Sebenarnya Sehun tadi menunggumu tapi karena kau tak kunjung pulang dia tertidur" Cerita Yixing mengingat ocehan Sehun yang bersikeras menunggu daddynya pulang padahal matanya sudah memerah menahan kantuk.

"Oh aku jadi merasa bersalah sekarang"

"Besok kau bangunkan dia. Sehun pasti senang melihat daddynya. Anak itu sepertinya merindukanmu"

"Iya sayang…aku juga sangat merindukan putraku"

Dan pembicaraan itu berlanjut. Entah membicarakan apa yang dilakukan masing-masing seharian ini ataupun membahas tentang kegiatan yang dilakukan Sehun. Tak jarang keduanya terkekeh ketika sudah membahas tentang kelucuan Sehun. Ini memang waktu yang pas untuk bercerita mengingat mereka cuma berdua. Anggap saja seperti quality time keduanya setelah seharian dihadapkan pada pekerjaan yang tak pernah usai.

.

.

.

Yixing dan Suho sudah berada di kamar. Suho saat ini tengah menggosok giginya sementara Yixing sedamg menyiapkan kejutan untuk suaminya. Kejutan itu diletakkan di meja nakas samping sisi tempat tidur yang biasa ditempati oleh Suho. Suaminya itu pasti melihat apa yang ada disana karena kebiasaannya yang akan menaruh hp di nakas sampingnya itu. Yixing hapal diluar kepala kebiasaan Suho yang satu itu.

Setelah dirasa sempurna Yixing lantas berbaring membelakangi Suho berpura-pura tidur. Tepat setelahnya Suho keluar dari kamar mandi. Suho langsung berjalan menuju ranjangnya ketika melihat Yixing sudah berbaring membelakanginya. Apa Yixing sudah tidur? Aneh sekali pikirnya.

Tanpa berpikir panjang Suho berniat untuk menyusul istrinya. Dan seperti dugaan Yixing, sebelum berbaring Suho terlebih dahulu meletakkan hp nya di nakas samping tempat tiidurnya. Suho mengernyit heran mendapati benda lain ada di atas meja. Matanya memperhatikan benda itu dengan seksama kemudian melihat foto hitam putih yang seperti tidak asing dimatanya. Suho pernah melihat foto itu ketika Yixing mengandung Sehun dulu. Suho tidak mungkin lupa karena Yixing bahkan menempel foto-foto itu setiap bulannya di kulkas yang ada di dapur rumah mereka.

Untuk apa foto Sehun ini ada lagi disini? Pikirnya. Tapi dari tanggalnya Suho tau foto itu diambil hari ini. Mungkinkah? Suho dengan cepat membaca note yang ditaruh di dekat 2 benda itu. Netranya membulat membaca kata demi kata yang tertera dalam note itu. Suho meyakinkan sendiri kalau yang baca itu tidak salah "Can't wait to see you Daddy". Ini benar bukan mimpi. Suho sontak membalik badan Yixing yang pura-pura tidur. Yixing membuka matanya pura-pura terkejut dengan gerakan tiba-tiba Suho.

"Yak! apa yang kau lakukan Kim. Aku mengantuk" Yixing pura-pura protes.

"Ini" Suho menunjukkan benda yang ditemukannya di atas meja nakas tadi. "Jelaskan ini Yixing"

"Harus kujelaskan apa lagi? Bukankah sudah jelas?" Yixing menaggapinya dengan santai berbanding terbalik dengan Suho yang sudah hampir menangis karena terlalu bahagia.

"Kau hamil lagi?" Dan anggukan Yixing seolah hal terbaik yang dilihatnya hari ini. Suho langsung menarik Yixing ke dalam pelukannya mengecupi puncak kepalanya.

"Usianya 7 minggu dan sangat sehat" Ucap Yixing yang masih berada di pelukan Suho. Lelaki itu benar-benar bahagia mendengar kabar ini.

Suho lantas melepaskan pelukannya. Menaangkup wajah Yixing lalu mencium bibir istrinya lembut. Tidak ada nafsu disana. Hanya ciuman sebagai luapan kebahagiaannya yang akan mendapatkan seorang malaikat kecil lagi dalam keluarga kecilnya.

Suho melepaskan ciumannya "Kau tau aku sungguh bahagia sampai-sampai hampir tidak percaya. Seperti mimpi aku akan mendapatkan malaikat kecil lagi"

"Kau tau saat aku mual malam-malam dan memuntahkan semua makananku?" Suho mengangguk tidak menanggapi karena tau istrinya itu belum selesai bicara.

"Aku terus mengalami itu selama seminggu belakangan, hanya saja ketika mual itu datang aku selalu berlari keluar dan memuntahkannya di kamar mandi yang ada di bawah. Aku hanya tidak mau mengganggumu. Dan tiba-tiba aku ingat kalau bulan ini aku belum mendapatkan tamu bulanananku. Aku mencoba mengetesnya dan hasilnya positif, lalu aku menamui Kyungsoo untuk meyakinkan kalau aku benar-benar hamil. Dan yah ternyata benar" Yixing menunduk sambil meraba perutnya yang masih rata kemudian mendongak tersenyum menatap suaminya.

"Kenapa tidak minta kuantarkan?" tanya Suho ketika Yixing sudah menyelesaikan ceritanya.

"Aku hanya ingin membuat kejutan untuk suamiku"

"Oh Yatuhan aku begitu bahagia. Hutangku pada Sehun akhirnya terbayar" ucap Suho memandangi foto hitam putih yang menampilkan foto calon anak keduanya.

"Aku tidak sabar meberitahu Sehun kalau dia akan mempunyai adik" seru Yixing kemudian.

"Anak itu pasti juga sangat senang" Suho menunduk menghadapkan kepalanya di depan perut Yixing. Tangannya mengelus lembut perut rata istrinya. Berusaha mengajak bicara calon anaknya "Hei princess Daddy, sehat-sehat di dalam sana. Tumbuh dengan baik dan jangan menyusahkan mommy mu, arra…" Junmyeon lantas mengecupi perut rata Yixing menyalurkan rasa sayang dan bahagianya.

"Princess? Kita bahkan belum mengetahui jenis kelaminnya Kim"

Suho kembali menegakkan tubuhnya "Tapi aku berharap dia adalah perempuan. Kau tau aku sungguh menginginkan anak perempuan"

"Semoga harapanmu terkabul ya daddy…Tapi apapun jenis kelaminnya semoga dia sehat"

"Ne itu pasti. Anakku pasti kuat. Eh tunggu tapi bukankah kau meminum pil kontrasepsi ya?" Tanya Junmyeon penasaran.

"Sebenarnya aku sudah berhenti mengkonsumsinya sejak 2 bulan lalu"

"Kenapa tidak bilang sih? Tau begitu aku akan berusaha dengan giat membuatmu hamil"

"Kau tidak mengusahakannya dengan giat pun aku berhasil mengandung anakmu lagi Kim" Yixing sengaja menekankan kata dengan giat mencibir suaminya yang dibalas kekehan oleh Suho

"Benar juga. Wah aku memang perkasa kan?" Suho menaik turunkan alisnya menggoda

"Dasar Mesum! Sudah aku mau tidur" Yixing berbaring dan menarik selimutnya sebatas dada tak menghiraukan Suho yang sudah tertawa menggodanya.

Kemudian Suho menyusul istrinya itu untuk berbaring. Seperti biasa Suho akan menarik Yixing ke dalam pelukannya ketika tidur.

"Nanti bangunkan aku kalau kau mual lagi" ucap Suho. Dagunya menempel pada kepala Yixing sedang tangannya sibuk membelai punggung istrinya itu. Membantu Yixing untuk segera terlelap

"Eum" jawab Yixing teredam oleh Suho karena memang yeoja itu tengah menyamankan posisinya di dada bidang suaminya.

"Gomawo sayang…gomawo…" Bisik Suho pada Yixing yang sudah terlelap sebelum dirinya juga ikut terlelap.

.

.

=TBC=

*Youchiwon: taman kanak-kanak mulai dari umur 3-5 tahun di korea.

.

.

Sudah up ya hehe jangan terror aku lagi. Aku janji update walaupun ngaret seperti biasa. Maafkan *dep bow.

Yaiiiiyyy mommy sudah isi lagi. Yang kemaren tanya kapan Sehun punya adik, sudah ya diatas.

Terima kasih buat semua yang sudah sabar menunggu ff ini. Yang review, follow, favourite kuucapkan terima kasih. Semoga suka dengan chapter ini. Dan ditunggu review nya lagi untuk chapter ini

Sampai jumpa di chapter selanjutnya.

Oh ya boleh dibaca ff ku yang lain "UNFORGIVEN HERO" remake dari cerita mbak shanty Agatha.

=Annyeong=