Title : MAMA
Author : Raichi KrisTaoKaiSoo Fujoshi
Rated : T
Pairing : Main Pair (KrisTao and KaiSoo sebagai main pair) couple lain akan bermunculan seiring berlanjutnya fict
Genre : Fantasy, Romance, Supranatural
DISC : para cast hanyalah milik Tuhan YME, orang tua, dan SM Ent.
Summary : Huang Zi Tao tidak pernah menyangka, kalau dia adalah satu dari 12 Legenda yang hilang, dan dia adalah mutiara hitam ke-12 dari 11 yang hilang. "Semua menghilang untuk satu dunia yang baru, Bumi. Tempatmu sekarang tinggal, bocah." IT'S YAOI! KRISTAO AND KAISOO HERE. COUPLE LAIN BERMUNCULAN SEIRING FICT BERLANJUT.
Warning : BL/ BoysLove/Shonen Ai. Miss typo(s), alur terlalu dipaksakan, gaje, bikin mual, EYD yang ngasal. I told you before, if you hate YAOI or IF You HATE me, better if you don't read my fanfic, okay?
NO FLAME, NO BASH CHARA, NO PLAGIAT, NO SILENT READERS XD
.
.
Tao nampak terengah kelelahan. Sungguh, ia tidak pernah berpikir kalau akan lelah seperti ini hanya karena melatih pernafasan yang dimodifikasi dengan Kris dan harus ditambah dengan bernafas DI ATAS AWAN DENGAN KETINGGIAN YANG TIDAK BISA DIKATAKAN TIDAK TINGGI DAN DENGAN TEKANAN OKSIGEN YANG RENDAH.
"Ada apa? Kau kelelahan lagi?" Tanya Kris didepannya yang duduk memperhatikan Tao.
"Kau..hahh…gila, udara disini sedikit…hahhh…bagaimana mungkin…hahh…." Tao terengah kelelahan. Kris menghela nafas. Mungkin dia agak keterlaluan.
Kris menyihir awan yang mereka duduki ini padat hingga keduanya bisa duduk. Tao memang harus mulai dari nol, tapi Kris bukan tipe sabaran yang akan menunggu Tao untuk lama agar bisa mengontrol kekuatannya.
Tao. Harus. Segera. Berhasil. Bagaimanapun. Caranya.
Kris diam sejenak. Tao kembali berusaha bernafas normal. Ide gila mulai memasuki kepala Kris.
"Hey Tao." panggil Kris. Tao menoleh.
"Hm-"
Kris dengan cepat mendekati wajah Tao, hidung keduanya bahkan bersentuhan. Mata Tao membelak kaget dan otaknya tidak bisa mencerna apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Tao menahan nafas.
"A…APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN?!" dengan refleks, Tao langsung memukul pipi Kris. Tao bangkit. "APA KAU GILA?! KAU SUDAH TIDAK WARAS RUPANYA! TERNYATA INI ALASAN KAU MEMBAWAKU KE ATAS AWAN, KAU AKAN MELAKUKAN PELECEHAN SEKSUAL PADAKU KETIKA AKU KELELAHAN!" Tao berapi-api. Ia membentak Kris, sementara Kris..? tunggu, kenapa ia terkekeh?
"Ya, kembangkan itu.." Tao mengernyit heran.
"Apa maksudmu?" tanya Tao. Kris menyeringai sedikit.
"Pertahankan itu. Sadarkah? Kau membentakku dengan sekali nafas, itu artinya paru-parumu sudah mulai terbiasa. Ini akan membuatmu terbiasa ketika aku melakukan banyak trik sihir untukmu. Bagus, perkembangan yang bagus. Dan oh ya, pukulanmu kuat juga ternyata." Tao terdiam mendengarkan penjelasan Kris. kalau dipikir, sebenarnya Kris ada benarnya. Ia kelelahan dan berusaha bernafas. Selama ini, ia bernafas lega dengan banyak oksigen. Sekarang, Kris membawanya ke tempat yang membuatnya harus terbiasa dengan oksigen yang sedikit.
"Baiklah, latihan pernafasanmu sudah cukup hari ini. Ini sudah sore, kau tentu tidak mau pulang terlalu malam. Hutan adalah tempat yang misterius ketika gelap," Ujar Kris. Kris bangkit dan menyerahkan tangannya pada Tao. "Ayo, kau mau aku tinggalkan disini dan memilih terjun hingga kau mati, bocah?" tanya Kris. Tao sedikit cemberut mendengar ucapan Kris. Tao menerima tangan Kris. Kris langsung menarik tubuh Tao dalam pelukannya, dan seketika sayap Kris membentak lebar dan keduanya terjun dari awan itu.
Tao menatap takjub dengan pemandangan dibawahnya. Kastil Kris di hutan nampak begitu kecil, pohon-pohon hutan yang menjulang nampak mungil ketika Tao diatasnya.
Tao melirik Kris. Kris dengan wajah tenangnya yang ditimpa cahaya mentari sore, rambut pirangnya yang tertiup dengan angin dan matanya yang tajam. Sayapnya yang lebar membawa terbang keduanya. Entah mengapa, Kris yang tertimpa cahaya mentari sore nampak begitu indah. Dan ketika matanya melihat arah pipinya yang memerah, ah..pukulan Tao memang tidak bisa dikatakan pelan tadi.
Kris melirik Tao.
"Ada apa?" Tao menggeleng.
"Itu..apa sakit? Pukulanku tadi..lumayan keras, kan?" tanya Tao takut-takut. Kris menggeleng.
"Tidak, itu akan sembuh dengan sendirinya." Ujar Kris. Keduanya turun menuju kastil Kris. Disana, ada seorang pria dengan wajah lembut yang menyambut keduanya.
"Kris, Nat bilang dia sudah menemukan Reinkarnasi dari Ray dan Drake..mereka bernama Lay dan Chen.. Nat dan Suho akan segera berbicara pada mereka.." ujar pria berwajah lembut itu..
Ah, siapa nama Pria ini? Tao lupa..tapi wajah lembutnya nyaris mirip seperti seorang wanita.
"Baiklah, Luhan. Aku mengerti. Kembalilah kedalam kastil. Sebentar lagi makan malam akan selesai dibuatkan dengan para pelayan kastil, kan?" tanya Kris. Luhan mengangguk dan meninggalkan keduanya. Luhan berhenti sebentar dan berbalik lagi. "Oh ya! Untuk pakaian pacarmu itu, Sehun sudah meletakkannya di atas mobilnya." Ujar Luhan lalu terkekeh kecil, lalu meninggalkan Kris dan Tao yang sedikit canggung. Kris menghela nafas sebentar.
"Kau, kembalilah. Hati-hati dijalan. Kau harus ngebut kalau memang takut hutan yang gelap." Ujar Kris dengan sedikit seringainya. Tao berdecak kesal dan berjalan cepat menuju mobilnya.
Tao segera menyalakan mesin mobilnya dan dengan segera ngebut keluar dari kastil Kris. Kris terkekeh sejenak dan berjalan menuju kastilnya.
Kris terdiam sebentar dan menatap langit.
"Ada yang salah…" desisnya.
.
.
.
Tao nampak tengah makan malam bersama keluarganya. Tao terpaksa harus berhenti di sebuah taman dan meminjam toiletnya untuk berganti pakaian agar ia tak mendapatkan banyak pertanyaan dari keluarganya.
"Bagaimana kencanmu, ZiTao? Kau nampak begitu kelelahan." Ibu ZiTao nampak tengah memperhatikan anak bungsunya ini secara perhatian. ZiTao mengernyit.
"Ah! Bukan! Aku tidak berkencan!" sanggah ZiTao. Zhoumi terkekeh.
"Ayolah, lalu kenapa sifatmu sampai berubah kalau kau bukan sedang jatuh cinta dan berkencan tadi?" tanya Zhoumi. Tao memutar kedua bola matanya.
"Aku sudah dewasa, ada saatnya aku harus berubah. Perubahanku pun aku rasa tidak harus dari cinta, kan?" ZiTao menghela nafas. Seketika, ZiTao malas makan. Ia berdiri dan berjalan.
"Lihat yang sudah kau perbuat Zhoumi." Desis ibu ZiTao. Zhoumi terkekeh kecil.
ZiTao duduk di atas tempat tidurnya, matanya menatap ke luar. Ingatannya memutar ketika Kris hadir dikamarnya untuk berbicara dengannya. Tao lalu kembali teringat pada patung wanita yang ia lihat. Apa mungkin hanya patung dirinya sebagai Alexa? Kalau tidak, apakah Kris masih memiliki patung yang lainnya? Sejujurnya saja, Tao cukup penasaran.
Grruukk…
ZiTao menghela nafas. Sungguh, ia kelaparan sekali. Tapi makan malam dengan keluarganya kadang membuatnya emosi. Apalagi tadi, Zhoumi bena-benar menyebalkan.
Mungkin, makan malam sendiri diluar tidak jadi masalah. Tao ingat kalau tidak salah tak jauh dari rumahnya ada sebuah restoran yang tak begitu mewah namun nyaman dan masakannya terkenal sangat lezat.
ZiTao segera bangkit dari tempat tidurnya dan segera berganti pakaian. Hanya pakaian casual, ia tidak berniat menjadi sang ahli fashion seperti kakaknya yang bisa menghabiskan setengah jam lebih hanya karena ingin makan diluar, bisa bertambah lama kalau kasusnya makan malam bersama kekasihnya, Henry.
ZiTao mengambil dompetnya dan membawa beberapa lembar uang dan segera berjalan turun dari kamarnya dan keluar rumah ketika makan malam keluarganya sudah selesai. Malam ini, ayah mereka terpaksa lembur karena rekan kerja mereka yang dari Paris datang untuk membantu ayahnya.
Semilir angin malam menyejukkan pikiran ZiTao. Mendinginkan kepalanya yang sejujurnya tadi memutarkan ingatannya kepada Kris.
Aneh, kenapa bisa ia memikirkan pria dengan wajah sinis sepertinya dan yang berani melakukan tindak asusila padanya ketika berlatih tadi. Tao mengacak rambutnya sedikit untuk mengenyahkan pikirannya.
Tao duduk disebuah meja dan segera memanggil pelayan. Setelah mencatat menu yang Tao rasa akan mengganjal perutnya, ia kembali terdiam.
Suasana malam ini entah mengapa terasa sangat sepi. Jalanan terlihat sangat sepi. Biasanya, Barcelona tidak seperti ini. Tao melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih pukul 8 malam, tapi ini sudah kelewat sepi.
KLING!
Seorang wanita baru saja masuk. Cuaca sedikit dingin, tapi wanita ini hanya mengenakan dress hitam yang sepertinya bahannya tidak begitu tebal. Rambutnya yang kemerahan dibiarkan terurai hingga nampak kalau rambutnya sedikit ikal. Matanya yang biru kehijauan nampak sayu namun menggoda siapapaun. Tubuhnya sangat ramping. Kulitnya berwarna putih susu, wajahnya cantik dengan riasan tegas dan bibir merahnya yang diwarnai dengan lipstick. Ia berjalan masuk dan duduk di meja yang jauh dari Tao. Nampaknya wanita itu tidak makan dan memilih untuk memesan minum.
Dikejauhan, ia menatap ZiTao dan tersenyum kecil. ZiTao mengangguk kecil dan kembali memperhatikan jalanan yang kelewat sepi.
"Maaf menunggu, silahkan hidangannya." Ujar seorang pelayan. Tao melirik dan mengangguk. Setelah pelayan itu pergi, ZiTao mulai menikmati hidangannya. Masakannya enak, tapi pikiran ZiTao yang dipenuhi tanda tanya dan kecurigaan membuat masakan ini sedikit hambar. ZiTao tidak bisa begitu menikmati masakannya. Jalanan semakin sepi, bahkan lampu gedung-gedung nampak redup lalu mati. Hanya ada beberapa lampu jalanan saja yang menyala.
"Tidak beres…" desis ZiTao yang sepertinya sekarang lebih percaya pada instingnya ketimbang logika kepalanya dan penalarannya. Biasanya, ia tidak percaya dengan insting atau apapun itu. ZiTao mengeluarkan beberapa lembar uangnya dan segera bangkit dari tempat duduknya.
Zitao keluar dari restoran itu. Tubuhnya langsung diterpa angin yang cukup kencang dan jalanan yang terlihat kelewat sepi.
"Sebaiknya aku pulang-" ucapan ZiTao terhenti ketika matanya menatap suatu sosok? Entahlah, ZiTao tidak yakin. Matanya semakin menyipit. Anjing? Ketika makhluk itu mendekat ZiTao mulai membelakkan matanya.
Itu bukan anjing!
Tubuhnya sebesar kuda, tubuhnya berwarna hitam dan tak berbulu. kepalanya mirip kepala ular, namun tak memiliki mata. Matanya tertutup oleh kulit. Lidahnya menjulur seperti ular namun ketika mulutnya membuka, ia memiliki gigi seperti paus. Cakarnya panjang dan tajam.
Sial…ada 2 ekor. 2 ekor ada di jalan menuju rumah Tao.
"Ma..makhluk apa ini..?!" desis ZiTao mulai ketakutan.
"Hallo.." sapa sebuah suara. ZiTao berbalik dan menemukan sosok gadis tadi. Wajahnya entah mengapa nampak sedikit pucat.
"No..nona, sebaiknya kita masuk ke restoran, ada makhluk ane-" gadis itu didekati makhluk yang serupa. Anehnya, makhluk itu menggeliat dan duduk di bawah kaki sang gadis. Tao kaget.
"Jangan khawatir, Time Control…peliharaanku yang manis ini tidak akan melukaimu..itu kalau kau mau bekerja sama.." ujar gadis itu. seringai tercetak jelas di bibir merahnya.
"Apa maksudmu?" tanya ZiTao dengan nada sedikit kaget. Gadis itu tersenyum.
"Aku tahu kau adalah Time Control, pengendali waktu…kau adalah kesatria..aku menyadari kekuatanmu saat kau berada disebuah café beberapa hari yang lalu..kau menghentikan waktu…aku hanya ingin kau menjawab petanyaanku saja..siapa The Black Pearl dan dimana kastil milik reinkarnasi Richard?" tanya gadis itu. Tao menutup mulutnya. Sial, kenapa ia masih begitu penakut?!
Tao berlari ke sembarang arah. Gadis itu menyeringai.
ZiTao terus berlari dan dibelakangnya, kedua monster itu terus berlari mengejarnya. Sial, kemana semua orang?! Kenapa sepi?!
"TOLOOONGG…!" Tao mulai berusaha memekik kencang, namun tiba-tiba, tubuhnya berhenti ketika didepannya ada 2 makhluk yang sejenis. Sial, ini berarti, ia dikepung dengan 4 makhluk yang sama.
"Harusnya kau ikuti ucapanku, dasar bocah.." ujar wanita itu. Tao menahan airmata.
Gadis itu berjalan menjauh. "Kihei you..!" ujar gadis itu dengan nada tenangnya.
RAAAAAAAA….! Keempat monster itu menjerit, Tao menutup matanya. Kalau memang ini akhir hidupnya, setidaknya ia ingin bertemu dengan Kris dan mengatakan kalau kastil Kris dalam baha-
BUUAAAKK..!
Eh? Tao membuka kelopak matanya. Didepannya, ia melihat sosok punggung yang ia kenal membelakangi dirinya. Rambut pirangnya tertiup angin.
"K..Kris..?"
"Bocah, aku datang tepat waktu ternyata..kau tidak apa-apa?" tanya Kris. Tao hanya mengangguk semangat.
"Ah…reinkarnasi Richard…sang pemimpin dari bagian malam…tidak salah mengapa kau jadi memimpin, kekuatanmu benar-benar di atas rata-rata." Ujar gadis itu dengan nada angkuhnya. Tao dilindungi dengan Kris.
"Ah…itu mengapa aku bisa merasakan keadaan tidak beres ketika menjelang malam tadi, Abby…bagaimana Troy? Apa dia bersamamu?" tanya Kris dengan seringai diwajahnya. Tao memucat.
Abby?! Gadis itu?! gadis yang diceritakan oleh Kris dan Natalie?!
"Ah tidak..Troy sedang sibuk mengisi kekuatan untuk bertukar dengan The Dark Lord..kami ingin mengetahui dimana kastilmu, supaya kami bisa bertandang kesana..dan membawa 'buah tangan'.." Gadis bernama Abby ini menyeringai. Kris tersenyum simpul.
"Aku sudah cukup puas tanpa buah tangan darimu, Abby Watson. Bagaimana anak kalian Sulli? sudah sembuh atau sedang bersama dengan Raja Neraka yang kalian agungkan itu, hm?"
Apa yang dibicarakan dengan Kris dan wanita itu?!
"Sialan kau….kematian Sulli harusnya tidak kau ungkit lagi, brengsek!" mata Abby mulai bersinar dan mengeluarkan cahaya ungu sedikit hitam.
"Kihei you!" Abby menjerit dan ke empat monster tadi langsung menyerang Kris. Kris dengan sigap langsung menghajar dan membunuh 4 monster itu dengan mudah.
Kris menyeringai.
"Harusnya kalian tahu, The Dark Lord tak akan mengembalikan jiwa Sulli.." Abby menahan airmatanya.
"AAAARGGHH..!" tubuh Abby mulai dikelilingi oleh bulu-bulu gagak hitam. Mata wanita itu menjadi merah sepenuhnya. Tangannya seolah mencengkram sesuatu dan melemparkan sebuah gumpalan cahaya berwarna merah pada Kris. Kris mendorong tubuh Tao hingga menabrak sebuah tembok dan Kris melompat ke arah lain. Tao melebarkan matanya tidak percaya.
Wanita itu kini berubah menjadi sosok yang sungguh mengerikan. Wajahnya panjang dan runcing di dagu, matanya merah sepenuhnya dan bercahaya, taringnya panjang dan lidahnya seperti ular. Rambutnya menjadi ular.
Tubuhnya menjadi berwarna hijau gelap dan bersisik seperti ular. Kedua kakinya kini menjadi kaki seperti burung gagak, dipunggungnya, terdapat sepasang sayap gagak yang lebar. Tangannya memiliki cakar panjang dan berkilau. Menampakkan cakar yang lebih tajam dari belati.
Kris menatap tajam. Ia menarik nafas, dan cahaya kini melingkupi Kris. Tao harus menutup matanya karena sinar seterang itu akan membuat matanya sakit. Tak lama, Tao membuka matanya dan ia kini kaget melihat sosok Kris.
Sosok Kris kini nampak lebih gagak dengan baju zirah berwarna perak sedikit emas, dengan tombak panjang berwarna emas dan sepasang sayap naga dipunggungnya. Dibelakang Kris, terdapat seekor kuda yang selalu dikatakan hanya ada di Negeri Dongeng, Pegasus. Namun Pegasus ini memiliki sepasang tanduk kecil berwarna emas dan mata seluruhnya adalah putih.
"TSSSHHHAAAAA…!" sosok Abby yang menjadi monster kini menggumpalkan energi merah ditangannya dan melemparkannya dengan kuat menuju Kris. Kris berwajah tenang dan menangkis energi yang dilemparkan Abby dengan tangannya saja.
Kuda itu mendekati Tao.
"Jangan khawatir, Reinkarnasi Alexa…Richard akan melindungimu. Dia akan melindungimu sama seperti yang terakhir kalinya kalian bersama." Kuda itu bisa bicara.
"H..hah?! terakhir kalinya?!"
TRAAANGG!
Tombak besi milik Kris beradu dengan cakar tajam Abby. Abby menyeringai. Abbya mendorong Kris dan ia berlari mundur. Matanya berkilat marah penuh emosi.
"SERANG DIA..!" Abby memekik dan monster-monster yang tadi menyerang Tao kini bermunculan dan menyerang Richard. Richard dengan cepat lasung menebas dan menusuk monster-monster itu hingga mati.
Darah berwarna hitam mulai mengotori baju zirah Kris dan jalanan. Kris memandang sinis. Mata sebelahnya kini bersinar dan menampakkan tanda Naga miliknya.
Tao kini memandang langit di atas Kris. langit itu bersinar berwarna merah. Kilat beberapa kali menyambar dan awan itu membelah. Suara auman yang maha dahsyat terdengar. Suara yang belum pernah Tao dengar.
Dari atas langit itu, seekor Naga muncul. Naga yang sangat besar, ia terbang memutar sebentar hingga akhirnya berdiri dibelakang Kris. Naga itu mengeram dan matanya bersinar terang. Tangan kanan Kris terangkat dan telapak tangannya mengepal menjadi tinju.
Mulut naga itu membuka dan Tao bisa melihat seolah ada gumpalan api yang menggumpal di mulut naga itu. Kris dengan tiba-tiba langsung membuka telapak tangannya dan naga itu menyemburkan apinya.
"HUAAAAAAAAAAAA….!" Abby menjerit dan kabur dengan terbang menjauh.
Kris menurunkan tangannya dan mulai menstabilkan nafasnya. Cahaya pudar kini melingkupi baju zirah, naga, unicorn dan senjatanya hingga seketika menghilang. Langit yang awalnya terbelah dengan warna merah kini menghilang.
Tao benar-benar tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Benar-benar tidak bisa dipikir dengan akal sehat!
Kris melirik Tao dan berlari mendekati Tao.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Kris dengan nada sedikit khawatir ketika melihat Tao seolah membeku. Tao mengangguk pada akhirnya. Kris langsung menggendong Tao dan sepasang sayapnya kini keluar dari punggungnya. Tao yang tidak siap dengan sigap langsung memeluk leher Kris. Refleks.
"Tu..tunggu dulu! Tidak baik! Orang-orang bisa melihat ki-"
"Tidak usah khawatir, karena Troy sudah menjadikan seluruh manusia yang tidak memiliki kekuatan special seperti Natalie dan kesatria menjadi batu. Kau harus mengungsi ke kastilku kalau ingin selamat!" ujar Kris. Sayap Kris mulai mengepak dan dengan sekali kepakannya, keduanya terbang dengan cepat.
Tao masih syok.
"Semuanya..menjadi batu…? Keluargaku…?"
"Ya..mereka menjadi batu sekarang..."
.
.
TBC
.
.
WKWKWKWKWK, maaf telat update :v terlalu asik mainin Empire bikin luva diri :"V #flakk
Gimana pertarungannya? Agak kurang imajiner kayaknya ya? Maklum, lagi rada malas menghayal :""""" galau berat badan naik gara-gara lebaran. Lebaran bikin badan LEBAR an :"3
OKE, cukup sekian curcol gak mutu ini.
Review please? Kritik dan saran yang membantu sangat diharapkan ^^
Sign,
Raichi