RootWood In!

Disclaimer : Saya tidak pernah mengakui kepemilikan atas Naruto dan High School DxD ataupun unsur dari Anime/Manga lain yang muncul dalam Fic ini. Saya hanya meminjam apa yang diperlukan untuk membuat Fic ini.

Genre : Adventure, Friendship, Family, Supernatural, Mistery, Romance [Maybe], Etc.

Rate : M untuk Bahasa dan Storyline.

Pair : Akan muncul dengan sendirinya.

Warning : Semi-AU, Typo[s], Miss-Typo[s], Bahasa Gado-Gado, Mainstream, OOC [Jelas], OC, Yang Jelas Gaje serta Berantakan, DLL.

AN : Fic ini hasil Imajinasi saya sendiri walaupun ada unsur yang agak mirip dengan Fic Brand New World milik Bad Sector (Udah dapat persetujuan).

.

.

.

.

.

.

.


The Half-Devil Lucifer

Arc I

Chapter 1 : Prolog


.

.

.

.

.

.

.

Di sebuah daerah tak dikenali di Underwold. Seorang anak laki-laki yang kira-kira setinggi 145 cm, berambut silver yang acak-acakan, iris Sapphire yang mungkin diwariskan oleh ibunya dan mengenakan pakaian yang terlihat kotor di beberapa bagian sedang berjalan sambil bersiul di area tandus di Underwold.

Di dalam tubuh anak itu sesosok Youkai Kitsune bernama Kurama tersegel di dalam tubuhnya. Kurama adalah Youkai yang kekuatannya setara atau mungkin melebihi Yasaka pemimpin Fraksi Youkai Kitsune saat ini. Youkai itu tersegel di dalam tubuh anak itu bukan tanpa alasan mengingat dirinya adalah salah satu Youkai Kitsune terkuat yang tidak mungkin mau disegel secara cuma-cuma di dalam tubuh seseorang.

Seolah-olah itu tidak cukup, anak berambut silver itu juga mampu menggunakan Senjutsu yaitu kemampuan untuk merasakan dan menggunakan energi alam. Dia diajarkan oleh seorang Petapa bernama Jiraiya yang bertemu dengannya 4 tahun yang lalu. Apapbila anak itu sudah memasuki mode Senjutsu. Maka kekuatan, kecepatan dan ketahanan fisiknya meningkat. Bukan hanya itu, ia juga telah mengembangkan salah satu kemampuan dari Senjutsu yaitu mengontrol ruang dan waktu sehingga menciptakan tehnik teleportasi serta beberapa kemampuan lain yang belum diketahui.

Tetapi Senjutsu mempunyai sebuah kelemahan dimana jika penggunanya menyerap terlalu banyak energi Senjutsu berupa energi negatif yaitu kebencian dan niat jahat yang mengapung di sekitarnya, maka penggunanya akan kehilangan kontrol dan haus akan kekuatan. Namun hal itu tidak berlaku untuk anak berambut silver itu, karena ia sudah menguasia Senjutsu dengan sempurna berkat latihannya selama kurang lebih 3 tahun bersama Jiraiya sehingga membuat Petapa itu kagum.

Satu hal yang terpenting menyangkut anak berambut silver itu adalah, Ia tidak mengetahui kalau dirinya adalah seorang Iblis setengah manusia karena Kurama yang sekarang bersahabat dengannya, menyegel kekuatan dan aura Iblis serta ingatan anak itu karena suatu alasan tertentu sama dengan dirinya yang tersegel di dalam tubub anak itu.

"Kau kenapa Kurama?" Tanya anak itu melalui telepati ketika mendapati sahabatnya mendengus bosan di dalam tubuhnya.

Kurama yang tiba-tiba mendapatkan pertanyaan dari Inang sekaligus sahabatnya itu langsung menggeleng di alam bawah sadar anak itu. "Tidak ada apa-apa Naruto ... aku hanya merasa bosan karena kau terus berjalan tanpa tujuan." Jawabnya kepada anak yang dipanggil Naruto itu.

"Hey rubah bodoh! ... aku mempunyai tujuan yaitu kota terdekat untuk mencari perbekalan." Balas anak itu dengan sengit karena tidak terima dikatai dirinya berjalan tanpa tujuan.

Kurama mendengus kesal. "Lantas ... kenapa kau tidak menggunakan kemampuan ruang dan waktu dari Senjutsu yang diajarkan kakek tua mesum itu untuk berteportasi." Ucapnya yang nampaknya bertambah kesal dengan Naruto.

"Malas." Balas Naruto singkat kemudian memfokuskan pandangan kedepan. "Hey Kurama, ... aku sedikit bingung mengenai hal ini, aku seorang manusia dan kenapa aku bisa bertahan di Underworld yang merupakan tempat para Iblis?." Tanya Naruto yang memang bingung mengenai hal ini karena setahunya Underworld merupakan wilayah para Iblis.

"Entahlah ... mungkin karena kau menguasai Senjutsu." Kurama memberikan alasan yang cukup logis agar otak milik Naruto, yang menurut rubah itu mampu menerima alasan itu.

"Benar juga!" Kini Naruto tidak lagi mengatakannya melalui telepati tetapi melalui sebuah gumaman pelan. Sedangkan Kurama yang berada di dalam tubuhnya sedikit bernafas lega.

"Suatu saat kau akan mengerti kenapa Naruto ... untuk saat ini aku belum bisa memberitahumu karena permintaannya." Batin Youkai Kitsune yang ditujukan pada anak bernama sementara Uzumaki Naruto pemberian Kurama dan Jiraiya, hingga nantinya Naruto mengetahui jati dirinya yang sebenarnya.

"Hey Naruto ... kau sudah meninggalkan kelima orang bodoh itu selama satu tahun ... apa kau tidak rindu pada mereka." Tanya Kurama melalui telepati agar Naruto tidak terlalu banyak menanyakan mengenai hal-hal yang menyangkut Iblis. Naruto yang mengetahui siapa yang dimaksud oleh Kurama langsung terkekeh pelan karena Kitsune itu menyembut mereka bodoh.

"Tentu saja aku ingin bertemu mereka Kurama ... dan apa-apaan kau memanggil mereka bodoh." Balas Naruto, nampaknya ia kembali kesal karena kali ini Kurama mengatai lima orang yang berjasa bagi Naruto dengan sebutan bodoh.

"Apa mau dikata ... mereka memang bodoh Naruto." Kurama yang tidak ingin berdebat dengan Naruto akhirnya memutus telepati mereka dan melanjutkan perjalanannya sambil bersiul menyusuri area tandus itu untuk mencapai kota terdekat di Underwold.

.

.

.

.

.

Beberapa tahun kemudian

Di pinggir sebuah sungai di kawasan kota Kuoh. Seorang pria paruh baya berambut hitam poni pirang dan jenggot hitam, mengenakan Kimono coklat. Raut wajah pria itu tampak frustasi karena sudah hampir dua jam ia melakukan hobinya yaitu memancing tapi belum juga mendapatkan hasil satu pun.

"Ayolah! ... kemana kalian semua, datanglah ke papa Azazel!" Gumam pria itu yang ternyata adalah Azazel sang Gubernur Datenshi yang tengah frustasi karena sudah dua jam tidak mendapatkan apa-apa.

Sebuah cahaya emas melintang vertikal tiba-tiba muncul di samping Azazel sehingga membuat rerumputan di sekitarnya mulai bergoyang karena energi Senjutsu dari cahaya emas tersebut. Hal itu juga merupakan keistimewaan dari Senjutsu yang sudah dikuasai sempurna oleh penggunanya. Dari cahaya tersebut keluar seorang pemuda berambut silver model jabrik, mata berwarna biru Sapphire. Pemuda itu mengenakan T-shirt putih yang ditutupi Hodie merah. Untuk bawahan ia mengenakan celana pajang hitam dan sepatu hitam. Dan sebuah gelang merah melekat di lengan kanannya.

"Bagaimana Kyoto Naruto? ... dan bisa tidak kau menurunkan energi Senjutsu ketika menggunakan kemampuan ruang dan waktu milikmu." Azazel langsung melayangkan sebuah pertanyaan serta penuturan malas. Bukannya menyapa pemuda itu.

Cahaya bulan yang mulai menyinari tempat kedua orang itu sehingga membuat tubuh pemuda bernama Naruto itu terlihat jelas dengan kulit putih serta wajah yang tampan yang mampu membuat wanita menjadi tertarik dengannya.

Naruto menghela nafas sambil menonaktifkan mode Senjutsu miliknya, ia kemudian mengambil posisi duduk di samping Gubernur Datenshi yang tengah memancing itu. "Sangat buruk ... Yasaka hampir membunuhku karena Kurama tiba-tiba mengambil alih tubuhku dan langsung berdebat dengannya, untung saja aku segera kabur." Jawab Naruto yang nampaknya kesal dengan kelakuan Kurama yang seenak jidatnya mengambil alih tubuhnya.

Azazel terkekeh pelan mendengar hal tersebut. "Jika Yasaka berhasil membunuhmu ... itu adalah hal yang amat sangat mustahil bagiku Naruto." Ujarnya dengan nada ceria seperti biasa yang diakhiri dengan senyum khas miliknya.

Azazel dan Naruto merupakan teman dekat,mereka bertemu 2 tahun yang lalu setelah Naruto meninggalkan Underwold. Gubernur Datenshi itu sudah mengetahui sebagian dari kekuatan Naruto yang menurutnya sangat mengerikan jika menggunakan kekuatannya secara All Out. Bayangkan saja, Senjutsu yang dikuasai dengan sempurna dan kekuatan dari Kurama yang merupakan Youkai Kitsune terkuat yaitu api orange yang levelnya setara Power of Destruction dari Klan Bael dan Gremory (Tau sendirikan orangnya).

"Cih! ... aku ini manusia bodoh, jadi mati bukan hal yang mustahil bagiku." Naruto berujar kesal kemudian melirik ember kosong di depan Azazel. "Sudah berapa ember itu kosong?" Tanyanya kemudian.

"Dua jam!" Jawab Azazel lesuh.

"Selama itu?" Azazel mengangguk pelan. "Wah ... ini adalah rekor baru, sifat mesummu mungkin penyebabnya Azazel." Naruto terkekeh pelan ketika mendapati kening Azazel mengkerut mendengar perkataan dari Naruto.

"Oi .. oi ... Aku tidak mesum! Tapi super mesum ... Baka!" Umpat Azazel kesal setelaha sadar bahwa Naruto kembali mengatainya mesum yang memang adalah sifat yang membuatnya menjadi jatuh dari surga.

"Itu sama saja, ... Konoyaro!" Balas Naruto sengit yang tidak terima dikatai Baka untuk kesekian kalinya.

"Cih! ... Jelas itu berbeda Naruto, mesum itu beberapa tingkat di bawah super mesum." Jelas Azazel yang entah kenapa Naruto bisa mengerti dan langsung mengangguk.

Beberapa menit setelah kejadian itu, keheningan menghiasi keduanya hingga akhirnya Azazel kembali membuka suara namun kali ini ia memasuki mode seriusnya. "Hey Naruto!" Orang yang dipanggil menoleh kepada sang pemanggil. "Hn, ... ada apa?"

"Kemarin Sirzechs mengirimkanku sebuah pesan." Jawab Azazel.

Naruto menaikkan alis. "Pesan? dari Sirzechs-sama?" Tanya Naruto yang dibalas anggukan pelan oleh Gubernur Datenshi mesum itu.

"Seminggu lagi ia akan mengunjungi apartemenmu untuk membicarakan sesuatu, aku tidak tahu apa yang dia ingi bicarakan padamu." Jelas Azazel yang memang tidak mengetahui apa yang ingin diberitahukan oleh Maou Licifer bernama Sirzechs Lucifer yang juga memiliki hubungan yang baik dengan Naruto.

Naruto mengalihkan pandangannya ke arah langit. "Palingan hanya diberi tugas untuk memburu Iblis liar, atau menjaga adiknya dari bahaya mengingat Maou satu itu mengidap Siscon level akut." Azazel hanya terkekeh pelan mendengar perkataan Naruto yang layaknya sebuah curhatan dirinya yang selalu dibuat kerepotan oleh Maou Lucifer itu.

"Tapi tak apalah, ... lagipula aku sedang membutuhkan uang dan mungkin saja tugas kali ini mempunyai bayaran yang lumayan." Tambah Naruto.

"Hei Naruto!" Pemuda itu kembali menoleh ke Azazel ketika memanggil dirinya. "Bagaimana keadaan gadis berambut putih di apartemenmu itu?"

"Aku tidak akan memberitahukannya, bisa-bisa adikku menjadi salah satu korban dari kemesuman tingkat akutmu itu." Jawab Naruto yang berusaha melindungi adik yang dimaksud oleh Azazel. Walaupun adiknya itu tidak memiliki hubungan darah denganya atau lebih tepatnya adik angkat. Naruto mengakatnya menjadi adik 1 tahu yang lalu ketika menemukannya di hutan di dekat Kyoto dalam keadaan pingsan. Dan ketika gadis itu sadar ternyata ia tidak mengingat apapun kecuali namanya yaitu ... Yuki yang kini berganti menjadi Uzumaki Yuki.

"Ternyata kau juga mengidap Siscon ... dasar!" Umpat Azazel yang nampaknya lesuh karena kesempatannya untuk mendekati adik Naruto lumayan sulit.

Beberapa menit kemudian hening kembali menghiasi area itu dimana hanya hembusan angin dan suara jengkrik yang terdengar hingga akhirnya Azazel kembali membuka suara karena merasa nyaman dengan suasana yang bisa dikatakan damai ini.

"Naruto ... apa kau memikirkan apa yang kupikirkan?"

Naruto menggeleng pelan kemudian berkata. "Tentu tidak, ... yang kau pikirkan hanya Oppai, pantat, wanita, mengintip dan hal-hal mesum lainnya." Jawabnya ketus, ia kemudian mencabut sehelai rumput lalu mengalirkan energi Senjutsu yang sengaja ia simpan di dalam tubuhnya untuk berjaga-jaga apabila ada sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba.

"Bukan itu maksudku Naruto baka, tapi suasana damai seperti saat ini, dimana aku bisa memancing sepuasnya ... Hahahahah!" Azazel tertawa lepas tanpa beban mengingat ia memang sangat menginginkan suasana damai seperti ini bukannya seperti saat dirinya mengikuti Great War dimana ia melihat banyak sekali kaumnya yang mati.

"Dan menyintip wanita di Ossen." Naruto yang kini memainkan helai rumput di tangannya itu menambahkan hal ingin dilakukan Azazel selain memancing yang membuat Datenshi itu mengangguk setuju.

"Tapi aku setuju denganmu, mengenai suasana seperti sekarag ini, dimana perseteruan ketiga Fraksi mulai berkurang, sehingga aku bisa hidup nyaman bersama Yuki-chan." Tambah Naruto sambil memandang lurus kedepan sedangkan jari telunjuknya masih asik memainkan sehelai rumput itu.

"Walaupun ada segelintir bawahanmu yang seenak jidatnya menyerang hanya untuk memanaskan kembali hubungan antara ketiga Fraksi." Tambah Naruto lagi yang masih memandang lurus kedepan.

Azazel menoleh ke Naruto lalu tersenyum. "Kan' ada kau yang bisa mengurusnya ... Naruto." Ujarnya sambil menepuk-nepuk pundak pemuda di sampingnya.

"Aku bukan budak pesuruhmu dasar malaikat nista, tapi jika mereka mengganggu kehidupanku dan Yuki-chan, maka mereka akan menanggungnya sendiri." Balas Naruto. Lalu mengingat beberapa minggu yang lalu Yuki terluka parah karena diserang Datenshi yang membuat Naruto menjadi emosi dan menghancurkan Datenshi itu hingga berkeping-keping. Bahkan Azazel pun ikut emosi karena hal tersebut.

Naruto lalu berdiri dari acara duduknya kemudian menciptakan sebuah cahaya emas melintang horizontal dengan cara mengayunkan tangan kanannya di udara. "Jaa ... Nee!" Pamit Naruto sambil melompat masuk kedalam cahaya emas tersebut.

"Haaaa ... dasar bocah kamvret ... padahal aku masih butuh teman bicara." Ujar Azazel lalu menghela nafasnya sambil memandang pancingan yang memang sudah tiga jam tidak pernah bergerak sama sekali.

.

.

.

.

.

"Tadaima Yuki-chan!" Seru Naruto ketika membuka pintu apartemen berlantai dua miliknya, ia kemudian membuka sepatu hitam dan menggantinya dengan sandal yang khusus digunakan ketika berada di dalam apartemennya.

"Okaeri Nii-chan!" Balas suara feminim dari seorang gadis yang berada di dapur.

Gadis bernama Yuki itu berambut putih panjang yang mencapai pantatnya. Poni bagian kirinya ia ikat jepit dengan jepitan berwarna orange sedangkan poni bagian kanannya membingkai wajah cantik nan imutnya.

Naruto melangkahkan kakinya melewati ruang tamu menuju ke ruang tengah yang disana terdapat sofa panjang dan sebuah TV Flatscreen yang tengah menyala dan menampilkan acara yang membuat Naruto hampir membuat lubang hidungnya mengeluarkan darah jika ia tidak semesum Azazel.

"Hei Yuki-chan ... apa kau yang memutar acara ini?" Tanya Naruto dengan nada yang cukup keras agar didengar oleh Yuki yang berada di dapur.

"Bukan Nii-chan ... Jiraiya-Ojiichan tadi mampir sebentar." Jawab Yuki.

Naruto menghela nafas lalu mengambil remot TV yang berada di atas sofa. "Pantas saja ... acara yang diputar menampilkan cewek goblok yang mau saja disuruh jalan santai memakai Bikini di depan penonton." Gumam Naruto sweatdrop dan langsung membayangkan jika ia yang menjadi model dan berjalan menggunakan CD di depan penonton. "Tidak akan!" Naruto langsung menggeleng pelan menghilangkan pikiran negatifnya itu.

Pemuda itu menaruh kembali remot TV lalu berjalan ke arah dapur melewati sebuah tangga untuk ke lantai dua. Sesampainya disana ia langsung meneteskan keringat dingin ketika melihat adiknya memakai pakaia santai dan sebuah apron yang sering ia gunakan untuk memasak.

"Sial! Kenapa aku lupa membeli ramen Instant saja ... sepertinya malam ini aku harus bolak-balik WC lagi." Batin Naruto lesu karena ternyata Yuki berada di dapur untuk memasak. Dan jika Yuki sudah memasak Naruto tidak melakukan apa-apa walaupun sekedar membantunya memasak. Itu karena Yuki masih dalam tahap belajar.

"Ada apa Nii-chan?" Yuki menoleh kebelakang dan mendapati Naruto berdiri dengan tampang lesu.

"Tidak ada apa-apa kok! ... dan sekarang dimana Ero-sennin itu?" Naruto berusaha memasang ekspresi normalnya agar Yuki tidak curiga.

Yuki lalu berbalik sambil membawa nampang yang diatasnya terdapat sup miso buatannya. "Dia baru saja pergi Nii-chan, Jiraiya-Ojiichan hanya mampir sebelum ia pergi ke Kyoto untuk menemui Yasaka-Obaachan." Jawabnya sambil berjalan membawa nampang itu.

Naruto hanya ber'oh'ria sambil berjalan ke arah meja makan dimana Yuki sudah menyiapkan dua mangkok dan peralatan makan lainnya. "Mudah-mudahan rasanya sebaik penampilannya." Naruto memperhatikan Sup Miso yang baru saja Yuki hidangkan di bagian tengah meja makan.

Naruto lalu menarik kursi yang berada di depannya kemudian duduk disana sedangkan Yuki duduk dikursi di depan Naruto. Dengan gerakan pelan Naruto mengambil beberapa sendok Sup Miso tersebut ke piring miliknya.

"Itadakimasu!" Seru Yuki lalu menoleh ke Naruto yang terlihat memandagi sendok yang ia pegang. diatas sendok itu terlihat sayuran yang potongannya besar yang jika dilihat tidak akan muat masuk ke dalam mulut Naruto. "Hehehe ... Gomen Nii-chan, aku lupa memotongya kecil-kecil." Kata Yuki dengan watados.

Naruto hanya mengangguk paham karena memang Yuki baru tahap belajar. Ia kemudian mengembalikan sayuran itu kemudian menyendok kuah Miso itu dan langsung mencicipinya. "Heemmm ... rasa kuahnya sudah lumayan." Koment Naruto yang mulai berlagak layaknya pakar kuliner profesional. Pemuda itu kembali menyendok tetapi kali ini ia mengikutkan beberapa potongan sayuran kecil. "Beberapa sayurannya belum matang sepenuhnya." Komennya lagi setelah mencicipinya.

Yuki terkekeh pelan kemudian ia ikut menyantap makanan yang tadi ia sendok namun tertunda karena Naruto. "Yeeeyyy ... akhirnya masakan buatanku bisa sebagus ini." Seru Yuki riang setelah menyicipi masakannya karena memang ini pertama kalinya masakan buatannya terasa sebagus ini walaupun masih ada kesalahan pada potongan sayurannya.

Keduanya pun melanjutkan acara makan malam mereka hingga selesai. Setelah selesai keduanya pun membersihkan bekas makan malam mereka pada meja makan bersama-sama. Setelah selesai Naruto langsung menuju kamarnya untuk tidur berbeda dengan Yuki yang lebih memilih untuk menontong Tv dahulu sebelum tidur.

.

.

.

.

.

Waktu menunggukan pukul 01.00 tengah malam. Naruto yang tengah tertidur pulas langsung terbangun dari tidurnya karena Smartphone yang ia beli dari upah dari tugas yang selalu diberikan Sirzechs kepadanya tiba-tiba berbunyi nyaring. Dengan lesuhnya Naruto meraba-raba meja di samping tempat tidurnya untuk mencari Smartphone miliknya. Setelah mendapatkannya ia langsung mengambilnya, alis Naruto langsung terangkat ketika melihat nama yang menelponnya.

"Yasaka?" Naruto menekan tombol terima kemudian menaruh Smartphone itu di telanga kirinya.

"Moshi ... Moshi ... ada apa Yasaka-san, kenapa menelponku malam-malam."

"Ini aku Naruto, Jiraiya."

"Ero-sennin? ada apa? Kenapa menelpon malam-malam, kau menganggu tidurku."

"Ini gawat Naruto, Si Teme itu baru saja mengirim pesan melalui Kuchiyose milik penduduknya."

"Gawat? Memangnya ada apa?"

"Desa diserang oleh kelompok Iblis dari golongan Maou lama."

Mata Naruto langsung membulat ketika mendengar perkataan Jiraiya melalui telepon yaitu desa tempat tinggal kelima orang yang berjasa baginya diserang. "Baiklah! Aku akan segera ke rumah Yasaka dan meneleport kita berdua ke desa." Naruto menutup panggilan itu kemudian bergegas turun daru ranjangnya dan tanpa babibu ia bergegas ke lemari di kamarnya lalu mengganti bajunya. Setelah selesai, ia langsung mengaktifkan tehnik teleportasi dari Senjutsu miliknya.

.

.

.

.

.

Konohagakure no Sato

Sebuah desa yang terpencil, terletak di bagian selatan Jepang. Desa itu merupakan tempat tinggal manusia yang memiliki aliran chakra pada tubuh mereka atau lebih dikenal dengan nama Shinobi. Desa itu merupakan kampung halaman Jiraiya yang juga memiliki aliaran chakra ditubuhnya serta orang yang melatih Naruto Senjutsu.

Desa itu didirikan oleh manusia pertama yang memiliki chakra yaitu Kaguya Ōtsutsuki. Awal mula Kaguya memiliki chakra adalah ia secara tidak sengaja menemukan dan memakan sebuah buah bernama buah chakra yang asal usulnya tidak diketahui oleh dirinya maupun dunia beberapa Dekade yang lalu. Semenjak saat itu Kaguya mulai melatih menggunakan chakra. Karena ia tidak mau kekuatan bernama chakra ini menghilang setelah kematiannya, Ia memilih untuk mencari pasangan hidup agar kelak ia memiliki keturunan yang sama dengannya yaitu memiliki chakra.

Setelah menemukan pasangan hidup dan menikahinya, akhirnya Kaguya dan suaminya yang seorang manusia biasa memiliki dua orang anak bernama Hagoromo Ōtsutsuki dan Hamura Ōtsutsuki yang tentu saja memiliki aliran chakra di dalam tubuh mereka. Tahun demi tahun pun berlalu, kedua anak Kaguya itu pun mengikuti jalan Ibunya yang telah wafat untuk mewariskan chakra di tubuh mereka dengan cara mencari pasangan hidup dan memiliki seorang anak yang mewariskan chakra di tubuh mereka.

Beberapa dekade telah pun berlalu dan manusia yang mempunyai aliran chakra di dalam tubuh mereka pun semakin banyak hingga mencapai ratusan dan membangun sebuah desa bernama Konohagakure no Sato di sebuah hutan terpencil di selatan jepang dan hidup damai dan tentram karena lokasi desa mereka yang terpencil dan dipasangi sebuah Kekkai salah satu kemampuan yang dapat dilakukan oleh chakra. sehingga dunia luar tidak dapat mengetahui keberadaan mereka.

Tetapi malam ini, untuk pertama kalinya setelah hidup damai semenjak dibangun. Desa itu akhirnya ditemukan oleh kelompok Iblis dari golongan Maou lama. Mereka berniat meminta bantuan dari mereka untuk merebut kembali jabatan Maou yang diambil oleh golongan Maou baru. Senju Hashirama selaku pemimpin desa saat ini dan asistennya Uchiha Madara menolak tawaran dari mereka karena alasan tidak ingin terikat dengan dunia luar.

Golongan Maou lama pun geram karena permintaan mereka ditolak oleh Hashirama dan Madara. Mereka pun memutuskan untuk menginvasi desa itu dengan jumlah pasukan Iblis sebanyak 1500. Karena penduduk dari desa itu yang hanya berjumlah sekitar 700 orang saja, mereka pun terdesak sehingga membuat Madara langsung memerintah salah satu anak buahnya untuk mengirim pesan untuk meminta bantuan Naruto dan Jiraiya. Walaupun nantinya bantuan mereka berdua tidak terlalu mengubah keadaan. Tetapi setidaknya mereka harus berjuang untuk mempertankan desa ini.

"Sial! Mereka banyak sekali!" Gumam pri berambut raven panjang yang mengenakan armor merah. Di tangan kanannya ia memegang sebuah senjata berbentuk kipas bernama Gunbai. Pria ini adalah Uchiha Madara.

"Haa ... haa ... haa ... kau benar Teme, mereka banyak sekali." Balas orang yang berdiri di samping Madara yaitu Senju Hashirama.

"Dimana Izuna dan Tobirama?" Tanya Madara tanpa mengalihkan pandangannya dari pasukan Iblis Maou lama di depannya.

"Mereka sedang mengurus bagian barat desa." Jawab Hashirama.

Madara dan Hashirama langsung mengukir senyum tipis ketika mendapati sebuah cahaya emas melintang horizontal muncul di samping mereka. Dari cahaya itu melompat dua orang.

Orang pertama adalah pemuda berambut silver model jabrik, mengenakan pakaian serba hitam serta jubah berwarna merah dengan motif jilatan api di bagian bawah dan ujung lengannya. Dia adalah Uzumaki Naruto sang pengguna Toad Sage Art (Senjutsu Petapa Katak) sempurna. Dan yang kedua adalah pria yang kira-kira berumur yang hampir sama dengan Madara dan Hashirama, berambut putih panjang dan mengenakan armor yang sama dengan Madara. Dia adalah Jiraiya, orang yang mengajarkan Naruto Senjutsu walaupun dirinya tidak menguasainya secara sempurna seperti muridnya itu.

"Kalian berdua lama sekali." Ujar Hashirama.

"Ini semua gara-gara Ero-sennin yang mengganti pakaiannya sangat lama." Jawab Naruto sambil menunjuk-nunjuk Jiraiya yang berdiri di samping kanannya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kau terlihat berbeda Naruto, setelah meninggalkan desa bersama Jiraiya beberapa tahun lalu." Ujar Hashirama yang memperhatikan dengan seksama penampilan dari Naruto.

"Hei ... acara reuninya nanti saja, kita memiliki masalah serius disini." Ujar Madara yang tampaknya kesal karena Naruto dan Hashirama malah melakukan reuni kecil-kecilan mengabaikan musuh yang berjumlah banyak di depan mereka.

Naruto kemudian memfokuskan pandangannya ke musuh yang terbang di depan mereka. "Aku pinjam kata-katamu Teme ... "

Madara berdecak kesal. "Terserah kau saja bocah sableng!" Balasnya kesal. "Tapi kita mengucapkan secara bersama-sama." Tambah Madara dibalas anggukan oleh Naruto

"Nah' Iblis brengsek ... " Madara menggantungkan kalimatnya

" ... mari kita berdansa!" Sambung Naruto dan Madara secara bersamaan membuat Jiraiya dan Hashirama sedikit sweatdrop.

.

.

.

.

.


TBC!

[TrouBlesome Cut]


Fiuhhh ... akhirnya saya memutuskan untuk menulis dan mempublish Fic ini. Ya walaupun agak Mainstream dan Gaje sihhhh... Sebenarnya saya agak ragu untuk mempublish Fic ini mengingat Fandom ini mulai berantakan menurut beberapa Author Senior ... tapi daripada nganggur di Laptop saya maka saya putuskan untuk mempublishnya dan yang jelas pasti akan saya lanjut kok.

.

Fic ini adalah AU yang berarti dunia Shinobi dan DxD tergabung menjadi satu. Dan Mungkin di chapter-chapter mendatang konsep, setting atau apalah dari Fic ini hampir sama dengan Brand New World milik Bad Sector (Author udah minta ijin darinya). Kesamaannya bisa ketebak yaitu adanya Madara dan beberapa elemen lain yang akan muncul di chapter berikutnya.

Dan satu lagi, disini tidak ada yang namanya Bijuu. Lalu Kurama itu apa? ... Dia adalah Youkai Kitsune sama seperti Yasaka.

.

Sekarang untuk Naruto.

Senjutsu miliknya adalah Senjutsu Petapa Katak [Toad Sage Arts/Jutsu] yang diajarkan langsung oleh orang yang dipanggil Kurama 'kakek mesum' bernama Jiraiya salah satu orang yang mempunyai aliran chakra di tubuhnya. Awal pertemuan dan pelatihan kedua akan dibahas di beberapa Chapter ke depan.

Mengenai cara Naruto muncul di dekat Azazel. Itu adalah salah satu kemampuan dari Senjutsu Naruto dimana ia mengembangkan salah satu kelebihan dari Senjutsu yaitu pengguna dapat mengontrol ruang dan waktu ditambah sedikit rombakan dari saya sehingga prinsipnya hampir sama dengan sihir teleportasi. (Mungkin ide ini sedikit Gaje menurut kalian)

Kenapa Kurama bisa tersegel dan bersahabat dengan Naruto. Dan juga alasan Kurama menyegel kekuatan dan Aura Iblis, serta ingatan Naruto. Hanya Author, Kurama yang tahu dan beberapa Chara di Fic ini... Khukukukuku

.

Itu dulu yang bisa saya bahas untuk Fic baru yang super Gaje dan berantakan milik saya.

Silahkan beri tanggapan ataupun pertanyaan mengenai Fic ini di kolom Review ...

.

.

RootWood Out!