JNJ's Love

Cast :

Kim Jongin 'EXO'

Ahn Daniel 'Teen Top'

Park Jimin 'BTS'

Lee (Oh) Sehun 'EXO'

Lee (Bang) Minsoo 'Teen Top'

Lee (Jeon) Jungkook 'BTS'

Genre : Romance, School life, Drama

Rated : T

Warning! : Typo dimana-mana, alur cepat dan cerita yang mainstream!

Happy reading guyss...

.

.

.

.

"KIM JONGIN! AHN DANIEL! SARANGHAE PARK JIMIN! JNJ SARANGHAE!"

"Kyaaaaaa! Jimin kyeooooo!"

"Jongiiiinnnn neomu sexyyyyyyy!"

"Saranghaeeeeee Niiieeeellll"

Suara sorak pandu begitu terdengar sangat keras dan kompak. Meneriakkan nama-nama yang bisa membuat mereka bermimpi indah dimalam hari. Suara sorak penonton yang saat ini sedang menyaksikan sebuah pertunjukkan yang menurut mereka sangat menghibur. Menunjukan penampilan dari beberapa orang yang sedang meliuk-liukkan tubuh mereka didepan para penonton itu.

Lebih tepatnya 3 orang remaja pria sedang menari menggerakkan badan mengikuti musik yang menuntun mereka. Musik yang menggebu-gebu membuat mereka menghentakkan tubuh mereka dengan sangat energik. Keringat yang menetes dari tubuh mereka dijadikan sebuah pemandangan indah diperuntukkan untuk penonton yang saat ini sedang menelan air liurnya.

Kim Jongin, Ahn Daniel, dan Park Jimin, inilah biang keladi dari kebisingan yang terjadi disiang hari ini. Ketiga pria muda yang masih asik menggerakkan tubuh mereka tanpa peduli pada orang-orang diluar ruangan ini. Mereka tergabung dalam sebuah grup dance yang mereka namai JNJ, inisial dari nama mereka masing-masing. JNJ adalah sebuah grup dance yang paling disegani di Starlight Senior School, masing-masing dari mereka memiliki kemampuan dance yang tidak bisa diragukan lagi. Bahkan mereka sudah beberapa kali memenangkan kompetisi dance antar sekolah. Semua jenis tarian sudah mereka kuasai dengan menutup mata. Hip Hop, Ballet, Popping, Break Dance, bahkan Sexy Dance pun mampu mereka lakukan meskipun dengan musik yang belum pernah mereka dengar sebelumnya, improvisasi tarian.

Terkadang sekolah mereka meminta bantuan JNJ untuk tampil disebuah kompetisi dance antar kota, dan setiap mereka memenangkan kompetisi itu hadiah yang mereka dapatkan akan disumbangakan untuk operasional sekolah dengan catatan mereka bebas dari setiap ujian yang diadakan, dan sekolahpun menyetujuinya. Yeah, terdengar gila namun memang itu kenyataannya. Maklumi saja karena sekolah ini adalah yayasan jadi terkadang mereka membutuhkan pemasukan selain dari sumbangan orang tua murid. Dan JNJ pun tidak keberatan untuk itu.

Sebelumnya mungkin kita akan berkenalan dengan anggota dari JNJ ini.

Yang pertama adalah sang Leader, Kim Jongin. Pria muda berumur 17 tahun berasal dari Busan. Diantara dua anggota yang lain Jongin lah yang paling ahli dibidang menari, sejak kecil dia memang suka menari, belajar menari dari anak-anak jalanan yang ada kotanya dulu. Jongin memiliki orang tua di Busan, dia sendiri pindah ke seoul saat pamannya mengajaknya untuk bersekolah disini. Pertama dia berada disekolah ini Jongin adalah siswa yang pendiam, dia tak banyak bergaul dengan siapapun bahkan disetiap waktu istirahat dia hanya sendirian dibelakang sekolah dan hanya diisi dengan menari. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Niel dan Jimin. Kemudian dia pun mulai berubah, awal seseorang yang pendiam dan tertutup sedikit demi sedikit berubah menjadi sosok yang begitu di idolai oleh seluruh penghuni sekolah ini. Namanya selalu diteriaki setiap dia meliukkan tubuhnya. Berterima kasihlah dia pada kedua sahabatnya. Tapi sifatnya yang tertutup memang tidak bisa diubah, siswa-siswi bahkan menjulukinya 'Ice Prince'. Dan itu yang malah membuat orang-orang yang ada diluar ruangan ini semakin mengidolainya.

Lalu visual mereka, Ahn Daniel. Atau yang sering dipanggil Niel, remaja muda berumur 17 tahun satu tingkat dengan Jongin namun mereka beda kelas. Dibandingkan Jongin, Niel memiliki sifat yang Friendly, mudah akrab dan bergaul dengan siapapun meskipun yang baru saja dia temui. Namun terkadang sifatnya seperti bunglon yang bisa berubah-ubah. Disaat moodnya sedang berada diatas beberapa menit kemudian moodnya bisa langsung jatuh ke-level yang paling bawah. Niel paling bisa membuat suasana yang sunyi menjadi ramai seketika dengan aksinya yang spontan, mood maker. Dibandingkan dengan yang lain memang kemampuan Niel diranking paling bawah jika disandingkan dengan Jongin dan Jimin, tapi ingat hanya dengan Jongin dan Jimin.

Dan yang terakhir adalah sang Magnae, si imut Jimin, Park Jimin. Dengan umur dibawah rata-rata dari anggota yang lainnya membuat Jimin menjadi sangat manja pada kedua hyungnya itu. Umurnya 16 tahun, satu tingkat dibawah Jongin dan Niel. Sifat Jimin tidak jauh berbeda dengan Niel, tapi Jimin memiliki sifat yang sensitif, sangat sensitif. Bahkan dengan masalah yang sangat sepele saja bisa membuatnya marah dengan hitungan beberapa hari, lebih sering dengan Niel, meributkan sesuatu yang begitu sederhana namun bisa menimbulkan kemarahan yang sangat lama. Apalagi jika ada yang menyinggung masalah tinggi badan, dia akan mengamuk, mungkin. Yeah, dibandingkan dengan Niel dan Jongin, Jimin memiliki tinggi badan yang eumm terbilang pendek. Maka dari itu dia tidak pernah mau dirangkul oleh kedua hyungnya itu. Ingat, jangan singgung masalah tinggi badan didepannya.

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

"AIGOOOO! Mereka hebat sekali!"

"JIMINIE NEOMU KYEEEOOOOO"

Suara tepuk tangan begitu terdengar heboh saat ketiga remaja itu menyelesaikan koreo terakhir mereka. Yeoja maupun namja yang melihatnya begitu bersemangat meneriaki nama-nama mereka yang ditambah dengan pujian-pujian dibelakangnya.

"Hahhhh! Lelahnyaaa.." salah seorang dari mereka langsung merebahkan tubuhnya diatas lantai kayu.

"Ini hyung.." Namja lainnya yang lebih muda darinya menghampirinya dan memberikan sebotol air mineral.

"Ne, gomawo Jiminie.." ujarnya seraya meraih air mineral dari namja bernama Jimin itu.

"Ne, dan ini untukmu Jongin hyung.." Jimin juga menyodorkan air mineral pada seorang namja ynag mendudukkan pantatnya dilantai itu.

"Gomawo Minie.." Ucapnya.

"Untung saja ruangan ini kedap suara, jika tidak mungkin kita akan mengulang beberapa kali karena terganggu suara-suara absurd mereka." Ucap Jimin seraya melambaikan tangannya kearah jendela yang masih banyak pelajar diluar sana, Idol WannaBe :p

"Hahaha.. Ucapanmu tak sesuai dengan respon tubuhmu." Jawab Niel yang mengomentari aksi Jimin yang sedang melambaikan tangan.

"Ini namanya jaga Image hyung.." Jawab Jimin.

"Itu munafik Min.." Ucap Niel, skakmat.

"Yakk! Hyuuuung.." Jimin merenggut kesal saat hyung keduanya itu menyebutnya munafik.

"Wae? Memang iya kan?" ucap Niel sambil menjulurkan lidahnya..

"Hyuuuung.." Jimin melemparkan botol air meneralnya kearah Niel.

"Aishh! Sudah-sudah Niel-ah, Jiminie.. Ayo kita bersihkan diri, setelah ini kita harus kembali kekelas." Ujar Jongin yang gemas melihat 'pertengkaran' dari kedua adik kesayangannya itu. Karena jika ini berlanjut akan ada yang ngambek nantinya. Apalagi kalau Niel yang memulai, tak akan ada akhirnya.

"Ne.."

Dan mereka pun merapihkan barang-barang mereka sebelum mereka meninggalkan ruangan latihan ini, karena mereka harus segera mandi dan membersihkan diri sebelum melanjutkan pelajaran selanjutnya. Mereka memilih mandi dikamar mandi yang ada dilantai 3, bisa dikatakan kalau kamar mandi ini adalah kamar mandi mereka, karena tidak ada yang boleh memasuki kamar mandi ini selain mereka. Dan karena itu juga mereka bebas ingin melakukan apapun dikamar mandi ini, bahkan setiap kali mereka selesai latihan dance mereka akan langsung mandi ditempat ini.

Kurang lebih setengah jam mereka menghabiskan waktu untuk membersihkan diri, setelahnya mereka sudah harus kembali kekelas mereka masing-masing.

.

.

.

.

Pagi hari ini seperti biasanya, Niel akan menjemput kedua saudaranya untuk berangkat kesekolah bersama. Mobil biru yang dia kendarai pun kini sudah berhenti dan terparkir rapih dihalaman parkiran sekolahnya. Jongin dan Jimin yang terlebih dahulu keluar dari dalam mobil mewah itu, disusul dengan Niel yang terakhir.

"Kkaja.." Niel merangkul Jongin dan Jimin untuk jalan bersama.

"Yakk! Hyung.." Namun Jimin langsung melepaskan tangan Niel yang mendarat dipundaknya.

"Waeyo?" Tanya Jongin.

"Aku tidak suka dirangkul.." Jawab Jimin.

"Hahaha!" Tawa Niel pun langsung menggelegar mendengar jawaban Jimin.

"Yakkk!" Jimin kesal karena ditertawai begitu oleh hyung keduanya, ditambah dengan Jongin yang ikut menertawainya.

"Hahahaha! Miniee.." Niel mengacak-acak rambut Jimin. "Aku lupa kalau kau tidak suka dirangkul olehku.." Lanjutnya.

"Hyuuuuuunggg.." Jimin berusaha menjauhkan tangan Niel dari tubuhnya.

"Niel-ah, sudahlah jangan dilanjutkan.." Jongin langsung berdiri ditengah-tengah mereka guna memisahkan mereka agar pertengkaran ini tak berlanjut. Ini masih terlalu pagi untuk telinganya terkena radiasia dari kedua adiknya itu.

"Arasseo arasseo, mianhae Jimin-ah.." Ujar Niel yang sayangnya hanya dibalas bibir pout dari Jimin.

Dan mereka pun kembali melanjutkan perjalanan mereka sambil terkadang melanjutkan candaan mereka, tertawa dan tersenyum saat Niel menceritakan sesuatu yang sepertinya lumayan menghibur dipagi hari ini.

Berjalan bersama menuju kelas mereka masing-masing. Hingga_

"Awww.."

"Jimin-ah/Minie!"

Saat sedang asik bercanda dan tertawa tiba-tiba saja Jimin terjatuh karena ada yang menabraknya dengan sangat keras. Tubuhnya jatuh terduduk dan membuat bagian bokongnya sedikit sakit karena terbentur dengan lantai yang keras itu.

"Gwaenchana.." Jongin membantu Jimin berdiri.

"Ne hyung.." Jawab Jimin.

"Yakk! Apa maksudmu eoh menabrak Jimin begitu." Ucap Niel kepada seorang, eh? Aniya ternyata mereka bertiga.

"Siapa suruh tak memperhatikan jalan." Jawab seorang namja yang memiliki kulit yang sangat putih, ditambah dengan rambut cokelat pirangnya.

"Mwoya? Seharusnya kalau kau tahu didepanmu ada orang kau kan bisa menyingkir." Ujar Niel yang sepertinya sudah kesal dengan jawaban namja didepannya ini. Inilah Niel, dia akan melindungi orang-orang yang dia sayangi.

"Itu bukan urusanku." Jawabnya.

"Yakk!" Niel ingin memukul namja tinggi didepannya itu tapi sayang ditahan oleh Jongin.

"Niel-ah, sudahlah.." Jongin memegangi tagn Niel.

"Tak bisa hyung, dia ini menyebalkan sekali." Ujar Niel.

"Sudah Niel, jangan buang-buang tenagamu dan mengotori tanganmu untuk orang-orang tidak penting ini." Ucap Jongin.

"Hey, urus teman mu yang bawel ini." timpal seorang lagi yang berdiri disebelah namja berkulit putih. Namja yang ini memiliki tinggi melebihi dua yang lainnya, memakai kacamata hitam dan rambutnya berwarna dark brown.

"Mwo?" Jongin melebarkan matanya saat menatap namja yang ini.

"Hyung, sudahlah jangan diladeni lagi. Lagi pula aku tidak apa-apa kok." Jimin kini ikut melerai kedua hyungnya yang sudah mulai kesal dengan namja-namja asing ini.

Niel menatap mereka bertiga dengan pandangan menyelidik. "Tsk! Ternyata kalian murid baru disini." Ujar Niel.

Jongin dan Jimin pun ikut memandangi mereka, yang ternyata benar kata Niel kalau mereka bertiga adalah murid baru, pantas saja wajahnya belum pernah mereka lihat sebelumnya.

"Ahh! Benar juga.." Ucap Jongin.

"Waeyo? Terpana dengan apa yang kau lihat?" kini berucaplah satu namja lagi dari mereka. Untuk namja yang ini memiliki wajah yang lumayan tampan jika dibandingkan dengan kedua namja lainnya. Kulitnya juga putih meskipun tidak seputih namja pertama tadi, dia mewarnai rambutnya berwarna hitam tapi berkilau.

"M-mwoya? Aniya" Jimin terkejut saat namja tadi berbicara padanya. Memang Jimin sedang memperhatikan namja ini sejak tadi, dan sayangnya dia dipergokki oleh sang objek.

"Ck!"

"Sudahlah, ayo kita pergi dari sini, paling malas kalau berurusan dengan orang-orang baru yang tidak tahu apa-apa." Ujar Niel. "Itu membuang waktu." Lanjut Niel seraya menatap remeh pada ketiga namja itu.

Lalu Jongin, Niel dan Jimin pun akhirnya memilih mengakhiri pertengkaran mereka dengan ketiga murid baru itu. Memilih untuk melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda. Meninggalkan ketiga namja yang masih berdiri ditempat yang sama, salah seorang dari mereka sedikit menyunggingkan sudut bibirnya.

"Waw! Ternyata ada yang menarik disini." Ujar namja yang memiliki rambut berwarna hitam itu.

"Memang beruntung kita dipindahkan kesini." Ujar si pemilik rambut dark brown.

"Ternyata kita berpikiran sama." Jawab yang satunya.

Setelah itu mereka pun juga kembali melanjutkan perjalanan mereka, menuju ruang kepala sekolah. Karena ini dalah hari pertama mereka menjadi murid disekolahan ini.

.

.

.

Niel, Jongin dan Jimin berkumpul halaman belakang sekolah yang memang sering mereka jadikan tempat bersantai. Memilih menghabiskan makan siang mereka ditempat ini ketimbang dikantin atau dikelas. Karena disini mereka bisa melakukan apapun yang mereka inginkan. Menari, menyanyi, makan dan tidur juga mereka bisa lakukan disini. Apalagi pemandangan dihalaman ini juga cukup menarik jadi lebih nyaman kalau latihan disini ketimbang di ruang latihan.

"Hyung, kau tahu kalau ketiga namja yang tadi pagi itu ternyata murid pindahan." Ujar Niel.

"Kau tahu dari mana hyung?" Tanya Jimin yang masih sibuk mengunyah makanan yang ada dimulutnya.

"Namja berkulit putih itu ternyata sekelas denganku. Namanya Sehun kalau tidak salah." Jawab Niel.

"Ahh.. Arraseo.." Jimin kembali menggigit makananya. "Lalu, namja yang lainnya?" tanya Jimin.

"Molla.." Jawab Jongin yang masih sibuk dengan chicken didepannya.

"Waeyo? Kau berharap namja itu sekelas denganmu?" Ucap Niel.

"Mwo? A-aniya hyung. Aku hanya bertanya saja." Jawab Jimin gugup, dia tahu namja yang dimaksud oleh Niel hyung.

"Dasar kau ini."

Mereka melanjutkan makan siangnya, dengan penuh hikmat. Menikmati hidangan yang ada didepan mereka, makanan yang dibawakan oleh magnae kesayangan mereka. Jimin memang setiap hari membawakan bekal makan siang untuknya dan kedua hyung tercintanya. Sebenarnya bukan dia sendiri yang masak tapi ibunya yang dengan baik hati memasakkan mereka makan siang setiap hari. Jongin dan Niel sangat menyukai masakan Ny. Park, karena maskaan Ny. Park sangat mirip dengan masakan ibu mereka. Eummm, seperti yang kalian tahu kalau orang tua Jongin berada dibusan, jadi tidak mungkin kan dia meminta ibunya memasakkannya makan siang setiap hari. Sedangkan Niel, dia sudah tidak memiliki ibu. Ibunya sudah beberapa tahun yang lalu meninggal akibat kecelakaan bersama dengan kakak perempuannya. Maka dari itu sekarang Niel hanya tinggal bersama dengan ayahnya, tapi ayahnya sendiri juga sangat sibuk mengurusi pekerjaan setiap hari. Yahh maklum saja karena ayahnya adalah direktur utama diperusahaan miliknya, jadi dia selalu sibuk. Bahkan bisa dihitung dengan jari berapa kali ayahnya pulang selama sebulan. Niel memang kesepian, tapi itu dulu sebelum akhirnya dia bertemu dengan Jongin dan Jimin, sekarang dia tak pernah kesepian lagi, Jongin dan Jimin yang selalu menghiburnya.

.

.

Ketiga namja yang tengah sibuk menikmati makan siang mereka dikantin sekolah, melahap menu makan siang mereka. Menyantapnya dengan sangat tenang, seolah-olah mereka sedang menikmati makanan-makanan yang tersaji didepan mereka. Tanpa memperdulikan banyak pasang mata yang menatap kearah mereka.

Tentu saja, siapa yang mau kehilangan moment dimana ada pria-pria tampan sedang ada didekat mereka, siapapun tak ingin melewatkannya. Apalagi mereka bertiga adalah murid baru jadi sudah jelas ini bisa dijadikan angin segar untuk sekolah mereka. Pemandangan baru, yahh bisa dibilang begitu.

Trio Lee ini adalah anak dari Lee Jinki, seorang pengusaha sekaligus direktur utama diperusahaan game terkenal di asia. Bagi kalian seorang pecinta game pasti tahu dan hafal nama Lee Jinki, bohong jika kalian tidak tahu. Memiliki istri seorang designer yang jangan ditanya tentang ke populerannya. Bahkan artis sekelas BoA saja sudah menjadi langganan dibutiknya. Butiknya selalu dipercaya untuk merancang pakaian untuk acara-acara besar dan bergengsi, sebagai contoh adalah girl group Wonder Girl's yang menggunakan karyanya saat mereka tampil dan menang diacara kompetisi musik se asia tenggara. Lee Keybum, nama yang sudah tak asing ditelinga para pecinta fashion.

Lee Minsoo, Lee Sehun, dan Lee Jungkook adalah anak kesayangan mereka, karna terlalu disayangnya ketiga namja tampan itu tumbuh menjadi pria-pria yang manja, melakukan apapun sesuai dengan apa yang mereka mau. Hingga akhirnya Keybum dan Jinki memutuskan untuk memindahkan mereka kesekolah ini, hanya sekolah yayasan. Itu mereka lakukan agar ketiga anaknya tidak membuat mereka malu dengan kelakuan-kelakuan mereka.

Lee Minsoo, dia adalah anak tertua dikeluarga Lee. Namja berumur 18 tahun ini adalah pria yang kasar dan selalu membantah siapapun yang mengaturnya, suka melakukan apapun yang dia inginkan meskipun itu menyakiti orang lain. Dia sudah berkali-kali pindah sekolah dengan alasan yang sama, selalu membully orang-orang yang menurutnya pantas dibully. Jinki bahkan sudah kehabisan akal untuk mengurus anak tertuanya ini. Padahal dia sudah mengingatkan Minsoo kalau dia akan menjadi penerus utamanya nanti tapi tetap saja Minsoo tidak pernah merubah sikapnya. Jinki sudah angkat tangan jika berbicara dengan anak sulungnya ini. Padahal sebenarnya Minsoo adalah anak yang pintar jika saja itu mau diasah, tapi sayang, sifatnya yang bebas tidak ingin diatur dan tidak ingin diperintah membuatnya menjadi seperti ini, liar.

Yang kedua adalah Lee Sehun, sifatnya tidak jauh berbeda dengan Minsoo hanya saja Sehun masih bisa diatasi jika sudah berkaitan dengan fasilitas mewah yang diberikan ayahnya. Umurnya 17 tahun, satu tahun lebih muda dari Minsoo. Sehun type orang yang dingin dan tidak peduli dengan orang lain. Sehun lebih banyak diam dari pada harus banyak bicara atau banyak bergerak. Jika dia marah atau kesal dengan orang dia lebih baik menyuruh orang lain untuk menyelesaikannya dari pada dia harus membuang tenaganya, hanya tinggal membayar orang itu dan semua masalah sudah selesai. Dia bahkan pernah mengerjai gurunya karena kesal saat gurunya ini memarahinya karna tak mengerjakan tugas rumah dan menghukumnya membersihkan perpustakaan sekolah. Dia menyuruh teman-temannya untuk mencuri motor gurunya itu, hingga membuat pria bertahi lalat itu harus pulang dengan menaiki bus. Meskipun begitu Sehun sangat disayangi oleh Jinki, ayahnya.

Dan yang terakhir adalah Lee Jungkook, pria muda berumur 16 tahun, anak kesayangan Keybum. Memiliki wajah seorang malaikat yang bisa membuat semua orang jatuh cinta hanya dnegan sekali melihatnya. Senyum polos yang bisa melelehkan hati semua yeoja maupun namja. Tak pernah ada yang menyangka jika dibalik senyum dan wajah malaikatnya tersipan sifat setan didalam dirinya. Jika pertama kali kalian melihatnya kalian akan berpikiran kalau dia adalah anak yang manis dan penurut, yang tanpa kalian sadari itu adalah topeng belaka. Sifatnya tidak jauh berbeda dari kedua hyungnya, dia bahkan bisa mengelabui semua orang. Contohnya saat dia dengan sengaja mendorong temannya hingga temannya terjatuh dan bahkan terluka cukup parah, tapi dengan polosnya dia malah menuduh teman yang lainnya, dan semua orang percaya. Itu dia lakukan karena kesal dengan kedua temannya yang selalu mencontek semua jawaban saat ulangan. Ingat lah dia itu adalah malaikat berhati iblis, dia akan memberikan jawaban itu pada teman-temannya dengan senyuman polos seolah-olah dia tulus memberikannya, yang tanpa mereka tahu bahwa itu adalah petaka bagi keduanya. Jungkook adalah anak yang pintar, bahkan dia satu tingkat seperti hyungnya Sehun, yang seharusnya saat dia di Junior High School berada ditingkat 2 namun karena kepintarannya dia bisa langsung tingkat 3 dengan Sehun.

"Appa hari ini tidak pulang." Ujar namja yang memiliki rambut berwarna hitam, Jungkook.

"Wae?" tanya seorang lagi yang mewarnai rambutnya Cokelat pirang, Sehun

"Tadi appa mengirim pesan kalau dia akan langsung ke Jeju untuk menyelesaikan pekerjaannya. Lalu eomma juga bilang kalau dia akan pulang larut karena dia harus mendesign beberapa baju untuk sebuah girl group yang akan tampil di red carpet." Jawab Jungkook seraya meminum kotak susu pisangnya.

"Akhirnya aku bisa keluar malam ini." Ujar seorang lagi yang bisa dipanggil Minsoo itu.

"Eomma akan marah kalau dia tahu kau keluar rumah hyung." Jungkook berusaha memperingati hyung tertuanya ini.

"Dan kau berhentilah bersikap polos didepanku, karna itu tak ada artinya." Ujar Minsoo.

"Tsk!" Jungkook tahu apa yang dimaksud oleh Minsoo. Hanya mereka yang tahu, karena mereka sama iblisnya.

Minsoo lebih dulu meninggalkan kantin setelah dia menghabiskan semua makanan yang ada didepannya, meninggalkan kedua adiknya yang masih sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Toh mereka semua beda kelas, Minsoo berada ditingkat 3, sedangkan Sehun dan Jungkook berada ditingkat 2 hanya saja mereka beda kelas.

Setelahnya Jungkook dan Sehun pun ikut meninggalkan kantin saat mereka mendengar suara bell yang telah berbunyi menandakan kalau jam istirahat sudah berakhir.

.

.

.

.

T to B to C

.

.

.

.

Di chap pertama emang sengaja dibikin untuk perkenalan masing-masing character dulu, jadi belum ada yang berarti dichap pertama ini.. hehehe..

Cerita ini emang pasaran banget tapi sumpahh dahh ini cerita asil dari imajinasi gue sendiri, gara-gara waktu gue main game Dresscode Winter Friend (kayak permainan ganti-ganti baju barbie gitu), dan gak tau kenapa ke-3 barbie itu gue berpikirnya kalau itu si Jongin, Niel sama si Jimin. Hahahaha! Dan akhirnya ff ini pun tercipta.. Maaf kadang emang suka error kalo udah mulai stress.. hehehe..

Lagian ini FF jadinya cuma beberapa chap aja kok gak sampe panjang... :D

Ini FF BTS pertama gue lohhh.. Yeeeeee #tebar bunga

Dan yang terpilih jadi uke menurut pengamatan gue itu yahh si Jimin. Meskipun badannya berotot tapi gak mengurangi ke-imutan dia. Sumpeehhh mukanya Jimin imut banget, senyumnya itu loh yang bikin gue gak bisa berhenti senyum juga. Dan RapMon beserta member yang lain juga mengakui kalau si Jimin imut. Bahkan temen gue kira kalo Jimin itu cewek waktu mereka liat foto Jimin di DP BBm gue.. wkwkwk~~

Sebenernya agak ragu untuk seme-nya si Jimin disini, bimbang (?) antara Taehyung atau Jungkook. Setiap liat moment-moment mereka pilihan gue selalu berubah2, maklumlah kalo udah tua itu emang labil :D . Lagain Jungkook kalo diperhatiin itu mukanya perbatasan (?) antara tampan dan cantik :P hehehe kalo menurut gue sihh menjorok (?) ke tampan.. Kkkk~

Buat kalian yang meragukan ke-imutan si Jimin gue saranin liat Jimin waktu dance Sugar Free nya T-Ara.. Dan kalian perhatiin ekspresinya tuhh bocah pendek.. imut ples seksiii njiirrr!

Hahaha..

Maaf kalo curhatan gue terlalu panjang dan membuat muntahh.. hehehe! Cuma mau berbagi pengalaman (?) aja kok.

Okeee! Waktunya review yahh buat yang baca dan yang suka biar FF ini bise berlanjut.. :D

Khamsahamnida!

#salam bibir Niel :*