Tap!
Tap!
Tap!
Suara tapak kaki menggema dalam lorong gelap itu. Berlari dan berlari. Dikejar oleh suatu hal yang menakutkan memanglah menegangkan. Meskipun ia merupakan perwujudan padat dari hal menakutkan itu sendiri. Kembali sosok tersebut berlari, darah merembes dari luka – luka di sekujur tubuh besarnya.
'Hosh... Hosh.. Sialan.'
Mengumpat dalam hati adalah hal yang dilakukan dari sosok Iblis Liar berjenis Minotaur tersebut. Berhenti sebentar dalam larinya hanya untuk mengambil sepasok oksigen untuk rongga pernapasannya. Keringat Minotaur tersebut mengucur deras, adrenalinnya terpacu kuat.
Tap.
Tap.
Tap.
Tap.
Suara tapak kaki kembali terdengar. Namun kali ini, suara tersebut lebih tenang... pelan. Di hadapan sang Minotaur, terlihat sesosok bersetelan jas hitam, lengkap dengan sebuah Topi Fendora Hitam-Putih dengan sebuah masker wajah bercorak tribal. Di tangan kanannya terlihat sebuah Glock-17 berwarna hitam sedangkan di tangan kirinya terlilit rantai yang terlihat kuat. Sosok tersebut berjalan pelan ke arah Sang Minotaur, pelan namun elegan. Mata Iblis Liar tersebut membulat penuh, ketakutannya menguasai dirinya sendiri. Kakinya seakan membatu sehingga tak bisa digerakkan.
Sosok bertopi Fendora tersebut melilit Sang Minotaur dengan rantai miliknya dalam sekali lemparan. Ditengah ketakutannya, keberanian Sang Minotaur muncul, dengan kekuatan penuh ia berusaha melepaskan diri dari kekangan rantai tersebut, namun sia – sia saja, rantai tersebut terlalu kuat.
Tanpa disadari, Sosok tersebut telah berada di hadapannya. "A-Ampuni aku tuan." Ucap Iblis Liar tersebut pelan sambil terduduk ketakutan. "Mengampunimu?" Terdiam sebentar, "Hmph, jangan berharap bodoh. Kau hanyalah sebuah eksistensi yang tak pantas berada di dunia fana ini. Jadi kembalilah ke tempatmu yang seharusnya."
Di detik – detik terakhirnya, Sang Minotaur mendongak keatas hanya untuk melihat sebuah Glock-17 tertodong di hadapannya. "Ucapkan selamat tinggal iblis liar."
DOR!
Seandainya Iblis Liar tersebut tidak langsung berubah menjadi abu yang berterbangan, ia pasti dapat melihat 2 bola mata Merah Menyala milik sosok pemilik The Red Eyes.
.
.
.
.
.
.
Tittle : The Red Eyes
Author : Alan Sahlan 65
Disclaimer : I do not OWN anything. Naruto belong to Masashi Kishimoto & Highschool DxD belong to Ichie Ishibumi.
Rate : Muntuk jaga – jaga.
Warning : Typo(s), Gaje, Ancur, Second Story, Alternate Universe!, Strong!Naru, Maybe OOC, OC!
Keterangan :
"Hai." – berbicara
'Hai.' - membatin
"Bodoh." – Dewa, Monster, God, Dll – berbicara
'Bodoh.' – Dewa, Monster, God, Dll - membatin
[Bagus.] - Sacred Gear berbicara
[Boost!] – Kekuatan Sacred Gear
Kuoh Academy – Keterangan Tempat
Summary : Hitam – Putih adalah Naungannya. Berjalan dalam abu – abunya kehidupan dunia. Tak peduli halangan, tak peduli rintangan, ia akan melewatinya. Satu – satunya Survivor dari percobaan massal, namun ia tak berhenti, Terus melangkah lurus kedepan. Karena ialah pewaris dari Mata berkah, The Red Eyes.
Perhatian! :
Latar cerita dimulai setelah scene penyelamatan Asia!
Let's Begin The Story Nyan~
La~
La~
La~
.
.
.
.
.
.
Hiruk – pikuk kesibukan menyelimuti Kota Kuoh pagi ini. Mobil dan Motor berlalu – lalang di tengah luasnya Kota Kuoh. Kota yang bernuansa Jepang-Eropa kuno ini begitu asri, pepohonan tumbuh menjulang di jalanan. Abaikan itu, kita beralih pada kehidupan, Naruto Yukigami.
-Naruto POV-
Yo. Perkenalkan, Namaku Naruto Yukigami. Aku memiliki paras yang rupawan. Wajahku merujuk kearah wajah khas orang Asia namun tidak untuk warna rambutku yang tak lazim di Kuoh, Pirang. Aku hanyalah seorang Yatim Piatu dari usia yang muda, kurang lebih 10 tahun. Satu – satunya survivor dari peristiwa percobaan massal 8 tahun yang lalu tepat diusiaku yang genap 10 tahun. Peristiwa dimana aku mendapat Mata Merah ini. Juga peristiwa dimana aku mengidap Heterochrome. Penyakit yang membuat warna iris mataku berbeda satu sama lain, kanan Sapphire dan kiri Ice Snow. Namun aku akan menceritakan hal tersebut di lain waktu.
-Normal POV-
Waktu menunjukan tepat pukul 07.15, Naruto melangkah keluar Apartemen nya untuk pergi menuntut ilmu di salah satu Sekolah ternama di Kuoh, Kuoh Academy.
Berjalan kaki menuju Kuoh Academy di pagi hari memang mengasyikkan, hal ini dapat digunakan sebagai salah satu olahraga fisik, walaupun fisik Naruto sudah terbentuk hampir sempurna. Tak ada salahnya melatih diri sendiri.
10 Menit berjalan, tibalah Naruto di Kuoh Academy. Kuoh Academy merupakan sekolah swasta yang dulunya adalah sekolah khusus perempuan namun baru – baru ini dirubah menjadi Sekolah Campuran hingga membuat perbandingan yang berbeda jauh antara Perempuan dan Laki – Laki, 8 : 3.
Kuoh Academy sendiri merupakan sekolah dengan arsitektur Eropa abad pertengahan namun setelah diperbaharui, Sekolah ini nampak elegan berdiri dengan 3 lantai nya. Sekolah ini didirikan oleh salah satu pengusaha kaya raya, Sirzech Gremory. Sekolah ini pula menggunakan sistem teknologi tingkat tinggi, siswa diharuskan membawa Laptop masing – masing sebagai media pembelajaran. Pengecualian bagi mereka yang tidak mempunyai Laptop, tersedia Komputer di samping meja mereka.
Naruto sendiri adalah siswa kelas 3 semester awal, untung baginya, ia sekelas dengan 2 primadona sekolah. Rias Gremory dan Akeno Himejima. Naruto merupakan siswa yang pandai, boleh dikata sebagai Jenius. Ia telah memenangkan beberapa penghargaan bagi sekolah nya tercinta. Selain pandai dalam bidang ilmu, ia pandai dalam hal seni, olahraga, dan teknologi. Multi-Talenta memang. Ia adalah sosok idaman para wanita, namun sayangnya Naruto hanya menanggapi mereka dengan senyuman hangat khas mentari nya.
Naruto adalah pemuda yang ramah, baik, tampan, dan jenius. Jangan lupakan suatu hal yang fantastis dari Naruto Yukigami, ia adalah Hacker yang telah diakui kehebatannya oleh dunia dengan nickname Aiden Pierce. Tak salah jika ia memiliki berpuluh – puluh teman disini. Yang paling dekat dengannya adalah Issei Hyoudou, Kiba Yuuto, Rias Gremory, Akeno Himejima, Koneko Toujo, dan Asia Argento. Ya, teman dekat nya adalah seluruh anggota dari Klub Penelitian Ilmu Gaib, atau dalam Romaji Jepang Okaruto Kenkyū Kurabu, sedang dalam Kanji Jepang オカルト研究クラブ. Dan ya, Naruto tahu, mereka semua bukan manusia, mereka adalah 悪魔, Akuma, Iblis. Mungkin Naruto juga sama, namun ia berbeda, ia adalah Manusia Spesial dengan Mata yang tak kalah spesial.
= The Red Eyes =
Berjalan pelan, ia menarik napas panjang untuk mengisi pasokan udara nya. Koridor sekolah sedang ramai – ramai nya saat ini, tentu karena ini adalah waktu bagi mereka untuk bebas dari sebuah hal yang memuakkan bagi mereka, hal yang bernama Pelajaran. Hiraukan itu, kita kembali mengarah pada Naruto . Sapaan dan senyum ia dapatkan dari para siswi yang berada sepanjang koridor Kuoh Academy, yang hanya ia balas dengan senyuman menawan miliknya.
Bagi orang yang melihat wajahnya tiap hari tentu beranggapan bahwa Naruto selalu memasang mimik wajah yang ramah. Namun dibalik semua itu, terdapat sebuah kepedihan mendalam di hati Sang pengidap Heterochome. Untung baginya, dibalik kepedihan masa lalunya ia akhirnya mendapat sebuah berkah berupa Mata Merah yang membuat nya memiliki kemampuan Synesthesia. Sebuah kemampuan untuk menggabungkan indera – indera nya dan memaksimalkan penggunaan inderanya ke titik maksimal yang mustahil dimiliki manusia biasa.
Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya Naruto sampai ke titik akhir tujuannya. Klub Penelitian Ilmu.
Cklek.
Daun pintu diputarnya. Mendorong perlahan, hanya untuk melihat sebuah pertengakaran antara 2 pewaris dari 72 pillar Iblis. Riser Phenex dan Rias Gremory. Naruto mulai mengobservasi ruangan, terlihat disana terdapat Grayfia Lucifuge, selaku penengah antara Riser dan Rias. Selanjutnya ada Issei, Kiba, Asia, Akeno, Koneko, dan seluruh peerage wanita milik Riser.
"Rias, kalau kau memang bersikukuh ingin menolak pertunangan ini, aku akan membakar seluruh peerage lemah mu itu dengan api abadi ku ini! Hahaha!"
Mata Naruto melebar sesaat, sebelum kemudian ia telah berpindah posisi ke depan Riser dan BUM! Satu jab keras ala petinju dunia Naruto lancarkan pada perut Riser. "Ugh..." Mencoba berdiri dibantu oleh peerage nya, Riser memandang tajam kearah Naruto. Mencoba mengintimidasi. Sayangnya, hal tersebut seakan kebal pada Naruto.
"Siapa manusia rendahan ini Rias!? Berani – beraninya ia memukul Iblis Murni sepertiku!" Mata Riser berkilat tajam.
"Ia adalah Naruto Yukigami. Ia adalah teman kami." Jawab Rias.
Mimik wajah Riser mengeras mendengar penuturan Rias yang kelewat santai itu. "Berani – beraninya... Kau! Beri pelajaran pada Manusia Kurang Ajar tersebut!" Telunjuk Riser menunjuk kearah Gadis Bercepol dua yang memegang tongkat. "Ha'i Riser-sama."
Wush!
Gadis pemegang tongkat tersebut berlari kencang kearah Naruto. Setelah berjarak kurang lebih 1 meter, Tongkat tersebut melaju kencang memukul Naruto. Namun dengan reflek terlatih, Naruto menghindari serangan – serangan tersebut dengan santai.
Tanpa disadari, Naruto bergumam pelan, "Synesthesia : Kai." Mata Naruto yang semulanya berwarna Sapphire dan Ice Snow berubah dengan cepat menjadi mata merah, Ruby. Mata merah berpupil Vertikal tersebut memandang tajam kehadapan Sang Lawan.
Serangan kembali dilancarkan oleh Gadis cepol dua tersebut. Duakh! Serangan pertama berhasil ditahan oleh Naruto. Tusukan kearah kepala berhasil dihindari. BRAK! Serangan ketiga berupa tendangan menyamping berhasil membuat Naruto terjatuh.
Melihat lawannya terjatuh, Gadis pemegang tongkat tersebut tak menyia – nyiakan kesempatan. Terjangan keras tongkat tersebut hampir akan mengenai Naruto jika ia tak menggunakan salah satu kekuatan Synesthesia matanya. Kemampuan untuk melihat suara. Hal ini menyebabkan Naruto dapat mendengar sebuah suara sekecil apapun, bahkan gerakan angin dapat terdengar. Pukulan Tongkat tadi mengeluarkan suara angin membelah. Jika suara tersebut telah terdengar olehnya, otomatis dirinya akan menggunakan reflek luarbiasa cepat. Kecepatan laju tongkat tersebut dapat mengenai Naruto dalam kurun waktu 1,5 detik jika diukur dari jaraknya. Dengan kecepatan luar biasa, Naruto berhasil menghindar dalam waktu 0,4 detik. Luar Biasa.
Kekuatan melihat suara ini didapatnya dengan meningkatkan indera pendengaran nya ke titik maksimal dalam kecepatan instan 0,1 detik. Umumnya orang yang bisa mendengar suara sekecil apapun dapat dipastikan akan tuli karena terus menerus mendengar suara yang saling bertabrakan dalam gendang telinganya. Syukur bagi Naruto yang memiliki kemampuan mata Synesthesia, ia memiliki pengecualian dalam hal efek samping. Efek samping paling parah mungkin hanya pingsan karena kelelahan.
Kembali pada Naruto, setelah berhasil lolos. Ia melakukan front flip singkat yang kemudian dilanjutkan dengan balik badan-lari kearah gadis pemegang tongkat. Dengan akselerasi yang tepat, Naruto dapat sampai ke depan sang gadis cepol. Roundhouse Kick dilancarkan kearah perut gadis tersebut yang membuatnya pingsan. Untung di sekitar Klub itu sudah dipasangi kekkai kuat oleh Grayfia.
"CUKUP! Jika memang Rias-sama tidak ingin bertunangan dengan Riser-sama. Maka atas perintah Lucius-sama dan Sirzech-sama, akan diadakan Rating Game antara Rias-sama dan Riser-sama. Rating Game akan dilakukan 2 minggi dari sekarang." Lerai Grayfia.
"Cih. Tunggu saja Rias! Saat aku memenangkan Rating Game tersebut! Aku akan merobek keperawananmu! Hahaha!" Dengan ditandainya ucapan Riser tersebut. Lingkaran Sihir Merah Berapi khas Phenex melahap Riser dan Peeragenya.
"Karna sudah tak ada yang kulakukan saat ini. Aku mohon undur diri." Grayfia juga pergi dengan lingkaran sihir khas Gremory.
Semua yang tersisa di ruangan tersebut hanya bisa terdiam. Termenung.
"A-aku minta maaf Rias. Aku sudah lancang masuk tanpa ijin dan langsung memukul Riser. Maafkan aku." Kepala Naruto menunduk pelan.
"Tak apa Naru-kun. Aku malah bangga terhadapmu." Balas Rias dengan senyuman manis miliknya.
Naruto hanya bisa membalas tersenyum. "YOSH! Minna! Kita harus berlatih dengan keras agar bisa mengalahkan Si Yakitori itu!" Ucap Sang Pewaris Selanjutnya gelar Sekiryuutei.
"YA!" Jawaban serentak dari para peerage Rias.
Mulai dari sini, petualangan Naruto Yukigami, Sang Pewaris Kekuatan Mata Synesthesia, akan dimulai!
Short Prolog END!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continue or Discontinue?
A/N : Yo Minna! Saya kembali dengan membawa Fic Baru yang tak kalah gaje nya dari fic sebelumnya. Memang saya telah lancang, dengan mempublish fic baru namun fic lama ditelantarkan (The Lucifer). Saya mohon maaf sebesar – besarnya pada reader sekalian. Setelah saya pikirkan matang – matang, Fic The Lucifer saya putuskan hiatus sementara *maaf! Karena saya blank pada fic tersebut. Selanjutnya, saya akan fokus pada fic ini! *Horeee :v
Maaf kalau wordsnya masih sedikit. Inilah saya, waktu tidak banyak bagi seorang pelajar seperti saya. Jadi saya mohon pengertiannya Minna ! ^_^
Saya mencoba membawa fic yang mungkin mainstream ini dengan gaya penulisan saya sendiri yang boleh dibilang acak – acakan. Disini Naruto itu Strong! Ia mengandalkan kekuatan Tubuh/Fisik nya yang digabungkan dengan kekuatan mata Synesthesia. Mata itu hanya karangan saya sendiri ^^ Masih banyak kekuatan mata ini! Kekuatan Synesthesia itu saya ambil dari mata nya C****n :v
Semoga tidak mengecewakan para Reader sekalian. Saya mohon review kalian Reader! Dapat berupa Saran, Kritik, Tanggapan, maupun Flame. Saya terima :D
P.S : Yang pengen masuk grup BBM Fanficer, bisa ngomong ke saya atau ke Hyosuke Ryukishi, atau ke Girang Idzka Ramadhan 666 ^^
Pin saya sendiri : 53630ED8 :D
Terima Kasih, Saya Alan Sahlan 65 undur diri!
Jaa Ne!