Disclaimer: Kuroko no Basuke is belong to Tadatoshi Fujimaki

Main Cast: Akashi Seijuro and Kuroko Tetsuya

Warning: - Au, ooc, konsep yang (mungkin) sudah umum

- Shonen-Ai, main pairing Akakuro. Slight Aoki


Seiyuu, merupakan salah satu pekerjaan yang terkenal di Jepang saat ini. Saat ini, nama seorang Seiyuu bahkan ketenarannya dapat melebihi artis-artis maupun penyanyi lagu rock dan sejenisnya. Karena itu bisa menjadi seiyuu terkadang merupakan sebuah mimpi indah yang menjadi kenyataan bagi orang-orang.

Diantara jajaran seiyuu yang sebagian besar sudah meniti karir paling tidak selama 5 tahun, ada seorang seiyuu yang sedang naik daun sekarang ini. Seiyuu tersebut baru terjun ke dunia anime selama 2 tahun. Namun suaranya yang khas telah membawa namanya jauh melebihi seiyuu manapun. Bahkan ia lebih terkenal dari penyanyi anisong yang sudah bertahun-tahun menjadi orang paling 'terkenal' di Jepang.

Tawaran kerja pun langsung membanjiri seiyuu bersurai crimson tersebut. Tapi tidak semua tawaran kerja tersebut ia terima, karena ayahnya – yang merupakan pemilik Seijuro Entertaiment – sendiri yang memilih agensi mana yang ia izinkan bekerja dengan putranya.

Selain menjadi seiyuu, ia juga sering diminta untuk menyanyikan soundtrack anime. Biasanya ia melakukannya jika hal tersebut memungkinkan. Menjadi seiyuu juga tidak membuatnya mengesampingkan sekolah, terbukti dari nilainya yang sempurna dan selalu menjadi juara kelas. Ia juga bisa melakukan banyak hal, mulai dari bermain biola hingga berkuda. Sifatnya pun sopan, meskipun terkadang nada bicaranya bisa menjadi tajam dan perkataannya menjadi sadis.

Bagi orang lain, mungkin sangat enak hidup menjadi dirinya. Namun tidak menurut pemuda tersebut. Di samping segala kesempurnaannya, ia tidak pernah merasa bahagia. Ayahnya merupakan orang yang disiplin dan keras, seseorang yang ingin putra satu-satunya menjadi sempurna dalam segala hal – meskipun seharusnya ia tahu kalau hal tersebut tidak mungkin terjadi. Menjadi seiyuulah yang hanya menjadi kebebasannya, meskipun terkadang ia diizinkan bermain basket.

Karena itu, segala senyum dan sifat senang yang ia tunjukkan pada orang lain adalah palsu. Ia tidak pernah benar-benar merasa bahagia, dan hal itu membuatnya tidak pernah tersenyum jika tidak ada teman sekolah maupun orang-orang yang ada hubungannya dengan pekerjaannya.

Di sekolahnya pun, pemuda itu tahu kalau semua murid yang mendekatinya hanya mau mendekatinya karena ia merupakan seiyuu terkenal ataupun sejenisnya. Ia tidak pernah menemukan teman sejati, hingga ia bertemu dengan empat pemuda lain yang memiliki hobi yang sama dengannya. Mereka juga benar-benar tulus menganggapnya teman, tidak seperti murid lain. Karena itu pemuda tersebut juga menganggap keempatnya sebagai temannya.

Hingga suatu hari, di tengah kehidupannya yang sangat monoton, seseorang datang pada kehidupannya. Membuatnya mengalami berbagai kejutan dan hal-hal yang tidak pernah ia bayangkan akan terjadi dalam kehidupannya….


Akira Scarlet present: Seiyuu of The Year

Chapter 1: Challenge and Other Things

Terkadang ada beberapa hal yang harus kita hadapi, sekeras apapun kita berusaha menghindarinya.

Musim gugur, merupakan salah satu musim yang paling disukai oleh Akashi Seijuro. Biasanya, pada awal musim ini ia akan menerima banyak tawaran pekerjaan. Dan semakin banyak tawaran yang ia terima, semakin banyak kebebasan yang didapatkannya.

Pemuda bersurai crimson itu akhirnya sampai di sekolahnya. Ia menghela nafas, lalu mulai melangkah masuk ke dalam gedung sekolah.

Saat ia memasuki gedung tersebut, ia sudah bisa menebak apa yang akan terjadi. Selama ia berjalan menuju kelasnya, para murid yang lain berbisik-bisik sambil menatapnya. Banyak yang memberikan senyuman penuh arti padanya, yang malah membuat Akashi agak bergidik melihatnya.

"Selamat pagi, Akashi."

"Ah selamat pagi, Shintarou," balas Akashi pada salah satu temannya yang bernama Midorima Shintarou. Midorima membawa sebuah boneka beruang besar yang dipegangnya sedari tadi.

"Apa yang kau bawa hari ini, boneka beruang?" tanya Akashi. Ia meletakkan tasnya.

"Lucky item miliknya seperti biasa," jawab pemuda bersurai navy blue, Aomine Daiki. Pemuda itu menaruh tasnya di belakang kursi Akashi. "Kau sendiri berhasil sampai disini dengan selamat. Bagus sekali."

Akashi tersenyum mendengar perkataan temannya. Temannya yang satu itu tahu saja mengenai senyuman juga lirikan murid-murid lain terhadapnya.

"Hahh si berisik itu belum datang ya?" ujar Aomine saat melihat kursi sebelahnya yang kosong. "Si tukang makan juga belum datang."

"Murasakibara sudah datang dari tadi," Midorima membetulkan letak kacamatanya. "Ia sedang berada di kantin untuk membeli beberapa makanan."

"Berarti hanya dia yang belum datang," Aomine menunjuk kursi sebelahnya yang kosong. "Sebentar lagi bel, kenapa tidak sekalian ia terlambat? Aku ingin melihatnya dihukum."

Tepat setelah Aomine mengatakan hal tersebut, terdengar teriakan dari ambang pintu kelas. "Aku datang!"

Aomine melirik kearah pintu kelas tersebut. Ia sudah bisa menebak siapa yang datang dengan suara sekeras itu.

"Kise. Rasanya tadi aku mendengar suara orang berteriak?" sindir Aomine.

"Apa aku ketinggalan sesuatu?" tanya pemuda yang disebut Aomine sebagai 'Si Berisik', Kise Ryouta.

"Sebentar lagi hampir bel. Sebaiknya kau meletakkan tasmu dan duduk Kise," ujar Midorima.

Kise menuruti saran Midorima. Ia meletakkan tasnya di kursi sebelah Aomine.

"Kudengar kalian mengadakan duet. Apa benar?" tanya Akashi membuka percakapan.

Aomine mengangguk malas, "Yah kebetulan. Kami mengadakan duet untuk membuat sebuah video clip. Dia yang menjadi modelnya," Aomine menunjuk Kise. "Aku yang akan menyanyi."

Akashi mengangguk. Sudah menjadi rahasia umum kalau Kise merupakan seorang model yang sedang terkenal saat ini – meskipun tidak seterkenal dirinya yang menjadi seiyuu. Parasnya yang menarik membuatnya menjadi bintang iklan dan model majalah sana sini. Lain halnya dengan Aomine. Pemuda itu berkarir di dunia musik. Ia merupakan anggota boyband Japan Star yang kebagian tugas berduet dengan Kise. Anehnya, semua anggota boyband yang lain tidak satu sekolah dengannya. Padahal sekolah Teikou merupakan sekolah yang menampung beberapa artis terkenal.

Setelah obrolan singkat dengan ketiga temannya, bel sekolah berbunyi. Semuanya langsung duduk dengan rapi di tempat duduknya masing-masing.

Tak lama kemudian, seorang wanita dengan memegang buku ditangannya memasuki kelas. Disampingnya berdiri seorang pemuda dengan surai baby blue dan manik yang hampir senada dengan rambutnya.

"Hari ini kalian kedatangan murid baru. Sambutlah teman baru kalian ini dengan baik, kelas," ujar wanita tersebut. Semua murid menatap murid baru tersebut.

"Perkenalkan nama saya Kuroko Tetsuya. Salam kenal semuanya," ujar pemuda tersebut.

Setelah beberapa detik semua murid di kelas tersebut memandangi pemuda itu seakan ada sesuatu yang berbeda darinya, Kise mengangkat tangannya lalu bertanya. "Kuroko..Tetsuya? Apa kau merupakan seiyuu yang katanya dapat menyaingi Akashi Seijuro?"

Sontak setelah Kise mengatakan itu, semua murid memandangi Kuroko dan Akashi bergantian. Kuroko hanya mengangguk, sementara wajahnya tetap datar. "Itu benar, saya Kuroko Tetsuya yang juga bekerja sebagai seorang seiyuu."

"Wow, kita kedatangan satu orang terkenal lagi sekarang," komentar Aomine. "Seorang seiyuu lagi yang katanya dapat menyaingi Akashi Seijuro. Bagaimana pendapatmu Akashi?"

Akashi terdiam. Ia tidak keberatan jika harus sekelas dengan seorang seiyuu juga, meskipun ia agak takut apa yang akan ayahnya lakukan padanya apabila benar Kuroko dapat menyainginya.

Akashi berdiri, menatap Kuroko, lalu mulai berbicara, "Kuroko Tetsuya, sebagai perwakilan kelas saya mengucapkan semoga kau senang berada di kelas ini."

Setelah mengucapkan hal tersebut, Akashi kembali duduk. Itu tadi adalah tradisi sekolahnya.

"Baiklah Kuroko, kau bisa duduk di sebelah Akashi."

Kuroko mengangguk lalu menaruh tasnya di sebelah Akashi. Pelajaran dimulai, dan Kuroko berbisik pada Akashi. "Akashi Seijuro..kun?"

"Kau bisa panggil apa saja sesuai maumu..Tetsuya," jawab Akashi.

"Apa kau benar Akashi yang dibicarakan orang-orang?"

"Kau pikir ada berapa orang yang bernama Akashi Seijuro disini?" balas Akashi.

Kuroko hanya menatapnya, lalu berbisik lagi, "Ada kejutan untukmu nanti siang."

"Kejutan?" tanya Akashi bingung. Dan tampaknya Kuroko tidak akan memberitahukannya padanya.

.

.

"Apa?!" tanya Akashi setengah berteriak. Untung saja saat itu hanya ada ia dan ayahnya. Ayahnya hanya memandangnya, tidak terkejut melihatnya berteriak.

"Kau akan mengisi karakter utama anime tersebut. Bayarannya tinggi, dan genre tersebut sudah menjadi hal yang biasa dalam dunia anime. Namun akhir-akhir ini genre tersebut mendadak menjadi terkenal. Itu sebabnya ayah menerima tawaran kali ini," jelas ayahnya.

"Tapi," protes Akashi. "Hanya karena bayaran yang tinggi aku harus mengisi suara karakter anime homo? Apa yang ayah pikirkan?!"

"Pelankan suaramu," ujar ayahnya. Akashi segera terdiam. "Itu tidak masalah bukan? Kau akan berpasangan dengan salah satu saingan terberatmu, Kuroko Tetsuya. Ini adalah kesempatan untuk membuktikan kalau kau lebih baik darinya."

"Tetap saja itu akan merusak reputasiku," ujar Akashi pelan.

"Apa ada yang ingin kau bicarakan?"

"Ya. Silahkan saja paksa aku sekeras mungkin, tapi aku tidak akan mau menerima pekerjaan yang satu ini. Ayah pikir aku mau mengisi suara karakter homo? Yang benar saja," Akashi kembali berbicara.

"Jaga bicaramu!" Kini ayah Akashi juga terpancing emosi. "Memang apa susahnya? Mengisi suara bukan berarti kau melakukan apa yang kau ucapkan."

"Itu karena ayah tidak pernah merasakan bagaimana rasanya," Akashi melangkah keluar ruang kerja ayahnya lalu menutup pintu dengan keras.

"Sekarang bagaimana ya," tanya Akashi dalam hati. Ia sendiri tidak tahu apa keputusannya untuk membantah ayahnya tadi tepat, namun semua orang pasti akan melakukan hal yang sama apabila harus menyuarakan seorang lelaki homo kan?

"Kejutan apanya Tetsuya?" ujarnya pelan sambil melangkah menuju kamarnya.

Sementara itu ayahnya terdiam di ruang kerjanya. Ia membaca ulang surat tawaran kerja yang ditolak mentah-mentah oleh Akashi tadi. Lalu bergumam.

"Jika memang itu maumu, akan kupaksa kau melakukannya meskipun kau putraku, Akashi Seijuro."


To Be Continued...


Hai...Hai..Akira kembali membuat fic multi-chapter (padahal How to Survive dan Cursed Dormitory saja belum selesai). Kali ini mengangkat genre romance shonen-ai dan Akira belum pernah membuat fic multi-chapter seperti ini, karena itu jika ada kesalahan atau ada kata-kata yang kurang tepat bisa beritahu saya..

Special thanks to Fenatalie, main idea berasal darinya..

And thank you to all of you for reading my fanfic...hope you like it!