Boboiboy © Animonsta

The Twins's Extreme Daily Activities © Casstella Millatea and Ella Alvina

Boboiboy Elemental Twins

ssu~

Warning(s) Gaje dimana mana! Humor garing! Jika sakit berlanjut katakan peta!

Authors Note : Yatta!~ Setelah lama menghilang akhirnya saya kembali lagi membawa fic yang super duper nista ini! Buatan saya dengan teman sekelas saya, Ella Alvina! Selamat membaca!

ssu~

Once Upon a Crazy Morning

ssu~

Kalau ditanya pilih tidur bergelung kasur, bantal, guling dan selimut yang empuk, hangat dan nyaman itu atau bangun pagi, kalian pilih apa? Well, pasti kalian pilih mesra mesraan sama kasur, bantal, guling dan selimut kalian terjintah kan? Tapi gini nih, rasanya kalo punya kakek yang pekerja keras banget, se-nget nget-nya (?) Ya jadilah.. Mereka berlima bangun dengan tidak elitnya! Alarm paling keren yang pernah ada deh! Percaya! Memang sih ada lagunya, lagu kesukaan mereka lagi. Tapi.. Lagu-nya habis langsung ada air terjun dari atas! Ada sarung tinju di depan mereka! Dan lagi, apa apaan suara bom itu! Darimana asalnya semua itu?! Entahlah. Hanya Tuhan dan pelakunya saja yang tahu. Authornya saja juga nggak tahu. Untung mereka tidak ada riwayat penyakit jantung. Kalau nggak, mereka pasti sudah jantungan dan langsung tewas di tempat! Atoookk... Boboiboy sudah lelah! Boboiboy tidak kuat! Tenggelamin Boboiboy ke kolam ikan (?) Sekarang! Dengan ekspresi yang gelap dan mood yang kacau balau mereka bangun dan berpisah dengan kekasih (?!) Mereka terjintah. (Era : fufufu sayang sekali mereka tidak tahu jam berapa sekarang ini ssu~)

Beres beres kasur. Cek. Mandi. Cek. Seragam dipakai. Cek. Penampilan ketjeh (?). Cek. Oke sudah semua.

Sekarang kelima Boboiboy itu sudah berkumpul di ruang tengah. Kosong.

Siiinngg..

Nobody's here.

"Njir.. Aku masih ngantuk. Tok Aba mana sih" gerutuan kesal keluar dari mulut si sulung.

"Kak Hali bego!" Taufan sama Api ikutan nyolot ambigu. Yang dihadiahi jitakan penuh kasih sayang dari sang kakak. Membuat es krim 3 scoop muncul di kepala Taufan dan Api.

"Aduuhh! Kak Halilintar! Kak Taufan! Api! Sudah dong! Ini masih pagi keleeeess! (?) Ini! Ada surat! Kayaknya dari Tok Aba!" Mungkin Gempa sudah lelah. Sampe sampe ngomongnya belepotan gitu.

Dengan wajah melas–entah beneran atau di buat buat–Air membacakan isi suratnya dengan keras " Hoooii! Ayoo bangun bangun! Awasss! Jangan sampai telat! Di sekolah jangan aneh aneh lagi! Jangan buat gurunya gantung diri lagi pakai tali pocong perawan! Kasian gurunya nak! Halilintar, Taufan, Api! Jangan berulah lagi! Tok Aba sudah lelah! Wahai Air yang selama-nya menjomblo! Jangan galau mulu! Kakak kakakmu juga masih jomblo kok! Tenang! Jangan lupa belajar!

Tok Aba berangkat ke kedai dulu ya! Dadaaaah!

Tok Aba sudah tidak kuat, nak! Tok Aba lelah! Lempar Tok Aba ke rawa rawa terdekat, nak!

Tertanda, Tok Aba"

Hening...

Krik krik ssu~ Krik krik ssu~ (?!)

Saking heningnya suara jangkriknya jadi luar biasa gaje...

"Jombloo yaa.."

"Tok Aba... Air juga lelah.."

"Anjrit.. Najis sumpah.. Tok Aba alay banget."

"Kak Halilintar! Jangan ngomong yg aneh aneh! Mungkin Tok Aba mulai lafar-eh, salah, maksudnya lapar."

"Otak lu lagi gesrek ya, Gempa?"

"Rawa-rawa terdekat? Eh, Api, kayaknya di deket sini nggak ada rawa rawa kan?"

"Iya, Kak Taufan. Adanya sih cuma got."

"Nah, boleh tuh! Kan sama sama item! Ayo cari Tok Aba trus kita lempar ke got!"

"Kak Taufan! Jangan! Apaan sih kak Taufan aneh aneh aja–"

"Ayoo Kak Taufan! Aku setuju!"

"–Api! Kamu juga nggak boleh!"

"Lhooo Gempa~ kan Tok Aba yang minta~"

"Iya, betul, Kak Gempa~ sekali kali jadi cucu yang berbakti dengan menuruti kemauan kakeknya~"

Taufan mengangguk semangat. Yang lain (kecuali Api dan Taufan) jatuh dengan tidak elitnya dalam posisi kaki diatas kayak orang kejang kejang. 'Dasar.. Nggak Taufan. Nggak Api. Sama sama gesreknya.' Batin Halilintar, Gempa sama Air kompak.

"Kenapa aku menyedihkan sekali.. Huu huu.."

"Haduuhh... Sudah! Sekarang ayo kita berangkat! Nanti telat! Aku yang dimarahin Tok Aba! Ngerti nggak?!" Gempa sudah berkacak pinggang, aura membunuh sudah menguar dan matanya yang sama tajamnya dengan mata heterokromatik milik kapten tim basket fandom seberang (?) Karena sebelah sudah terlalu mainstream, saya kan greget *kibas bulu mata (?)*. Tidak ada yang berani melawan. Melawan Gempa yang sekarang sama saja seperti cari mati. Mereka hanya mengangguk pasrah dan berdoa agar anak paling waras di rumah itu tidak berevolusi jadi seorang/seekor/sebuah/sehelai/seuntai/se–STOOPP! Makhluk Sinting–Serigala bergunting (?)–

Dengan lemas mereka berlima berangkat ke sekolah. Kembar pertama langsung lari secepat Halilintar–eh, bukan. Maksudnya secepat kilat. Ninggalin adiknya yang lain. Dasar kakak yang tidak setia adik! (?) Kembar kedua dan keempat berjalan di atas kabel listrik (?) Dasar sarap (Ella : seperti biasa kan?). Si kembar ketiga berjalan lesu dengan aura aura membunuh dan gunting merah bertebaran (?) Di sekitarnya, membuat siapa saja yang melihatnya ingin bunuh diri minum air got (?) Saat itu juga. Bahkan, sampai kucing tetangga sebelah mati keselek gunting (?) Kembar terakhir itu seperti biasa, galau. Ish, nyesek banget idup lo, Air. Nyanyi–atau teriak teriak–gaje "Kenapaaa aku begini? Jangaan kaauu mempertanyakan." Sambil ngesot kayak mbak kunti ato neng Sadako–tapi bedanya rambutnya si Air pendek, nggak kayak mbak Kunti sama Neng Sadako–di tengah jalan (Era langsung keinget sebuah lagu nih 'In The Middle of The Road' #jangan curhat! #gak nyambung banget / Ella : Era, jangan mulai-_-) Terus ada truk lewat. Tapi pas, supir truknya liat Air lagi ngesot di tengah jalan, si supir langsung nginjek rem dengan penuh cinta kamekameha (?)–nggak, maksudnya si supir langsung nginjek rem dengan kekuatan penuh sampe sampe bagian bawah remnya langsung bolong. Saking kerasnya nginjek remnya, truknya sampe terbang. Si truk langsung nyanyi nyanyi gaje "I believe I can flyy~ I believe I can touch the skyy~" saking senengnya, si truk nggak liat kalo depannya pohon. Langsung deh, Truknya nyungsep (?) Di pohon dengan tidak elitnya. Dengan segera truknya dibawa ke UGD, bukan supir truknya.

#PrayForTheTruck

#GetWeelSoonTruck

#MayGodBlessYouTruck

#SemogaCepatSembuhKeluarganyaPakSupir (Era : Ellaaaa.. Yang kenapa napa itu Pak Supirnya! Bukan keluarganya! Keluarganya masih sehat sentosa di rumah! / Ella : Ehehe, maaf maaf)

#SemogaBerbahagiaPakSupir

#HashTagYangTerakhirGajeBener

Setelah perlajanan menegangkan yang penuh dengan tragedi mengenaskan itu, akhir si kembar Boboiboy sampai ke sekolah! Yeay! Berhasil! Berhasil! BERHASIL! HOREE! We did it! Ber–STOOOOPP!

Mereka sampai di sekolah...–ATAU DI KUBURAN NIIIIHH?! MEREKA NGGAK NYASAR KAN?! SEKOLAH MEREKA KOK SEPI BINGIT BEGINDANG SIIIHH?! CUMA ADA SATPAM SAMA CLEANING SERVICE DOANG!

"Hoi, Gempa. Lu kan bawa jam. Sekarang jam berapa sih? Kok sepi banget begini?"

"Eh? Oh, sekarang jam lima kak Hali–EH?! MASIH JAM LIMAAAA?!"

"Ebuseh dah..." Tiba tiba ada mencolek colek bahu kirinya, si Taufan sama Api langsung merinding ketakutan sambil pelukan bareng saking takutnya sama bayangan di belakang kakaknya. Sedangkan yang di colek langsung ngebanting pelakunya, kesel. "Mau apa lo?"

Ternyata yang dibanting sama Halilintar itu pak satpamnya. "S-saya cuma ma-mau bilang... Da-daripada ngomel ngomel nggak jelas disini mending bantuin saya. Ma-mau gak?"

"Ogah." Ditolak mentah mentah. Trus ditinggal pergi. Yang sabar, pak.

"Kak Halilintar tungguuu!" Ditnggal pergi (lagi) sama kembaran yang lain. Kasian bapaknya, ngenes amat.

Pak satpamnya langsung nangis guling guling sambil makan rumput (?)

Si Air noleh trus ngomong "Sudah pak.. Sudah nasib lo, terima aja.." Si Air nggak ngaca ternyata. Padahal nasibnya lebih tragis.. Jadi kayak mesum teriak mesum–eh, bukan. Maksudnya, maling teriak maling.

Pak Satpamnya langsung pingsan seketika dengan mulut berbusa.

Berakhir dengan gaje-nya ssu~

ssu~

Sebenernya ini cuma buat buat pas lagi iseng. Eh, ternyata kok jadi abal gini akhirnya! Ella, idemu memang luar biasa ssu!

Maafkan keabsurdannya ya ssu~

Nee, minna, menurut minna fanfic Era yang "My Soundless Voice, Your Proof of Life and This Endless Wedge" itu enaknya dilanjut nggak ya? Atau di Discontinued aja?

Sekian dulu buat sekarang ssu!

Saya, Casstella Millatea melaporkan dari TKP! (Ella : Era.. Lu kira berita?!)

See you next time ssu!~

Mind to Review? *puppy eyes* /hoek