"My Tutor Friend" chapt. 5

*sebelumnya*

" Syukurlah kau sudah sadar, Kyu" ucap Donghae
" Jangan sok baik padaku!" sahutnya ketus
Donghae mencoba untuk tersenyum meski Kyuhyun selalu berkata ketus padanya,"Aku tidak pernah merasa sok baik, dan aku juga tidak pernah merasa sok peduli. Aku melakukan ini, karena kau adalah satu-satunya saudara yang ku miliki" sahut Donghae
" Aku tidak butuh kebaikanmu, juga kepedulianmu. Aku hanya butuh, kau pergi dari rumah ini!"
" Aku akan pergi, jika kau lulus Ujian masuk Universitas dari Sekolahmu, dan kau lulus dengan nilai memuaskan" sahut Donghae tegas padanya.
" Huh!, aku tahu kau melakukan ini, hanya untuk mendapat simpati Appa dan Eomma!"
" Terserah apa katamu, Kyu. Yang jelas…aku ada disini untuk membantumu, walau pun kau terus menerus bersikap kasar padaku, aku akan tetap bertahan di rumah ini"
Kyuhyun menatap tajam pada Donghae yang berdiri di dekat kasurnya, dan ia mengepalkan kedua tangannya karena geram dengan ucapan Donghae, " Kita lihat saja, berapa lama kau akan bertahan di rumah ini" ucap Kyuhyun sinis
"…" Donghae hanya diam dan tersenyum padanya.
" Sebaiknya kau beristirahat saja, aku sudah memanggil Dokter untuk memeriksamu. Dan kau tidak perlu cemas, karena aku belum memberitahukan kabar ini pada Appa dan Eomma, karena selama kurang lebih 4 bulan, Appa dan Eomma berlibur ke Paris" sahut Donghae
" MWO?!" Kedua mata Kyuhyun melotot karena ia terkejut dengan ucapan Donghae, spontan Kyuhyun bangun, lalu duduk di atas kasur.

*selanjutnya*

"Kenapa mereka tidak mengatakannya padaku?!"
"Karena appa dan eomma menginginkan kita bisa lebih dekat, mereka juga butuh liburan, maka dari itu appa dan eomma tidak mengatakannya padamu, Kyu"
"Ini semua pasti karena keinginanmu agar bisa leluasa tinggal di rumah ini!, iyakan?!"
"Bukan begitu Kyu, aku sama sekali tidak…"
"Akh!, sudahlah!, aku bosan melihatmu! ke luar dari kamarku sekarang!"
"Baiklah, aku akan ke luar"
"Satu lagi!, aku tidak ingin ada Dokter di rumah ini!"
"Tapi, kau harus diperiksa, hyung takut jika terjadi sesuatu padamu"
"Kau berlebihan!, aku hanya pingsan biasa!, aku sehat-sehat saja!"
"Tapi…"
"Lakukan seperti apa yang ku inginkan!"
"Baiklah Kyu, aku akan meminta agar Dokter tidak kemari"
"Hm.." sahut Kyuhyun.

Kyuhyun melirik Donghae yang ke luar dari kamarnya dengan wajah sedih. Setelah ia pergi, Kyuhyun bergegas beranjak dari ranjang, lalu ia mengunci pintu kamarnya. Sekali lagi Kyuhyun merasa ada yang aneh pada dirinya. Dirinya mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Ia mondar mandir karena memikirkan apa yang harus ia lakukan.

"Apakah aku harus pergi ke Rumah Sakit untuk cek kesehatanku?" gumamnya pelan
"Akh! Tidak-tidak…, aku tidak mungkin sakit. Ayolah Cho Kyuhyun, kau pasti baik-baik saja" ia berbicara pada dirinya sendiri.

*mtf*

Jay Park merasa sangat kesal, karena semua siswa/i di Sekolahnya memandang jijik padanya. Karena perbuatan Kyuhyun yang menyebarkan video dimana dirinya berciuman dengan sesama jenis, harus membuat dirinya di skors selama 2 minggu.

"Ini semua karenamu, Kyu!, aku tidak akan tinggal diam. Kau harus menerima pembalasanku!" batinnya.

*mtf*

Donghae memasak untuk mereka berdua, meski ia tahu Kyuhyun akan menolak masakannya, tetapi Donghae tidak menyerah. Ia sudah bertekad apapun akan dilakukannya, agar Kyuhyun mau menerima dirinya sebagai saudara.

"Semoga Kyuhyun suka dengan masakanku" gumamnya.

Disaat Donghae sedang sibuk memasak di dapur, Kyuhyun yang tidak betah di rumah, dirinya bersiap-siap untuk pergi menenangkan pikirannya. Dengan mengenakan celana jeans hitam juga kaos putih berlapis kemeja kotak-kotak merah, ia bergegas menuruni anak tangga.

Donghae telah menata makanan di atas meja, ia terkejut ketika melihat Kyuhyun menuruni anak tangga dan terlihat rapi.

"Kyu, kau mau kemana?" tanyanya.
"Bukan urusanmu!" ketusnya.
"Kyu, kau tidak makan dulu?, aku sudah memasak sup ini untukmu" tanya Donghae
"Hei!, kau itu hanya anak pungut!, jika bukan karena eomma dan appa yang memaksa agar kau mau menjadi tutorku, aku tidak akan sudi! Kau tinggal di rumah ini!, jadi kau jangan sok perhatian padaku!"
"Mau sampai kapan kau membenciku, Kyu?!, aku tahu, aku hanya anak pungut. Aku juga tidak peduli, jika kau tidak mengakuiku sebagai hyung. Tapi aku akan selalu menganggapmu seperti namdongsaengku sendiri!"
"Terserah kau!"
"Kyu!, kau mau kemana?!"
"Bukan urusanmu!"
"Kyuhyun!" serunya, tetapi Kyuhyun tetap acuh dan pergi begitu saja dengan menggunakan Mobil, karena motor yang dikendarainya masih berada di Sekolah.

Sepanjang jalan mengendarai Mobil, Kyuhyun mengirim pesan pada ke 3 sahabatnya di Sekolah.

"Hei!, ayo bolos Sekolah bersamaku. Aku sedang bosan di rumah. Aku tunggu kalian di tempat biasa. Jangan sampai kalian tidak datang!, aku tunggu!"

*mtf*

Ke-3 sahabat Kyuhyun yang masih berada di kelas karena jam pelajaran belum usai. Mereka saling menatap saat pesan dari Kyuhyun sampai ke mereka. Hanya anggukan kepala sebagai isyarat mereka, agar mereka bisa membolos bersama.

Disaat guru sejarah menjelaskan tentang masa Joseon, Changmin berpura-pura mengeluh hingga membuat sang guru cemas padanya.

"Kepalaku sakit" ucapnya berpura-pura.
"Kau kenapa Changmin?" tanya sang guru
"Kepala Changmin sakit, saengnim" sahut Jonghyun.
"Mwo?, sebaiknya kalian cepat membawanya ke uks"
"Ne saengnim" sahut mereka.

Tanpa membawa tas, mereka berpura-pura mengantar Changmin ke uks yang berada di lantai dasar. Karena ponsel juga kunci mobil berada di saku celana, mereka tidak perlu khawatir dengan barang mereka yang sengaja di tinggal di Sekolah.

Setelah melewati ruang guru juga ruang kepala sekolah, mereka bergegas lari menuju mobil dan motor yang mereka parkir. Mereka sengaja menggunakan mobil Jonghyun, agar penjaga sekolah tidak curiga pada mereka.

"Kau mau kemana lagi Jonghyun?" tanya penjaga Sekolah padanya
"Changmin tiba-tiba sakit kepala, kami khawatir, jadi kami harus membawanya ke Rumah Sakit"
"Baiklah, cepat kalian bawa Changmin. Semoga saja bukan penyakit parah"
"Ne ahjussi, gumawo".
"Ne" sahutnya.

Sang penjaga sekolah yang juga ditipu oleh mereka, percaya begitu saja. Hingga membiarkan mereka ke luar saat jam Sekolah begitu saja.

"Hahahha, akting kita berhasil" tawa mereka setelah meninggalkan lingkungan sekolah.

*mtf*

Dorm

Ke 11 member Super Junior berkumpul di ruang latihan. Mereka membicarakan rencana yang sudah mereka bicakan sebelumnya.

"Jadi kita pergi hari ini juga, hyung?" tanya Siwon
"Nde, jujur saja. Aku tidak leluasa jika Donghae harus menghadapi anak itu sendirian" sahut Teukie
"Kami juga berpikir seperti itu, hyung"
"Apa kalian setuju kita menginap di rumah Donghae selama 4 bulan?"
"4 bulan?" tanya mereka terkejut.
"Nde, semalam aku bertanya tentang kepergian orang tuanya ke Paris berapa lama, dan Donghae mengatakan mereka pergi selama 4 bulan. Jadi, aku memutuskan sebaiknya kita menemani Donghae selama 4 bulan di rumah itu, menurut kalian bagaimana?"
"Baiklah kalau begitu hyung, kami setuju saja" sahut Heechul.
"Kalau begitu kita kepaki pakaian sekarang, lalu pergi ke rumah Donghae"
"Ne hyung" sahut mereka.

*mtf*

Kyuhyun memakai kacamata hitam, ia memangku kaki kanannya di atas lutut. Pandangannya sesekali mencari sosok ke-3 sahabatnya yang belum datang, sudah sekitar 30 menit ia menunggu mereka.

"Kenapa lama sekali sih, apa mereka ketahuan membolos?" gumamnya.
"Kyu" terdengar seruan memanggil namanya. Ia menoleh, lalu tersenyum kearah mereka yang berlari menghampirinya.
"Mian, kami agak lama" ucap Changmin
"Ya…ya…aku tahu, pasti kalian mencari cara agar bisa membolos" sambil mengangguk.
"Kau tepat sekali" sahut Minho.

Mereka menarik masing-masing kursi, lalu duduk. Sebagai sahabat, mereka masih mencemaskan keadaan Kyuhyun yang pingsan di Sekolah tadi.

"Kyu, kenapa kau tidak istirahat saja di rumah?" tanya Jonghyun.
"Memangnya kenapa kalau aku ingin jalan-jalan?" tanyanya balik.
"Tidak apa-apa sih, hanya saja…kami masih cemas karena kejadian di Sekolah tadi" sahut Changmin.
"Changmin benar Kyu. Tiba-tiba saja kau jatuh pingsan saat berlari menuruni anak tangga. Kau tahu, kami sangat panik melihatmu pingsan" tambah Minho.
"Ah!, kalian berlebihan. Kalian sama saja seperti Donghae!"
"Apa sebaiknya kau periksa saja ke Rumah Sakit, Kyu?" saran Jonghyun.
"Sudahlah, aku baik-baik saja. Jangan membuat moodku jadi buruk lagi!"
"Baiklah, tapi setidaknya saran Jonghyun, kau pertimbangkan lagi" ucap Changmin.
"Ne!, tapi nanti, jika aku ingin" sahutnya malas.
"Huft…" Jonghyun hanya bisa menghela nafas karena keras kepala sahabatnya.
"Kalian ingin makan apa?, biar aku yang traktir" ucap Kyuhyun pada mereka.
"Yeiiiii" sorak mereka gembira.
"Pelayan!" panggil Kyuhyun pada salah satu pelayan di Pizza Hut.

Disaat mereka memilih menu, ponsel Changmin bergetar. Sebuah pesan masuk di ponselnya. Changmin membaca pesan itu, dan matanya tampak berkaca-kaca karena menahan air mata.

"Oppa, sekarang eomma ada di Rumah Sakit. Tadi Dokter mengatakan, eomma menjalani perawatan intensif karena Alzheimernya. Bagaimana ini oppa?, biaya perawatan eomma sangat mahal. Darimana kita mendapat uang sebanyak itu?" pesan dari adik perempuannya yang masih duduk di kelas 2 SMP, membuat dadanya terasa sesak.

Changmin bingung, apa yang harus ia lakukan agar bisa mendapat uang banyak untuk membantu ibunya. Kyuhyun menatap lekat Changmin yang diam setelah membaca pesan dari adiknya. Kyuhyun menyadari ada sesuatu yang terjadi pada sahabatnya itu, hanya saja ia sengaja tidak ingin bertanya, karena ia tahu, Changmin tidak akan menjelaskan apa yang sedang dialaminya pada sahabatnya.

"Changmin, kau tidak memilih Pizzanya?" tanya Minho.
"Ah…tidak. Mm…mian, mungkin aku tidak bisa lama bersama kalian. Aku harus pergi sekarang" ucapnya.
"Kau mau kemana?" tanya Jonghyun.
"Aku ada urusan. Aku pergi sekarang" sahutnya, lalu ia beranjak, dan pergi meninggalkan mereka.
"Changmin kenapa ya?" tanya Minho.
"Sepertinya Changmin memiliki masalah keluarga" ucap Kyuhyun.
"Bagaimana kau tahu, Kyu?" tanya Jonghyun.
"Aku hanya menebaknya saja" sahutnya.
"Ish! Kau ini. Kami pikir kau tahu" ucap Jonghyun.
"…" Kyuhyun hanya tersenyum padanya.

Kyuhyun memandang ke arah jalan, ia masih memikirkan , masalah apa yang sedang dihadapi Changmin saat ini.

*mtf*

Donghae memandang sedih pada makanan yang sudah ia buat, tetapi Kyuhyun sama sekali tidak ingin menyentuhnya. Ia menghela nafas sejenak, dengan berat hati, ia membuang semua makanan itu ke dalam tong sampah. Air matanya mengalir saat menatap kearah makanan yang dibuatnya.

"Sebegitu bencinyakah kau padaku, Kyu?"
"Aku memang tidak memiliki orang tua, tetapi aku sangat menyayangi appa, eomma dan juga kau, Kyu. Hanya keluarga ini yang kumiliki" gumamnya.

Ting Tong

Terdengar suara bel pintu rumahnya berbunyi. Ekspresi sedih Donghae seketika berubah, ia berpikir bahwa Kyuhyun pulang. Donghae berlari dari dapur menuju ruang tamu untuk membukakan pintu. Saat ia memegang knop pintu, lalu membukanya. Ia sangat terkejut ketika melihat kedatangan ke-11 member Super Junior.

"Tada!" ucap mereka.
"Kalian…"
"Nde, ini kami, Donghae"
"Kalian semua kenapa kemari?"
"Kami tahu, kau pasti kesepian, dan sipembuat masalah itu, pasti selalu menyakitimu" sahut Heechul
"Tapi, kenapa kalian membawa tas?, kalian seperti akan menginap saja"
"Kau tepat sekali, Hae. Kami kemari karena memang ingin menginap" ucap Teukie.
"Yak!, Donghae!, apa kau membiarkan kami di luar saja?" celetuk Kangin.
"O iya, hehehhe…mian hyung" sahut Donghae.
"Ayo masuk" ucapnya
"Begitu dong" sahut Shindong.
"Hahaha" tawa mereka karena Donghae yang sangat polos terlihat merasa bersalah karena membiarkan mereka berada di luar.

"Wah…rumahnya ternyata besar juga ya" ucap Eunhyuk.
"Nde" sahut Kibum.
"Donghae, dimana kamar tamunya?" tanya Heechul.
" Disana hyung, ayo ikuti aku" sahut Donghae, lalu mengajak mereka menuju kamar tamu yang letaknya hanya bersebelahan dengan kamarnya.
"Disini hanya ada 3 kamar tamu, Hyung. Sepertinya…dalam 1 kamar bisa untuk 4 atau 3 orang"
"Baiklah, nanti kami akan mengaturnya sendiri" ucap Teukie
"Ne, hyung" sahutnya.
"O iya, dimana bocah itu?" tanya Yesung.
"Bocah?, siapa hyung?, tidak ada bocah di rumah ini" tanya Donghae dengan wajah polosnya.
"Hahaha" tawa mereka mendengar pertanyaan Donghae.
"Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun, Donghae" ucap Kangin padanya.
"Ah~~~, ternyata Kyuhyun. Hehhehe, aku pikir bocah siapa" sahutnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Apa dia belum pulang sekolah?" tanya Sungmin.
"Sudah, hanya saja, tadi Kyuhyun pergi lagi" sahutnya, lalu tertunduk sedih.
"Kau kenapa Donghae?, apa dia menyakitimu lagi?" tanya Shindong.
"Ah…tidak ada. Kyuhyun sangat baik padaku" bohongnya.
"Yak!, wajah polosmu itu tidak bisa berbohong pada kami" sahut Heechul.
"Mian" sahutnya.
"Kau tidak perlu cemas, dengan adanya kami di sini, bocah itu tidak akan bisa semena-mena padamu" ucap Teukie.
"Teukie hyung benar" sahut Siwon.
"Mian, jika aku membuat kalian khawatir, dan kalian tidak bisa berlibur karenaku" sesalnya.
"Sudahlah, kau tidak perlu merasa bersalah pada kami" ucap Yesung.
"Kita adalah saudara, sudah sewajarnya kita saling membantu"
"Gumawo hyung" sahutnya dan tersenyum.

*mtf*

Setelah makan dan berkumpul bersama, Kyuhyun memutuskan untuk pergi lebih dulu, karena dirinya masih kepikiran Changmin.

"Aku duluan" ucapnya.
"Kau mau pulang sekarang?" tanya Jonghyun.
"Nde, ini uangnya…kembaliannya untuk kalian saja"
"Ok" sahut mereka.

Kyuhyun pergi meninggalkan mereka. Ia mengendarai Mobil menuju rumah Changmin yang letaknya di dalam gang kecil dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Kyuhyun berjalan menaiki beberapa anak tangga juga tanjakan dan berkelak kelok. Tiba di depan rumah Changmin, ia bingung karena rumah itu tampak sunyi seperti tidak berpenghuni.

"Kau mencari siapa, anak muda?" tanya seorang wanita paruh baya yang baru ke luar dari rumah sederhana tepat di depan rumah Changmin.

"Saya mencari Changmin, ahjumma"sahutnya sopan.
"Changmin?, mungkin dia ke Rumah Sakit"
"Rumah Sakit?" sahutnya terkejut.
"Nde, eommanya tadi masuk Rumah Sakit"
"Oh, gumawo ahjumma"
"Ne" sahutnya.

Kemudian Kyuhyun bergegas menuju Rumah Sakit, sambil menghubungi beberapa Rumah Sakit dimana ibunya Changmin dirawat. Dari 5 Rumah Sakit yang dihubunginya, akhirnya Kyuhyun menemukan dimana ibunya Changmin berada. Tanpa menghubungi ke-2 sahabatnya yang lain, Kyuhyun mencari tahu sendiri, apa yang sedang dihadapi Changmin.

Dengan mengendarai Mobilnya, Kyuhyun pun tiba di Rumah Sakit. Ia bertanya pada perawat yang bertugas dibagian Informasi, setelah mencari data pasien, perawat itu memberitahu dimana ibunya Changmin dirawat.

Kyuhyun bergegas mencari ruang inapnya yang berada di lantai 2. Changmin yang resah memikirkan kondisi ibu juga biaya pengobatannya, Ia duduk di kursi kosong bersama adik kecilnya. Kyuhyun sengaja bersembunyi dibalik tembok untuk mendengarkan pembicaraan mereka. Kyuhyun terenyuh ketika mendengarnya.

"Oppa, bagaimana dengan biayanya?, apa…aku harus berhenti sekolah?" tanyanya.
"Jangan, kau tidak boleh berhenti sekolah. Eomma menginginkan kita berdua agar tetap sekolah. Agar kita tidak seperti appa"
"Coba saja appa masih hidup, mungkin kita tidak akan kesusahan seperti ini"

Changmin merangkul adiknya, lalu mengelus kepalanya lembut.

"Meski appa sudah tidak ada, tetapi masih ada oppa.".
"Oppa janji, akan mencari uang untuk biaya pengobatan eomma"
"Oppa akan mencari uang kemana?" tanyanya.
"Kau tidak perlu khawatir, sekarang tugasmu menjaga eomma. Besok kau pergi sekolah, biar oppa yang menunggu eomma"
"Jadi besok oppa tidak pergi sekolah?"
"Besok oppa libur, karena ada rapat" bohongnya.
"Oh…"
"Kalau begitu kau masuk temani eomma, oppa mau ke ruangan Dokter dulu"
"Ne oppa" sahutnya.

*mtf*

Donghae mondar mandir di halaman , karena menunggu Kyuhyun yang belum pulang juga, padahal hari sudah menjelang senja. Yesung, Heechul, Shindong dan Sungmin menghampirinya yang terlihat cemas sejak tadi.

"Donghae, sebaiknya tunggu di dalam saja" ajak Yesung
"Tidak hyung, aku tidak akan masuk, jika Kyuhyun belum pulang" sahutnya.
"Ya sudah, kami akan menemanimu menunggunya"
"Gumawo hyung"
"Ne"

Sekitar jam 8 malam, Kyuhyun pulang ke rumah. Donghae senang karena akhirnya Kyuhyun pulang juga. Setelah memarkirkan Mobil, Kyuhyun ke luar dan berencana masuk. Hanya saja langkahnya terhenti ketika ia melihat Donghae bersama beberapa orang yang dikenalnya.

"Kalian!, untuk apa kemari?!" ketusnya.
"Yak!, seharusnya kau sopan pada kami" ucap Yesung
"Huh!, sopan pada kalian?!, untuk apa?!, tidak ada untungnya bagiku!, aku tahu!, pasti kau yang meminta mereka kemari, iyakan?!" marahnya pada Donghae.
"Tidak Kyu, aku… " belum selesai Donghae menjelaskan, Kyuhyun memutus perkatannya begitu saja, karena ia malas mendengarkan penjelasannya.
"Sudahlah!, aku malas mendengarnya!"
"Ini adalah kemauan kami untuk kemari dan tinggal di sini selama 4 bulan" ucap Shindong.
"M…mwo?!, 4 bulan?" tanyanya seakan tidak percaya.
"Nde" sahut mereka tegas.
"Dasar pengecut!, kau mengajak mereka semua tinggal di rumah ini! karena kau takut padaku kan?!"
"Bukan Kyu. Aku sama sekali tidak pernah meminta mereka untuk menginap disini"
"Cih!"
"Hei bocah!, kau berani sekali berkata seperti itu pada Donghae!, apa kau tidak puas selalu menyakiti perasaannya?!" geram Heechul.
"Sudah hyung. Aku tidak apa-apa, jangan membelaku"
"Tidak, aku tidak akan puas, sebelum dia pergi dari rumahku!." sahutnya kasar, kemudian Kyuhyun masuk begitu saja tanpa memperdulikan perkataannya yang membuat hati Donghae terluka.
"Donghae kau jangan khawatir. Kami akan membantumu untuk menaklukkan hatinya yang keras. Kau tenang saja" ucap Heechul.

Tbc