Killer

Kai;Sehun

[warning! SemiDarkfict; T++ ; ]

I own the plot;

a/n : baru bangkit dari writter block, ini semacam potongan adegan dari sebuah konflik rumit yang sebenernya agak nggk rumit /? Just enjoy.

.

.

.

.

.

"Berapa kali harus kukatakan padamu bedebah! KAU! PEMBUNUH!"

'PRANG'

Pintu berwarna coklat mahoni itu bergetar pelan akibat hantaman vas bunga mewah. Hancur, menyisakan puing kaca yang siap merobek kulit mulus pria berkulit pucat yang berdiri tepat disampingnya. Raut mukanya datar, tidak terbaca, dan angkuh. Tatapan matanya yang tajamnya menusuk lelaki lain di kamar itu, seseorang yang membalas tatapannya dengan dendam dan amarah. Piasnya kemerahan menahan kucuran air mata yang siap meluncur di pipi tirusnya.

"Lalu?" guman si pria pucat.

Pria berkulit perunggu itu menggertakkan giginya pelan. Darahnya berdesir cepat mendengar gumanan si pucat. Merutuk dan memaki dalam hati. Tangannya terkepal erat seraya memandangi lantai, menatap kaki telanjangnya yang bersimbah darah.

"pergilah, aku lelah, kumohon"

Si pria pucat mematung. Dadanya serasa diremas dengan kuat, menghantarkan sensasi mematikan yang membuat tubuhnya membeku. Nada dingin yang dikeluarkan pria didepannya seakan seperti silet yang menggores kulit punggungnya. Mengucurkan darah kesakitan disetiap tetesannya.

"Jongin,"lirihnya. "maafkan aku,"

Si pria pucat berjalan mendekati Jongin, si pria berkulit perunggu, yang sudah mendongakkan wajahnya menatap nyalang. Si pucat menghiraukan pecahan vas bunga yang menggores telapak kakinya. Masa bodoh, hatinya lebih sakit menatap Jongin. Hatinya mencelos melihat betapa kacaunya Jongin sekarang.

"Apa kau makan dengan benar?" gumannya. Si pucat mengulurkan tangannya meraih pipi Jongin.

'PLAK'

Jongin menampar pria yang lancang menyentuh pipinya itu. Meludahi wajahnya dan menghantam pelipis kirinya. Jongin tertawa. Airmata yang ditahannya tumpah ruah, membasahi pipi tirusnya yang baru saja disentuh pria yang menerima bogem mentahnya.

"AKU BAHKAN LEBIH BERNAFSU UNTUK MEMBUNUHMU DARIPADA MAKAN OH SEHUN SIALAN!"

Sehun, pria pucat itu menatap miris Jongin yang sekarang bersimpuh didepan kakinya. Memegangi bagian dadanya yang terasa sesak. Meraung, tertawa, menangis. Jongin melakukan semuanya, melampiaskan amarah dan emosi yang dipendamnya seminggu ini. Mengumpati Sehun dengan cacian kasarnya.

"Jongin" guman Sehun pelan.

Jongin mendongakkan wajahnya. Airmata masih deras membanjiri wajahnya. Gurat lelah terlihat menggelayuti wajahnya, namun seringai miris kembali terukir di bibirnya. Jongin mengusap airmatanya kasar dan berdiri. Menopang seluruh beban, beban fisik dan hatinya yang sudah mati karena pria didepannya.

"puas kau melihatku seperti ini? Kau pembunuh Sehun, iblis, sialan!"

Jongin kembali menerjang Sehun. Menggengam kerah kemeja yang Sehun kenakan. Menggengamnya seakan Sehun akan hilang kalau dia tidak segera menghajar Sehun. Pukulan telak melayang di perut Sehun. Rasa mual menjalari tenggorokan Sehun tepat setelahnya. Jongin gelap mata, badannya menindih Sehun. Menghujaninya dengan pukulan yang benar benar keras dan kuat.

'BUGH'

'BUGH'

'BUGH'

"kau... aku... ARGH! SIALAN! BEDEBAH KAU OH SEHUN!"

'BUGH'

Jongin menghempaskan pukulan terakhirnya. Nafasnya terengah putus putus. Jarinya terasa kebas dan kaku setelah puas melampiaskan semuanya dan membuat wajah pria pucat didepannya tidak karuan.

Airmatanya mengalir kembali. Badannya ambruk menimpa Sehun.

"Jongin... maafkan aku... ugh... aku.. hanya ingin melindungimu... kau.. tahu itu kan?" Sehun berguman pelan. Badannya terasa remuk, sakit. Tapi hatinya lebih sakit melihat Jongin terdiam dan menangis karena dirinya. Sehun menghembuskan nafasnya pelan.

"maafkan aku Jongin"

.

.

.

.

END/TBC

.

.


A/N : hallo, aku agak bingung. memutuskan untuk membuat fict ini menjadi chapter. berikan pendapat. aku agak ragu sebenarnya untuk bisa membuat fict ini seperti draft awal. dan juga menempatkanya di rate M atau T. bisa dibilang ini teasernya. review guys thanks. /bow