Reincarnation

.

Hotarubi no Mori e © Midorikawa Yuki

(WARNING: This Fanfic contain plot twist, so if you don't like it. Just leave it.)

Reincarnation © Resai

.

.

.

"Gin, Wasurenai de ne? Watashi no koto wasurenaide"

.

.

2 Tahun Kemudian.

Gadis dengan rambut pendek terurai itu tampak berjalan menyusuri hutan yang penuh akan kenangan. Sambil bersenandung kecil, dengan wajah riang dia melewati pagar pembatas hutan tersebut dengan seragam kelulusannya. Para youkai yang mengenalinya menyapanya dengan lembut. Ya benar, musim panas telah tiba.. Hotaru telah lulus dari SMU, dan kini dia telah menentukan masa depannya. Karena itulah gadis itu datang kemari, dia bermaksud untuk menyampaikan impian terbarunya.

Dari kejauhan mulai terlihat sungai dengan aliran yang tenang.. Seketika paras gadis itu mulai berubah.. Dia-pun mengingat hal terakhir yang telah dilalui bersama seseorang yang berharga baginya.

"Gin, aku datang. Coba lihat! Seifuku-ku terlihat berbeda bukan? Oh ya! Aku juga membawa surat kelulusanku!"

Hembusan angin mulai menyapu rambut coklat pendeknya itu..

.

.

"Gin.. Apa kau sedang menungguku disana?"

..

Reincarnation

..

.

"Gin, maafkan aku.. Tapi aku harus melakukan ini. Demi kelangsungan hidupku dan keluargaku.. Aku, akan tetap datang ke sini setiap musim panas. Kumohon maafkan aku, dan satu yang perlu kau ingat. Aku tidak akan pernah melupakanmu. Selamanya kau akan selalu terkenang. Aku menyukaimu"

Setelah menyampaikan impiannya, gadis itu mulai berjalan menyusuri rimbunnya pepohonan untuk pulang. Dan tanpa ia sadari, para youkai telah menunggunya. Hotaru menghentikan langkah kakinya, ia tersenyum sambil menundukan kepalanya.

"Jadi inilah keputusanmu?" tanya salah satu youkai yang sedang menunggu Hotaru.

"Ya, sudah kuputuskan. Aku tidak akan tinggal di kota ini, aku mengubah keinginanku semenjak Gin telah tiada. Waktu terus berjalan, aku tak mungkin hanya berdiam diri dengan semua ini. Jadi aku akan tetap tinggal di kota kelahiranku. Maafkan aku semuanya, aku tak bermaksud untuk-"

"Kami mengerti. Kalau itu keputusanmu, maka itu juga keputusan Gin"

"Ya, lagipula kami tak berhak untuk merubah keputusanmu"

"Terima kasih semuanya.."

"Tolong sering datang ke sini lagi ya Hotaru-chan"

"Iya, akan ku usahakan untuk tetap datang ke sini"

Hotaru kembali berjalan melewati rimbunnya semak belukar pada hutan itu. Dengan wajah sedihnya dia terus memikirkan seluruh kenangan di hutan ini. Kenangan indah semasa kecilnya, senyuman pria itu, kebaikan hatinya. Semua memenuhi dadanya hingga terasa sesak. Air matanya pun mulai mengalir, dia tak bisa menahan perasaan rindu pada orang yang takkan bisa ia temui lagi. Sambil berusaha menutupi deraian air matanya, ia terus berjalan hingga kakinya tersungkur ke dalam lubang kecil. Namun salah satu teman youkai Gin menyelamatkannya. Ia-pun semakin terisak, dadanya terasa sangat sesak, hingga ia tak bisa mengendalikan air matanya lagi.

"Hotaru.. Tenanglah"

"Maafkan aku, terima kasih.."

"Kau pasti.. Menderita kan?"

"A—aku hanya ingin..."

"Hotaru aku akan menyampaikan sesuatu kepadamu tentang Gin, sehari sebelum kau datang pada musim panas waktu itu"

...

..

.


.

2 Tahun Lalu

.

"Jadi Gin kau telah menyukai anak manusia itu?"

"Um, aku.. Bingung mengartikan perasaan ini. Aku mengerti jika aku bukanlah manusia lagi. Tapi mengapa perasaan ini.. Terus bertambah seiring berjalannya waktu. Aku hanya ingin terus berada di sisinya. Aku ingin memeluknya, dan… menyentuhnya."

"Jangan pernah lakukan hal bodoh seperti itu Gin, bisa saja anak manusia itu memiliki sifat jahat terhadapmu"

"Tidak, Hotaru bukan manusia yang seperti itu"

"Kau bahkan tak mengerti sifat manusia Gin. Jangan bertindak bod-"

"Aku tau! Aku tau itu. Tapi, tidakkah kau melihatnya? Apa kau pernah melihat Hotaru berbuat jahat kepadaku?"

"Haah, baiklah. Kalau itu keputusanmu. Lakukan sesukamu.. Aku tak akan melarangmu Gin"

"Waktu itu Hotaru pernah berkata, ˹Gin jangan lupakan aku ya!˼ Jika suatu saat nanti aku tiada apakah aku akan terus mengingatnya?"

"Entahlah, itu tergantung keputusan Dewa disana"

"Kalau begini, Rasanya.. Aku ingin menjadi manusia seutuhnya"

"Gin, apa kau pernah mendengar tentang reinkarnasi?"

"Apa itu?"

"Para dewa pernah berkata, sesungguhnya seluruh manusia yang hidup pada dunia sekarang ini, mereka merupakan wujud reinkarnasi dari seseorang yang telah tiada pada kehidupan sebelumnya. Namun karena suatu hal, dewa memutuskan untuk menghapus seluruh ingatan manusia itu. Hingga dia bisa menjalani kehidupan barunya dengan baik."

"Jadi apa yang kau coba sampaikan padaku?"

"Kau tak mengerti? Reinkarnasi merupakan kelahiran kembali. Maksudku jika suatu saat kau tiada. Dan kau telah dilahirkan kembali menjadi manusia, bisa saja kau masih memiliki ingatan tentang semua ini."

"Apa hal itu bisa benar-benar terjadi?"

"Ya.. Pada beberapa manusia yang taat pada Dewa-nya terkadang mereka masih memiliki ingatan tentang kehidupan mereka sebelumnya. Tetapi hal itu sangatlah jarang."

"Hei. Kau youkai kan? Apa kau bisa melakukan sesuatu terhadap ingatanku?"

"Aku tak bisa jika hal itu berkaitan dengan kematian. Tapi jika hanya menyimpan ingatan aku bisa melakukannya. Aku dapat menyimpan ingatanmu dalam batu ini, tapi terbatas sekali"

"Kumohon, simpanlah ingatanku selama setahun ini. Aku hanya bisa bergantung dengan ingatan ini. Jika aku terlahir kembali, dan hanya memiliki sedikit ingatan tentang kehidupanku yang sekarang. Maka dengan batu ini, mungkin aku akan mengingat semuanya."

"Kenapa kau melakukan sejauh ini Gin? Apa kau, akan benar-benar ingin mati begitu saja?"

"Aku tak mungkin mau itu. Tapi, Hotaru telah menghabiskan waktu selama ini, hanya untuk bermain dengan diriku yang tak lebih dari makhluk astral. Walau begitu dia selalu tersenyum, dan menghiburku. Kurasa aku sudah memiliki hal yang berharga. Oleh karena itu, aku rela kehilangan diriku ini. Walau untuk sekedar menyentuhnya satu kali saja."

"Baiklah. Kemarikan dahimu. Mungkin ini hanya dapat membantumu sedikit. Jadi jangan terlalu mengharapkan yang berlebihan"

"Kumohon jangan ceritakan hal ini pada Hotaru. Jika dia mengetahui tentang ini. Mungkin dia tak akan berhenti menangis"

"Aku tak bisa memenuhi janjimu yang itu. Kau terlalu banyak meminta"

"Hahaha.. Yasudah anggap saja aku tak mengatakan bagian akhir itu"

..

.


Kembali ke dua tahun setelahnya.

"Ya. Jadi pada batu ini, telah tersimpan ingatan Gin. Walaupun hanya sedikit, tetapi aku sudah mencoba mengabulkan keinginan terakhirnya. Dan berhentilah menangis, aku menceritakan hal ini bukan untuk kau tangisi"

"Uh. Maaf, aku— aku.."

"Aku mengerti. Aku hanya ingin menyampaikan hal ini karena aku tau. Kau pasti telah merubah impianmu semenjak Gin tiada. Walaupun kecil kemungkinan Gin akan terlahir kembali. Tapi setidaknya kita bisa berharap Gin akan kembali ke tempat ini. Dengan tubuh manusia yang sehat dan keluarga barunya."

"Terima kasih telah menceritakan semuanya. Aku tak terlalu berharap hanya dengan batu ini, Gin bisa kembali menyukaiku atau tidak. Dan kelahiran kembali itu. Aku tak bisa mempercayainya. Tapi terima kasih banyak kau telah menceritakan hal ini kepadaku."

"Ya, itu keputusanmu. Terserah kau ingin percaya atau tidak. Tapi simpanlah batu ini, kau dapat mengubahnya menjadi hiasan. Aku telah membagi ingatan Gin pada batu itu juga. Aku menyimpan satu dan kau menyimpan satu juga. Baiklah kau bisa pulang sekarang."

"Um, Terima kasih atas semuanya. Aku akan kembali musim panas tahun depan."

"Ya. Jaga kesehatanmu Hotaru. Kami semua mendoakan yang terbaik untukmu."

..

.


..

5 Tahun setelahnya. Di kota Nagano.

PIP PIP PIP

Sebuah jam alarm berbunyi dengan kerasnya. Terlintas tangan kurus yang berusaha menggapai tempat dimana alarm tersebut berbunyi. Terlihat paras anak kecil laki-laki berambut hitam, dengan wajah dingin.

"Sudah pagi ya?"

Tampaknya semalam, aku bermimpi buruk lagi. Tentang hutan penuh monster yang mengajakku bermain. Entah kenapa terlihat begitu.. nyata. Kuharap saat di sekolah baru nanti, tak ada kejadian buruk seperti waktu di sekolahku yang dulu…

.

.

Saat itu, di tengah pelajaran.. Tiba-tiba saja aku melihat tangan aneh yang muncul dari dalam papan tulis. Dan tampaknya makhluk itu terus bergerak hingga seluruh tubuhnya keluar dari dalam papan tulis tersebut. Dan tanpa kusadari, itulah awal kejadian yang membuatku tak percaya pada diriku sendiri…

Dimana aku bisa melihat monster aneh di depan kelas.

..

.

"Kurose ayo turun, waktunya sarapan"

"Baik bu!"

Anak laki-laki itu tampak menuruni satu per satu anak tangga dengan kakinya yang mungil. Rambut hitam pendeknya menjuntai, dan tampak berantakan.

"Kurose! Selamat Ulang Tahun yang ke-7!"

"Eh? Memangnya hari ini!?"

"Hahaha, anak kesayangan Ibu ini! Masa kau sudah lupa dengan ulang tahunmu sendiri?"

"Hehehe.. Maaf bu, akhir-akhir ini aku sering melupakan sesuatu"

"Sudahlah, ayo kita makan kue ini bersama-sama Kurose ayah sudah menunggu di bawah"

"Baik bu"

Ketika ibu dan anaknya tersebut sampai di ruang makan, tampak paras laki-laki berumur yang sedang menikmati sarapan pagi dengan pakaian rapi.

"Ya, ayah juga akan memberikan kejutan yang hebat setelah kau pulang sekolah nanti" ujar laki-laki berumur tersebut.

Anak laki-laki itu terdiam. Dia bahkan tak bisa berkata apapun.

Dia tersadar, untuk kesekian kalinya dalam hidupnya. Di hari ulang tahunnya yang ketujuh. Dia dapat melihat youkai dan yurei dalam rumahnya yang sangat banyak.

Ap—apaan ini?! Kenapa aku melihat mereka semua?! Tidak! ini pasti mimpi!

"Nah Kurose ayo cepat makan sarapanmu selagi hangat, setelah itu kita potong kue ulang tahunmu ya?"

A-aku.. Harus terbangun dari mimpi ini! Ujar anak laki-laki itu dalam hati.

"I-Ibu, aku ingin ke kamar mandi dulu"

"Baiklah cepat kembali ya, kita makan sarapan dan kue mu, setelahnya kau bersiap untuk pergi ke sekolah"

"Ya, baik"

Anak itu berjalan dengan pelan, dia ketakutan. Wajahnya pucat pasi, dia seperti sedang terjebak dalam dunia yang aneh. Dia berjalan dengan sorot mata yang kebingungan. Sambil melihat seluruh sosok monster yang berada di sekelilingnya. Dia sampai pada kamar mandi. Anak itu-pun melihat dirinya di cermin. Dan ia pun tersadar. Warna bola matanya kini berubah menjadi warna keperakan. Sontak dia tak percaya dengan yang ia lihat.

Sudah kubilang ini pasti mimpi!

Laki-laki muda itupun membasuh wajahnya dengan air dingin, ia masih tidak maumenyadari bahwa hal yang terjadi hari ini adalah kenyataan. Diapun mencoba mencubit tangannya sendiri, dan dia merasa kesakitan.

Apa-apaan sih ini?! Aku tak mengerti!

Iapun kembali bercermin, untuk memastikan warna bola matanya yang telah berubah. Ia membuka kedua matanya lebar-lebar. Akhirnya ia tersungkur dengan tubuhnya yang gemetaran..

"Apa yang terjadi padaku?! Ini- apa?!"

Ia kembali bangkit dan memberanikan diri untuk bercermin lagi. Namun sosok yang terpantul di cermin bukanlah dirinya. Melainkan anak muda berpostur tubuh tinggi, dengan rambut silver.

"Kau ini- siapa!?"

Tiba-tiba sosok yang berada di cermin itu berusaha mengatakan sesuatu dengan suara lirih.

˹Aku adalah kau yang dulu˼

Anak laki-laki tersebut terperanjak kaget tak percaya.

"Kau!? Adalah.. Aku?"

Sosok itu pun tersenyum kecil, sambil berusaha mengatakan suatu kalimat.

˹Cobalah ingat kembali˼

Setelah itu sosok pada cermin tersebut menghilang. Cermin itupun kembali memantulkan wajah anak laki-laki berambut hitam tersebut. Seketika ingatan yang selama ini hanya terlihat dalam mimpinya, mulai terkuak ke dalam pikirannya. Seluruh ingatannya tentang hutan penuh youkai telah kembali.

"Aku ini? Bukan manusia? Tapi, aku yang sekarang. Bisa menyentuh ibuku. Bahkan aku bisa menyentuh manusia dengan mudahnya. Eh tunggu, dimana hutan itu berada? Aku tak bisa mengingatnya.."

"Tok Tok" tampak seseorang mengetuk pintu kamar mandi

"Kurose, cepatlah nanti kau terlambat ke sekolah loh" ujar sang ibu.

"Baik bu, aku akan segera bersiap"

Apa arti dari ingatan ini, mungkinkah ini terjadi? Apa ini terjadi.. Karena aku menyimpan rasa penyesalan yang telah kutinggalkan saat kehidupanku dulu. Apa arti penyesalan ini, dan kenapa bisa?.. Mungkinkah? Dengan pecahan ingatan ini, aku bisa mengingat semuanya?… Tidak! Aku akan mencari tahu sendiri tentang arti semua ingatan ini.

Anak laki-laki itu dengan tegar mulai melangkahkan kakinya pada dunia yang baru. Dengan berbekal sedikit ingatan, dia mulai tak takut dengan semua youkai yang menatapnya. Sorot matanya berubah menjadi dingin. Namun ia tetap berusaha tenang dengan keadaan yang di alaminya.

..

.

Dari luar rumah itu terlihat sebuah tulisan. Papan nama keluarga bertuliskan

"Mori"

.

.


Author's note:

*Youkai: Makhluk atau monster bertubuh aneh di Jepang

*Yurei: Hantu (makhluk halus)

*Mori: Hutan


Aku—gak mau sedih sendiri :"D /nak/

Jadi baru aja kemarin dikasih rekomen anime ini sama temen. Dan langsung benci endingnya *phuih* /sudah/

Aku ingin memberi kebahagiaan pada Gin, namun dalam wujud manusia :""D Maafkan aku Hotaru—tampaknya aku bakal buat kamu jadi pedo /digiles

Yup, yup kalo masih ada yang bingung dengan youkai yang di ajak ngobrol Hotaru itu, youkai yang dimaksud adalah yang wujudnya berupa tangan aja~ Kalo kalian nonton animenya pasti tau kan yang mana~ Dan maksud papan nama depan rumah, tentu kalian tau dong kalo di Jepang setiap rumah pasti terpajang nama Marga~ Yap, nama Marga keluarga baru-nya Gin itu Mori~ Yang artinya hutan. Pokoknya aku bakal buat suasana yang gak jauh dari animenya—walaupun aslinya ini plot twist /sudah/

Sampai disini~ Jangan lupa tinggalkan review! Jyaa~