"NONA TUNGGU!"

Beberapa pria berjas hitam mengejar perempuan yang berlari di depan mereka. Perempuan itu berlari kencang dari kejaran mereka. Ia sama sekali tidak kesusahan walau dirinya sedang memakai high heels. Gaun merah selututnya menguntungkan langkahnya. Ia menengok ke belakang dan mendecih.

"Cih, kenapa mereka masih mengejarku." Ujarnya dan semakin memacu kecepatan berlarinya. Bibirnya tersenyum saat melihat di depannya sedang ada parade. Ia menyusup dari ribuan para penonton yang sedang menyaksikan parade.

"NONA..."

langkahnya terhenti saat melihat orang-orang yang mengejarnya ada di depan, samping tidak jauh darinya. Ia mundur!

'BRUK'

Ia menabrak seseorang di belakangnya. Seorang lelaki dengan penampilan yang sangat keren. Topi dan kaca mata yang ia gunakan tidak menutupi ketampanannya.

"NONA"

Ia menengok dan membulat saat orang-orang itu semakin dekat dengannya. Ia menatap lelaki yang sekarang sudah berdiri.

"Hey Nona!"ucap lelaki itu penuh ancaman.

Perempuan di depannya sesaat memandang kembali ke belakang dan kini memandang lelaki di depannya. Ia tersenyum dan menjentikan jari. Tangannya membuka paksa jaket hitam yang sedang di gunakan lelaki itu,merampas topi dan kaca mata hitamnya.

"HEY!"

"DIAM!"

Perempuan itu membentak lelaki di depannya hingga sukses membuat perempatan siku muncul di dahi lelaki ini. Ia memasukan rambut panjangnya ke jaket hitam yang ia pakai.

'BRUK'

Perempuan itu semakin membuat lelaki itu shock karena menciumnya di tengah kermaian. Tersadar ia memundurkan wajahnya namun perempuan itu semakin menariknya dan kembali menciumnya.

"Kalian menemukan Nona?"

"Tidak."

"Bagaimana harus mengatakan kepada Jiraya-sama."

Orang-orang berjas hitam berkumpul tepat di samping pasangan yang sedang berciuman. Mereka mengabaikan orang-orang yang mulai mengerubungi pasangan itu.

"Ayo kita lapokan bahwa nona kabur."

"Hai." Orang-orang berjas hitam pergi meninggalkan kerumunan orang-orang yang kini berteriak histeris.

"KYAA... SASUKE-KUN..."

"KYAA... ITU PACARNYA KAH."

Perempuan itu melepaskan ciuman mereka. Ia menengok ke arah sampingnya dan menghela nafas saat orang-orang berjas hitam itu pergi.

"Maaf!" ucap perempuan itu dengan senyum tanpa dosa. Ia memirngkan kepalanya melihat lelaki di depannya masih diam mematung. Ia mengibas-ngibaskan tangannya di wajah pemuda.

"Kau..."

Lelaki itu sadar dan menatap tajam perempuan di depannya. Ia menatap sekeliling. Benar saja! Pengunjung sedang mengelilingi mereka.

"Sasuke-sama apa anda baik-baik saja." lima orang berjas hitam menghampiri Sasuke. Ia menjaga Sasuke dari para pengunjung yang berdesakan mendekati tuannya.

"Itu Uchiha Sasuke aktor ternama yang sekarang mewarisi tahta Uchiha corp."

"Apa itu kekasihnya?"

"Bukan kah dia kekasih Shion yang seorang aktris juga."

Bisikan-bisikan membuat Sasuke mendecih. Ia yang tadinya ingin menikmati festival yang sedang di adakan di Konoha malah membuat berita yang ia yakini akan menjadi berita utama seluruh negara HI.

"Maaf tuan ini topi..." perempuan itu melepas topinya dan memakaikan kembali kepada lelaki itu. Namun tangannya di genggam dan di tarik meninggalkan kerumunan orang-orang. Lima orang berjas hitam membuka jalan untuk mereka.

Perempuan itu mengikuti langkah lelaki yang menarik tangannya. Ia menatap punggung tegap lelaki itu. Rasanya... Rasanya ia pernah mengalaminya dan rasa rindu kepada sosok masa lalunya. Masa lalu penuh dengan kenangannya. Ia tersenyum dan tiba-tiba kristal bening turun dari matanya... "Sa-kun." lirihnya.

My Girl

Disclamer : Naruto selalu milik Masashi Kishimoto

.

.

.

.

.

My Girl © KiRei Apple

.

.

.

.

.

.

.

Au, Typo, ooc, gaje, dll

.

.

.

.

.

***D.L.D.R***

.

.

.

.

.

Enjoy it!

Chapter 1

~oOo~

Perempuan tadi kini berada di mobil mewah lelaki tadi. Ia menatap bingung saat mobil yang ia tumpangi berhenti di atas bukit. Ia memandang takjub pemandangan yang sangat indah. Ia melepas kaca matanya, tangannya akan membuka pintu mobil namun terkunci.

"Hey, buka pintunya."

Sasuke memandang datar perempuan yang sedang menatapnya dengan bibir yang mengerucut. Ia akui walau penampilan perempuan itu berantakan tapi tidak menutupi ke cantikannya. Ia mendengus karena bisa-bisanya berfikiran seperti itu setelah apa yang di lakukan perempuan itu kepadanya.

"Kau tahu apa yang telah kau perbuat Nona."

Perempuan itu tersenyum kaku dan mengggaruk pipinya. "A-ano eto... Aku minta maaf karena telah menciummu. Tapi sungguh itu..."

"Jika kau menyukaiku langsung katakan saja. Kau sangat agresif sekali."

Perempatan siku muncul di dahi perempuan itu. Ia menatap lelaki di depannya horor. Apa katanya, suka? Cih, ia aku dia memang tampan tapi ia sama sekali tidak kenal.

"Dengar tuan yang sangat percaya diri. Aku Haruno Sakura gadis tercantik di rumahku dan aku sama sekali tidak kenal kau," ujar perempuan yang bernama Haruno Sakura. "Dan maaf karena insiden tadi aku tidak bermaksud apa-apa."

Kini permpatan siku muncul di dahi Sasuke mendengar ucapan perempuan yang bernama Haruno Sakura. "Dengar kau Pinky! Gara-gara kau kita dapat masalah."

"Hah... Masalah apa," Sakura tertawa mendengar perkataan Sasuke. Apa katanya? Masalah? Sungguh ia ingin sekali tertawa kencang. "Harusnya kau beruntung karena mendapat ciuman pertamaku."

Sasuke mendecih melihat perempuan yang kini tertawa. Ia menekan tombol play, dan nyalalah televisi di depannya. Layar itu menampilkan orang lebih tepatnya video saat mereka berciuman di tengah-tengah festival.

"Besar kemungkinan ini adalah kekasih sebenarnya dari Uchiha Sasuke. Kita menunggu info lebih jelasnya dari keluarga Uchiha."

Dan kini layar menampilkan semua para pemburu berita sedang berkumpul di depan loby di gedung utama Uchiha Corp.

'Plip'

Layar itu kini mati. Sasuke menatap Sakura yang kini mematung dengan mulut sedikit terbuka. Menyeringai, ia angkat tangannya mendekat ke wajah cantik di depannya.

'TUk'

"Aw..." Sakura mengusap dahinya yang terasa sakit akibat sentilan yang di lakukan Sasuke. "Apa-apaan kau hah!"

Sasuke mendengus mendengar perempuan yang masih berbicara dengan nada tinggi. "Kau harus menjelas..."

Perkataan Sasuke terhenti karena deringan ponselnya. Sesaat ia menatap layar, mendesah pelan ia mengangkat sambungan telfonnya.

"Hn... Kaa-san." jawabnya yang ternyata itu adalah ibunya.

"..."

"Baik aku akan ke sana." Ucap Sasuke dan mengakhiri pembicaraannya di telfon.

"Haruno-san."

Sakura melirik Sasuke melalui ekor matanya. Ia jadi bingung. Ini semua salahnya! Ia yang tadinya kabur karena akan menemui calon tunangannya kini malah dapat masalah. Jika begini, ia makin tambah sulit. Apa yang harus ia katakan kepada kakeknya. Kami-sama... Masalah apa lagi ini, desahnya dalam hati.

"Hn."

"Kita akan ke tempatku dan kau..." Sasuke menunjuk Sakura tepat di wajahnya. "Harus menjelaskan semuanya." katanya dengan penuh tekanan.

Sakura mengangguk pelan. Ini salahnya dan ia harus menyelesaikannya. "Ha'i."

"Hn."

.

.

.

.

.

~oOo~

.

.

.

Mobil sport hitam kini berhenti di depan loby gedung yang sangat megah. Membelah para pemburu berita dengan penuh kilatan-kilatan blizt kamera.

Sasuke melirik Sakura. "Ayo keluar Haruno-san." perintah Sasuke saat melihat para pengawalnya mendorong jauh mereka (wartawan).

Sakura menyisir rambutnya dengan jarinya. Sesaat ia kesusaaha karena rambutnya ada yang kusut. Namun tangannya terhenti saat tangan lain merapihkan rambutnya.

"Kau memang habis berlari maraton eh..." ejek Sasuke setelah selesai merapihkan rambutnya.

Chk sial! Tadi ia sempat terpesona, namun kata-kata menyebalkannya membuatnya kini menyesal.

"Hn. "

.

.

.

.

.

Sasuke keluar terlebih dulu dan di ikuti Sakura. Gaun merahnya masih tertutupi jaket hitam Sasuke yang ia lupa lepaskan. Rambut merah muda panjangnya tergergerai indah membuat semua terhipnotis melihatnya apalagi melihat mata emerald yang berbinar penuh keindahan.

"Nona apa anda kekasih dari tuan Uchiha Sasuke?" pertanyaan seseorang mewakili semua mereka yang menunggu sejak tadi.

Sakura menatap sekeliling. Ia tersenyum. "Aku bu..." iris klorofinya membulat saat melihat Kakek dan anak buahnya turun dari mobil berjalan ke arahnya. "A-aku tunangannya."

Sasuke langsung menarik Sakura hingga menghadapnya. Ia menatap horor Sakura yang ternyata malah mengarang. Apa yang di inginkan perempuan ini sebenarnya. "Kau..."

"Sasuke-kun." panggilan seseorang di belakangnya membuat Sasuke menoleh. Ibu dan ayahnya berdiri tidak jauh darinya.

"Tou-san, Kaa-san. Aku bisa jelaskan ini." Sasuke melihat keterkejutan di mata ke dua orang tuanya. Ia harus bisa menjelaskan ke salah fahaman ini. Ia menatap Sakura yang sedang menatap ke arah belakang. "Hey Pinky."

Sakura mengerjap dan langsung memeluk Sasuke. "Tolong aku... Tolong aku."

Sasuke berusaha melepaskan namun pelukan Sakura sangat kuat. Onyxnya melihat arah pandang Sakura tadi. Seorang pria tua dengan rambut putih panjang sedang berjalan ke arahnya. Siapa?

"Hey... Saki, kau tega kepada kakekmu ini." ucap pria tua itu kini sudah berada di depan mereka. Sasuke semakin menatap pria tua itu dengan tatapan intimidasi. Kenapa Sakura takut kepadanya?

"Siapa..."

"Haruno-sama apa kabar." Uchiha Fugaku dan Mikoto menghampiri Jiraya yang berdiri di depan anak bungsu mereka.

Sasuke menukikan alisnya melihat ayah dan ibunya memberi hormat dan menyalami pria tua ini. "Tou-san dia..."

"Ah... Aku belum mengenalkan diri. Aku Haruno Jiraya kakek dari gadis di pelukanmu itu." ucap Jiraya yang tersenyum.

Sakura melepaskan pelukannya dan kini menatap Kakeknya dengan pandangan sengit namun membuat Jiraya terkekeh. "Aku tidak mau kakek."

"Kau kabur karena tidak mau bertunangan, tapi kau lari sendiri ke calon tunanganmu..." Jiraya tertawa kecil. "Ternyata kalian sudah berhubungan."

Iris klorofil Sakura membulat. Apa kata kakeknya tadi, tunangan? Dan calonnya... Ia menatap Sasuke yang juga ternyata menatapnya. "K-kakek bercanada."

"Tidak. Ternyata mereka masih menjalin hubungan." ucap Mikoto tersenyum lembut melihat putra dan gadis yang masih di peluk Sasuke. Ternyata Sasuke belum menyadari jika tangannya masih ada di pinggang Sakura.

"Sebaiknya kita masuk." Fugaku bersuara menyuruh mereka memasuki gedung.

"Iya. Ayo kita masuk." Mikoto mengangguk menyetujui perkataan suaminya.

Sasuke dan Sakura tersadar. Mata mereka saling bertubrukan namun beberapa detik mereka membuang pandangannya ke arah lain. Mereka tidak mengatakan apa-apa. Kenyataan yang membuat mereka shock tapi kenapa mereka tidak bisa menyangkal.

Jiraya mengangguk dan tangannya mengelus rambut cucunya dengan lembut. Ia tersenyum saat Sakura menatapnya dengan pandangannya yang masih kebingungan. "Sebaiknya kita masuk!"

"Bagaimana dengan mereka." dengus Sasuke menunjuk para wartawan dengan dagunya.

Fugaku dan Mikoto menghampiri putra bungsu mereka dan berdiri di sampingnya. Begitu pun Jiraya yang berdiri di samping cucuya.

"Saya akan memperkenalkan kepada kalian, Haruno Sakura adalah tunangan anak kami Uchiha Sasuke." Ucap Fugaku kepada para wartawan yang kini sibuk mengabadikan moment-moment yang langka.

"Kapan akan di laksanakan pertunangannya Uchiha-sama."

Fugaku dan Jiraya saling pandang dan mengangguk. "Nanti akan kami umumkan."

Setelah mengatakan itu. Keluarga Uchiha dan Haruno berbalik memasuki gedung Uchiha Corp masih dengan kilatan-kilatan kamera dan dengan decak kagum melihat pasangan yang mereka tunggu kabar selanjutnya.

Sedangkan Sasuke dan Sakura berjalan layaknya zombie. Masih dengan ketidak percayaan kenyataan yang menimpa mereka. Sakura dan Sasuke menoleh dan pandangan mereka bertemu kembali.

Sakura menatap Sasuke dengan badan merinding. Lelaki tampan namun membuatnya bergetar. 'Tidakkkk...' jeritnya dalam hati.

Sasuke menatap Sakura datar. Perempuan yang membuatnya sial namun ternyata adalah calon tunangannya. Apa yang akan terjadi di kehidupannya setelah ini. 'Hancurlah duniaku." desahya dalam hati.

.

.

.

.

.

Pertemuan sial tidak selamanya membawa keburukan. Apa yang akan terjadi di masa yang akan datang pun itu adalah teka teki yang kita sendiri pun tidak mengetahuinya. Benang merah itu walau tidak terlihat dengan kasat mata namun itu telah terikat oleh yang maha kuasa.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Tiba-tiba muncul ide begini. Dari pada hilang^^

Mind to RnR^^

WRS