Romance/HunKai/YAOI/NC

Pair :

Oh Sehun

Kim Kai

Kim Tao

Park Chanyeol

Genre : Romance, YAOI, NC

Rated : M++

So, Happy reading guys..

.

.

.

.

"YAKKK! KIM JONGIN!"

Seorang namja manis sedang asik berbaring diatas tempat tidurnya sambil membaca sebuah majalah olahraga itu sedikit terkejut akibat suara melengking dan nyaring memasuki pendengarannya. Namun acara kagetnya itu hanya sementara karena didetik berikutnya namja manis pemilik nama Kim Jongin atau biasa dipanggil Kai itu kembali pada kegiatan awalnya untuk membaca majalah favoritenya.

'BRAKKKK'

Hingga akhirnya kegiatannya kembali terhenti akibat ulah seseorang ynag dengan seenak jidatnya membuka pintu kamarnya dengan keras.

"KYAAA! KIM JONGIN.." Suara melengking itu kembali terdengar berbarengan dengan seorang namja ynag masuk kedalam kamarnya.

"Aishh! Waeyo hyung..?" Tanya Kai tanpa mengalihkan pandangannya dari majalah itu.

"Mwo? Kau tanya kenapa?" Namja itu mendekati Kai yang masih asik berbaring diranjangnya. "Bukannya aku sudah bilang padamu untuk merapihkan rumah, tapi kenapa rumah ini masih berantakan eoh..? Kau tahu kan kalo Chanyeol akan datang kesini..? Tapi rumah masih berantakan seperti ini." Lanjutnya.

"Dia kan kekasihmu, kenapa juga harus aku yang membereskan rumah."Jawab Kai santai tanpa tahu jika hyung satu-satunya ini sudah mengeluarkan tanduk panjang.

"Aku kan sudah minta tolong padamu."ujar namja itu.

"Aku kan sudah bilang tidak mau." Jawab Kai.

"Aku tidak mau tahu, kau rapihkan rumah ini atau pacarmu akan aku buang." Jawab namja itu, sadis.

"KYAAA! TAO HYUNG! Jangan pernah menyentuh Monggu ku!" Ujar Kai yang langsung bangkit dari ranjangnya.

"Kalau begitu cepat rapihkan rumah ini. Awas saja kalau aku kembali dan rumah ini masih berantakkan aku akan buang Monggu mu itu yang jauh."Ancam namja yang dipanggil Taoi itu.

"Iya-iya aku akan bersihkan semuanya." Dan dengan malas Kai mengikuti Tao keluar dari kamarnya.

Dan dengan ogah-ogahan akhirnya Kai muali membereskan rumahnya, kembali menata barang-barang ditempatnya.

"Kerjakan yang bersih, aku mau masak dulu untuk makan malam nanti." Tao meninggalkan Kai yang sedang sibuk dengan gagang kemoceng, sapu dan lap yang bertengger cantik pundak sempitnya.

"Heumm.. Bawel.." Cibir Kai.

.

.

Kurang lebih satu jam kemudian kegiatan Kai membersihkan seluruh rumah pun akhirnya selesai. Kai merebahkan tubuh berkeringatnya diatas sofa empuk berwarna cokelat itu.

"Ahh.. Lelahnya.."

"Good Job saengie.." Suara Tao kembali memasuki gendang telinganya.

Kai membuka matanya yang sedari tertutup, "Berisik.."

"Ck! Dasar adik durhaka.."cibir Tao, "Yasudah sekarang kau mandi dulu sana." Ujar Tao.

"Sekarang apa lagi hyung..?" Tanya Kai jengah. Sejak tadi hyung nya itu menyuruhnya ini dan itu.

"Lebih baik sekarang kau mandi, kau liat dirimu itu. Seperti orang yang tidak pernah diurus tahu." Jawwab Tao.

"Ini kan juga karna kau suruh beres-beres rumah."

"Maka dari itu, sekarang kau mandi dulu." Ujar Tao.

"Aniya aku lelah, aku ingin langsung tidur saja." Kai menutup wajanya dengan bantal sofa yang ada disampingnya.

"Aniya, kau harus mandi.." Tao menarik tangan Kai dan menyeretnya kekamarnya.

"Aniya hyuung, aku tidak mau mandi.." Kai menahan tubuhnya dan membuat Tao agak sedikit kewalahan untuk menarik tubuhnya.

"Aishh! Ayo cepat.." Tapi jangan salah, Tao ada lulusan perguruan wushu jadi yang dilakukan Kai ini sama sekali tidak ada apa-apanya.

Tao mendorong tubuh mungil Kai agar masuk kedalam kamarnya. "Mandilah.." Setelahnya Tao menutup pintu kamar itu untuk meredam suara Kai yang merngeluarkan berbagai macam kata-kata untuk menyumpahinya.

'Tok Tok Tok'

'Tok Tok Tok'

Tidak lama setelah itu, terdengarlah suara ketukan pintu. Yang Tao tahu siapa yang datang.

Orang yang tunggunya sejak tadi.

"Hallo chagiya.." Ujar seorang namja tampan yang langsung terdengar saat pintu iini terbuka.

"Hai juga chagi.." Balas Tao yang langsung memeluk tubuh namja tinggi yang berstatus kekasihnya itu.

"Apa lama?" Tanya namja tampan itu seraya melepaskan pelukannya itu.

"Aniya Chanyeol-ie, aku juga baru selesai masak." Jawab Tao dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

"Aishh.. Ingatlah, masih ada aku disini.." Namja tampan lainnya ikut muncul ditengah-tengah lovely dovey kedua pasangan ini.

"Ehh, Kau membawa Sehun juga hyung..?" Tanya Tao setelah melihatnamja tampan yang berdiri dibelang Chanyeol.

"Ne, aku kasihan melihat nya sendirian dirumah, chagi. Tak apakan kalau aku bawa Sehun..?" Tanya Chanyeol.

"Tentu saja tidak apa-apa hyung. Aku malah senang, artinya kan ada yang menemani Kai dirumah." Jawab Tao.

"Hyung-ah, disini banyak nyamuk.." Ujar Sehun, bermaksud untuk dipersilahkan masuk kedalam rumah ini. Jujur saja dia pegal sejak tadi harus berdiri didepan terus.

"Ahh Mianhae, aku lupa mempersilahkan kalian masuk. Ayo masuklah.." Ucap Tao menyuruh kedua namja tampan itu masuk.

Chanyeol dan Sehun memasuki rumah itu mengikuti Tao.

"Ohh yahh, kalian mau langsung makan atau apa..? Kebetulan hari ini aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita." Ujar Tao

"Makan aja hyung.." Celetuk Sehun.

"Aishh Kau ini.." Chanyeol menyikut perut Sehun pelan.

"Waeyo..? Aku lapar hyung.." Jawab Sehun.

"Dasar kau ini." –Chanyeol-

Tao tersenyum menatap kedua namja tampan yang saat ini ada didepannya. "Yasudah ayo kita makan dulu.." Tao mengajak mereka untuk memasuki ruang makan dirumahnya.

Mata Sehun dan Chanyeol berbinar saat melihat begitu banyak makanan yang tersedia dihadapan mereka. Ada soup kentang, ayam goreng, dan teman-temannya.

"Huwaaa.. Pasti enak.." Ujar Chanyeol.

"Tentu saja, siapa dulu yang masak.."jawab Tao bangga.

"Berhentilah, kalian menjijikan.." Celetuk Sehun yang masih melihat live lovely dovey didepannya.

'Plakk'

Chanyeol menjitak kepala pintar Sehun, memberikan hadiah untuk mulut berbisa itu.

"Yasudah, ayo makanlah.." Ujar Tao yang tidak ingin melihat keributan antar dua orang tampan ini berlanjut.

Sehun dan Chanyeol sudah duduk dikursi makan. "Chagiya, Kai dimana..?" Tanya Chanyeol yang sejak tadi tidak melihat Kai sama sekali.

"Ohh.. Dia tadi aku suruh mandi dulu." Jawab Tao seraya menyendokkan nasi ke piring Chanyeol.

Mereka pun sudah memulai makan malam mereka. Menikmati bermacam-macam hidangan yang sejak tadi sudah membuat mereka hampir meneteskan air liur karna tak sabar untuk mencicipi semua makanan itu. Dan dengan lahap mereka memasukkan sendok persendok makanan itu kedalam mulut mereka.

"Haiii.." Sampai akhirnya terdengarlah suara lembut yang ikut gabung diruang makan itu.

"Kai-ah, ayo sini kita makan malam bersama." Chanyeol menyuruh Kai ikut bergabung bersama mereka.

Kai lalu ikut bergabung bersama hyung dan yang lainnya. Memilih kursi kosong yang ada disamping hyungnya, Tao. Yang artinya dia duduk tepat didepan Sehun. Kai mengambil piring lalu mengisinya dengan nasi hangat yang tersedia.

Tak sengaja mata Kai menatap kearah Sehun yang ada didepannya. Yang ternyata mata elang itu juga sedang menatapnya balik. Kai memandang aneh pada Sehun.

'Kenapa Sehun menatapku seperti itu?' Kai bertanya didalam hatinya sendiri. Lalu Kai melihat ketubuhnya sendiri, mungkin ada yang salah dengan penampilannya. 'Tidak ada yang salah padaku. Tapi kenapa Sehun menatapku seperti itu.'

Kai hanya memakai T-Shirt berwarna merah dengan lambang kepala tengkorak yang dipadukan dengan celana Jeans pendek selutut. Tidak ada yang aneh kan?

Jujur saja Kai jadi merasa aneh kalau Sehun menatapnya terus seperti itu. Perlahan demi perlahan pipinya jadi sedikit memanas, entah karna apa?

"EHEUMM.."

Sehun terperanjat kaget saat suara 'berat' yang sengaja dikeluarkan oleh Chanyeol karena sejak tadi Chanyeol juga menatap aneh pada Sehun.

"Sehun-ah, habiskan makananmu." Ucap Chanyeol.

"I-iya hyung.." Sehun yang dengan gugup kembali kedunianya dan melanjutkan makan malamnya.

Mereka ber-empat kembali melanjutkan acara makan malamnya. Yang dibumbui celotehan lucu yang dikeluarkan oleh Chanyeol yang membuat makan malam ini begitu menyenangkan.

Tanpa mereka sadari ada seorang dari mereka yang bukannya menikmati malam ini tapi malah sibuk dengan alam dunianya sendiri. Sehun, namja itu masih sibuk dengan pemikirannya tanpa peduli bahwa teman-temannya tengah bercanda.

Selang beberapa menit kemudian pun berlalu yang berarti kegiatan makan malam ini pun berakhir. Tao dan Kai membawa piring-piring kotor bekas makan malam tadi kedapur.

"Kai-ah, nanti aku dan Chanyeol hyung akan pergi." Ujar Tao seraya mencuci piring kotor itu.

"Kemana..?" Tanya Kai yang membatu Tao melap piring yang tadi Tao cuci.

"Kami hanya mau jalan-jalan." Jawab Tao.

"Sehun juga..?"

"Aniya.."

"Lalu..?"

"Dia disini sambil menunggu Chanyeol hyung pulang.." Jawab Tao.

"MWOYA..?" Tao terperanjat kaget saat Kai berteriak seperti itu.

"YAKK! Kau ini."

"Apa kau bercanda..?" Kai menatap aneh pada hyungnya.

"Wae..?" Tanya Tao.

"Kau tidak salah membiarkan dia disini..?"

"Memangnya kenapa? Bukankah kau menyukainya? Bukannya itu bagus Kai-ah..?" Ujar Tao yang meledek adiknya.

"Aishh! Hyung aku tidak bercanda. Kau ajak Sehun saja sekalian, Aku ingin dirumah sendiri.." Ujar Kai.

"Aishh.. Kau ini.. Pokoknya Sehun tetap disini dan aku akan pergi hanya dengan Chnayeol hyung.." Jawab Tao yang langsung pergi dari dapur meninggalkan Kai setelah dia selesai mencuci semua piring kotor itu.

"Yakk hyuuung.." Kai mengikuti Tao keluar dari dapur.

Tao dan Kai ikut bergabung bersama Chanyeol dan Sehun yang sedang asik menonton tv diruang tengah. Tao duduk tepat disamping Chanyeol.

"Kau sudah siap..?" Tanya Chanyeol seraya merangkul pundak kekasihnya.

"Sudah hyung.." Jawab Tao.

"Kalian mau kemana?" Tanya Sehun.

"Aku dan Tao akan pergi." Jawab Chanyeol.

"Lalu aku..?"

"Kau disini saja menunggu ku pulang sekaligus kau menemani Kai disini." Jawab Chanyeol.

Sehun langsung menatap Kai yang berdiri di belakang sofa yang mereka duduki. Begitupun dengan Kai yang juga menatap Sehun.

"Yasudah, ayo kita berangkat.." ujar Tao menarik tangan Chanyeol untuk bangun dari sofa empuk itu.

"Ne, Kkaja.. Kai-ah, Sehun-ah kita berangkat dulu yahh.." Ujar Chanyeol.

"Ne hyung.." Jawab Kai.

Chanyeol dan Tao pun meninggalkan rumah ini. Dan meninggalkan Kai bersama dengan Sehun berduaan didalam rumah sederhana ini.

"Eheumm.." Sehun merdehem pelan.

"Eumm.. Sehun-ah, kau mau kubuatkan minum?" Tanya Kai yang mencoba mencairkan suasana canggung ini.

"Ahh, N-ne Kai-ahh.." Jawab Sehun.

Setelah itu Kai pun kembali kedapur untuk mengambilkan Sehun minuman.

'Aishh.. Kenapa aku bisa gugup seperti ini? Sadarlahh Sehun.' Bathin Sehun.

.

.

.

Kai dan Sehun duduk berbarengan diatas sofa, menikmati acara music yang terpampang dilayar tv besar itu.

"Sehun-ah, kudengar kau akan ikut pertandingan basket antar unniversitas yahh..?" Tanya Kai. Memang suasana sekarang tidak sedingin tadi.

"Iya Kai, kali ini team basket ku ikut andil dalam pertandingan ini." Jawab Sehun.

"Kau tahu, aku juga sebenarnya ingin bisa main basket tapi tidak ada yang mau mengajarkanku basket." Ujar Kai.

"Jinja? Aku bisa kok mengajarkanmu bermain basket." Ucap Sehun.

"Benarkah?" Kai memandang Sehun dengan mata yang berbinar, senang.

"Ne.." Jawab Sehun.

"Gomaw Hun-ah.."

"Ne Kai.. Eumm Kai aku sedikit bosan menonton acara tv, tidak ada yang seru." Ujar Sehun.

"Eumm.. Bagaimana kalau kita nonton DVD saja? Kudengar Tao hyung punya DVD baru."

"Itu juga boleh.." Ucap Sehun.

Lalu Kai pun beranjak dari ruang tengah dan memasuki kamar pribadi milik hyung tercintanya, Tao. Dia berjalan menuju rak disamping meja tv yang ada diujung sana. Kai mengambil beberapa DVD dari rak itu.

"Yang mana yahh..?" Tanya Kai bingung. Dia pun akhirnya dengan asal membawa beberapa DVD dirak itu.

Setelahnya kembali keruang tengah yang masih ada Sehun diatas sofa itu.

"Ini.." Kai menyerahkan semua DVD itu pada Sehun.

Sehun mengambil DVD itu, "Mau nonton yang mana Kai?" Tanya Sehun.

"Yang mana saja Hun. Aku tidak tahu yang mana."

Sehun pun asal mengambil DVD itu. Lalu memasukkan kepingan DVD ke DVD Player setelah memilih 1 film yang menurutnya menarik jika dilihat dari cover DVD itu.

.

.

.

.

"Ahh uhhh uuhhh.."

Baru kali ini Kai benar-benar merutuki keyadongan sang kakak.

Bagaimana tidak, lihatlah sekarang apa yang terpampang jelas dilayar tv didepan mereka. Sangat jelas terlihat ada dua orang pria muda sedang berada diatas ranjang yang sama. Sedang bergumul mesra dan panas.

Kai menelan salivanya saat mata beningnya menatap adegan demi adegan yang diperlihatkan oleh kedua pria muda itu.

Sehun?

Bagaimana dia sekarang?

Sehun sama sekali tidak berkedip menatap layar tv itu. Nafas yang keluar masuk begitu cepat dari rongga hidungnya dapat memperlihatkan kalau dia sedang menahan sesuatu.

Kai menatap Sehun yang ada disebelahnya. Kai menggigit bibir bawahnya, entah tiba-tiba saya ada persaan aneh yang muncul begitu saja.

Heii! Apa ada yang salah? Bagaimanapun juga mereka adalah lelaki yang pastinya punya hasrat yang terpendam saat melihat adegan yang saat ini mereka tonton.

Itulah yang dirasakan oleh Kai dan Sehun yang sama-sama sedang menelan saliva mereka.

"Aaaahhh aaahhh"

"Se-Sehun, lebih b-baik ini dima-matikan saja." Ucap Kai mencoba menenangkan dirinya.

Sehun menatap Kai dengan seksama, "I-iya Kai, memang h-ha-harus dimatikan." Jawap Sehun.

Kai pun langsung mengambil remote diatas meja lalu menekan tombol merah untuk mematikan DVD tak senonoh yang mereka tonton. Setelah itu layar tv pun sudah kembali gelap gulita. Lalu Kai pun kembali meletakkan remote itu diatas meja lagi.

Kini Kai dan Sehun kembali diam. Kembali kedunia nya masing-masing.

"Sehun, ma-maaf yahh. A-aku tidak ta-tahu kalau itu ter-nyata film seperti i-itu. Ini pasti punyanya Chah-yeol hyung.." Ucap Kai.

"K-Kai.." Panggil Sehun.

Kai pun beralih menatap Sehun. "Wa-waeyo?" jawab Kai gugup.

"Ahh.. A-an-aniya.." Ujar Sehun.

Kai melihat wajah putih Sehun yang sepertinya kini sudah bercampur warna merah merona dibagian pipinya. Yang tanpa sadari itupun terjadi diwajahnya yang memerah. Dengan penasaran Kai menatap kearah selatan Sehun.

Dengan sekejap Kai langsung menelan salivanya kasar ketika melihat sesuatu yang membuatnya menggigir bibir bagian bawahnya.

'Ternyata Se-Sehuuunn_' Pipi Kai sepertinya jadi bertambah merah.

"Kai, bo-bolehkah aku men-numpang k-kamar mandimu.." Ucap Sehun.

Kai tak menjawab ucapan Sehun, dia masih menatap bagian bawah Sehun yang berhasil membuat dia berimajinasi dengan pikirannya sendiri. Mungkin kalian bisa salahkan Tao yang berhasil mengajarkannya berimajinasi liar seperti ini. Yeah, bagaimana tidak? Setiap Chanyeol hyung menginap dirumah ini selalu ada suara-suara aneh yang dia dengar. Dan dia sudah tahu apa yang terjadi makanya terkadang dia jadi berilustrasi sendirian.

Sehun menatap Kai bingung. Dan karena tidak ada sahutan dari Kai, akhirnya Sehun pun memutuskan untuk langsung kekamar mandi.

"Sehun.." Tapi sayang tangannya ditahan Kai saat dia sudah berdiri dari duduknya. Dengan bingung Sehun pun menatap Kai bingung. Jujur saja dengan Kai menyentuhnya membuat tubuhnya berreaksi tak biasa.

"W-waeyo Kai?" Tanya Kai. Sehun berdoa semoga Kai cepat-cepat melepaskan tangannya karna jika tidak mungkin saja dia tidak bisa menahannya lagi.

Bukannya mejawab Kai malah ikut berdiri dan menghadap Sehun. Kai memberanikan diri untuk menatap wajah Sehun.

"Kai?" Sehun pun ikut menatap Kai.

Sehun kaget bukan main saat dengan perlahan Kai mendekatkan wajahnya kearahnya. Dan dapat Sehun lihat sebuah senyuman kecil yang tercipta dari bibir sexy Kai.

Chuuu~~

Kai menempelkan bibirnya pada bibir Sehun. Namun mata mereka masih bertemu, dan tak berkedip. Dan dapat Sehun rasakan genggaman tangan Kai dilengannya ikut mengerat.

Persekian detik berikutnya Kai sudah memejamkan matanya, dan Sehun melihat itu. Dengan perlahan Sehun juga memejamkan matanya.

Sehun merasa ini agak sedikit membosankan, hingga akhirnya dengan keberanian yang entah dari mana Sehun mulai menggerakkan bibir nya lebih dulu. Sehun mulai menghisap bibir bawah Kai pelan.

Kai pun mencoba untuk membalas ciuman lembut Sehun, tak membiarkan Sehun bermain sendiri. Genggaman tangannya semakin lama semakin erat yang Sehun rasakan. Sehun semakin gencar menghisap bibir Kai.

"Euummppphhhh..." Kai memindahkan genggaman tangannya pada pundak kokoh Sehun.

Sehun lalu memasukkan lidahnya kedalam rongga mulut Kai yang terbuka saat Kai mendesah tadi. Dia juga merangkul pinggang ramping Kai, mengungkung tubuh itu. Kai pun semakin mendekatkan tubuhnya pada Sehun.

Sehun membelit lidah Kai dan mengajaknya untuk bertarung. Saling mendorong satu sama salin dan tak ingin kalah. Ingin saling menguasai permainan lidah ini. Sehun menghisap lidah hangat dan basah milik Kai.

"Ngghhh.." Desahan itu kembali terdengar saat Sehun tak hanya menghisap lidahnya tapi juga menggelitik langit-langit mulutnya. Dan membuat Kai meremas pundak Sehun lebih.

Tangan Sehun pun gatal jika hanya diam saja hingga akhirnya Sehun meraba-raba punggung hangat Kai. Memasukkan tangannya kedalam T-Shirt Kai dan mengelus punggung itu.

Kai membalas membelit lidah panjang Sehun, yang tanpa dia sadari Sehun sudah mengajaknya berjalan tanpa melepaskan ciuman yang sekarang menjadi lebih panas. Sehun membawa Kai kearah kamar namja manis ini. Dia membuka pintu berwarna cokelat itu seraya menghisap lidah hangat Kai.

"Nggghhhh eeuuummpphhhhh..."

Sehun menutup pintu kamar itu yang berarti mereka sudah masuk kedalam kamar itu. Lalu Sehun pun mendorong tubuh Kai ke ranjang berwarna biru itu, menindih tubuh mungil itu yang masih belum melepaskan ciumannya.

Namun tak beberapa setelahnya Kai berusaha mendorong dada Sehun karna sepertinya dia mulai kehabisan nafas. Kai memukul-mukul pelan dada Sehun yang masih belum mau melepaskan ciuman yang terbilang panas ini.

"Se-sehhhuunnnhhh.."
Dengan berat hati pun Sehun akhirnya melepaskan ciuman panas itu.

Sehun menatap wajah Kai yang memerah, matanya langsung tertuju kearah bibir Kai yang kini sudah terlihat memerah, basah dan bengkak. Sehun melap bibir Kai yang basah akibat salivanya yang bercampur dengan saliva milik Kai.

"Kai.." Sehun mendekatkan wajahnya lalu berbisik ketelinga Kai. Membuat Kai semakin memerah mendengar suara Sehun yang berat dan terdengar penuh dengan nafsu.

Kai memeluk leher Sehun, dan membuat Sehun semakin menenggelamkan wajahnya kearah leher Kai. Seakan2 Kai meminta Sehun juta memanjakan leher jenjangnya. Dengan begitu juga Sehun pun langsung mendaratkan bibir pucatnya pada leher tan milik namja manis ini. Sehun mulai menciumi jengkal demi jengkal leher tan itu. Yang terkadang dicampur dengan jilatan lembut dibagian tulang leher itu.

"Ngghhh.." Kai membantu Sehun dengan menjenjangkan lehernya. Membiarkan Sehun menelusuri lehernya dengan leluasa.

Kadang kai kesakitan saat Sehun menggigit lehernya tapi setelahnya dia mendesah nikmat saat lidah basah Sehun menjilat bagian yang tadi dia gigit. "Aaahhh Hunnhhh..".

"Eummmpp.." Sehun menghisap leher Kai sehingga menimbulkan hickey berwarna keunguan yang sudah pasti tidak akan hilang untuk beberapa hari kedepan. Sehun menghiasi leher tan itu dengan hickey dibeberapa bagian leher sexy itu.

Setelahnya Sehun beralih pada T-Shirt yang dipakai Kai, dia melepaskan kaos itu dari badan Kai dan membuangnya entah kemana, selain itu dia juga melepaskan celana jeans Kai juga.

Kai menggigi bibir bawahnya menahan malu karena sekarang Sehun sudah melihat tubuh nakednya.

.

.

.

.

.

"Aaahhhh aaagghhh.." Kai mendesah saat Sehun terus menggerakkan penisnya keluar masuk. Kai memeluk leher Sehun dan semakin menempelkan tubuh basahnya pada tubuh kekar Sehun.

Tubuh mungil yang terperangkap dibawah tubuh besar itu menggerakkan badannya sesuai dengan sodokan penis pemilik namja diatasnya ini. Kai melingkarkan kedua kakinya pada pinggang Sehun.

"Aaaahh Huunnhhhh aaahhhh ssshhhh" Kai terus mendesah nikmat saat Sehun terus saja menghujam holenya dengan benda tumpul kebanggaannya itu. Apalagi setiap tusukkan yang Sehun berikan untuk holenya selalu mengenai 'destiny spot'nya dan itu cukup untuk membuat Kai mendesah begitu nikmatnya.

"Ugghhh Khaiii.. "Sehun mendorong pinggulnya makin keras sehingga penisnya pun semakin dalam terdorong lebih masuk kedalam hole itu. Sehun melebarkan kedua paha Kai, merentangkan paha itu lebar. Dan membuat lubang Kai lebih terlihat.

Tubuh Kai terdorong kedepan setiap kali Sehun menyodokkan penis panjangnya sering. Kai pun meremas sprei biru yang membungkus ranjangnya sehingga sprei itu terlihat sangat berantakan. Dia merasakan penis Sehun yang keluar masuk lubang sempitnya. Dapat dia rasakan rasa perih bercampur nikmat setiap kali Sehun menyodokkan penisnya. Mungkin karna ini pertama baginya jadi hole nya belum terbiasa dengan penis yang memasukinya. Tapi sekarang tak sesakit seperti saat pertama kali Sehun memasukinya tadi, holenya sudah terbiasa menerima 'tamu' asing itu.

Bahkan Kai akui kalau dia merasakan sesuatu yang aneh setiap kali Sehun menumbuk satu sisi didalam holenya. 'Ini kah rasanya sex?' kira-kira itulah yang ada didalam pikiran 'polosnya'. Dia juga tidak tahu ada keberanian dari mana sehingga malam ini dia rela memberikan tubuh nya kepada pria berwajah dingin itu. Dia mengakui kalau sebenarnya dia diam-diam menyukai sahabat kekasih kakaknya itu. Dia ingin dekat dengan Sehun tapi dia minder saat melihat Sehun selalu didekati oleh yang lainnya. Apalagi namja-namja yang mendekatinya itu adalah namja-namja populer dan berprestasi di universitasnya. Sedangkan dia? Nilainya saja pas-pasan. Yeah, Kai cukup sadar diri untuk itu. Meskipun kakaknya sering bilang kalu Sehun menyukainya tapi dia tidak percaya begitu saja karena Tao hyung itu sering sekali membohonginya.

"Se-hhunnhhh ahhhhhh aakuhhh aaahhhhHHHHH." Tubuh Kai mengejang saat mencapai titik tertingginya. Badannya melengkung sedikit keatas saat cairan putihnya keluar deras dari lubang yang ada ditengah kepala penisnya. Bahkan cairan putih itu mengenai dada bidang Sehun.

Sehun menahan pangkal paha Kai agar penyatuan penisnya dan hole Kai tidak terlepas.

"Hahhhh hahh hahhh.." Dada rata Kai naik tarun ketika Kai mengambil nafasnya dalam-dalam.

"Kai.." Sehun menyeka dahi Kai yang berkeringat sangat banyak. Sehingga membuat kulit tan itu tampak mengkilat dan menimbulkan kesan sexy yang Sehun lihat. "Apa kau lelah Kai?" Tanya Sehun.

Kai tersenyum memandang Sehun. Dia memang lelah, tapi dia tahu kalau Sehun belum puas sampai sini apalagi Sehun juga belum keluar sama sekali. "Aniya Hunh. Aku baik-baik saja." Ujarnya.

Sehun mengeluarkan penisnya dari dalam hole Kai. Lalu dia menarik tangan Kai lembut. Sehun mengangkat tubuh lemas Kai, membawa tubuh Kai kedalam gendongannya.

"Uhh.." Kai melingkarkan tangannya pada leher Sehun, begitupun dengan kedua kakinya yang ia lingkarkan pada pinggang Sehun. Itu karna dia tak ingin terjatuh dari gendongan namja tampan ini.

Sehun menjilat perpotongan leher Kai yang terbuka itu, menggigitnya lalu menghisapnya. Dan menghasilkan suara desahan dari bibir lemah Kai. Dia kembali mengerjai leher Kai yang tak lagi bersih. Leher tan yang sudah dipenuhi oleh hickey hasil perbuatan orang yang sama yaitu Sehun. Kai mendesah dipundak Sehun, meredam suara yang menurutnya menjijikan yang tanpa dia ketahui kalau suaranya itu malah membuat Sehun bergetar hebat dibuatnya. Ide pun tiba-tiba muncul diotak Kai. Dia mencoba mengikuti apa yang Sehun lakukan pada lehernya. Kai mencoba menjilat leher Sehun merasakan leher putih pucat itu yang dipenuhi oleh keringat akibat kegiatan mereka ini. Memang ada sensasi lain yang dia rasakan, tubuhnya seakan bereaksi ketika lidah basahnya menyentuh permukaan kulit putih itu. Semakin penasaran Kai pun kini mencoba menggigit leher itu lalu menghisapnya juga sama seperti yang Sehun lakukan pada lehernya.

"Nghh.." Kai tersenyum karena berhasil mendengar suara desahan Sehun akibat perbuatannya. Seperti ada mainan baru, Kai melakukan itu berulang kali sehingga menimbulkan hickey dikulit putih albino itu. 'Ini milikku' ucapnya ketika melihat hasil 'karya' pertamanya. Seolah-olah menandakan kalau Sehun adalah miliknya seorang, tak ingin ada yang memilikinya selain dirinya.

"Sudah puas.." Ledek Sehun. Kai tersenyum saat Sehun mendapatinya sedang 'bermain' dengan tubuh atletis itu.

"Apa ini milikmu?" Tanya Sehun, bercanda.

Kai menatap wajah Sehun dengan sumringah. "Mulai sekarang ini milikku." Jawab Kai pasti.

"Apa kau yakin?" Tanya Sehun.

Sekejap senyuman sumringah diwajah Kai hilang seketika saat dia mendengarkan ucapan Sehun. "Mwo?" Kini dia malah menjadi khawatir. Tiba-tiba saja terlitas dipikirannya kalau Sehun tak pernah menyukainya atau bahakan mencintainya.

'Kenapa Sehun?'

'Kenapa begini?'

'Apa hanya sex?'

Mungkin kira-kira itulah yang ada dipikiran Kai saat ini. Matanya menatap wajah Sehun tak percaya, inilah yang dia takutkan. Hanya dijadikan mainan oleh namja populer ini. Setelahnya Kai membuang wajahnya kearah lain. Matanya terpejam, aniya, dia tak menangis, mungkin hanya merasa kecewa pada dirinya sendiri yang terlalu percaya diri.

"Dari dulu tubuh ini adalah milikmu Kai." Ujar Sehun yang melihat aura dari wajah Kai. Dia tersenyum melihat ekspresi wajah Kai tadi. Jujur dia hanya bercanda, hanya ingin mengetest perasaan Kai padanya. Dan Bingo! Dia sekarang yakin bahkan sangat yakin sekali dengan perassan Kai yang sama dengan perasaannya sekarang.

Kai kembali menatap Sehun ketika dia mendengar ucapan dari namja yang menggendongnya ini. "Apa maksudmu?"tanyanya bingung.

"Kai, aku menyukaimu sejak dulu. Dan setelah mengenalmu aku yakin jika aku mencintaimu Kai." Jawab Sehun.

"S-Se-hun, ka-kau?" Kai menatap namja ini tidak percaya.

"Aku mencintaimu Kai, sejak dulu tubuh ini adalah milikmu. Karna aku juga ingin menjadikanmu milikku." Ujar Sehun.

"aahhhhh.." Kai terlonjak kaget ketika Sehun memasukkan penisnya sehabis dia mengucapkan kata-kata itu.

"Ini milikku." Ujarnya possesive, sambil terus berusaha memasukkan penisnya kedalam hole mungil itu. Yang meskipun sudah dimasukkannya tadi tapi tetap saja terasa sempit.

Kai memukul pundak berkeringat Sehun, "Pbabo! Kau membuatku takut." Ujar Kai, dia kembali memeluk leher Sehun saat Sehun menggerakkan pinggulnya.

"Aniya Kai. Saranghae.." Sehun menggerakkan pinggulnya, mendorong penisnya keluar masuk hole Kai lagi.

"Nahhhh dohhh hunhhh aaagghhh.." Kai memeluk leher Sehun lebih erat karena dia takut akan terjatuh, apalagi tubuhnya terguncang-guncang setiap kali Sehun menusukkan penisnya.

Sehun memegang pipi belakang Kai. Mendorong bokong sexy Kai, membantumya agar penisnya itu lebih mudah memasuki hole Kai. Terkadang Sehun meremas bokong itu untuk menambah sensasi yang bisa dirasakan oleh Kai. Kai mengeratkan kakinya dipinggul Sehun, setiap Sehun menusuk holenya.

"aahhhh ssshhhhh hunnhhh..." Kai meremas pundak Sehun.

In

Out

In

Out

Terus saja Sehun melakukan kegiatan yang sangat disukainya, mengeluar masukkan penis itu dari hole mungil Kai. Merasakan pijatan dinding-dinding hole itu setiap kali dia menyodokkan penisnya masuk.

"Ssshhhhh aaahhhh aahhhhh" Kai lagi-lagi mendesah dipelukkan Sehun.

Penis Sehun terasa sangat pas didalam holenya. Tidak besar dan tidak kecil, juga tidak terlalu panjang namun juga tidak pendek, seolah-olah penis itu memang diciptakan untuk hole miliknya. Dan saat ini juga Kai merasa senang setiap Sehun memasukkan penis itu kedalamnya, karena setiap sodokkan itu selalu mengenai satu titik yang semakin membuat tubuhnya menggelinjang. Dan Kai suka. Kai sangat suka saat titik itu selalu tersentuh kepala penis Sehun. Tubuhnya selalu bereaksi, seperti ada aliran aneh yang menyengat keseluruh tubuhnya.

"Aaaahhhh aahhhhh Hunnhhhhaaahhh.." Tubuh Kai terlonjak-lonjak hebat.

Kai menegakkan tubuhnya lalu membusungkan dada basahnya kearah mulut Sehun. Sehun yang mengerti maksud Kai pun dengan senang hati memasukkan puting mungil Kai kedalam mulutnya, menghisap puting itu.

"Aaahhhhh ssshhhhhh.." Kai mendorong kepala Sehun, sengaja agar Sehun menghisap putingnya lebih dalam. Mengacak-acak rambut basah Sehun, "Aaahhhh aaahhhhh sehunnhhhhh geliihhhh.." saat Sehun menjilat puting itu, mungkin lebih tepatnya menggelitik benda mungil itu. Dan membuat Kai kegelian saat lidah basah itu menyapu putingnya.

"Euummppphhh..." Sehun mengerjai puting itu selagi dia mengerjai hole kekasihnya.

Wait?

Kekasih?

Kai kekasihnya?

Oke Sehun mengklaim Kai adalah kekasihnya mulai hari ini. Lagipula mereka sudah saling menyatakan cinta satu sama lain, jadi sama saja kan? Sejak dulu pun Sehun sudah mrngklaim Kai adalah kekasihnya.

Sehun masih mendorong penisnya menginvasi lubang kecil itu, menyentuh setiap titik dalam lubang itu dan membuat Kai merasakan nikmat yang lebih. Sehun terus menghisap nipple Kai yang mencuat karena setiap sentuhan Sehun membuat tubuh Kai bereaksi, nipple mungil berwarna kecokelatan yang menggoda lidah Sehun sehingga ingin rasanya lidah basah Sehun terus mengerjai puting kenyal itu. Kai pun menyadari jika kini seluruh tubuhnya menjadi lebih sensitif akibat sentuhan Sehun, begitupun dengan kedua puting miliknya yang menjadi sangat sensitif, sehingga Kai ingin Sehun terus memainkan putingnya itu.

"Aaahhhhhh sssshhhhhh oouuuccchhhhh" Kai makin menekan kepala Sehun ketika Sehun lagi-lagi menyodokkan penisnya tepat mengenai titik 'destiny'-nya. Kai memejamkan matanya dan mendongakkan kepalanya untuk menikmati setiap rangsangan yang dilakukan oleh Sehun. Pasrah dengan apapun yang Sehun lakukan terhadap tubuhnya. Memang dia bisa apa? Seperti ini saja dia sudah merasakan nikmat yang baru pertama kali dia rasakan.

"Kau menyukainya?" tanya Sehun setelah melepaskan kuluman puting itu.

"Nehh Hunnhhh.." Jawab Kai ditengah desahannya.

"Bagaimana rasanya Kai-ah..?" Tanya Sehun.

"Aaahhhh rhasanyaahhhhh uuugghhhhh..."

"Jawab sayang.."

"Ssshhhhh geliihhhh hunnhhh.. Rasanyahhhh ghelliihhh.." Jawab Kai yang masih terus mendesah karena namja yang menggendongnya ini tak juga menghentikan sodokannya. Yeah, Kai merasakan tubuhnya tergelitik setiap kali Sehun menghantam holenya. Seraya holenya ada yang menggelitik dengan benda tumbul dan membuatnya kegelian. Kai akui kalau Sehun sangat handal memainkan tubuhnya.

"Jinja?" Sehun masih saja bertanya disaat seperti ini. Pbabo Oh!

"Nehhh Shehhunnnhhh, Akuhhh shhukkahhh aaahhhh ouchhhhhhhh.. Hunhhhh a-akuhhh inhginhhhh ssshhhhh..." Sepertinya Kai sudah merasakan klimaks yang kesekian kalinya.

"Nadohh sayangh, sama-sama.." Ujar Sehun. Sehun makin gencar menyodokkan penisnya keluar masuk untuk mengejar klimaks mereka.

Kai mengeratkan pegangannya pada leher Sehun, memeluk leher itu erat karena takut tubuhnya akan terjatuh karena Sehun begitu keras mendorong penisnya sehingga tubuhnya menjadi tergoncang-goncang,

"Aaahhhhh aaaahhhhh Sehunhhhhhhh oucchhhhHHHHHHH..."

"Aakkkhhhhhh Khaiii.."

Kai memuncratkan cairan maninya sehingga mengenai tubuhnya dan Sehun, sedangkan Sehun menembakkan cairan putih itu didalam hole Kai. Sehun menyodokkan penisnya dalam-dalam saat cairan spermanya keluar dan mengisi lubang itu.

Dan Kai merasakan sperma hangat Sehun menembaki holenya sehingga dapat dia rasakan kalau holenya terasa penuh dan panas. Lalu Sehun kembali menuju ranjang Kai dan membaringkan tubuh lemah Kai diatas ranjang beantakan itu. Setelahnya Sehun menarik penisnya pelan-pelan dari hole Kai.

"Ugghhh.." Kai merasa holenya kosong saat penis Sehun sudah berhasil tercabut dari sana. Dengan begitu Kai juga merasakan cairan hangat itu berhasil mengalir keluar dari holenya.

Sehun memungut selimut Kai yang terbaring tak bersalah diatas lantai, lalu menyelimutkannya ditubuh telanjang Kai. Dia pun ikut masuk kedalam selimut tebal itu dan berbaring tepat disamping Kai ynag masih lemah. Dan dengan manjanya Kai memeluk tubuh kekar Sehun, menenggelamkan wajahnya pada dada Sehun yang basah.

"Istirahatlah.." Ujar Sehun seraya mengelus surah Kai lalu mengecup kening tan itu, menyalurkan rasa sayang yang selama ini dia pendam sangat lama.

Tanpa menjawab Kai pun kini sudah berpindah kealam mimpinya.

.

.

.

.

FIN

.

.

.

Oke Fix..

Ini aku buat untuk permintaan maaf soal FF So Hurt HunKai Vers yang kemarin aku buat. Kayaknya banyak yang darah tinggi abis baca ff itu.. Hahaha

Makanya sekarang aku buat ini untuk menghibur para penderita darah tinggi :p di ff ini HunKai yang sweet, mungkin sekarang akan yang ada itu penderita diabetes.. :p

Oke dehh kalo gitu sekarang cukup sampe sini aja yahh.. Sampai ketemu di ff berikutnya..

Thanks buat bynag udah baca dan yang udah review..

:*