Disclaimer: Fujimaki Tadatoshi

Warning: AU, OOC, Fluff, Typo (s), KiFem!Kuro. Drabble gagal yang pada akhirnya jadi ficlet :D

Summary: Tetsuya ingin cupang padahal masih siang begini? Yang benar saja. Mana mungkin Ryouta akan menolaknnya.

Drabble ini murni idenya Uki The Great dan jadi lumayan melebar karena komenanku di status Uki. Terima kasih sudah mengizinkan status dan komenan kita jadi drabble *tubruk Uki.

.

.

Rumah yang dominan berwarna biru dan putih tampak sunyi dari luar. Padahal sekarang hari libur dan suasana tenang di rumah bergaya minimalis modern yang teduh dengan rimbunnya sebuah pohon di pekarangan rumah bukan hal yang ganjil untuk tetangga sekitarnya. Rumah yang dihuni sepasang keluarga muda seorang pilot sekaligus model pirang bernama Kise Ryouta dan istri tercinta berambut biru muda sepanjang punggung bernama Kise Tetsuya, yang berprofesi sebagai guru TK.

Kalau ditelaah lebih jauh, rumah asri dan tampak nyaman tersebut tidak ditinggalkan sang pemilik. Sepasang suami istri berbeda warna rambut tersebut sedang duduk santai di sofa besar berwarna biru tua di ruang keluarga. Si istri tampak asyik menonton televisi yang menayangkan pembudidayaan berbagai jenis ikan hias dan seberapa peluang pasarnya. Tak terganggu dengan suara televisi yang menyala dan sosok si istri tercinta yang duduk di sampingnya, Kise Ryouta serius membuka dan membaca halaman demi halaman majalah gaya hidup Zunon Boy. Majalah yang dari beberapa tahun ini menetapkan dirinya sebagai model tetap.

Ryouta yang jarang sekali mendapatkan hari libur karena jadwal kerjanya sebagai pilot domestik di salah satu maskapai penerbangan nasional dan sebagai model tetap Zunon Boy, merasa enggan untuk keluar rumah. Ia ingin bersantai di rumah yang sering ia tinggalkan, menghabiskan waktu dengan Tetsuya di dekatnya tanpa ada orang lain di sekitar mereka.

Ketenangan di antara sepasang suami istri yang belum dikaruniai seorang anak sejak menikah satu tahun yang lalu ini terpecah karena suara merdu Tetsuya.

"Ryouta-kun," Tetsuya menoleh ke arah suaminya yang hanya merespon dengan suara koheren tak jelas. "Aku ingin cupang."

"A-apa?!" Tanpa takut lehernya terkilir, salah urat, atau paling parah patah, Ryouta menoleh ke arah Tetsuya secepat yang ia bisa. Mata sewarna madunya menatap tak percaya pada bola mata biru muda yang sangat menawan.

"Kau mendengar apa yang kukatakan. Aku ingin cupang, Ryouta-kun."

"Ta-tapi ini masih siang lho, Tetsuya-cchi," menutup majalah yang dia pegang dan melemparnya asal ke atas meja di depannya. Tak peduli dengan kernyitan tak suka karena sikapnya barusan, Ryouta memutar tubuhnya menghadap Tetsuya sepenuhnya.

"Memang kenapa kalau masih siang, Ryouta-kun? Justru akan lebih baik karena waktunya jadi lebih panjang untuk mendapatkan cupang."

Berdehem beberapa kali, Ryouta menampilkan cengiran lebarnya. "Tetsuya-cchi ingin cupang dengan menghabiskan banyak waktu bersamaku?"

"Kau kan, suamiku, kalau Ryouta-kun tak lupa. Tentu saja dengan Ryouta-kun." Terucap dengan jujur dan penuh kepolosan.

Ryouta menyibak helai-helai biru muda panjang dan terasa halus disentuh, menyingkirkannya dari leher putih susu istrinya.

"Aku ingin dua cupang berwarna hitam dan kuning."

"Kau akan mendapatkan cupang lebih dari dua, hingga Tetsuya-cchi tak tahu ada berapa cupang yang kuberikan. Tetsuya-cchi ingin di mana saja?" Ryouta sedikit demi sedikit mendekatkan tubuhnya pada Tetsuya.

"Dua saja cukup, Ryouta-kun. Akuarium yang kita miliki di gudang ukurannya kecil. Menurutku hanya cukup layak diisi dua ekor cupang." Terheran-heran dengan tingkah Ryouta yang terus mengeleminasi jarak, Tetsuya mencoba menjelaskan maksudnya.

"Apa?!" Seperti ada rem cakram di tubuh Ryouta, aktivitas mendekatkan kedua tubuh terhenti mendadak. Mata madu indahnya menatap tak percaya pada Tetsuya. Memproses dan akhirnya mengerti arti cupang yang diminta istrinya. "Tetsuya-cchi…, cupang yang dimaksud itu ikan?"

"Tentu saja. Ryouta-kun pikir apa?" Wajah Tetsuya mulai memerah. Kalimatnya barusan tak bisa menutupi kalau ia mengerti maksud cupang yang akan diberikan suaminya.

"Eh? Hehehe, aku pikir 'cupang' yang itu," mengangkat kedua tangan dan jari telunjuk bersama jari tengah, mengartikan tanda petik.

"Ryouta-kun mesum." Memalingkan muka, menghindari cengiran mesum nan jahil Ryouta.

"Kau tak bisa menghindar lagi, Tetsuya-cchi. Aku akan memberikannya padamu, tapi di kamar kita." Tersenyum lebar ke arah Tetsuya, ketika si istri memekik tertahan karena ulahnya yang tiba-tiba mengangkat tubuh semampai Tetsuya dan membawanya ke kamar pribadi mereka.

Yang jelas Ryouta akan merealisasikan cupang yang dia artikan tadi. Cupang yang dimaksud Tetsuya tadi bisa diurus nanti saja. Ryouta tak peduli.

.

.

Bener kata Uki, emang jadi terkesan 'dewasa' di tanganku. Huekekekek. Bodo ah, yang penting hepiiii. Tadinya akan sesuai dengan komenanku dengan Uki, pake pair Xover Midorima Hinata. Tapi berhubung ingin ngerusuh di Arsip Fandom KnBI, aku make Kifem!kuro. lagi tergila-gila dengan pair ini sih…

Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk mampir. Semoga menghibur.

.

.

Freyja Lawliet