A/N: WAHHHHHHH... HALO SEMUA NYAAAAA

Kali ini author membawa chapter terakhir dari "4 ways to get your love." apa ada yang menantikan ff ini? sepertinya tidak #pundung

Sebenarnya author males update fic ini karena review nya sedikit, tapi ff ini sudah ada chapter akhir nya. jadi, sebagai author yang baik author harus menuntaskan ff ini.

Disclaimer: ff ini punya saya. Tokoh nya milik animonsta

Warning: OOC BANGET! TYPO! KLISE! MELANKOLIS! DRAMA BANGET!


Chapter 4 END

4 ways to get your love

Cast: Yaya | Boboiboy

Other Cast: Ying, Fang

Genre: AU,School,romance

Rating : PG-15

Bagaimana cara seorang Yaya untuk membuat Boboiboy menyukainya?

Berikut adalah taktik taktik yang dilakukan Yaya untuk mendapatkan hati dari seorang Boboiboy.

Tentu saja itu semua berkat ide gila dari sahabatnya Ying.

4 -Akhiri semuanya dengan menyatakan perasaan mu melalui surat Cinta-

.

.

.

.

"APA! SURAT CINTA?."

wow wow wow, baru aja mulai, udah heboh banget. Kalian pasti tau kan yang teriak siapa? Iya kannn? Iya deunn...

Seperti biasa ekspresi Yaya kaget bukan main sampai mata nya membulat besar.

"Yap, kau harus menyatakan perasaan mu melalui surat cinta atau kau mau langsung saja mengatakan nya?" Tanya Ying sambil menyeruput jus jeruk nya.

"T..tapi-" Yaya berkata dengan terbata bata karena masih bingung dengan perkataan Ying tadi.

"Tidak ada tapi tapian Yaya, kita sudah melakukan berbagai cara, bahkan ada yang gagal tapi, Boboiboy masih belum menyadari jika kau mencintai nya." Jelas Ying kepada Yaya.

"Tapi Ying, aku tidak bisa membuat surat cinta." Yaya menunduk kan kepala nya sedih.

"Bagaimana kau tidak bisa Yaya, kau kan hanya membuat surat, tinggal tulis saja mudah kan." Ying mengatakan hal tersebut dengan enteng nya kepada Yaya.

Tukk

"AWW." Teriak Ying karena kepalanya baru saja di jitak oleh Yaya.

"YAKK KENAPA KAU MEMUKUL KEPALA KU?" Teriak Ying lagi, kali ini sambil memukul mukul lengan Yaya dengan sadis nya.

"INI KARENA KAU DENGAN SANTAI NYA BERKATA SEPERTI ITU, BUKAN ITU MAKSUD YING BEGO." Kali ini Yaya balas meneriaki Ying dengan menunjuk nunjuk Ying dengan sadis nya.

"YAKK, KAU MENGATAI AKU BODOH? AKU INI PINTARRRRR!"

"PINTAR DARI MANA HAH?" Yaya tidak mau kalah dan balas lagi meneriaki Ying. oke ini OOC.

Ying ingin sekali membalas teriakan sahabat nya itu tapi, itu semua harus ia urungkan karena sebuah teriakan yang cukup atau sangat memekakkan telinga lebih dulu mendahuluinya.

"BISAKAH KALIAN DIAM HAHH?"

Krikk krikk.

Ying diam begitu juga dengan Yaya, semua orang diam. Bahkan seorang OB teman ngegosib Ying juga ikutan berhenti nyapu lantai dan ikutan diam, burung berkicau diam. Pokok nya semua diam. Btw itu kenapa ada jangkrik nyasar di siang bolong ya? Dan juga kenapa mereka semua pada diam?

Kenapa?

Oh karena..

"KALIAN SEMUA BERLARI KELILING LAPANGAN SEBANYAK 5 KALI, INI HUKUMAN KARENA KALIAN BOLOS BELAJAR." Teriak seorang guru -yang ternyata adalah guru piket pada hari ini- kepada duo Y.

Mereka juga sihhh, udah tau masih di jam nya belajar, eh malah asik nongkrong di kantin, bikin ribut pula, gimana nggak dimarahin guru coba.

Ying melotot, Yaya juga. Mereka berdua melotot kaget setelah mendengar apa yang telah dikatakan guru tadi.

"CEPAT!" Teriak guru itu lagi karena dua perusuh di depan nya masih belum beranjak dari tempat duduk mereka.

"BAIK PAK" Teriak duo Y bersamaan dan langsung berlari keluar kantin untuk melaksanakan hukuman mereka.

88

"Hos hos ini semua salah mu Yaya, hos hos." Ucap Ying sambil menunjuk Yaya yang tengah berlari di samping nya.

"Apa! Hos hos kenapa aku?" tanya Yaya kebingungan sambil menatap lawan bicara nya.

"Karena kau menjitak ku tadi hos hos." Ucap Ying lagi.

"Hos hos apa hubungan nya?" Yaya mengkerutkan kening nya bingung dengan alasan Ying tadi.

"Jika kau tidak menjitak ku, maka aku tidak akan berteriak" jelas Ying yang benar benar tidak masuk akal sekali.

"Hos hos apa? Ini semua juga salah mu yang seenaknya mengatakan jika membuat surat cinta mudah hos hos." Kata Yaya sambil menunjuk nunjuk Ying membuat anak yang di tujuk berdecak kesal.

"Ck, apa susah nya sih membuat surat cinta? Hos hos." Kali ini Ying bertanya dengan remeh nya kearah Yaya membuat gadis itu geram.

"Hos hos ya karena aku tidak tahu apa yang akan aku tulis disana YING." Yaya menekankan kata 'Ying' agar sang empunya nama sadar jika membuat surat cinta itu sangat sulit.

"Dengar Yaya," Ying berhenti berlari membuat Yaya juga ikut berhenti.

Lalu Ying mode dewi cinta diaktifkan.

"Ketika kau membuat surat cinta, maka tulis lah apa yang ada dihatimu, tulislah apa yang kau rasakan terhadap Boboiboy, tulis semuanya apa yang tidak dapat kau katakan secara langsung terhadap Boboiboy, itulah yang nama nya surat cinta. Sebuah surat untuk menyampaikan isi hatimu yang tidak sanggup kau sampaikan kepada orang yang kau cintai." Ying mengakhiri ceramahnya (Ying: lo pikir gue ustazah thor?) dengan satu senyuman manis yang jarang sekali ia perlihatkan.

Yaya kagum dengan apa yang baru saja sahabatnya itu katakan, ia tahu jika Ying sangat handal dalam urusan ini, bahkan Ying yang menyadarkan Yaya jika ia mencintai Boboiboy.

Namun, kali ini Ying benar benar luar biasa dimata Yaya, ia benar benar kagum dengan sisi dewasa yang ada pada diri sahabatnya itu.

"Ying apakau pernah jatuh cinta sebelum nya?"

Jderr

Bagai disambar petir oleh halilintar *eh, Ying langsung tegang begitu Yaya bertanya seperti itu, ia tidak menyangka jika sahabatnya itu akan bertanya seperti itu.

Menghembuskan nafas pasrah Ying menatap Yaya yang tengah menantinya untuk menjawab pertanyaan nya tadi.

"Sebenar nya Yaya aku sama sekali belum pernah merasakan apa itu jatuh cinta." Ying menunduk dengan ekspresi sedih.

Yaya langsung membulatkan matanya setelah mendengar pengakuan teman nya tadi.

'Ying belum pernah jatuh cinta?..tapi, kenapa ia...'

"Tapi, kenapa kau begitu mengerti tentang cinta?" Yaya mengkerutkan kening nya dengan satu alis terangkat.

Lagi lagi Ying menghembuskan nafas dulu sebelum menjawab pertanyaan Yaya.

"Aku mengerti karena aku sering membaca novel atau komik yang berhubungan dengan cinta, aku belum pernah merasakan nya jadi, aku memutuskan untuk mencari tahu apa itu cinta dengan membaca, setiap kisah yang ku baca pasti selalu ku cerna dan ku pahami" Setelah itu Ying kembali mengeluarkan cengiran super lebar nya kearah Yaya. Sebenarnya itu curhatan author. Huhuhuhu TT_TT *duo Y : curhat kok di ff sih thor*

"Jadi semua pengetahuan ku tentang cinta, aku dapat kan dari novel dan komik." Lanjut Ying lagi.

Setelah mendengar curhatan sahabatnya itu Yaya sadar jika Ying selalu memahami apa yang telah ia baca dan lagi lagi Yaya harus kagum dengan sahabat nya itu.

"Kau hebat Ying" Puji Yaya tulus.

"Tentu saja, aku kan Ying, bukan Ying namanya jika tidak hebat" Ying membentuk tanda ceklis di dagu dengan diikuti cengiran super lebarnya. Sombong luh, cih

"hahahahahha" Yaya hanya bisa tertawa ketika Ying mulai berlagak seperti itu, bukan Ying namanya jika tidak seperti itu. Batin Yaya.

"Jadi Yaya, apakah kau masih ragu bagaimana cara membuat surat cinta?" Tanya Ying melipat tangan nya di dada dan tersenyum miring.

"Berkat penjelasan mu tadi, sepertinya aku sudah tahu apa yang akan ku tulis." Yaya pun nyegir setelah mengatakan hal tersebut.

"Yeyy, itu baru Yaya yang ku kenal." Mereka berdua pun lalu ber highfive menyatakan betapa senangnya hati mereka saat ini.

"Terima kasih Ying, kau selalu membantu ku, kau benar benar sahabat yang baik."

"Tentu saja, aku adalah sahabat terbaik yang kau miliki Yaya" Lalu Ying memberikan satu buah pukulan di lengan Yaya.

Mereka pun tertawa bersama.

.

.

"KENAPA KALIAN BERHENTI? CEPAT BERLARI LAGI ATAU AKU AKAN MENAMBAH HUKUMAN KALIAN."

Ups, sepertinya mereka melupakan hukuman yang mereka jalani.

"SIAP PAK." Teriak duo Y, lalu mereka kembali berlari dengan diiringi tawa bahagia.

88

Malam nya, Yaya tengah serius di meja belajar nya untuk mulai menulis surat cinta.

Sesekali ia mencoret kata yang menurutnya tidak pas atau merobek kertas tersebut dan menggantinya dengan kertas yang baru.

Dia dengan segenap hati membuat sebuah surat cinta yang kiranya bisa membuat Boboiboy bisa menyadari jika ia mencintainya.

Lalu setelah berkutat dengan serius di meja belajar, pada pukul 9 malam Yaya berhasil menyelesaikan surat tersebut.

Dan sebelum tidur, Yaya berdoa agar rencana terakhirnya bisa berjalan dengan mulus dan membawa pengaruh baik bagi kisah cinta nya.

Dan pada pukul 10 malam , Yaya terlelap dengan sebuah harapan untuk keesokan hari nya.

88

Setelah bel pulang sekolah berbunyi Boboiboy menyempat kan diri untuk mampir di lokernya. Setelah membuka pintu loker dengan kunci yang ia miliki, tiba- tiba Boboiboy mendapati sebuah surat terjatuh dari dalam lokernya.

Mengambil surat tersebut, Boboiboy mendapati tidak ada nama pengirim di depan surat tersebut.

Penasaran, ia pun membuka surat tersebut dan membacanya dengan serius.

Dear Boboiboy.

Aku tau jika cara ku ini sangatlah pecundang dan kampungan karena menggunakan sebuah surat.

Tapi, ini kulakukan agar bisa menyampaikan semuanya tanpa rasa gugup sedikitpun.

Kita sudah lama saling kenal, yeahh

Hmm jika di pikir semenjak kita menjadi tetangga bukan? Kau dulu adalah anak laki-laki yang jahil dan selalu hobi bermain bola.

Ah..aku tidak menyangka sekarang kita berdua telah dewasa dan telah banyak melalui waktu bersama.

Mungkin, karena kita suda lama bersama membuat perasaan ku ini muncul.

Aku selalu mengagumi mu, kau adalah laki-laki baik yang dapat diandalkan.

Kau banyak membantu ku, saat aku mendapat kesulitan kau selalu ada untuk membantu ku.

Setiap kali aku bersamamu entah kenapa aku merasakan suatu kenyamanan dan rasa aman saat berada di dekat mu.

Setiap kau memberikan senyum mu kepada ku, jantung ku ini berdetak dengan cepat nya.

Dan detik itu juga, aku merasa jika senyum mu lah yang menggetarkan jantung ku ini.

kau selalu membantu ku dan itu membuat ku merasa jika kau seperti malaikat pelindung ku.

lalu muncul sebuah pertanyaan di otakku 'dia malaikat ku, benar kan?'.

Dan sekarang aku bertanya kepada mu.

'kau malaikat ku, benar kan?'

Dan dengan sebuah pertanyaan di akhir nya, maka berakhir lah surat tersebut. Kok kayak penutupan pidato ya?

Tanpa ada nama pengirim di surat tersebut pun, Boboiboy sudah mengetahui siapa pengirim nya.

.

.

Boboiboy tahu surat itu dari seseorang yang terus ia pikir kan, seseorang yang membuatnya menjadi bingung dengan perasaan nya sendiri.

Tapi, berkat surat tersebut, ia menyadari perasaan nya sekarang dan ia juga sadar apa yang seharusnya ia lakukan sejak dulu.

Lalu dengan menggenggam erat surat tersebut, Boboiboy memejamkan mata nya sebentar dan setelah yakin dengan dirinya. Boboiboy mulai berlari.

Berlari menuju seseorang yang tengah menunggu jawaban nya.

Berlari untuk mengejar cinta nya.

Berlari kepelukan author , eh?

15 menit sebelum Boboiboy menemukan surat tersebut...

"kau yakin ingin pulang sendirian Yaya?" Tanya Ying kepada Yaya yang sekarang tengah memasukkan buku buku nya kedalam tas.

"Em..aku bisa sendiri, tenang saja." Yaya lalu menyandang tas nya dan berjalan menuju pintu kelas.

"Sekali lagi maaf, aku tidak bisa menemani mu pulang, ini semua karena Pak guru Lebay itu." Ying mendecak sebal karena guru nya yang satu itu menyuruhnya untuk datang ke ruangan guru karena nilai nya masih ada yang belum tuntas. Sebelum nya ia juga diberi tugas yang banyak oleh guru tersebut dan harus menyelesaikan nya sekarang.

"Tidak apa-apa Ying, aku bisa pulang sendiri. Bye~" Yaya pun memberikan lambaian terakhir sebelum keluar dari kelas.

"Huftt..." Ying menghembuskan nafas nya.

'sekarang aku sendirian disini...'

lalu ia kembali mengerjakan tugas nya yang belum ia selesaikan.

Sett

Ying terdiam, tiba tiba ia mendengar suara seperti kursi yang digeser, ia pun mencari asal suara tersebut dan mendapati salah satu teman sekelas nya masih ada yang belum pulang.

"Fang? Kamu belum pulang?" Tanya Ying kepada teman nya yang saat ini sedang memberes kan buku miliknya yang berceceran di meja.

"Belum, aku juga di panggil oleh Pak guru papa, sama seperti mu." Fang pun berjalan menuju meja Ying dan duduk di kursi Yaya.

"Cepat kau selesaikan tugas nya, aku akan menunggumu" Ucap Fang sambil memainkan hp nya.

"Terima kasih." Fang hanya mengangguk membalas ucapan terima kasih Ying.

Lalu Ying pun mulai bekerja lagi, walaupun ia tidak terlalu dekat dengan laki-laki yang satu ini, ia tetap senang jika ada yang menemaninya di kelas.

'setidaknya aku tidak sendirian lagi' batin Ying.

Setelah selesai, Ying membereskan buku buku nya lalu mulai menyandang tas dan keluar dari dalam kelas bersama Fang. Baru saja ia akan menuruni tangga menuju lantai dasar.

Tiba tiba suara seseorang yang memanggilnya dari arah belakang menghentikan langkah nya dan Fang.

"YING" Teriak orang itu memanggil Ying yang ternyata adalah Boboiboy.

'hah? Boboiboy? Untuk apa dia memanggil ku' Ying menatap bingung Boboiboy dan giliran menatap Fang yang juga tengah menatap nya dengan raut wajah kebingungan.

"Boboiboy, kenapa memanggil ku?" tanya Ying setelah Boboiboy berdiri di depan nya.

"hah..hah.. Apa..hah hah Yaya ada bersamamu?" Tanya Boboiboy dengan nafas ngos ngosan.

"Dia sudah pulang" Ucap Ying yang masih kebingungan.

"Kalau begitu terima kasih Ying." Lalu Boboiboy mulai berlari lagi menuju lantai dasar.

"Kenapa Boboiboy menanyakan Yaya?" tanya Fang kepada Ying.

"Kenapa Boboiboy terlihat terburu-buru?" Tanya Fang lagi kepada Ying

Ying tidak menjawab pertanyaan Fang dan memilih diam.

'Apa jangan jangan...' Ying tersenyum miring, dia sudah mengetahui jawaban dari semua pertanyaan Fang tadi.

"Fang, tolong beritahu Pak Guru jika aku ada urusan mendadak dan ini sangat penting. Bye~" Mengabaikan tatapan bingung Fang, Ying juga ikut berlari untuk mengejar Boboiboy dan Yaya.

'moment ini tidak akan ku lewat kan begitu saja.' Pikir nya yang terus berlari.

88

Yaya saat ini tengah diperjalan menuju rumah nya, ia kembali terfikir akan surat nya yang saat pelajaran terakhir tadi telah ia letakkan di loker Boboiboy dan ia berharap jika tidak salah loker lagi. Muhihihi

Sepanjang perjalanan dia terus menunduk, memikir kan bagaimana reaksi Boboiboy saat mendapat kan surat tersebut, apakah Boboiboy marah?jijik? atau malah senang?

'apakah Boboiboy membalas perasaan ku?' Yaya terus bertanya hal seperti itu sejak ia mulai mengetahui jika ia mencintai Boboiboy.

Menghembuskan nafas pasrah Yaya terus melangkahkan kaki nya dengan pelan.

.

.

.

"YAYA".

DEG

Yaya berhenti melangkah ia terkejut, suara itu.. suara seseorang yang terus ia pikir kan, suara seseorang yang begitu ia cintai.

Yaya membalikkan badan dan mendapati Boboiboy tengah berdiri tidak begitu jauh darinya. Ia juga dapat melihat Boboiboy berdiri dengan nafas terengah engah.

'Apakah Boboiboy baru saja berlari mengejar ku?' batin Yaya

"Boboiboy ?" Panggil Yaya dengan nada bingung.

"untuk apa kau memanggil ku?" Yaya bertanya kepada Boboiboy yang sekarang tengah berjalan kearah nya.

"Kau bilang untuk apa? Tentu saja untuk memberikan jawaban atas pertanyaan mu." Boboiboy tepat berdiri di depan Yaya. Ia tersenyum begitu manis kepada Yaya.

"la..lalu apa jawabanmu?"Yaya bertanya dengan ragu, ia menundukkan kepala tidak sanggup menatap Boboiboy.

"Jawaban ku adalah.." Yaya berharap harap cemas, ia benar benar berharap jawaban Boboiboy sesuai dengan yang ia harap kan.

.

.

.

"Tidak"

Jderrr

Bagai disambar petir oleh halilintar (lagi?) hati Yaya terasa hancur, ia diam mematung tidak tau harus berkata apa, entah kenapa semua harapan nya sirna begitu saja, perjuangan nya berakhir. Semuanya sia sia.

Mata Yaya mulai memanas namun ia menahan agar air mata itu tidak keluar. Ia harus menerima semua itu ia harus kuat.

.

.

"Aku bukan lah malaikat"

Eh?

"Aku adalah Boboiboy, seorang manusia biasa yang akan melindungi mu dengan semua kekuatan yang aku miliki, aku bukan lah malaikat mu Yaya, tapi aku adalah seorang laki-laki biasa yang akan melindungi mu." Boboiboy kembali tersenyum manis, ia lalu membawa Yaya kedalam pelukan nya.

Ia lega, ia lega karena perasaan nya sudah berhasil ia utarakan.

Di sisi lain, Yaya tidak mampu berkata apa apa lagi, ia tidak menyangka jika Boboiboy membalas perasaan nya. Ia benar benar senang.

Lalu, dengan sendirinya tangan Yaya terangkat untuk membalas pelukan Boboiboy, dia memeluk laki laki itu dengan begitu erat. Seakan tidak mau melepaskannya.

"Hahh..aku tidak menyangka pada akhirnya bisa mengatakannya kepada mu. Hahahaha.. aku terlalu bodoh, seharusnya dari dulu aku melakukan nya. ahh..aku benar-benar laki-laki yang pengecut." Boboiboy menjelas kan semua nya dengan masih tetap memeluk Yaya.

"Kau tidak bodoh dan juga bukan laki-laki pengecut, mungkin butuh waktu bagimu untuk meyakinkannya."

Lalu Boboiboy melepas kan pelukan nya dan menatap kedua mata Yaya.

"Aku mencintai mu"

"Aku juga"

88

Tanpa dua insan itu sadari, seseorang mengamati mereka dibalik sebatang pohon, orang itu tersenyum manis kearah mereka, lebih tepat nya kearah Yaya.

"Kau berhasil Yaya. Kau berhasil mendapatkan cintamu". Orang itu –yang ternyata adalah Ying- tersenyum senang karena rencana nya berhasil, Yaya berhasil mendapatkan cinta nya dan itu artinya ff ini juga berakhir. Eh?

"Hmm jadi karena ini kenapa Boboiboy mencari Yaya dan kau juga ikut mengejar Boboiboy." Suara seseorang terdengar di belakang Ying membuat gadis itu kaget dan langsung membalik kan badan.

"Fang? Kenapa kau disini?" Ying membelalakkan matanya sambil menunjuk Fang.

"Aku mengikuti mu karena merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan gelagat mu tadi." Fang menjawab dengan santai nya sambil melipat kedua tangannya di dada.

"cih.." Ying hanya mendecak sebal lalu meniup poni nya.

"Sudahlah, Ayo! Kita pergi dari sini, untuk apa melihat orang pacaran. Benar-benar tidak ada kerjaan." Fang lalu menarik tangan Ying dan membawa gadis itu pergi dari tempat tadi.

"Eh, Kemana kau akan membawa ku?" Ying menatap Fang dengan raut wajah bingung, ia tidak terlalu dekat dengan Fang di kelas, tapi saat ini laki-laki itu mengenggam tangan nya dan membawa nya pergi.

"Aku lapar, temani aku makan" Fang menjawab dengan masih menghadap kedepan.

Ying terkekeh pelan, "Baiklah, Tapi kau harus mentraktir ku." Lalu Ying tersenyum manis kearah Fang

Fang menoleh kearah Ying dan ikut tersenyum "Tentu"

Hari ini Ying mengetahui jika Fang tidaklah sedingin yang orang-orang katakan dan Yaya pada hari ini mengetahui jika Boboiboy juga mencintainya.

Taktik 4 -Akhiri semuanya dengan menyatakan perasaan mu melalui surat Cinta-: sukses, dengan begitu manis dan akhir yang bahagia.

END


A/N Lagi : YEYYYY AKHIRNYA FF INI KELAR DAN AUTHOR BISA FOKUS KE FF LAIN.

ahhh chapter kali ini drama banget ya, benar-benar kayak sinetro2 picisan. banyak yg bilang ff ini kayak manga shoujo? ah mungkin iya karena author otaku.

oh.. ya. bagi yang nunggu FF IPLS!

MAAF BANGET! KAYAK NYA DI MINGGU INI AUTHOR NGGAK SEMPET BUAT UPDATE!

MASALAHNYA, SENIN BESOK AUTHOR MAU UJIAN UTS!

yahhh begitulah, jadi minggu sekarang author mesti fokus belajar dan seminggu kedepan bakal ujian.

sebenarnya author udah mulai ngetik, sampai 1000 words lebih kalau nggak salah, tapi ya pas awal-awal. sekarang udah mendekati ujian dan author nggak ada waktu buat ngetik.

MAAF YAAAAAA

atau kalian mau author buat teaser nya? muhehehhehe :p

ahhh...A/N kali ini panjang dan isinya curhatan semua.

Terima kasih telah mendukung ff ini sampai tamat. jangan lupa untu mereview nya ^^

DON'T BE SILENT READER & LEAVE YOUR COMMENT PLEASE ^^