Our Forbidden Love
By : Miyucchi sang Cappuccino
.
Disclaimer : KnB is not mine
.
Warning : Yaoi, typo(s), OOC, hidden plot, DLL.
.
[FICTOGEMINO ANTONIM]
[Dapat dibaca dari bawah keatas, atas kebawah. Namun, akan ada suatu perbedaan. Find it!]
.
Happy Reading!
THird POV
Cuaca hari ini masih secerah hari-hari lampau, namun sekarang terasa sangat berbeda. Bahkan kehengingan di ruang tersebut terlalu mencekam mereka–tenggelam dalam delusi harapan kosong dan persoalan tanpa ujung.
Sebuah kalimat kembali terlontar. "Aku tidak pantas lagi bersamamu."
Lelaki itu menatap dalam-dalam pemuda di depannya, tak percaya dengan pendengarannya. "K-kau… t-tidak serius… kan?" Sebuah tawa hambar keluar pelan dari mulutnya. Walau masih dengan wajah yang sama, degup jantungnya kembali mengkhianatinya.
"Apa aku terdengar sedang menggurau?" Tanyanya.
Akashi menghela napas dengan gemetar. Banyak kata dan penjelasan–tak berujung– yang ingin dia ucapkan, seketika tertahan di ujung lidah. Antara otak dan nuraninya, dia tidak tahu harus memilih apa. "Tetsu–Kuroko…" Bisiknya seraya menepuk pundak Kuroko pelan. Entah mengapa, perasaannya memaksa untuk memanggilnya dengan nama keluarga.
Sang pemuda pemilik julukan 'phantom sixth player' sama sekali tidak bereaksi. Matanya terus menghindari tatapan pilu dari sang mantan kapten Generation of Miracles. "A-Akashi-kun, kau tahu aku bukanlah pendengar ataupun pembuat lelucon yang bagus." Ujarnya pelan.
Akashi tidak tahu harus tertawa atau mengangis. Di sisi lain, dirinya sama sekali tidak ingin melepaskan Kuroko. Tapi dia juga tahu, mereka sudah melampaui batas. Bahkan dia tidak dapat mematangkan apa yang ada di otaknya. "Bercanda juga ada batasnya, Kuroko."
Kuroko menatap Akashi dengan nanar. Mulutnya terasa pahit dan kelu. "Karena itu… Kita tidak bisa… kembali seperti dahulu…" Nada monoton kembali terkhianati oleh pancaran sendu matanya.
Sang pemuda 'absolute' tersebut hanya memalingkan wajahnya. Di lubuk hatinya, terus-menerus dirinya merutuki pilihan mutlak sang takdir. Cinta terlarang mereka–tabu terbesar sekaligus kebahagiaan di dalam hidupnya. "Kita adalah korban," Dadanya sesak. Terlalu sesak. "Hubungan kita adalah kesalahan tuhan. Jebakan dibalik cinta. Delusi belaka. Aku merasa kita tidak-…" Dia tersenyum sedih, tidak kuat untuk mengakhiri kalimatnya sendiri.
"Aku tahu itu!" Iris aquamarine memancarkan kekesalan, kebingungan, kehancuran. "…Aku sudah tahu segalanya…" Ucapnya putus asa. Kuroko sudah tahu tentang masalah pemuda didepannya. Keberadaannya hanyalah menjadi beban hidup untuknya. "…Ayahmu… dan juga hubungan kita…"
Akashi menggertakkan giginya kesal. Kadang, dia merasa sangat menyesal mengetahui derajatnya. Takdir mutlaknya. Hubungan dirinya dengan Kuroko dengan status kekasih merupakan hal tabu terbesar untuk keluarganya. Bahkan dia tidak mau membayangkan apa yang akan dilakukan ayahnya mengetahui rahasia terbesar mereka. "Kuroko. Jangan ikut campur masalah keluargaku. Aku tidak ingin kau–"
"Dan membiarkan kamu menghadapi ayahmu sendiri." Nada tajam yang terlontar membuat Akashi sedikit tersentak.
Lelaki itu kembali menghela nafas panjang. "Kuroko, kumohon, jangan melakukan hal yang tidak-tidak. Bukankah aku sudah bilang, kau tidak perlu melakukan sesuatu yang merepotkan."
"Aku teguh dengan keputusanku. Akashi-kun."
"…Apa kau yakin?"
Iris aquamarine bertemu dengan iris merah miliknya. Dada mereka terlalu sakit dan sesak, namun tidak ada air mata yang keluar dari pelupuk. Seakan hanyalah hati mereka yang bisa mengerti mereka.
Keheningan dalam lapangan tersebut kembali menyihir keduanya untuk diam seribu bahasa, menyesatkan dalam permainan yang disebut 'kehidupan'.
SEKARANG, COBALAH UNTUK MEMBACA DARI SINI KEATAS~!
Fyuh… Akhirnya jadi juga! Yah… agak pendek sih. Typical fictogemino ^^;
Yay! My first yaoi fic! And this fic dedicated to my friends, Piano Soul! Happy Birthday, honey! I know you like AkaKuro and angst, so I make this~ :D
Maaf kalau ini masih agak abal. Jujur, saya nggak pernah baca fictogemino antonim. Sebelumnya saya juga pernah bikin, tapi masih juga agak ragu :'3 Aku harap ini bisa menyenangkan hati para readers~
Dan maaf sekali lagi kalau ada banyak typo. Ini saya bikin cuman sehari demi ngejar waktu :'3
Saa,
Review, please?