HoMin Fanfiction

Present

Under the Autumn © Ran Hime

DBSK and other Cast © Themselves

Drama, Hurt/Comfort

Homin

M Rated

Yaoi, OOC, Typo, etc.

.

.

.

Prolog

.

Changmin menatap lukisan di depannya. Harusnya ia tidak perlu ragu untuk menorehkan kuas di tangannya. Namun ia tidak bisa melakukannya. Tangan kanannya berhenti bergerak begitu saja setiap kali ia hendak menyelesaikan lukisan wajah Yunho. Ia lupa bagaimana senyuman Yunho yang dulu.

"Aku dan Yunho hanya sepupu!"

Changmin membanting kuasnya di meja. Matanya memerah setiap kali mengingat hari-hari itu. Ia tidak ingin menyakiti Jaejoong dan ia tidak bisa jujur.

"Changmin ah, bisakah kau membantuku untuk mendapatkan Yunho lagi?"

Changmin menutup mata, menunduk dan perlahan mulai meremas rambutnya. Bagaimana bisa ia tidak menolak keinginan Jaejoong waktu itu. Ia pikir, semua akan baik-baik saja, namun ia salah.

"Hanya makan malam, Yunho yah!" Changmin tersenyum sembari merapikan dasi yang tengah dikenakan tunangannya itu, "Jaejoong sunbae sudah lama tidak makan malam bersamamu, kan?"

Changmin bangkit dari kursi. Berjalan ke arah jendela tidak jauh dari tempatnya. Menyenderkan tubuhnya di jendela dan menikmati pemandangan musim gugur.

"Bagaimana bisa kau mengatakan jika kita adalah saudara," seru Yunho berteriak, "kita tunangan Changmin ah, kita akan menikah sebentar lagi."

Changmin membiarkan air matanya mengalir. Ia tidak cengeng. Namun ia juga butuh untuk menangis. Ia tidak bermaksud seperti itu. Ia hanya mencoba untuk menghormati perasaan Jaejoong

"Kau bilang akan setuju jika aku bersama Yunho," ujar Jaejoong dengan mata memerah, "untuk kali ini saja Changmin ah, biarkan aku egois!"

Changmin menatap ponselnya di atas meja. Ia tetap tidak menghidupkan ponselnya sejak dua minggu yang lalu, ketika ia memutuskan untuk bersembunyi di rumah peristirahatan keluarganya di daerah bukit. Ia merindukan Yunho, namun ia tidak mungkin membiarkan Yunho mengetahui keberadaannya.

"Kau tidak bisa egois, Changmin ah!" Yunho berusaha menghentikan Changmin, "bagaimana bisa kau memintaku hidup dengan masalalu."

Changmin kembali menatap pemandangan di depannya dari balik jendela. Daun-daun momoji mulai rontok terbawa angin musim gugur. Haruskah semua berakhir seperti ini?