a/n:

Hai, sudah lama tidak menulis hal nista karena beberapa faktor. Apakah ada yang mau baca cerita baru saya ini?

enJOY

"Aahhh.. Ssshh.." samar-samar terdengar suara desahan dari dalam kamar mandi di sebuah rumah.

"Eeuungh, aahhh.." suara desahan yang telah terdengar beberapa menit terakhir itu berakhir dengan lenguhan panjang. Setelahnya hanya ada suara gemercik air.

Classmate in Benefit

By affany hwali

Genre: School life, Ecchi(?)

Rate: M

Lenght: TwoShots

Desclaimer: All belongs to God

Warning: Dirty mind contents, Absurd, Mainstream, Misstyping, OOC, PervertKyu, NaughtyMing, etc.

Suara bel sekolah telah terdengar. Sebagian siswa telah di dalam kelas, beberapa di koridor –jalan menuju kelas- dan sisanya terburu-buru memasuki gerbang sekolah yang hampir ditutup penjaga.

"Ya Kyu, cepat sedikit! Kita sudah terlambat."

"Ne, hyung." Jawabnya santai.

"Ne ne ne, tapi masih saja lama, setidaknya jalan cepat. Kau terlalu lama "nyabun sih", Kyu." Oceh Donghae.

"Ne, hyung." Jawabnya santai –lagi.

Sedangkan Donghae semakin menjauh di depan Kyuhyun, memasuki sekolah melewati gerbang sekolah yang sudah mau ditutup. Tak lama setelah itu, Kyuhyun menyusul Donghae.

Saat Kyuhyun dan Donghae memasuki kelas, guru telah ada terlebih dahulu. Mereka memberi hormat dan meminta maaf kemudian bergabung dengan siswa lainnya. Untungnya mereka tidak terlalu terlambat.

Tanpa Kyuhyun sadari, sesosok perempuan mengamatinya dari bangku di sudut kelas. Perempuan itu menatap lurus Kyuhyun yang duduk beberapa baris di depannya dengan mata yang berbinar.

Saat pelajaran pertama selesai dan guru meninggalkan kelas, kelas menjadi sedikit riuh karena murid-murid yang mengobrol.

"Guru bahasa inggris mana, sudah 15 menit belum masuk juga. Kelas menjadi berisik." Umpat Kyuhyun yang merasa tidak nyaman dengan keadaan kelas.

"Kyu, kau tidak ingin berkenalan dengan murid baru itu? Tadi kita kan telat sedikit."

Murid baru? Kyuhyun menengok kebelakang –ke arah gerombolan siswa mengerubuni sebuah bangku di pojok kelas.

"Kau saja, hyung." Jawab Kyuhyun tidak tertarik.

"Ya, kau ini tidak bisa lebih ramah?" Protes Donghae. "Dia manis banget loh, Kyu." Ujar Donghae seraya menjauh. Kyuhyun hanya menggelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian, guru bahasa inggris yang sedari tadi Kyuhyun tunggu tiba di kelas. Guru tersebut senang akan kehadiran Sungmin yang lancar berbahasa inggris di kelasnya.

"Kyuhyun-a, sekarang bukan kau lagi yang Ms. Hwang "sayang", tapi murid baru itu." Ledek Donghae tanpa ada tanggapan dari Kyuhyun.

Sebenarnya Kyuhyun sedikit terganggu mendengar ucapan Donghae. Bagaimanapun, Ms. Hwang adalah guru termuda, tercantik, dan terseksi di sekolahnya. Menjadi murid yang diandalkan beliau adalah suatu pencapaian bagi Kyuhyun.

``Classmate in Benefit``

Saat jam istirahat, Kyuhyun tetap di kelas dan memakan bekalnya. Beberapa lama kemudian Donghae datang bersama Eunhyuk dan Sungmin.

"Kita makan bersama saja disini." Ajak Donghae duduk di bangkunya yang bersebelahan dengan Bangku Kyuhyun.

Eunhyuk mengambil bangku dan duduk di sebelah Donghae sedangkan Sungmin masih bingung ingin duduk dimana.

"Kau ambil bangku itu saja, lalu makan di meja Kyuhyun." Usul Donghae. Kyuhyun menghentikan makannya dan menatap Donghae lalu Sungmin.

"Boleh?" tanya Sungmin padanya. Kyuhyun hanya diam memandang ke arah Sungmin. Sela beberapa detik Sungmin mengibaskan tangannya di depan wajah Kyuhyun dan mendapatkan anggukan dari Kyuhyun.

Punyanya besar sekali walapun tidak sebesar Jung Sarang, tapi ini nyata di depanku. Batin Kyuhyun.

Sepulang sekolah, Kyuhyun menghalangi Donghae yang hendak bangun dari bangkunya.

"Hyung, kenapa kau hanya bilang dia manis dan tidak bilang dia "besar"?" Donghae cengo sesaat dan saat mata Kyuhyun melirik kearah belakang –arah Sungmin- Donghae memberikan cengiran lalu menoyor kepala Kyuhyun.

"Kau ini. Aku tidak sepertimu, hal pertama yang dilihat dari perempuan dadanya." Ia menggelengkan kepalanya, heran dengan Kyuhyun yang mesum. Kyuhyun hanya senyum ga jelas.

Mereka terdiam sesaat ketika Sungmin dan Eunhyuk lewat di depan kelas menuju pintu, keluar kelas. Donghae menangkap pandangan Kyuhyun tertuju pada Sungmin. Bola mata bocah Cho itu meneliti tubuh Sungmin, bergerak ke atas dan ke bawah beberapa kali sampai Sungmin keluar kelas.

"Bokongnya juga indah, hyung." Lirih Kyuhyun yang ditanggapi jitakan oleh Donghae.

``Classmate in Benefit``

Sungmin beradaptasi dengan baik di sekolah barunya. Ia berteman dengan banyak orang dan memiliki sorang sahabat baik yaitu Eunhyuk. Sungmin banyak dibantu olehnya.

"Eunhyuk-a." Panggil Sungmin yang dijawab dengungan oleh Eunhyuk.

"Cho Kyuhyun itu..." Sungmin menghentikan kata-katanya sambil menerawang ke luar kelas, membuat Eunhyuk menatapnya.

"Jangan bilang kau menyukainya!" Eunhyuk menerka-nerka melihat gelagat Sungmin. Mendengar perkataan Eunhyuk, Sungmin menatapnya dan tersenyum manis.

Tiba-tiba Eunhyuk berdiri dan menggebrak meja Sungmin. "TIDAK MIN!" Sungmin mengerutkan dahinya, bingung. Untung kelas kosong karena murid-murid sedang di lab.

"Wae? Ini perasaanku, bagaimana kalo aku mendekatinya?" tanya Sungmin.

"DIA ITU MESUM! CABUL! Kau jangan mendekatinya! Bisa-bisa kau dianuin olehnya." Eunhyuk mengkhawatirkan Sungmin.

"Mesum ya? Cabul?" Tanya Sungmin pada Eunhyuk lalu tersenyum miring.

"Iya, aku tidak mau kamu menjadi korban kemesumannya. Dia memang pintar tapi percuma saja kalau otaknya kotor." Sungmin dan Eunhyuk pergi menuju lab.

"Memang ada yang pernah menjadi korbannya?" Tanya Sungmin penasaran.

"Eung.. Tidak ada sih, tapi tetap saja aku takut kau kenapa-kenapa." Jelas Eunhyuk. Sungmin tersenyum karena ucapan Eunhyuk tadi.

"Di tempatku sekolah dulu, teman-temanku biasa berciuman atau sekedar making out. Tak seditkit dari mereka tidur bersama. Lelaki dengan pikiran kotor, masih tergolong alim menurutku." Cerita Sungmin.

"Ya, Amerika memang berbeda dan kau tumbuh di lingkungan seperti itu hingga berusia 17 tahun." Tanggap Eunhyuk.

"Lagipula, hampir semua orang memiliki dirty mind." Ujar Sungmin. "Kau juga pernah memikirkan anu kan?" tuduh Sungmin pada Eunhyuk sambil tersenyum jahil sebelum masuk ke lab.

"YA, LEE SUNGMIN!"

``Classmate in Benefit``

Keesokan harinya langit sangat cerah. Kebetulan kelas Sungmin ada pelajaran olahraga, mereka bisa menggunakan lapangan karena cuaca mendukung.

"Sungmin, bajumu terlalu pas." Ujar seorang siswi di ruang ganti.

"Ne. Mau bagaimana lagi. Tidak ada ukuran yang lebih besar, ahjumma di toko seragam bilang size XL tidak banyak dan sudah habis. Terpaksa mengambil yang L." Curhat Sungmin.

"Sebenarnya ukuran L ini longgar, hanya bagian dada dan bokong saja yang ketat." Siswi lain berpendapat.

"Kau kelewat seksi, Sungmin-a." Ujar siswi lain dan diiringi tawa teman-teman lainnya. Sungmin hanya tekekeh.

"Sudah-sudah, berhenti mengagumi tubuh seksi Sungmin sekarang kita ke lapangan." Ajak Eunhyuk.

Di lapangan anak laki-laki tengah melakukan warming-up. Namun Sungmin tidak menemukan Kyuhyun di sana. Melihat gelagat Sungmin sedang mencari seseorang, Eunhyuk membuka suara.

"Si Cabul itu tidak kuat olahraga yang berat dengan sinar matahari terik seperti ini. Payah sekali, kan? Lelaki atau bukan?"

Sungmin bingung mendengarnya. "Apa dia memiliki riwat penyakit yang parah?" Eunhyuk hanya mengedikan bahunya sedangkan orang yang sedari tadi menjadi bahasan duduk di pinggir lapangan menatap ke arah mereka.

Kenapa dia membeli baju olahraga yang sempit. Sial, dibawah sana menjadi sempit. Kyuhyun melirik selangkannya dan membuang nafas perlahan.

Disaat Sungmin mengikuti kelas olahraga, Kyuhyun tak bisa melepaskan pandangannya. Terkadang Sungmin melihat ke arahnya, ia membuang tatapan matanya ke arah lain.

Setelah selesai, semua murid mengganti pakaian mereka di restroom.

"Kyu, daritadi bengong saja, kenapa?" tegur Donghae.

"Hyung, pakaian Lee Sungmin tadi begitu pas di tubuhnya. Sampai-sampai payudaran dan bokongnya tercetak jelas." Kyuhyun masih memandang lurus ke depan.

"Iya, memang. Aku kaget melihatnya. Apa dia sengaja menggoda dengan pakaian itu?" tanggap Donghae.

"Kau enak sekali melihat bisa lebih dekat di lapangan, aku yang dipinggir lapangan saja bisa melihat payudaranya bergoyang saat dia berlari apalagi kau." Sesal Kyuhyun.

"Kau tahu, semua anak laki-laki membicarakannya tadi di lapangan. Bahkan sampai sekarang." Donghae memutarkan tatapannya ke seluruh restroom. Terlihat para siswa sedang bergosip ria sambil beres-beres pakaian olahraga.

"Jadi, semua orang melihat tubuh sintal Sungminku?!" desak Kyuhyun pada Donghae.

"Ya mau bagaimana lagi, mau tidak melihat juga terlihat." Jawab Donghae seadanya. "Lagipula, sejak kapan Sungmin menjadi milikmu? Apa kau mulai suka dia?" Tanya Donghae dengan senyum jahilnya.

"Tentu saja aku suka dia. Aku bahkan membayangkan dia saat aku solo di rumah." Kyuhyun dijitak oleh Donghae.

"Yaish, maksudku kau tertarik dengannya dan ingin menjadi kekasihnya. Bukan untuk hal-hal porno. Kau ini kelewat jenius makanya mesum bukan main."

``Classmate in Benefit``

"Kau kenapa, Kyu?" tanya Donghae saat menjemput Kyuhyun untuk berangkat sekolah bersama keesokan harinya. Kyuhyun terlihat lebih segar dan gembira pagi ini. Donghae takut ini bukan Kyuhyun yang sebenanya –kesurupan. Mereka keluar rumah Kyuhyun dan jalan beriringan menuju sekolah.

"Kemarin, saat mandi sore aku membayangkan Sungmin melakukan hands job dan blow job untukku. Aku melakukannya lebih lama dari biasanya. Lalu semalam aku... aku..." Donghae di buat penasaran oleh ucapan Kyuhyun yang terpotong.

"Langsung saja, tidak usah membuat penasaran!" gertak Donghae.

"Aku mimpi basah bersama dia, hyung. Hehe." Jawab Kyuhyun dengan cengiran di bibirnya.

"Mwo? Sungmin hadir di mimpi basahmu?!"

"Ya, itu mimpi terindah dalam hidupku. Bahkan 2 kali, ani ani, 3 kali lebih dahsyat daripada mimpi basah yang sebelum-sebelumnya." Kyuhyun terus mengeluarkan cengirannya.

"Jangan-jangan karena kau terus memperhatikan Sungmin dari pinggir lapangan sampai-sampai terbawa dalam mimpi."

"Inginnya sih, terbawa sampai kasurku sungguhan, hyung."

"Cabul sekali, bahkan ini masih pagi."

Pagi ini Kyuhyun dan Donghae tiba lebih awal dari biasanya. Saat tiba di kelas, Kyuhyun dikagetkan dengan Sungmin yang sedang duduk di bangkunya, membaca sebuah buku.

"Pagi, Kyu." Sapa Sungmin, perlahan Kyuhyun mendekati bangkunya.

"Aku ingin meminta tolong padamu. Apa hari ini setelah pulang sekolah kau ada janji?" tanya Sungmin ceria.

"Eung.. tidak ada. Sore nanti aku bebas, kenapa?" Kyuhyun sedikit gugup walaupun ia mengenal Sungmin dan sempat terlibat pembicaraan serius maupun tidak dengan Sungmin sebelumnya.

"Aku kurang mengerti pelajaran matematika. Aku dengar dari Hyuk-ie, kau pandai matematika. Mau mengajarkanku tidak?" Sungmin berbicara dengan nada manja dan muka semelas mungkin.

Siapa tahu, Kyuhyun luluh. Batinnya.

Melihat wajah dan mendengar suara Sungmin membuat Kyuhyun menelan air liurnya perlahan. Ia mulai berfikir yang tidak-tidak, sepertinya.

"Baiklah. Aku akan mencoba untuk membantumu. Sepulang sekolah nanti, ya? Dimana?"

"Bagaimana kalau di rumahmu saja? Maaf merepotkan." Kyuhyun tersentak kemudian tersenyum dan mengangguk. "Ani ani. Gwenchana." Jawabnya.

Sungmin berdiri dari duduknya dan berterimakasih pada Kyuhyun. Lalu ia kembali ke bangkunya, dimana di sebelahnya Eunhyuk memberikan tatapan tidak percaya Sungmin seagresif itu.

TBC

a/n:

Hai, adakah yang ingat saya? Gimana tuh ceritanya, pasaran banget ya? Wkwk. Ada yang penasaran sama acara belajar KyuMin sepulang sekolah? Saya tunggu respon dari reader ffnet sekalian, nanti saya update next chapter nya.

Oke, sekian dan terimakasih.