Why Must You? Chapter 5 - END

Cast: - Byun BaekHyun

- Park ChanYeol

- Kim MinSeok

- Xi LuHan

Other Cast : - Wu Yi Fan

- Kim JongDae

Genre : Romance , School Life , Friendship

Rating : T-M

-ENJOY-

Luhan POV

"Sedang apa mereka disini?"

"Untuk apa murid sekolah sebelah berada disini?"

Samar-samar aku mendengar beberapa murid berbicara seperti itu dan setelah itu aku langsung melihat keluar jendela , dibawah sana tepatny didepan gerbang sekolah sudah ada beberapa murid sekolah sebelah yang sepertinya ada perlu.

"Hai! Terima kasih atas sambutanmu waktu itu" ucap ketua mereka , kwangjun saat aku menghampiri mereka

"Kalian tidak mengerti peringatanku, ya?" Tanyaku datar

"Ikut aku kalau tidak mau terjadi keributan"

"Kalau gurumu ketahuan bermain malam-malam , posisinya pasti terancam" lanjutnya

Deg!

Itu benar dan dengan ogah-ogahan aku langsung mengikuti mereka.

"Luhan" panggil sehun

"Kau jangan kemari" tegasku

"Ingat! Hari ini aku tidak mau ada keributan. Jangan bilang-bilang sama minseok" peringatku kepada sehun

"Bodoh...! Minseok takkan mengerti hal ini!" Samar-samar aku mendengar sehun berkata seperti itu

Author POV

Brakk

Sontak semua guru yang sedang mengadakan rapat itu mengalihkan pandangan mereka kearah pintu yang dibuka secara kasar itu dan pelakunya adalah Oh Sehun diikuti dengan murid XI A dibelakangnya.

"Kalian ... ada apa?" Tanya minseok kaget dengan tingkah muridnya

"Apa-apaan ini? Kami sedang rapat" bentak kepsek

"Diam! Kami sedang buru-buru!" Jawab sehun kesal

"Minseok saem! Ini benar-benar gawat" sehun segera menghampiri minseok

"Luhan ..."

Deg!

"Ada apa, kim minseok?" Tanya seorang guru

"Maaf tapi aku akan segera kembali" jawab minseok

Luhan POV

Bugh

Bugh

'Sakit , jika saja ini tidak menyangkut minseok aku akan membalas kalian' batin luhan

"Waktu itu kau sombong sekali" ucap kwangjun , aku hanya diam menerima perlakuan mereka

"Sekarang coba ngomong!" Kwangjun menarik kerah seraganku dan bersiap melayangkan tinjunya lagi sebelum ...

"Sudah cukup!" Teriak seseorang yang sangat kukenal

Ngikkk

Diikuti dengan suara melengking , benar saja minseok mengambil papan tulis kecil (tau kan?) Lalu mengesekan kapurnya disnaa dengan kasar sehingga menciptakab bunyi yang sangag nyaring (tau kan maksudnya?) Membuat kwangjun dan teman-temannya menutup telinga mereka kesakitan.

"Minseok?" Panggilku , aku tidak percaya dia datang menolongku

"Jangan macam-macam dengan muridku , aku takkan tinggal diam jika muridku diganggu" jelas minseok

Kulihat para murid XI A ikut menolongku , seperti sehun yang menghadang kwangjun lalu yang lainnya melempar bola volly kearah mereka. Aku masih diam duduk melihat kearah mereka sampai pandanganku dan minseok bertemu.

"Luhan" teriaknya dan ia langsung menghambur kepelukanku.

"Maafkan aku" lirihnya

Baekhyun POV

Aku mengeratkan jaketku untuk ketiga kalinya karna malam ini di sungai Han sangat dingin , kulirik jam tangan yang melingkar di tanganku.

Pukul 19.05

Aku yakin sebentar lagi chanyeol akan datang.

19.10

19.20

19.45

Waktu bergulir terlalu cepat tapi aku yakin chanyeol pasti datang .

20.05

Tidak , jangan menagis Byun Baekhyun! Chanyeol pasti datang. Sebentar lagi pasti datang

20.30

"Hiks" isakan itu begitu saja lolos dari bibirku

"Chanyeol hiks pasti datang"

21.00

"Chanyeol tidak hiks akan datang" lirihku , aku menutup wajahku yang menangis .

"Bodoh"

Deg!

Itu ... suara chanyeol kan? Aku tidak sedang berhalusinasi kan? Kubuka tanganku dan pemandangan pertana yang kulihat adalah seorang park chanyeol.

"Kenapa kau masih menungguku?" Tanyanya

"Karna aku yakin chanyeol akan datang" jawabku dengan senyum merekah

Chanyeol POV

"Karna aku yakin chanyeol akan datang" jawabnya

Aku berjalan kearahnya dengan tampang datarku lalu mengenggam kedua tangannya yang sangat dingin.

"Kau sudah kedinginan begini Byun Baekhyun , kau bisa sakit" cemasku dan ia hanya tersenyum kepadaku

"Aku senang chanyeol masih mencemaskanku" katanya

Sial!

Grep

Aku langsung memeluk tubuh mungilnya yang kedinginan itu , kenapa ia rela menungguku selama 2 jam sedangkan ia tau sendiri bahwa dirinya tidak kuat dingin.

"Kau bodoh Byun Baekhyun tapi entah kenapa aku masih mencintaimu" bisikku

"Maaf chanyeol tapi aku juga mencintaimu" balasnya

Aku melonggarkan pelukan kami , aku menatap wajahnya yang terlihat begitu bersinar malam ini , kukecup keningnya cukup lama.

"Saranghae" lirihku

"Nado saranghae nae giant" balasnya

Aku mendekatkan wajahku dan perlahan sekat diantara kami mulai menipis sampai akhirnya aku berhasil mencium bibir mungilnya.

Author POV

"Kau yakin tidak apa-apa dengan wajah seperti itu?" Tanya minseok kepada luhan

"Mau bagaimana lagi? Mereka memukuliku tampa ampun" jawab luhan lalu ia memberikan kotak obat kepada minseok

"Sini duduk" minseok menyuruh luhan duduk disampingnya

Luhan menurut ia segera duduk disamping minseok , sedangkan mknseok membersihkan luka yang ada diwajah luhan lalu setelah selesai minseok menempelkan handsaplas/? Didahi luhan.

"Selesai! Jika wajahmu penuh luka seperti ini kau terlihat benar-benar dirimu Lu" seru minseok

"Maksudmu jika wajahku bersih dari luka aku terlihat rajin , eoh?" Tanya luhan , minseok menggangguk

"Ada bagusnya. Kau terlihat jujur jika wajahmu penuh luka mungkin karna memang imejmu itu nappeun" ledek minseok

"Apa kau serius? Kalau aku membuang imej murid teladan mungkin aku bakal terang-terangan mengganggu guruku sendiri" jelas luhan dengan seringaiannya

Chup

Deg!

Luhan membulatkan matanya kaget dengan minseok yang tiba-tiba mencium pipinya.

"Nggak masalah kalau kau mau menggangguku , baik sebagai murid teladan ataupun biang kerok"

"Karena aku sangat mencintaimu" lanjut minseok

"Kau ini" luhan mengacak rambut minseok

"Terang-terangan sekali bicara seperti itu"

Minseok menatap luhan bingung , apakah salah jika dirinya jujur?

"Eh? Ini sudah sangat larut Lu , aku harua pulang" minseok berdiri dari duduknya dan berniat pulang dari rumah luhan namun tangan luhan mencegahnya.

"Karna ini sudah malam kenapa kau tidak menginap saja? Lagipula kau sudah bilang kau mencintaiku jadi ..." luhan ikut berdiri berhadapan dengan minseok

"Aku menginginkanmu" bisik luhan seduktiv

"Ta-tapi kau saja belum membalas perkataanku"

"Aku mencintaimu kim minseok , tidakkah kau lihat perjuanganku mendapatkanmu sampai akhirnya kau menyadarinya" ucap luhan

"Kau benar" gumam minseok

"Jadi ..."

"Jadi apa?" Tanya minseok

"Bagaimana kalau kita 'bermain'?" Tanya luhan dengan seringaiannya

"Andwee! Dasar pervert!"

Other Side

Baekhyun dan chanyeol masih betah berada di sungai Han malam ini.

"Chan , dingin" lirih baekhyun , chanyeol mengerti langsung memeluk baekhyun dari belakang lalu memasukan tubuh mereka kedalam jaket chanyeol karna jaket chanyeol sangat besar.

"Aku senang akhirnya dapat memilikimu Baek" ujar chanyeol

"Aku juga" balas baekhyun

Tiba - tiba angin berhembus dengan sangat kencang.

Wushh/?

"Wahh ... dingin sekali" gerutu baekhyun

"Jinjja? Kau tau bagaimana caranya Agar tubuhmu tidak dingin Baek?" Tanya chanyeol dengan senyum mesumnya

"Bagaimana Chan?"

"Kau yakin ingin tau?" Goda chanyeol

"Bagaimana bagaimana? Aku sangat kedinginan" seru baekhyun dengan polosnya

Chanyeol segera membisikan baekhyun sesuatu lalu tiba-tiba wajah baekhyun memerah dan ia memukuli lengan chanyeol.

"Dasar mesum!"

END