Jadikan Aku Yang Ke Dua
Pair : HunKai / HunHan
Cast : Kim Jongin, Oh Sehun, Suho, Luhan and another EXO member
Chapter : 1/...
Rate : T
Genre : Romance, Friendship, humor (tapi gagal semua-_-)
Warning : Cerita pasaran, bahasa amburadul, alur kecepetan, sangat membosankan dan gaje, updatenya juga lama.
It's yaoi/boyxboy yang gak suka gak usah baca
.
.
Summary : ''kau adalah teman baikku selama ini dan aku rasa kau adalah orang tepat untuk berbagi secuil kebahagianku –Sehun / satu bulan itu sudah lebih dari cukup untukmu membatalkan pernikahan merekah hyung –Jongin''
.
.
Anjoy~
.
.
Hari senin itu merupakan hari yang sangat sibuk untuk semua orang. Dan itu juga berlaku untuk direktur muda tampan yang satu ini. Panggil saja Kim Suho, karena itu memang namanya XD. Tapi hari sibuknya terganggu karena 'seonggok manusia' yang terkapar dengan sangat manis diatas sofa ruang kerjanya.
Sebenarnya mulutnya sudah berbusa karena terus mengoceh dan menyuruh seseorang itu untuk angkat kaki dari sana. Tapi apa? Perkataannya sama sekali tidak dianggap oleh orang itu. Parahnya lagi Suho juga harus menebalkan telinga dan urat malunya karena sudah hampir dua jam dia mendengar rengekan dari seseorang itu yang tidak lain adalah adik lelakinya yang bernama Kim Jongin.
Malu? Tentu saja Suho malu karena dia mempunyai adik lelaki yang sangat cengeng padahal usianya sudah bukan lagi anak-anak. Dan dia juga harus memasang wajah angelic tanpa dosanya setiap pegawainya masuk keruangannya dan mendapati adiknya yang hitam itu sedang menangis tersedu-sedu. Dan Suho juga berharap semoga mereka tidak berfikir kalau Suho telah melakukan sesuatu yang buruk kepada adiknya itu.
''Huks.. huks.. hyunggg.. apa yang harus aku lakukan selanjutnya? Hidupku sudah berakhir hyung.. hyung aku mohon biarkan aku melompat keluar gedung kantormu ini hyung melalui jendela disana hukss..''
''Ya sudah lompat sana! Dan lima detik setelah itu aku akan menelpon orang untuk mengurus pemakamanmu''
''Huwaaa... tega sekali kau hyung membiarkan adikmu yang tampan ini mengakhiri hidupnya didepan matamu huks..''
''Ck! Bukannya tadi kau sendiri yang bilang kalau hidupmu sudah berakhir huh?!''
''Tapikan kau tidak harus seperti itu.. paling tidak cegahlah aku.. kau tidak punya perasaan hyung.. kau tidak mengerti perasaanku sama seperti manusia vampire itu huhuhu..''
''Berhenti menangisi manusia vampire itu Jongin.. ingat, kau itu juga adalah manusia srigala dan sebesar apapun usahamu kalian tidak akan bisa bersama''
''Aishhh! Hyunggg.. aku sedang tidak mood untuk kau ajak bercanda''
Jongin yang kesal dengan kata-kata Suho seketika bangkit dan melemparkan sepatunya kearah Suho. Untung saja lemparan Jongin meleset dan tidak mengenai hyungnya itu. Suho yang mendapat perlakuan itu langsung membalasnya dengan melempar bolpoin yang ada ditangannya kearah Jongin. Sialnya bolpoin itu jatuh tepat dikepala Jongin.
''Aww.. sakit hyung '' Jongin mengelus kepalanya.
''Lebih sakit mana jika sepatumu mengenai kepalaku huh?!''
''Tapikan itu meleset hyung.. tega sekali kau huhuu..''
''Ck! Sudah hentikan opera sabun picisanmu itu Jongin dan pergi dari sini. Aku akan sangat sibuk satu jam kedepan''
''Tidak, sebelum kau mendengar ceritaku''
''Merepotkan, cepat ceritakan masalahmu! Sudah dua jam kau merusak ketenanganku dan merusak pendengarku dengan suara tangisan jelekmu itu''
Kalau saja Jongin mengabaikan tatapan maut Suho mungkin dia sudah kembali melemparkan sebelah sepatunya kearah Suho. Tapi karena nyalinya ciut Jongin hanya mengerucutkan bibirnya.
''Jadi begini ceritanya hyung..''
Flashback
Jongin pov
Duh kenapa detak jantungku jadi tidak beraturan begini sih.. damn ini semua karena bangun tidur tadi pagi aku mendapat satu pesan dari Oh Sehun namja pujaan hatiku. Dia mengajakku bertemu ditaman ini, dia bilang ada sesuatu yang penting yang ingin dia bicarakan denganku.
Bolehkan aku berfikir dan menggantungkan tinggi-tinggi khayalan dan harapanku? Bisa jadi Oh Sehun akan menyatakan perasaannya padaku kekekk.. pipiku memanas seketika karena pemikiranku sendiri. Untung saja keadaan disini tidak begitu ramai dan tidak ada yang memperhatikanku.
I was born to tell you I love you
And I am torn to do what I have to,
To make you mine stay with me tonight
Aku bersenandung kecil hanya untuk menetralkan perasaanku gugupku. Ku alihkan pandanganku menatap langit yang begitu cerah akupun tersenyum dibuatnya, lihatlah bahkan alampun seakan sangat mendukung moment ini.
Menit berlalu akhirnya pujaan hatiku datang juga. Hatiku menghangat melihat senyum tampannya itu. Tuhan aku mohon kuatkan hatiku bila nanti Sehun benar-benar menyatakan perasaannya padaku. Aku terus melafalkan kata-kata itu tanpa mengalihkan pandanganku dari Sehun yang semakin mendekat kearahku.
Normal pov
''Hai.. maaf membuatmu menunggu lama'' sapa Sehun setelah sampai dan duduk disebelah Jongin.
''Tak apa Hun.. lagi pula aku baru sampai kok'' bohong Jongin dengan senyum manisnya.
''Sukurlah.. hari ini sangat indah ya Jong? sampai-sampai membuatku tidak bisa berhenti tersenyum selama perjalanan menuju kemari''
''Iyah aku juga merasakan hal sama''
''Sebenarnya aku sudah sangat ingin menelponmu dan mengatakan apa yang sedang aku rasakan ini padamu sejak semalam. Tapi aku rasa mengatakannya langsung itu akan terasa lebih baik''
''Memangnya apa yang ingin kau katakan padaku Hun?''
''Emm.. itu.. hehe..'' Sehun menggaruk kepalanya sementara lawan bicaranya sudah panas dingin menunggu apa yang akan dikatakan oleh Sehun.
''Begini Jong kau adalah teman baikku selama ini dan aku rasa kau adalah orang yang tepat untukku berbagi secuil kebahagianku''
''Kekek aku sangat tersanjung mendengarnya'' Jongin berusaha keras membuat nada bicaranya sebiasa mungkin.
''Kau ingat Luhan hyung kan?'' tanya Sehun.
''Luhan hyung kakak kelas kita disekolah dulu?''
''Iya'' jawab Sehun.
''Oh.. iya aku ingat, ada apa dengannya Hun?''
''Kebahagian yang aku maksudkan tadi itu berhubungan dengannya'' Jongin dapat melihat dengan jelas senyum cerah Sehun saat ini. Dan itu membuat perasaan Jongin sedikit terusik.
''Ok aku tau kau penasaran jadi akan aku ceritakan detilnya''
''Ck! Aku tidak penasaran. Tapi memang kau yang dari awal ingin mengatakannya padaku, ingat?''
''Hehe iya.. maaf'' dan terdengar dengusan Jongin setelahnya.
''kau tau kan sewaktu disekolah dulu aku pernah sangat menyukai Luhan tapi aku terlalu pengecut untuk mengatakan perasaanku kepadanya''
''Hmm.. iya kau memang seorang pengecut''
Jongin sama sekali tidak menatap Sehun saat mengatakan itu. Dia hanya tidak ingin Sehun melihat muka masamnya saat ini. Siapa yang tidak memasang tampang masam disaat kau mendengar orang yang kau cintai berbicara tentang perasaan cintanya pada seseorang, dan sangat disayangkan seseorang itu bukanlah dirimu. Menyebalkan itulah yang dirasakan Jongin.
''Dan beberapa bulan yang lalu aku bertemu lagi dengannya. Hubungan kami semakin dekat setelahnya. Aku bukan lagi pengecut, aku berani menyatakan cinta padanya dan dia menerima cintaku. Kamipun berpacaran''
Jongin seperti terlempar jatuh kedasar jurang karena kata-kata Sehun yang baru saja ia dengar. Jongin kecewa, karena ternyata semua tidak seperti yang ia bayangkan. Sehun memang menyatakan perasaannya tapi itu untuk orang lain bukan dirinya. Jongin menyesal karena dia sudah berharap terlalu tinggi, pada akhirnya dia jugalah yang merasa sakit karena jatuh dari tempat tinggi itu.
''Semalam aku melamarnya Jong.. dan kami sudah memutuskan akan menikah bulan depan'' Sehun kembali berceloteh dengan wajah penuh bahagia. Tanpa tahu lawan bicaranya saat ini sedang sekarat karena rasa sesak yang mencekik lehernya.
''Kenapa kau tidak pernah bercerita tentang hubungan kalian padaku dari awal?'' tanya Jongin lirih.
''Aku hanya menunggu waktu yang tepat dan sekarang adalah waktu yang sangat tepat untuk bercerita padamu. Saat dimana aku merasa semua berjalan dengan sangat baik dan berakhir indah''
'Lalu bagaimana dengan perasaanku yang sangat tidak baik saat ini?' lanjut Jongin dalam hati.
''Oh.. selamat kalau begitu, aku turut bahagia untuk kalian'' bohong Jongin.
''Terimakasih. Aku tahu kau pasti akan ikut senang mendengarnya'' dengan berat hati Jongin memaksakan tersenyum untuk Sehun.
''Baiklah aku harus pulang sekarang Jong.. karena siang ini keluargaku akan datang kerumah Luhan hyung untuk melamarnya secara resmi''
''Uhmm.. good luck untukmu hari ini dan sampaikan salamku pada mereka juga jangan lupa ucapan selamatku untuk Luhan hyung ok?''
''Ok, aku pergi dulu jong. Sampai nanti'' Sehun menepuk lengan Jongin dua kali sebelum berlalu dari sana. Sedangkan Jongin hanya mengangguk dan tersenyum kecil dengan melambaikan tangan pada Sehun.
Jongin terus menatap punggung Sehun yang semakin menjauh. Hatinya terasa perih, ingin rasanya dia berlari dan memeluk Sehun. Memohon untuk tidak pergi meninggalkannya tapi Jongin tahu kalau dia tidak bisa membuat Sehun tetap berada disisinya –untuk saat ini.
Mata jongin sudah berkaca-kaca dan hanya dengan satu kedipan saja akan membuat pipinya basah. Dia langsung mendongak keatas menatap langit untuk menghalau air mata itu jatuh. Tapi apa yang dia lihat diatas sana tambah membuat hatinya sesak.
Langit dengan warna biru cerahnya dan jangan lupakan kumpulan kecil awan putih yang menghiasinya. Juga sinar matahari yang sangat cerah tapi tidak terlalu terik, mengingat sekarang masihlah pagi. Kenapa? Bahkan alam semesta pun tidak mendukung kesedihan yang sedang ia rasakan.
Kemana perginya aura pagi yang gelap disertai rintik hujan yang tidak berhenti sepanjang hari seperti yang terjadi dihari kemarin? Jongin ingin turun hujan sekarang. Jongin ingin menangis dibawah guyuran hujan. Tapi sepertinya Jongin tidak akan mendapatkan apa yang dia inginkan untuk saat ini. –sama halnya dia tidak bisa memiliki hati dan cinta dari Oh Sehun.
Pada akhirnya Jongin pun menyerah ia menundukkan kepalanya dan menghabiskan beberapa menit disana untuk menangis. Jongin tidak peduli jika ada yang melihatnya dan menyebutnya cengeng. Toh itu memang begitu kenyataannya. Ia tidak punya hati yang cukup tegar untuk menghadapi situasi ini.
Flashback end
''Begitu hyung ceritanya'' Suho manggut-manggut setelah mendengar cerita dramatis dari adik tersayangnya itu.
''Jadi ini tentang Luhan yang kembali datang dikehidupan Oh Sehun? Dan bukan tentang manusia srigala yang benama Kim Jongin yang jatuh cinta dengan Oh Sehun yang seorang pangeran vampire dan cinta mereka tidak pernah bisa bersatu karena perbadaan ras?'' tanya Suho dengan wajah sok polosnya yang sangat menyebalkan dimata Jongin.
'' Ya Tuhan hyung hentikan omong kosongmu itu. Aku sudah bilangkan kalau aku sedang tidak mood untuk meladeni lelucon konyolmu itu''
''Menurutku apa yang aku katakan tadi sangat keren. Dimana letak lelucon don konyolnya yah?'' Suho terlihat berfikir keras –yah walaupun itu hanya pura-pura saja,
Jongin menggembungkan pipi tembemnya dan menghentakan kakinya kesal karena melihat kelakuan menyebalkan dari hyungnya.
''Lakukan sesuatu hyung.. hibur aku atau apapun untuk membuat perasaanku lebih baik''
''Ini aku sedang menghiburmu hitam dan sampai kapan kau akan terus seperti ini? Satu bulan itu bukan waktu yang lama, kau tahu?''
''Apa maksudmu hyung?''
''Kau itu harus bergerak cepat mendapakan pasangan untuk kau ajak nanti di acara repsepsi pernikahan Sehun. Apa kau mau aku mengatur kencan buta untukmu Jongin''
''Yak! Hyung aku ini sedang patah hati kenapa kau malah menyarankan kencan buta untukku? Kau mau aku bertemu dengan orang tidak jelas untuk menjadi pelarianku?''
''Aku punya banyak kenalan dan mereka bukan orang yang tidak jelas, Jongin''
''Tetap saja aku tidak mau, sebagai kakakku dan satu-satunya keluarga yang aku punya didunia ini kau harus menolongku. Karena memang aku ini masih tanggung jawabmu hyung..''
Suho menatap Jongin penuh selidik. Dia tahu Jongin belum selesai bicara dan anak hitam itu pasti akan memintanya melakukan sesuatu yang diluar nalar. Karena Jongin memang selalu begitu jika sudah mengeluarkan jurus andalannya, yaitu menggunakan posisinya sebagai seorang adik dan Suho sebagai kakak yang baik harus menuruti semua permintaan adiknya.
''Aku rasa waktu satu bulan itu sudah lebih dari cukup untukmu membatalkan pernikahan mereka hyung''
''Apa! Kau pikir aku ini siapa Jongin? Aku tidak punya hak untuk membatalkan pernikahan mereka''
''Tentu saja kau punya hak hyung.. karena kau itu hyungku ingat?''
''Lalu apa hubungannya bodoh?''
''Kau tidak ingin melihatku sedih itu adalah alasan yang cukup kuat untukmu hyung'' Kali ini giliran Suho yang mendengus mendengar penuturan Jongin.
''Pokoknya aku tidak mau tahu hyung.. kalau tidak kau mau atau tidak bisa membatalkan pernikahan mereka, aku pastikan bahwa hari itu juga akan menjadi hari pemakamanku hyung''
Jongin langsung berdiri dan keluar dari ruang kerja hyungnya dan membanting pintu dengan keras. Sedangkan Suho masih cengo mendengar kata-kata bodoh yang keluar dari mulut Jongin sampai tidak bergeming saat mendengar bantingan pintu itu.
''YAK! APA YANG KAU KATAKAN BARUSAN KIM JONGIN? MATI SAJA SANA AKU TIDAK PERDULI BODOH!'' teriak Suho.
.
.
.
TBC
.
.
.
Annyeong chingu~ kali ini aku bawa HunKai hihihi.. smoga suka ^^ aku juga mau bilang terimakasih banyak buat yang udah baca dan review/fav/follow SECRET. Deep bow.