Homina... homina... masih ingat saya tidak? #NGAKK _._

masih ingat cepi sebelumnya gx?

kalau lupa,

baca lagi aja.. #plakk xD

.

Disc : Naruto punya Shikamaru... #plakk om MK dah punya bini eih... .

Pair : SHIKAFEMNARU

WARNING : Author lagi khilaf... awas Lemon #plakk xP, OOC, EYD berantakan, GS, alur aneh :v dll

please... Jangan di plagiat!

Gak Suka? Tekan Back!(kembali) ok. ^-^

*** happy reading***

Suasana saat itu sangat hening... hanya ada kegelapan dan udara dingin sehabis hujan di malam hari.

nngh...

Jilat

Gigit

Hisap

Jilat

Gigit

Hisap

Jilat

Gigit

Hisap

nghh..

Berulang kali dilakukannya. Gadis yang menjadi korban hanya menggeliat resah dalam tidurnya.

Dia mimpi apa?

"uughh"

Sampai suara lenguhan pelan keluar dari bibir merah yang sudah agak bengkak itu.

"hmm ugh"

Lagi

Bibir tipis itu menyerigai di antara kegiatannya. Hanya sebentar, kemudian melanjutkan kembali.

Jilat. Gigit. Hisap.

Merayap

Meraba

Remas.

"mnnh~h"

Ah, rasanya nikmat dan geli bersamaan di bagian leher sensitifnya.

"aah.. ammmpph" Serasa ada benda kenyal yang hangat kembali bergerilya di dalam mulutnya.

"nngh~" nikmat "aah" seluruh tubuhnya seakan dialiri listrik. Aah, bahkan bagian selangkangannya sudah berdenyut minta ikut disentuh.

"hmmp~"

sesak uh,

Apa yang sedang ia lakukan?

Bukannya tadi ia bermain di mall, makan dan ke apartemen kekasihnya?

"ahh~" apa itu? Rasanya enak.

uhh, ingat kekasihnya, Shikamaru yang sedang tertidur serampangan. Wajah mesumnya sedang tertidur.

ahh iya... aku hanya menatap wajah mesum yang sedang tertidur itu. Kemudian apa yang terjadi?

.

.

aku tidak ingat lagi.

.

"aaahh.." Mata saphire yang sedari tadi tertutup itu akhirnya terbuka. Langsung bertemu dengan manik kelam yang sangat familiar baginya. Kedua manik indah itu kini tertutupi kabut napsu yang cukup pekat.

"Hai dear~ tidurmu nyenyak?" Sapa bibir tipis itu kemudian mengecup dahi terkasihnya. Naruto kembali memejamkan matanya menikmati sentuhan kekasihnya. "Aahh..." dadanya sakit.

"Shika...h" panggilnya lirih. Pemuda yang sedang menindihnya hanya bergumam diantara kegiatannya, bermain di kedua dadanya.

"ahk, shi..kah...hmmnn...enak..." jari-jari lentik tangan tan itu menyusup diantara helaian rambut hitam kekasihnya, memeluk seakan tak ingin rasa nikmat yang sedang dirasanya hilang.

Shikamaru kembali mengulum puting merah muda yang ada dimulutnya. Jilat gigit dan hisap seperti bayi yang sedang menyusu. "Aahhh lag-gi...uh~" racau Naruto keenakan. Ia membuka kelopak matanya saat rasa nikmat itu hilang dari dadanya. Bibirnya ditekuk ingin merengek.

"Kau suka sayang?" Tanya Shikamaru tepat di atas wajah Naruto. Ia mempertemukan kedua dahi mereka. Menindih Naruto dengan ditopang kedua sikunya yang ada diantara sisi Naruto. Ingin rasanya Naruto melanjutkan kegiatan mereka tadi. Tapi... kenapa mereka melakukan ini? "nnggh" Ahh, sesuatu yang keras baru menggesek diselangkangannya. Matanya mengerling ingin melihat kebawah sana. Pipi tan itu langsung merona saat mendapati dirinya tanpa sehelai benangpun.

"ap-pah yang kau lakukan rusa mesum?!" tanyanya baru sadar. "he-hei hentika-ahh..." protesnya saat tangan Shikamaru kembali memainkan putingnya. "Kau pikir apa sayang, hm?" jawab Shikamaru, mengecup pipi tan manis itu kemudian merayap kebagian telinganya. Menjilat dan kecup berkali-kali mengantar sensasi nikmat pada gadisnya. "...ken-apah beginihh.." racau Naruto lagi.

"...ahk..nnggh.." ahh, seakan kewarasan sudah pergi meninggalkanya. Naruto tidak tau lagi ingin berkata apa. Rasa geli, nikmat dan enak ini begitu mendominasi dirinya. Kedua kakinya dikalungkan pada pinggang kekasihnya. Pinggulnya maju mundur ingin kembali merasakan sensasi nikmat dari gesekan benda keras yang masih berpenghalang itu.

"aaahh lagi... sayang..." desahnya seksi. Tangan Shikamaru yang sedari tadi bermain didadanya, kini turun menyusup kelubang vagina yang sudah sangat basah itu. Memasukan dua jari pertama, me-nusuk-tarik-tusuk berkali-kali dilakukannya.

"akhh...akhh...hmmmnnh.." bibirnya kembali di bungkam membuat desahan-desahannya tertahan. Shikamaru mencium kecup bibir merah manis yang sudah sangat menjadi candu baginya. Menjilat sela bibir itu yang langsung disabut oleh yang punya. Lidah Shikamaru langsung masuk bergerilya di dalam rongga hangat kekasihnya. Lidahnya mengabsen segala sesuatu yang ia temukan tanpa meninggalkan seincipun, sampai lidahnya bertemu dengan lidah kekasihnya yang sedari tadi merayu untuk bergulat.

"hmm..ngghhmm...ahhk..hmm..." aah, ia bahkan tidak tau harus berkonsentrasi pada apa atau di bagian mana. Ciuman ini, tangan yang masih bermain di dada kanannya...atau vaginanya yang sedari tadi disodok jari-jari nakal itu. Aahh semua nikmat~ ngh.. tubuh naruto melengkung indah dan pahanya bergetar saat orgasmenya tiba. "..AAHHNN."

"..mnghh..Naruhh.." Desis Shikamaru melepas lumatannya saat 'miliknya' di genggam tangan kecil kekasihnya. Ahh rupanya ia sudah terbebas. "Kau suka milikku?" bisiknya tepat di atas wajah Naruto. Dengan wajah yang hampir tak berjarak, bahkan Naruto bisa dengan jelas merasakan nafas hangat Shikamaru. "..ngh sangat."bisiknya dan melanjutkan ciuman mereka. Mengecup pelan hingga bertarung lidah yang dimenangkan sang pria. Ciuman mereka terlepas saat kebutuhan oksigen memaksa mereka. Shikamaru mengeluarjan jarinya kemudian menjilatnya tanpa rasa jijik malah terlihat sangat menikmati.

Tangan tan itu mendorong dada bidang kekasihnya, mengganti posisi.

Kini Shikamaru berbaring menunggu aksi gadis yang duduk mengangkang diperutnya. Manik hitam yang berkabut cinta dan nafsu itu menatap lekat manik biru kekasihnya. Ingin menyampaikan segenap rasa cinta dan sayang yang ia miliki.

Namun Naruto berhasil menangkap sedikit gejanggalan disana. Shikamaru terlihat cemas atau... takut?

Naruto mencondongkan tubuhnya, tangan kirinya meraba kebelakang mencari 'benda' yang sudah menegang itu. Sedikit mendesah saat tanganya mengelus benda tegak itu. Ia meengecup bibir kekasihnya sebentar untuk menenangkan sebelum berbalik menghadap selangkangan kekasihnya.

Shikamaru yang sangat mengerti kode kekasihnya segera menjilat lubang vagina basah yang terhidang di atasnya. Kecup jilat seperti ice cream kesukaannya. Sesekali memasukan lidah kakunya ke dalam lubang surgawi itu.

"..ngghh.." Naruto mendesah di antara kegiatannya mengulum penis besar yang tengah berdiri gagah di hadapannya. Bibir ranumnya mengecup ujung penis itu beberapa kali kemudian langsung memasukkan sepenuhnya ke dalam mulutnya. "..sssahh.." Rasanya semakin bersemangat saat mendengar desisan ke-enakan pemiliknya.

Shikamaru membanting kepalanya kebelakang saat miliknya sedang dimanjakan di bawah sana. Ia bisa merasakan sesekali gigi Naruto ikut menggesek kejantanannya. Dan itu berhasil menghantar sensasi nikmat ke sekujur tubuhnya. "..aahh.." Tak ingin egois, ia melesakkan jari-jari kakunya ke lubang vagina di atasnya. Ahh bahkan pinggulnya refleks menggenjot cepat ke enakan. "..ngghh..ooghkk." Naruto sedikit kesulitan mengimbangi gerakan penis di mulutnya. Ia melepas penis besar itu kemudian mengocoknya cepat dengan tangannya. Bibirnya sibuk mendesah mengatur nafas saat sensasi nikmat dari selangkangannya memenuhi otaknya.

"..aah..uhg..more~hh..ahk honey..hh.." Jari Shikamaru menambah kecepatan saat desahan erotis itu masuk ke indra pendengarannya. Ah ia tau kekasihnya ini akan segera sampai. Jari-jari nakalnya tak henti-henti menekan-nekan titik prostat sang kekasih yang selalu di iringi desahan nikmat yang erotis sukses membakar libidonya. Sesekali lidahnya ikut menjilat menikmati.

Uh bibir manis yang sedari tadi mendesah itu kembali melahap benda tegak di hadapannya tanpa melepas kocokan tangannya. Menjilat tetesan precum yang mulai menetes keluar.

"..ahhk a..ku..hh..mau..keh-luar..hh..ngh.." Desah Naruto di antara kegiatannya. Shikamaru mempercepat gerakannya. Jari-jarinya ataupun pinggulnya seakan bergerak refleks saat ingin mencapai kenikmatan surgawi.

"..AAAaahhn..." Naruto setengah menjerit saat orgasmenya tiba. Tangannya masih sibuk mengocok penis besar kekasihnya, sebelum melahapnya lagi.

"..hnn..hh..ahh..." Paha Shikamaru bergetar dan pinggulnya bergerak semakin cepat memasuki mulut hangat yang lembab milik kekasihnya. Tanpa sengaja gigi Naruto menggigit pelan batang ereksi itu yang langsung disambut desisan nikmat Shikamaru. "..NARUTO..hh.." hingga ia mencapai klimaks.

Naruto menelan semburan sperma dimulutnya. Melepas penis itu, kemudian berbalik menghadap Shikamaru. Sebentar mereka saling pandang seakan sedang membaca isi pikiran masing-masing.

"Shika, ada apa?" Tanya Naruto lembut. Ia bisa merasakannya, meski hanya sedikit tapi ia tau, Shikamaru sedang kalut sekarang. Di kecupnya pelan kelopak mata Shikamaru, memeluknya sambil berkata "Aku disini bersamamu, kau bisa berbagi denganku."

Shikamaru tertegun. Bibirnya tersenyum tipis meski sedikit terkesan miris. Kalimat itu, kalimat yang sering di pakainya dulu saat Naruto sangat menutup diri. Kejadian yang membuat ia bisa memiliki gadis yang sedang mendekapnya.

Shikamaru balas memeluk posesif. Dikecupnya kening Naruto lama. Membalik posisi membuat tubuhnya kembali menindih Naruto. Dengan segera ia melepas kemeja dan celana yang sedari tadi masih melekat di badannya. Tangannya mengelus paha dalam Naruto sebelum melebarkannya.

Wajah Naruto lantas memerah melihat perlakuan kekasihnya. Meski ia belum mendapat jawaban, tapi ia percaya pada kekasih mesumnya ini.

"Kutunggu kau membuka segalanya padaku, sama seperti kau menunggu."

"Kita belum masuk ronde sebenarnya heh." entah kemana perginya kesedihan tadi? Kini di wajah itu hanya terpasang serigai mesum dan mata penuh nafsu birahi. "Lakukan sesukamu rusa mesum." Jawab Naruto memalingkan wajahnya yang memerah.

Shikamaru terkekeh kecil melihat tingkah kekasihnya. Dikecupnya pelan lubang vagina yang sudah sangat basah itu, jilat dan hisap dengan kencang. "Aahnn.." Naruto mendesah. Ah, Shikamaru bangkit langsung memposisikan miliknya yang sangat menegang itu di lubang vagina itu. Rasanya tak sabar ingin menikmati lubang itu menjepit miliknya.

"Ahk-ku masuk dear..hh.." cicit Shikamaru memasukkan batang penisnya pelan. Naruto melenguh, tangannya mencengkram seprei di bawahnya sebagai pelampiasan rasa sakit di selangkangannya. "AHN! ughh.." Sampai penis itu menyentak sepenuhnya memenuhi dirinya.

Shikamaru ambruk menindih Naruto, menikmati jepitan dinding vagina pada penisnya. Nafas keduanya terengah bersahutan. Di kecupnya leher Naruto yang tepat tersaji di depannya. Lummat dan hisap sampai meninggalkan bekas merah yang baru. Pinggulnya sedikit bergoyang saat merasa gadisnya sudah cukup membiasakan diri.

"..nnghh..ah..aahh.." Desahan pelan Naruto bagaikan penambah energi baginya. Gerakan pinggulnya kian cepat saat birahi tak tertahan. Sesekali Keduanya memekik saat sengatan nikmat begitu mendominasi mereka. "AAHNN..SHIH-KAH...ANH..HH"genjotan dua benda beda jenis itu menimbulkan bunyi becek yang membuat suasana semakin erotis.

Shikamaru duduk membawa Naruto dalam pelukannya. Genjotannya semakin cepat dan dalam. Pelukan, ciuman, desahan memenuhi kamar itu. Di ciumnya bibir merah yg sedari tadi mendesah itu begitu nikmat.

Malam ini, malam milik mereka.

"Maaf Naruto, kali ini aku akan membuatmu benar-benar hamil."

.

.

.

***Beberapa jam sebelumnya...

Namikaze Crop(NC). Nama yang sangat terkenal di seluruh Jepang dan di berbagai negara Asia lainnya. Dipimpin langsung oleh Namikaze Minato dan Namikaze (Uzumaki) Kushina istri yang setia mendampinginya. Di usianya yang sudah kepala tiga, mereka belum di karuniai seorang anakpun. Meskipun pernikahan mereka sudah menginjak 8 tahunan. Namun tidak satupun kabar miring tentang rumah tangga mereka tertulis di media. Mereka pasangan serasi dan harmonis.

Bila di tanya kapan akan memiliki anak? Mereka akan tersenyum dan berkata "Kami belum ingin memilikinya." Disambung dengan jawaban "Kami ingin fokus dengan perusahaan dulu, lagi pula mengurus 'baby besar' sudah cukup merepotkan." jawab si Nyonya Namikaze sambil menggandeng suaminya.

Kabar miring tentang Kushina yang mandul pernah menjadi trending topik. Namun dengan cepat kabar itu hilang saat hasil pemeriksaan dokter mengatakan bila mereka sehat-sehat saja.

Selebihnya hanya mengabarkan peningkatan perusahaan dan tentang kerjasama perusahaan mereka.

.

Di dalam ruangan berkesan mewah dan elegan dengan beberapa miniature yang di pastikan mahal mengisi ruangan itu. Shikamaru duduk di sofa putih yang langsung menghadap ke jendela kaca besar yang memperlihatkan kota konoha yang terlihat kecil bak lukisan namun sangat indah. Pantas saja, ia kini berada di ruangan puncak gedung NC.

Suara pintu terbuka, membuat ia mengalihkan pandangannya dari jendela. "Shika..."Suara baritone ramah memanggilnya. Pria itu merentangkan tangannya sambil berjalan mendekati Shikamaru.

Shikamaru beranjak dari tempatnya menyambut pria itu. Dipeluknya sebentar, kemudian menyapa"Paman.. apa kabar?"

Pria yang dipeluknya tersenyum ramah membawa Shikamaru untuk kembali duduk. "Seperti yang kau lihat, paman sehat." jawabnya sambil berjalan ke counter kecil di sisi ruangan itu. "Kopi?" tawarnya sambil menaruh dua gelas kopi yang masih mengepul di atas meja.

"Terimakasih paman."

"Apa kau sudah lama menunggu?"

Shikamaru menggeleng, di taruhnya gelas yang sedang di gemgamnya pelan. "Aku juga baru tiba Paman." jawabnya. Pria a.k.a Namikaze Minato itu hanya menganguk kecil.

Suasana hening seketika. Hanya terdengar suara keyboard yang di mainkan jari-jari lincah Minato. Shikamaru menatap Minato yang masih sibuk dengan komputernya. Ah, sebaiknya ia cepat.

"..Paman." Panggilnya. Minato hanya bergumam tanpa mengalihkan pandangannya. "..paman masih sibuk? Sebaiknya aku datang lain kali saja." Shikamaru hampir beranjak namun terhenti saat Minato mengisyaratkan dia agar tetap duduk.

Minato terlihat memeriksa komputernya sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke Shikamaru. "Kau baru datang, setidaknya kita harus banyak bicara dulu. Sudah cukup lama bukan?" ucap Minato ambigu. Ia menopang dagu dengan tangan kanannya, menerawang keluar jendela dengan ekspresi tak terbaca.

"Bagaimana dengan proyek barumu?" Minato kembali memasang senyum ramah memikatnya. Shikamaru sedikit mengerjab sebelum menjawab "Masih 85%, aku masih butuh waktu satu bulanan untuk menyelesaikannya." Entah kenapa ia mulai merasa gugup walau ia berhasil menutupinya.

"Baguslah, satu bulan bukan waktu yang lama. Paman akan menunggu proyek barumu. Bila kau butuh tambahan biaya atau bahan, katakan saja pada paman ok." ucapnya dengan nada bossy. Shikamaru menunduk, rasanya memandang sepatunya cukup menarik kali ini. "...paman,..."

hening. Minato memusatkan sepenuhnya perhatiannya pada gelagat Shikamaru. Jelas ia melihat ada yang salah _menurutnya.

"A-aku..."

ingin berbicara tentang Naruto!

"Aku ingin mengubah kesepakatan kita." Dalam hati Shikamaru berdecak pada dirinya sendiri. Oh, bahkan jantungnya berdetak makin tidak karuan.

Membahas Naruto! Apa yang ingin di bicarakan? Ingin katakan bahwa "aku mencintai Naruto anak anda." atau "Aku ingin meminta restu paman untuk hubunganku dengan Naruto." Ck, semua sangat beresiko untuk pekerjaannya sekarang.

Ya, setidaknya sekarang.

Aku rasa membahas tentang proyek tidak salah juga.

Shikamaru mengangkat kepalanya menatap serius kedua bola mata biru saphire di hadapannya.

"Ada yang salah dengan kesepakatan kita?" Tanya Minato dengan sedikit nada tidak suka. Shikamaru menggeleng pelan, kemudian memantapkan perhatiannya pada pria di hadapannya.

"Aku sudah memikirkan ini sejak lama..." Shikamaru menghela nafas kemudian melanjutkan. "Bila terus seperti ini, aku hanya bisa jadi bayangan Paman."

"Jika itu yang kau khawatirkan Shika, Paman tidak mungkin akan menelantarkan kalian. Ini sudah perjanjian Namikaze dan Nara sedari dulu." sahut tenang Minato.

Shikamaru menggeleng pelan. Ia tahu, sangat tahu bila sedari dulu mendiang ayahnya bekerja untuk Namikaze. Atau lebih tepatnya Minato. Bila seperti ini terus, kapan ia bisa mengejar Namikaze?

Untuk mendapatkan Naruto, aku harus sejajar dengan Namikaze. Bila takdir mendukung, diatasnya mungkin?

"Aku tahu paman... aku juga percaya paman tidak akan membuang kami begitu saja." Jeda "..tapi, aku ingin mengejar paman." ucapnya serius. Minato masih tenang, mendengarkan dan memperhatikan segalanya dengan mata biru tajamnya. "...aku..."

"Paman mengerti Shika." Minato beranjak dari tempatnya. Mendekat pada sebuah lemari dan mengambil sesuatu di dalamnya. Ia kembali duduk di sofa berhadapan dengan Shikamaru.

"Dulu Shukaku yang menginginkan kesepakatan ini, tidak paman sangka kau akan mengahirinya."

"..."

"..tapi tak apa, kau memang benar. Kau jenius, sudah sewajarnya kau berfikir begitu. Yah, walau sebenarnya paman sedih." Minato mengeluarkan selebaran kertas dan memberikannya kepada Shikamaru.

"Berhubung proyek terakhirmu selesai sebulan lagi, maka kita akhiri saat pengesahan proyek itu." ucapnya. "Paman harap kau bekerja maksimal Shika.." Minato tersenyum.

Shikamaru mengangguk pelan. Ia sudah membaca kertas di tangannya. Menaruhnya kembali di atas meja. Ia mulai beranjak "Terima kasih atas mengertiannya paman. Aku minta maaf untuk hal ini." ucapnya membungkuk hormat.

Minato tersenyum maklum kemudian mendekati Shikamaru yang sudah kembali tegak. "Tak apa... selamat berjuang anak muda." Ia memeluk Shikamaru dan menepuk pelan punggungnya beberapa kali.

"Baiklah paman, aku harus kembali."

"Tunggu sebentar Shika, ingat tugasmu sebagai penjaga putri paman?"

DEG

"..a-ah iya paman."

..ini salah satu hal yang Naruto tidak tau.

Minato memberi sebuah undangan warna hitam mewah pada Shikamaru. "Akhir pekan ini, pastikan dia datang ke tempat yang tertera dalam undangan itu." Shikamaru terdiam, membaca undangan mewah itu. "Nanti sore paman akan berangkat ke luar negeri dalam waktu 1minggu. Jadi tolong pastikan dia datang, Ok."

"..."

"Paman percayakan padamu."

Shikamaru hanya berdiri menatap undangan di tangannya. Ia tidak bisa mendengar lagi apa saja yang di katakan Minato. Sampai Minato keluar dari kantor saat seorang wanita yang menjabat sebagai sekretarisnya memanggilnya.

Undangan ini? nightparty? Undangan khusus? Putrinya?

apa paman ingin menjodohkan Naruto?

.

.

***Normal time***Skip time* in KIHS

Naruto berjalan sedikit tertatih berpegang pada tembok di sampingnya. Ia ingin ke perpustakaan tapi selangkangannya terasa sakit dan ngilu bersamaan.

Bibir ranum manis itu terlihat mengeluarkan gumaman-gumaman yang bisa di pastikan tidak sepantasnya di ucapkan gadis semanis dia. Tapi... siapa peduli bila sakitnya sudah tak tertahankan bukan? Lagian tidak ada orang yang mendengarnya.

"Naruto.."

Bagus, siapa yang berani memanggilnya di saat-saat seperti ini! Mau mati ya?!

Tapi ya memang dasar makian itu hanya di dalam hatinya. Jadi orang yang menghampirinyapun tidak tau.

"Naruto, dari tadi aku mencarimu." Naruto berdecak singkat sebelum berbalik melihat siapa yang mengganggunya. "Eh? Hinata-san, ada apa?" Tanyanya kaget. Emang siapa lagi yang mau berbicara pada Naruto di sekolah? Selain beberapa guru, ya hanya gadis di hadapannya inilah.

"Ano... a-aku hanya ingin menyapamu. he he.." gadis ini malah cengengesan dengan pipi merona. Aih, Naruto merapal mantra dalam hati untuk bersabar. "Kau sakit?" Naruto langsung menggeleng.

Bukan aku... tapi selangkkanganku..

"T-tidak.. he he hmm aku hanya ingin ke perpus saja." Jawabnya. Hinata hanya ber oh ria. "Kalau begitu, mari kita pergi bersama..." seru Hinata senang, langsung menggaet tangan Naruto dan menariknya pergi.

Sementara Naruto harus meringis menahan sakit dari daerah pribadinya karena gerakan tiba-tiba itu. Yah, dia hanya ikut pasrah.

Terkutuklah Rusa yang melakukan hal ini padaku!

Batinnya murka, dengan wajah memerah entah iya marah atau malu mengingat kejadian semalam.

.

TBC Ya...

he he, Olla bener2 minta maaf gx bisa update cepat. Abis... selain kena WB, kegiatan Olla di DuTa cukup menguras waktu n energi.

Maap ya... (-/\-)

*Balasan riview

hanazawa kay

makasih sudah suka... ini dah lanjut ^-^

kazekageashainuzukaasharoyani

salam kenal juga.. Trims & ini dah lanjut ne~ ^-^

leinalvin775

hahaha bingung alur ya?

Olla juga :v #plakk xD

ini alur maju mundur cantik~

flasbacknya pasti ada..

85

sorry gx bisa cepat T.T

Shika setau Naru bukan prof. Dia cuma asal ngocos aja. ^-^

choikim1310

huaaaa... kalau ini masih ingat gx? Jangan di lupain ya... #maksa

Kalau pertanyaan kamu itu... bakal terjawab seiring jalannya cerita... ^-^

Za666

Apa ya? kenapa ya? ^-^ ikutin ceritanya aja deh sampe End #maksa wkwkwk

Aiko Michishige

makasih ne~ ^_^

Uzumaki Prince Dobe-Nii

gak tau #Plakk xD

Namikaze Otorie

chap ini memberi penjelasan tidak ya? xD

Dewi15

Ini lanjut ne~

Jae-Kky30

Ada ada.. xD

ai no dobe

sama kita #Tos

Okada Hikami

Iya kita sehati... ugh #Hug

makasih ne~

Guest

ini lanjut ne~

Astia Aoi

Sekarang... ^0^

ShikaNaruSasu

he he makasih ne~

Christinejoannita

ini lanjut ne~

Justin cruellin

ini lanjut ne~

InmaGination

#Puk2

hiks hiks.. Olla telhalu~~

ternyata ada yg nyari2 fanfic gaje ini. #Hug

makasih ne...

Makasih juga buat kalian silent reader yg sudah menyempatkan buka ff ini. Lain kali di tunggu ulasannya ya.. ^-^

sekian dulu dari Olla. Bye~ #tebarKissu