MY STEP FATHER

Summary : Oh Sehun, seorang namja tampan sukses berusia 25 tahun pemilik OH Corporattion. Hidupnya sangat sempurna kecuali statusnya yang hingga kini masih melajang. Hingga akhirnya Ia pun dijodohkan dengan seorang duda beranak satu bermata panda yang sangat manja, Huang Zi Tao. Apakah Sehun akan jatuh cinta pada Tao atau justru pada namja lain yang akan menjadi keluarganya?

Main Pair : HUNHAN

Other Pair : KRISTAO, HUNTAO, KAIHAN,KAISOO,CHANBAEK,SICHUL

Cast : Oh Sehun (25 tahun), Wu Luhan (14 tahun), Zi Tao (27 tahun), and other

.

CHAPTER 1

Ini FF keduaku setelah ONE WEEK IN SEOUL...

Selamat membaca Chingudeul...

Dan sempatkan untuk mereview ne...

.

.

"Sehunnie chagi, palliiiiii! Tas guccinya tidak bisa menunggu." rengek namja bermata panda bernama Huang Zi Tao sambil menarik - narik tangan namja tampan bernama Oh Sehun.

"Hmm." Sehun hanya bergumam dan mengikuti Tao dengan malas.

Selalu begini. Setiap minggu pasti Sehun ditarik paksa untuk menemani Tao berbelanja. Dan Sehun tidak bisa menolak. Walau bagaimana pun Tao adalah kekasihnya. Tidak. Lebih tepatnya calon istrinya.

Masih berpacaran saja Tao sudah sangat menyebalkan dimata Sehun. Setiap berbelanja harus Sehun yang membayar dan bahkan membawakan belanjaannya itu. Uang memang bukan masalah untuk Sehun tapi sifat Tao yang manja dan sesenaknya sendiri yang membuatnya sulit menyukai namja bermata panda itu. Padahal kan usia Tao 2 tahun di atasnya, harusnya Ia lebih dewasa dari Sehun.

Ingin rasanya Ia membatalkan pernikahan mereka yang akan digelar 3 minggu lagi. Tapi Sehun sudah berjanji pada orang tuanya. Dan ia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya yang sudah bersusah payah mempersiapkan pernikahan mereka.

Awalnya Sehun kira Ia kan dengan mudah menyukai bahkan jatuh cinta pada Tao. Karena saat pertama kali melihatnya, Sehun sempat terpana pada Tao yang manis dan tinggi itu. Namun, bukannya jatuh cinta, semakin lama Sehun malah semakin sebal pada Tao.

Ia benar-benar menyesal sekarang. Kenapa ia tidak berpikir panjang? Kenapa Ia menerima saja saat dijodohkan dengan Tao? Sekarang semuanya sudah terlambat.

Harusnya saat pertama Ia diberitahu kalau Tao seorang duda beranak satu, Sehun sudah bisa menebak sifat Tao. Pasti suaminya yang dulu tidak tahan dengan sifat Tao dan meninggalkannya.

Apalagi 1 minggu lagi, anak Tao yang katanya sama manisnya dengan Tao akan datang dari China. Dan setelah menikah, mereka akan tinggal bertiga. Ohh... Sehun semakin pusing dibuatnya. Anaknya pasti tidak berbeda jauh dari Tao bahkan mungkin lebih menyebalkan?

"Bersiaplah Oh Sehun. Kau akan segera menjadi ayah sekaligus suami yang tertindas." batin Oh Sehun miris.

.

XXX

.

6 Hari Kemudian...

Pernikahan Tao dan Sehun semakin dekat. Kini mereka sedang mencoba baju pengantin ditemani Eomma Sehun, Heechul.

"Neomo yeopoooo... " teriak Eomma Sehun heboh saat melihat Tao mencoba gaun pengantinnya yang mewah dan mahal itu.

Walaupun Tao seorang namja, tapi Eomma Sehun memaksa Tao memakai gaun dan Tao tidak menolaknya sama sekali. Ia malah kegirangan. Dasar girly!

Sehun hanya menatap sebal keduanya. Ia mencoba jasnya dengan tidak bersemangat. Apalagi anak Tao besok akan datang. Huh... bertambalah penderitaan seorang Oh Sehun.

Anak Tao pasti sangat menyebalkan. Ia pasti suka menghabiskan uang seperti Tao, manja seperti Tao, apalagi anaknya ini masih siswa JHS. Sudah pasti manjanya berkali-kali lipat dari Tao. Ish sangat mengerikan.

"Ya! Oh Sehun. Lihatlah calon pengantinmu sangat cantik bukan?" tanya Heechul membuyarkan lamunan Sehun tentang anak Tao yang mengerikan.

"Ne eomma." jawab Sehun sambil tersenyum paksa. Untuk kesekian kalinya, Sehun tidak ingin membuat orang tuanya kecewa.

.

XXX

.

"Hunniee... Ireona palliiiiii... Chagi..." bisik Tao dengan lembut sambil mengguncangkan kedua bahu Sehun pelan.

Yup. Tao memang menginap di rumah Sehun sejak mereka dijodohkan walau tidak tidur sekamar. Sehun menolak saat eommanya menyuruh Sehun sekamar dengan Tao. Ia beralasan kalau Ia dan Tao belum sah menjadi suami istri.

Sehun sebenarnya sudah bangun, tapi Ia berpura-pura tidur. Ia berniat tidak mengantarkan Tao ke bandara untuk menjemput anaknya yang hari ini datang dari Beijing. Tapi, hembusan napas di depan wajahnya membuatnya terusik.

"Apa ini? Jangan-jangan Tao ingin menciumku?"

Sehun panik. Ia segera membuka matanya dan refleks mendorong Tao.

"Ya! Appooo... " ringis Tao yang terjerembab di lantai setelah didorong dengan keras oleh Sehun.

"Mi...Mian.. aku refleks. Lagi pula apa yang akan kau lakukan padaku?"

"Ish Hunnie... habisnya kau tidak mau bangun daritadi. Jadi aku berniat menciummu seperti di film sleeping beauty hihihi... lagipula kita kan akan menjadi suami istri.." jelas Tao malu-malu sambil menunduk dengan pipi yang memerah.

"Aah... Sebaiknya aku segera bersiap..." balas Sehun yang menatap horor Tao lalu segera melesat ke kamar mandi.

Tao hanya terkekeh melihat Sehun yang salah tingkah.

"Mungkin Sehunnie masih malu...hihihi" pikir Tao.

.

Sedangkan Sehun mengusap-usap dadanya berusaha menetralkan deru napasnya. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan Tao. Sifat menyebalkan Tao sekarang bertambah, bukan hanya manja dan boros tapi Ia juga agresif. Bagaimana kalau mereka sudah menikah nanti? Sehun pasti akan habis diserang Tao.

Huh... untung saja refleks Sehun sangat bagus.

"Apa anaknya juga agresif?"

Hiiii... Sehun bergidik memikirkannya.

Setelah lebih tenang, Sehun segera mandi karena Ia sudah berjanji untuk mengantarkan Tao ke bandara.

.

"Ah aku sudah tidak sabar bertemu anakku. Aku sangat merindukannya. Terakhir bertemu dengannya saat Ia berumur 9 tahun. Kau tau Hunnie? Anakku sangat cantik walaupun seorang namja. Kau pasti menyukainya." celoteh Tao sangat gembira akan bertemu anaknya.

Sehun hanya bergumam dan fokus untuk menyetir.

"Yah semoga saja begitu..."

.

Tao terus mondar – mandir dan berkali-kali melirik jam di tangannya. Sehun hanya memutar bola matanya malas. Benar-benar kekanakan.

Saat Sehun sibuk mengerutu tidak jelas tentang sifat calon istrinya itu tiba-tiba...

"Mommmyyyy!" Teriak seorang namja mungil yang langsung menghambur ke pelukan Tao.

"Aigooo Hannie-ah... bogoshipoooo... Mianhe, mommy tidak pernah menjengukmu di Beijing..."

"Aniyo mommy, gwenchana. Hannie tau mommy sangat sibuk di sini. Nado bogoshipo mommy..."

"Cih... Drama sekali..." gumam Sehun sambil menatap ibu dan anak itu berpelukan. Ia pun segera memalingkan wajahnya ke arah lain.

Wu Luhan, namja mungil tadi alias anak Tao pun melepaskan pelukannya dan menatap bingung pada namja di sebelah Tao yang bermuka dingin dan tidak bergerak seperti patung.

"Mommy, siapa ahjussi itu?" tanya Luhan dengan polos membuat Sehun mendengus sebal karena dipanggil ahjussi.

"Ah,,, ini calon daddy barumu sayang. Ayo sapa dia."

"Anyyeong... Wu Luhan imnida. Aku anak dari Tao mommy dan Kris daddy." sapa Luhan sambil membungkuk.

Mau tidak mau Sehun mengalihkan tatapannya kepada Luhan dan hendak memperkenalkan dirinya namun...

.

DEG

.

"Yeopooo... Rambutnya yang merah menyala, Bulu matanya begitu lentik, matanya berbinar seperti rusa, pipinya terlihat mulus, hidungnya mancung, dan bibirnya mungil semerah cherry. Pasti rasanya sangat manis kalau aku..." batin Sehun terpotong oleh suara Luhan yang membuyarkan lamunannya.

"Ahjussi gwenchana?" tanya Luhan bingung dibarengi dengan Tao yang juga menatapanya bingung.

"Aahhh... Mianhe. Aku Oh Sehun. Dan jangan panggil aku ahjussi." ucap Sehun dengan sedikit bergetar sambil tersenyum tipis.

Luhan pun membalasnya dengan senyuman lebar yang membuat Sehun semakin tidak kuasa menahan degup jantungnya.

Tao pun ikut tersenyum melihat anak dan calon suaminya terlihat saling menyukai.

"Oh tidak... aku tidak boleh jatuh cinta pada calon anak tiriku sendiri."

.

.

Sehun mencoba fokus menyetir dan sesekali melirik Luhan yang sedang bercerita sambil sesekali tertawa bersama mommynya lewat spion. Sehun benar-benar tidak bisa menahan matanya untuk terus melihat Luhan, calon anak tirinya yang cantik itu.

"Kau benar Tao. Anakmu sangat cantik walaupun seorang namja dan aku memang menyukainya seperti katamu."

.

.

Setelah sampai di rumah Sehun, kedua orang tua Sehun yaitu Heechul dan Siwon menyambut antusias kedatangan Luhan. Apalagi Heechul yang tidak ada hentinya menciumi pipi Luhan gemas dan memuji kecantikan Luhan yang menurun dari Zi Tao.

Tao sendiri sangat bangga memiliki Luhan dan terus bercerita heboh tentang Luhan yang pintar, jago dalam bidang olahraga, suaranya yang bagus, dan sangat jago menari. Dan entah mengapa kali ini Sehun menyukai semua ocehan Tao bahkan Sehun tersenyum mendengarnya.

Luhan sendiri terus menyembunyikan wajahnya yang merona malu karena terus dipuji oleh mommy juga calon halmeonienya.

"Sudah sudah, biarkan Luhannie beristirahat. Dia pasti sangat lelah. Iyakan Luhannie?" Ujar Siwon mententramkan suasana.

Luhan pun hanya mengangguk. Ia pun segera ke kamarnya diantarkan oleh Bi Jung, maid di rumah Sehun.

"Aigoo… cucuku sangat manisss…" ungkap Hecchul masih memandang Luhan yang sedang menaiki tangga.

"Tentu saja eomma, dia kan anakku." Tao tidak mau kalah.

Siwon hanya tersenyum dan menepuk pundak Sehun seolah mengatakan Kau-sangat-beruntung-Sehun-jagalah-mereka-dengan-baik.

Sehun hanya tersenyum kepada appanya dan beralih menatap Luhan yang semakin hilang di telan pintu kamar.

.

Setelah makan malam yang penuh kegembiraan itu, Luhan membantu bibi Jung membereskan meja makan.

Awalanya Heechul dan Tao melarangnya karena Luhan harus istirahat. Tapi Luhan mempoutkan bibirnya dan melakukan aegyo membuat keduanya mengalah. Bahkan Sehun tidak berkedip melihatnya.

Dan Sehun semakin menyadari bahwa sifat Luhan sama sekali berbeda dengan Tao. Luhan sangat menggemaskan, penurut, mandiri dan polos.

.

Kini Luhan sedang mencuci piring sendiri di dapur. Ia menyuruh bibi Jung istirahat, dan bibi Jung tidak dapat menolak keinginan tuan mudanya ini.

Sepi.

Hanya terdengar gemericik air dari wastafel tempat Luhan mencuci piring. Heechul dan Siwon langsung masuk ke kamar setelah makan malam, begitu pun Tao.

TAP

TAP

TAP

Tiba-tiba terdengar langkah seseorang yang semakin mendekat ke arah dapur membuat Luhan menghentikan kegiatannya dan mulai waspada.

"Luhannie…" panggil seorang namja bersuara husky.

"Huft…" Luhan mendesah lega setelah menyadari bahwa itu suara calon appa tirinya, Oh Sehun.

"Kau tidak beristirahat sayang?" Tanya Sehun dengan lembut sambil tersenyum dan berdiri di samping Luhan.

"Ah Sehun appa, sebentar lagi aku selesai." Jawab Luhan sambil tersenyum dan menghadap ke arah Sehun.

"Appa? Haish aku lebih senang kalau Luhan memanggilku Sehunnie atau Chagiya mungkin. Tapi kan aku memang calon appa tirinya."

"Sehun appa? Gwenchana?" tanya Luhan sambil melambaikan tangannya di depan wajah Sehun yang terlihat melamun.

"Ah ne. Appa hanya sedang memikirkan sesuatu."

"Apa appa memikirkan Tao mommy?"

"Ne." – aku memikirkanmu Luhan.

Luhan tersenyum mendengar jawaban Sehun, "Pasti Sehun appa sangat mencintai mommyku. Gomawo appa, karena sudah mencintai mommy. Aku sangat bahagia melihat mommy menikah lagi. Setelah berpisah dengan Kris daddy, mommy terlihat sedih. Aku tidak suka melihat mommy sedih. Aku menyayangi mommy. Aku sangat mencintainya. Sehun appa akan selalu membahagikan mommy kan? Sehun appa tidak akan menyakiti mommy kan?"

Sehun tertegun mendengar penuturan Luhan, apalagi kalimat terakhir Luhan. Bisakah Sehun membahagiakan Tao? Bisakah Sehun tidak menyakiti Tao? Sehun tidak tahu. Yang Sehun tahu sekarang Ia telah mencintai Luhan. Calon anak tirinya sendiri.

Luhan kembali melambaikan tangannya di depan wajah Sehun yang tertegun.

"Sehun appa kenapa melamun terus eoh?"

"Ah mianhe baby. Appa hanya lelah. Kau juga pasti lelah. Kembalilah ke kamar dan beristirahat ne.."

Luhan tersenyum dan mengangguk. Luhan bahagia akan punya appa tiri yang sangat lembut seperti Sehun. Daddynya juga dulu sangat lembut dan sangat menyayangi Luhan.

Sehun juga menyayangi Luhan, namun dalam artian berbeda.

.

XXX

.

"Luhannie, kau baik-baik ne di sekolah yang baru. Jangan berteman dengan namja nakal." Ucap Tao memperingatkan Luhan.

"Arraseo mommy."

"Aigooo… uri Luhannie pasti banyak yang naksir." Celetuk Heechul yang muncul dari arah tangga diikuti Siwon.

Luhan hanya tersenyum malu.

"Hari ini, kau berangkat bersama appamu ne, mommy ada urusan." Ucap Tao sambil mengedipkan matanya.

Luhan hanya terkekeh kecil dan mengangkat kedua jempolnya. Luhan sangat tahu urusan yang dimaksud mommnya ini pasti tidak jauh-jauh dari hal berbau Gucci.

.

"Luhannie berangkat ne mommy. Anyyeong…" pamit Luhan lalu mengecup pipi Tao dan segera naik ke mobil Sehun.

Tao hanya melambaikan tangannya sambil terus tersenyum. "Kris, lihatlah anak kita sekarang sudah besar. Kau tidak merindukannya?" Gumamnya sendu.

.

Sehun tidak bisa menahan rasa bahagianya saat Tao menyuruhnya mengantar Luhan ke sekolah barunya. Tanpa disuruh pun Sehun akan melakukannya.

Sehun terus melirik Luhan yang duduk di sebelahnya.

"Luhannie, kau sangat cantik. Dan bibirmu itu sangat menggoda…" entah mengapa gairah Sehun selalu meningkat saat berada di dekat Luhan.

Tiba-tiba Sehun menghentikan mobilnya. Luhan bingung dan menatap Sehun yang juga sedang menatapnya penuh arti.

"Sehun appa, kenapa kita berhen—hmmpppt"

Ucapan Luhan terpotong saat Sehun menempelkan bibirnya ke bibir Luhan yang sangat diinginkannya. Perlahan Sehun melumat bibir Luhan atas bawah dengan sangat lembut. Luhan yang terlalu polos pun refleks melingkarkan tangannya di leher Sehun dan membalas lumatan Sehun.

Melihat respon Luhan, Sehun semakin ganas mencium Luhan. Tangan kanannya menahan tengkuk Luhan dan tangan sebelahnya mengelus punggung Luhan dengan seduktif.

Tiba-tiba saja Luhan sudah berada di pangkuan Sehun dan melingkarkan kedua kakinya dipinggang Sehun.

Pagutan mereka semakin panas bahkan Sehun Junior sudah sangat hard. Apalagi tanpa sengaja butt Luhan beberapa kali menggesek juniornya. Membuat Sehun menggeram tertahan.

Hingga akhirnya Luhan terlihat kehabisan napas dan memukul-mukul bahu Sehun untuk melepaskan pagutannya.

Dengan terpaksa, Sehun pun melepaskan bibir manis Luhan yang membuatnya ketagihan.

"Hahh…Hahh…" keduanya sama-sama berusaha mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.

Sehun hendak mencium Luhan kembali sebelum…

"Appa? Apa yang kita lakukan barusan?"

.

GUBRAK

.

Sehun gelagapan sendiri. Luhannya ternyata sangat polos. Dan Sehun sadar, apa yang dia lakukan terhadap Luhan benar-benar salah. Untung saja Luhan menyadarkannya sehingga Sehun tidak berbuat lebih jauh.

"Ah, itu namanya ciuman sayang. Aku melakukannya sebagai tanda sayangku untuk calon anakku." Jawabnya sambil tersenyum untuk meyakinkan Luhan.

"Ah begitu. Gomawo Sehun appa, aku juga menyayangimu." Balas Luhan sambil membalas senyum Sehun dan kembali duduk di kursi sebelah Sehun.

"Apa yang sudah kau lakukan Sehun? Kau menodai calon anakmu sendiri yang menyayangimu dengan tulus? Kau benar-benar seperti ahjussi hidung belang yang memperkosa anak di bawah umur Sehun! Haishhh…"

Tanpa berbicara apapun lagi, Sehun langsung tancap gas mengantar Luhan ke sekolahnya. Ia tidak mau berlama-lama berdua dengan Luhan karena Ia pasti tidak tahan. Bahkan Sehun junior sudah berteriak minta dibebaskan. Mungkin Ia langsung bermain solo setelah sampai kantor.

.

"Cha sudah sampai."

"Gomawo telah mengantarku appa."

"Ne baby, baik-baik di sekolah ne."

"Ne appa. Papay." Pamit Luhan lalu hendak turun dari mobil Sehun.

CUP

Luhan pun menyempatkan untuk mengecup pipi Sehun lalu segera turun dan melambaikan tangannya ke arah Sehun yang mematung dengan wajah memanas.

"Hei Sehun, sadarlah! Luhan juga tadi mengecup pipi Tao bukan? Kau itu calon appanya!" batin Sehun sambil memukul-mukul kepalanya agar Ia sadar.

.

XXX

.

"Anyeonghaseo, Wu Luhan Imnida. Banggapseumnida." Ucap Luhan memperkenalkan diri lalu membungkukan badanya dan tersenyum sangat manis membuat semua siswa baik yeoja maupun namja terpesona padanya.

"Baiklah Luhan kau bisa duduk dengan Kim Jongin. Jongin, angkat tanganmu."

Seorang namja berkulit tan dan tampan pun mengangkat tangannya dengan penuh semangat. Luhan pun segera menghampiri dan duduk di samping Kim Jongin.

"Anyyeong Jongin-sii."

"Panggil saja aku Kai, Luhan-ah." Balas Kim Jongin alias Kai sambil mengedipkan matanya pada Luhan.

Luhan pun terkekeh melihat tingkah Jongin. Sepertinya chairmatenya ini menyenangkan.

Tanpa mereka sadari, seorang namja bermata bulat memandang mereka -lebih tepatnya Kai- dengan sendu.

"Sepertinya kau menyukainya Kai. Lalu kapan giliranku?"

.

XXX

.

.

TBC/END

.

Mind To Review?

.

Buat FF ku yang masih pada gantung kayak One Week in Seoul yang tinggal last chapter terus yang Full Naked sama Dear Love, mungkin aku lanjut besok. Thank you buat yang udah mau baca dan Review ^_^

.