Qtalita

.

.

Wonkyu

.

.

...

Beberapa orang berlari di sekitar danau, beberapa lainnya memilih duduk atau berbaring telentang menikmati rerumputan dan langit cerah, dan beberapa lainnya memilih tetap berada di tenda, tertidur.

Seperti Kyuhyun yang sekarang mengaduk-aduk ramyun di depan tenda dengan mata yang masih mengantuk, rona merah setia menjalar tiap kali matanya menemukan Siwon yang sibuk membangun tenda miliknya.

"Damn!"

Efek mimpi semalam benar-benar berdampak buruk bagi Kyuhyun, kini namja manis itu dihantui fikiran erotis setiap waktu, apalagi jika bertemu pandang dengan Siwon atau..

"Hell!" Kyuhyun memekik dalam hati, disana Siwon dengan tidak etisnya membuka kaus putihnya yang basah karena keringat, membuatnya telanjang dada, memamerkan 'batangan cokelat' di perutnya. Beberapa karyawan yeoja berbisik-bisik kagum, dan memekik genit setiap kali Siwon tersenyum pada mereka atau mengedipkan matanya.

Suasana hati Kyuhyun memanas, dengan cepat mengunyah ramyunnya, meneguk kuahnya yang masih panas, Kyuhyun tidak peduli lagi.

"Kyuhyun-ah"

"Uhuk..uhuk.."

Kyuhyun terbatuk, Taecyeon menepuk bahunya, kapten muda satu ini terlihat santai dengan kaus hitam panjang yang lengannya digulung hingga siku dan celana motif army selutut, taecyeon duduk disamping Kyuhyun tersenyum lebar.

"Wae?"

"Eoh?"

"Kau, kenapa tersenyum?"

Taecyeon terkekeh, rupanya suasana hati Cho Kyuhyun sedang dalam kondisi buruk. Taecyeon mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sepotong bunga lili kecil, berwarna putih kebiruan. Mata Kyuhyun berbinar.

"Woaah"

"Aku menemukannya di bukit sana" Taecyeon menunjuk perbukitan di sisi kanan padang, bukit yang berwarna hijau.

"Kau dari sana? Benarkah?"

Taecyeon mengangguk, menunjuk lengannya yang memerah teriris. Wajahnya meringis.

"Ne, pagi-pagi buta, tapi aku sarankan jangan kesana sendirian, bahaya"

Wajah Kyuhyun merengut, meskipun Kyuhyun adalah salah satu namja imut tapi dia benar-benar berjiwa petualang, selalu mencoba hal baru, maka Taecyeon yang memang mengenal Kyuhyun tiba-tiba menyesal sudah memberitahu Kyuhyun mengenai bunga lili yang cukup langka itu.

"Kau tidak ada niat kesana bukan?"

Kyuhyun menggeleng, Taecyeon mengacak rambut Kyuhyun gemas.

"Jja, setelah pelatihan kita bisa kesana, bersama"

Kyuhyun mengangguk semangat, ia tidak memperhatikan bagaimana seorang namja lainnya meremas ujung tenda dengan wajah kesal.

...

"Jadi, peraturannya adalah, setiap tim terdiri dari 3 orang, 1 sebagai leader, dan 2 lainnya pembuka jalan, yang kalian butuhkan hanya kerjasama tim dan rasa tanggung jawab"

Yunho memegang pengeras suara di depan para karyawannya, sesekali membaca tulisan di atas kertas yang ia genggam di tangan lainnya.

"Pemilihan anggota tim melalui sistem acak, kalian bisa mengambil kertas-kertas di box sana" Yunho menunjuk box yang berada di depan Jaejoong. Kyuhyun mengangguk mengerti, sesekali berharap tidak berada di tim yang sama dengan Siwon. Ugh, menyebut namanya saja membuat pipi Kyuhyun merona, kembali teringat mimpi semalam.

"Aiissshhh.." Keluhnya menepuk dahi.

Rekan-rekan kerja WK Air satu persatu maju kedepan, mengambil gulungan kertas yang sudah diberi warna bagian dalamnya, mencari warna yang sama dan itulah tim mereka. Beberapa bersorak, mendapat teman yang sesuai dengan keinginannya, Taecyeon tersenyum sambil memamerkan kertas berwarna kuningnya, beberapa saat kemudian, Changmin bergabung, gulungan yang ia miliki juga berwarna kuning, tersisa satu orang untuk Tim Taecyeon, Kyuhyun menggigit bibir bawahnya, masih ada beberapa orang di depannya termasuk Siwon, Kibum, Ryeowook, Yesung, Manajer Kim, Manajer Shin dan dirinya di posisi terakhir, Kyuhyun menggigit bibir bawahnya semakin kuat, diliriknya Siwon yang mengacungkan kertas berwarna biru, Kibum dengan warna biru, lalu Ryeowok berwarna merah sama halnya dengan Yesung, Manajer Kim mengacung-acungkan kertas merahnya, bangga karena bisa bersama Ryeowook yang terkenal sabar dan Yesung yang tangguh. Kyuhyun mengusap wajahnya kasar, tersisa dua posisi, bersama Taecyeon atau malah bersama Siwon, dan menyebalkannya harus bersama Kibum.

Kyuhyun menggerutu, apalagi saat Manajer Shin malah menyembunyikan kertasnya, dengan tidak bersemangat Kyuhyun meraih kertas satu-satunya di dalam box. Ia merapal doa di dalam hati, berucap mantra agar apapun warna di balik kertas yang ia genggam akan berubah menjadi warna kuning.

"YES!"

Namja manis itu bersorak girang, begitu bahagia dengan kertas berwarna kuning di tangannya. Wajah Siwon menekuk, mencoba untuk tidak terlihat kecewa dengan memalingkan wajahnya, mencari fokus yang lain, meskipun gagal. Kibum menangkap gelagat aneh itu, ia menahan lengan Siwon.

"Kau ingin bertukar? Aku bisa berbicara dengan Taecyeon, agar bisa menukar posisiku dengan Kyuhyun"

Siwon melirik Kyuhyun sebentar, menghela nafas panjang dan menggeleng.

"Dia sudah cukup bahagia disana, biarkan saja"

"Kau yakin?"

Siwon menelan ludah, meremas kertas yang dia anggap terkutuk itu dengan geram.

"sebaiknya kita persiapkan saja apa yang kita perlukan, aku tidak ingin kalah dari siapapun"

Ucapan Siwon jelas merujuk pada taecyeon, Kibum melihat bagaimana rahang Siwon mengeras saat namja tampan itu menatap Taecyeon.

Kibum tidak punya pilihan lain, ia menepuk bahu Manajer Shin, meminta namja paruh baya itu membantunya menyiapkan peralatan mereka, Siwon sendiri masih berdiri beku, tatapannya kian memicing setiap kali Kyuhyun menepuk bahu Taecyeon senang.

"Cih"

...

Changmin menggaruk kepala belakangnya yang sama sekali tidak gatal, bingung dengan apa dan bagaimana ia harus mendaki bukit di depannya, matanya melirik Kyuhyun, namja manis itu hanya berjongkok dengan mengeratkan syalnya, sementara Taecyeon, Ya Tuhan! Changmin mengusap wajahnya kasar, meskipun kuat, tapi tidak ada yang bisa menahan dinginnya diatas bukit sana nanti, lihat! Taecyeon hanya mengenakan kaus berlengan panjang tipis yang lengannya digulung hingga pertengahan ditambah celana selutut dan sneakers.

Changmin melirik Kibum yang baru saja keluar dari tenda bersama Siwon dan manajer Shin, ia berdecak semakin sebal, perlengkapan mereka benar-benar sempurna, Siwon dengan sebuah tas besar dengan bermacam-macam peralatan yang tersampir di sekelilingnya, diikuti Kibum dan manajer Shin dengan tali nilon yang mereka ikatkan di masing-masing pinggang mereka.

"Sajangnim, bisakah kami bertukar?"

Mata Kyuhyun membelalak, Changmin sedang menggila, mengangkat tangan kanannya setinggi mungkin, mencari atensi Yunho di seberang sana. Namja pimpinannya itu mengerutkan keningnya.

"Wae?"

"Eummm itu.. euum.." Changmin merasa keringatnya mengucur deras, tatapan Kyuhyun padanya seakan menguliti dagingnya dari tulang.

"Kau ingin bertukar dengan siapa Shim?" Yunho membuka kertas-kertasnya. Changmin menelan ludah, kini ada dua pasang mata yang mengulitinya, Kyuhyun dan Siwon.

Kyuhyun membuat gerakan menggerek lehernya sendiri, sementara Siwon memberikan gerakan "I'M WATCHING YOU" dengan jemarinya.

Changmin kembali menelan ludahnya, lalu menggeleng keras.

"ANIYO! SAYA TIDAK AKAN PINDAH" Tegas changmin meski terdengar dibuat-buat. Kyuhyun mengangguk-angguk senang sementara Taecyeon menggaruk kepala belakangnya bingung.

Yunho menghela nafas, melirik dua kubu yang sepertinya tidak pernah bisa berdamai meskipun hanya beberapa menit.

"Perhatian semuanya, kegiatan pertama setiap Tim adalah menemukan sebanyak-banyaknya bendera dengan lambang WK Air yang kami telah sembunyikan di beberapa titik tertentu, jalur yang dibuat telah dipasang poligon dengan GPS, jadi jangan ada yang keluar dari batasan jika kalian ingin pulang dengan selamat. Yang pertama kali membawa bendera menuju tenda utama dianggap sebagai pemenang"

Yunho membalik kertasnya, matanya menyapu seluruh anggota muda di depannya, tatapannya berpaling pada anggota senior, termasuk Appa Cho.

"Sementara itu karyawan yang lainnya akan bertolak menuju landasan militer,kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan disana"

Kyuhyun melirik Ayahnya yang tersenyum menenangkan, dibandingkan Siwon yang juga terlibat dalam insiden itu, ayahnya justru mendapat teguran yang lebih keras, Kyuhyun tahu bagaimana rasanya berada di landasan militer, ia pernah berlatih beberapa waktu silam disana.

"Jika sudah jelas, sekarang silahkan menuju garis start"

Kyuhyun menengadah saat Taecyeon menepuk bahunya, beranjak dari posisinya menuju garis start lereng gunung yang cukup lebat dihadapannya.

Namja manis itu cukup gelisah, suhu dingin yang ekstrim bukanlah sahabatnya, tangannya mengerat, memeluk tubuhnya sendiri, kondisi yang terlewat dari pantauan Taecyeon...

"Berhati-hatilah"

Tapi tidak dengan Siwon.

Kyuhyun memandang Syal tebal di tangannya, beberapa detik yang lalu Kyuhyun merasakan Siwon berbisik. Ia hanya meletakkan syal tersebut lalu melangkah tanpa berbalik.

Mau tidak mau mengembangkan senyuman di wajah Kyuhyun.

"Kau tidak berubah"

...

Siwon memasukkan bendera pertama yang Tim-nya temukan di balik sebuah pohon cemara ke dalam ranselnya, matanya masih memicing, beberapa meter dari tempatnya berdiri Tim Taecyeon berusaha melintasi areal yang curam, ditangan Changmin sudah ada dua bendera. Wajah Siwon terlihat kesal.

Tidak.

Sebenarnya Siwon tidak pernah kesal jika Tim-nya kalah, ia hanya kesal melihat Taecyeon yang memegang erat lengan Kyuhyun, seakan takut Kyuhyun dalam masalah.

"Well, sedari awal aku sudah katakan kita bisa bertukar Kapten Choi" Kibum muncul dengan lengan yang dilipat di depan dadanya, wajahnya menatap Siwon dengan tatapan mengejek. Siwon berdecih.

"Yak! Aku hanya kesal karena kita kalah, bukan karena Taec dan Kyuhyun dekat"

Kibum mengernyitkan alisnya, tersenyum mencemooh.

"Kau sendiri yang bilang"

Siwon salah tingkah, tidak lagi membalas perkataan Kibum, ia mencoba mencari kesibukan lain. Kibum terkekeh.

Sementara itu..

Kyuhyun menggigit bibir bawahnya, tulangnya terasa ditusuk belati, ngilu. Pandangannya terasa kabur, tangannya menggenggam erat lengan Taecyeon yang berjalan di depannya, Changmin bergerak paling depan, membuka jalan bagi kedua rekan Tim-nya.

Semakin lama semakin terasa lemah persendiannya.

"Kyu, Gwenchana?"

Tapi Kyuhyun tidak ingin terlihat lemah, dengan sekuat tenaga ia menutupi kondisiya yang melemah, dengan cepat Kyuhyun mengangguk sebelum Taecyeon ataupun Changmin menyadari ada yang salah dengan dirinya.

"Gwenchana, ayo lanjutkan, sebaiknya kita jangan kalah"

Demi meyakinkan Taecyeon, Kyuhyun melepas genggaman tangannya, menyuruh Taecyeon berjalan tanpa bersamanya. Awalnya Taecyeon ragu namun melihat tatapan meyakinkan Kyuhyun, ia akhirnya mengangguk.

Tanpa ia sadari jika Kyuhyun mungkin saja terkena Hipothermia.

...

Perjalanan semakin menantang, setelah dua kelokan lagi mereka bisa kembali ke titik Finish, Changmin memicingkan matanya, ada bentangan tali Nilon di antara pepohonan. Changmin berbalik,

"Sepertinya kita sudah berada di ujung poligon, Kita bisa.. eh? Dimana Kyuhyun?"

Taecyeon berbalik, namja manis yang sedari tadi berada di belakangnya kini hilang, darah kedua namja itu seakan ikut raib, memucat.

"KYUHYUN!"

Changmin sontak berteriak, berjalan kembali ke titik yang telah mereka lewati, Taecyeon menyusuri lereng-lereng lembah, yang padat akan semak belukar. Namun tidak ada tanda-tanda Kyuhyun.

Mereka berteriak memanggil-manggil nama Kyuhyun sepanjang jalan, hingga mereka bertemu Tim lainnya di ujung lereng.

"Ada apa ini?" Siwon sedikit tergesa menghampiri Changmin dan Taecyeon.

Wajah Taecyeon tidak bisa berbohong, sirat kekhawatiran jelas tergambar. Ia tidak bisa menjawab, ia hanya mencari dan mencari.

"Yak! Ada apa eoh?"

"Siwon.."

Kibum menahan lengan Siwon yang mencengkram kerah baju Taecyeon.

"Kyuhyun hilang" Lirih Taecyeon, Siwon memejamkan matanya sebelum menghempaskan Taecyeon ke tanah. Emosinya meluap namun ia tidak ingin bertindak gegabah.

"Dimana?"

"Eoh?"

"Dimana terakhir kali kalian bersama?"

Taecyeon menjelaskan bagaimana kronoligis yang ia ingat, lalu terakhir kali mereka bersama Kyuhyun dan bagaimana kondisi Kyuhyun. Changmin sesekali menambahi.

"Biar aku yang mencari Kyuhyun, kalian kembalilah lalu minta pertolongan" Taecyeon menatap Siwon, Kibum dan Changmin bergantian. Namun Siwon menggeleng.

"Kibum dan Changmin serta manajer Shin bisa kembali, mencari bantuan, aku ikut mencari Kyuhyun"

"Tapi.."

"Aku tidak menerima kata 'Tapi' pergilah"

Siwon berbalik, mencari Kyuhyun dengan caranya sendiri.

"Siwon!" Taecyeon berusaha menghentikan langkah Siwon dengan menahan bahunya, Siwon berbalik, menatap Taecyeon dengan pandangan menusuk.

"Kita bersama-sama, kau tidak tahu daerah disini"

Siwon terkekeh kecil.

"Aku memang asing dengan tempat ini, tapi.."

Siwon memandang orang-orang disekitarnya, ia tersenyum kecil.

"Aku tahu Kyuhyun lebih dari siapapun"

...

Siwon menyusuri sisi poligon, bertaruh pada kawat nilon sepanjang hutan itu, ia sudah mengitari sisi kanan, namun ia tidak juga menemukan tanda-tanda keberadaan Kyuhyun, Siwon sudah nyaris putus asa, namun rasa khawatirnya melebihi rasa lelahnya.

Siwon berjongkok di dekat sebuah pohon tua, matanya memperhatikan rerumputan yang tampak sedikit aneh, dahi Siwon mengernyit saat rerumputan itu sedikit layu menuju jurang yang cukup curam.

Nafas namja tampan itu tercekat di leher, seakan nyawanya ikut tercabik, ia tidak lagi memperhatikan bebatuan yang cukup runcing, yang menjadi prioritasnya sekarang adalah sosok yang mereka cari, sosok yang kini berbaring pucat di ujung jurang.

Jika tadi nafas Siwon terasa tercekat sekarang rohnya terasa keluar sepertiganya, jemarinya bergetar meraih Kyuhyun ke atas pangkuannya.

"Kyuhyun.. Kyuhyun.. ireona, Yak!" Siwon menepuk-nepuk pipi Kyuhyun yang sangat pucat, jemarinya tidak sengaja menyentuh pelipis sebelah kiri Kyuhyun yang lembab, hati Siwon mencelos, darah segar mengalir dari pelipis Kyuhyun.

"Kyu.. Tolong!" Siwon berusaha keras berteriak, meminta pertolongan. Ditatapnya lama Kyuhyun, lengannya terangkat, memeluk Kyuhyun.

"Kyu, kumohon sadarlah, Kyu.." Lirihnya, mata Siwon berembun, memanas, ia merasa menjadi satu-satunya orang terlemah detik ini, hanya dengan melihat Kyuhyun dalam kondisi terpuruk, nyawanya juga terasa menguap.

"S-siwon.."

Mata Kyuhyun membuka, sangat lemah. Siwon mengeratkan pelukannya.

"Ssstt, jangan banyak bergerak, kita akan keluar dari tempat ini"

Siwon ingin beranjak dengan membawa Kyuhyun dalam gendongannya namun namja manis itu malah memeluk Siwon dengan sangat erat.

"D-dingin.. sangat D-dingin.. S-siwon.."

Siwon kembali duduk, bergeser hingga punggungnya bersandar di bawah akar pepohonan yang menjalar naik, Siwon mengeluarkan apapun yang bisa menghangatkan mereka dari dalam ranselnya, lalu dipeluknya Kyuhyun dengan erat.

"S-siwon.. S-siwon.. kajima"

Siwon menyeka airmatanya yang menetes.

"Aku disini, aku disini"

"Jangan tinggalkan aku"

Siwon serasa ingin meraung dalam tangisnya sekarang.

"Aku mencintaimu Kyuhyun, aku mencintaimu, aku mohon bertahanlah"

...

TBC

HAPPY WONKYU DAY! *Telat*

Eaaaa lama kah menunggunya? Kkkk

Maaf.. maaf.. maaf..